DBJ 18. Jauhi Anak-anakku

********

"Om mau kemana?"

"Kalian mau kemana?"

Tanpa sengaja Davin dan Delano bertanya bersamaan hingga membuat ketiganya tertawa. Ibu Lisa merasa aneh dengan kedekatan pria asing itu dan kedua cucu angkatnya.

"Maaf anda siapa?"

"Nenek, ini yang Devan tadi cerita. Yang kemarin bantu bunda jagain kami." Ujar Devan. Delano menatap lembut kearah ibu Lisa.

"Perkenalkan nama saya Delano." Delano mengulurkan tangannya dan dengan senyuman tulus ibu Lisa menjabat tangan Delano. Ibu Lisa merasa wajah Delano mirip sekali dengan Devan dan Davin. Namun dia hanya mampu membatin.

"Om mau ketemu bunda ya?" tanya Devan. Delano menggeleng, ia tak mungkin mengatakan jika dia ingin melihat Lusi.

"Om mau ketemu kalian."

"Memang om tidak kerja?" Devan mengernyit aneh mendengar jawaban Delano.

"Tentu saja om kerja, tapi pekerjaan om sudah selesai. Om ingin bermain dengan kalian. Apakah boleh?" tanya Delano.

"Hore ... tentu boleh." Jawab kedua anak itu serempak. ----- "Ayo nenek minta kunci rumah pada bunda." Ujar Devan. Bu Yuyun tampak kerepotan dengan ulah kedua bocah itu.

"Biar saya saja bu yang bawa mereka masuk." Kata Delano.

"Ah ... tidak perlu nak, saya takut Lusiana nanti akan marah karena memasrahkan mereka pada anda." Bu Yuyun tampak ragu.

"Ibu percaya sama saya. Saya tidak akan berbuat macam-macam pada mereka." Ujar Delano.

Sementara itu Lusi merenggangkan tangannya yang lelah. Ia berdiri dan menggerakkan badannya yang terasa kaku. Karena ingin segera menyelesaikan pesanan nyonya Diana dia sampai menjahit sendiri 3 pesanannya.

Tak lama pintu di ketuk, Lusiana langsung membukanya ia mengira itu bu Yuyun yang membawa kedua putranya. Namun mata Lusiana langsung melebar saat dia melihat Delano menggendong Davin dan Devan berada di gandengannya.

"Anda ... "

"Lusi maaf tuan ini memaksa ingin bersama si kembar. Begitupun si kembar memaksa ingin bersama tuan ini." Wajah bu Yuyun tampak sangat merasa bersalah. Lusiana menjadi tidak enak hati memarahi Delano di depan bu Yuyun. Lusi pun mengurungkan niatannya.

"Tidak apa-apa bu, Ibu pulang dulu saja. Terimakasih sudah bantu Lusi jaga mereka."

Delano semakin terpesona dengan sikap Lusi yang begitu sopan pada bu Yuyun. Namun selepas bu Yuyun meninggalkan toko wajah Lusiana langsung menampakkan aura permusuhan.

"Devan, Davin sebaiknya kalian di toko saja menemani bunda. Biarkan om Delano pulang. Jangan merepotkan orang lain. Bunda sering bilang bukan?" ucap Lusi, dengan wajah berubah mengeras. Namun wajah kedua bocah itu tampak berkaca-kaca.

"Kenapa berkata seperti itu pada mereka. Aku yang memaksa mereka agar mengijinkan ku bersama mereka."

"Devan, Davin sana kedepan dulu sama kak Karin. Bunda perlu bicara dengan om Delano." Devan melepas pegangan tangannya dari Delano begitupun Davin langsung turun dari gendongan Delano. Delano merasa Lusiana sedang menjaga jarak. Delano sepertinya harus memikirkan cara agar Lusi tidak punya pilihan lain selain menerima kehadirannya tapi apa yang harus dia lakukan?

"Bisa kita bicara tuan?" suara Lusiana memecah lamunan Delano.

"Baiklah ... " Delano mengikuti langkah Lusi masuk ke ruangannya. Lusi menutup pintu dan menguncinya takut jika kedua putranya akan masuk secara mendadak.

"Saya akan langsung berbicara pada intinya saja." Lusiana kini menatap Delano dengan wajah yang serius. ----- "Menjauhlah dari kedua putra saya. Tolong jangan memanfaatkan kelemahan mereka. Mereka memang membutuhkan sosok ayahnya tapi saya tidak. Jadi jangan membuat mereka terlalu bergantung pada anda." Tegas Lusiana. Delano tersenyum miring seraya menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak menyangka nasib mereka kasihan sekali, memiliki ibu yang begitu egois. Apa kau tidak mendengar perkataan dokter waktu itu. Hal yang kau anggap sepele bisa mempengaruhi mereka kedepannya. Apa kau tidak berpikir sampai kesana?"

"Itu akan menjadi urusanku sebagai ibunya. Anda hanya orang asing." Ucapan Lusiana seakan bagai tamparan bagi Delano. Ia seolah di tolak sebelum mengutarakan rasanya.

"Baiklah jika kau berkeras dengan keinginanmu. Aku tidak akan mengusik mereka lagi." Jawab Delano, tanpa basa basi dia membuka kunci pintu ruangan Lusiana. Dia akan pikirkan lagi caranya agar Lusiana yang akan mencarinya.

Delano memasang wajah sedih, Devan dan Davin menatap Delano dengan iba.

"Om kenapa?" Delano menggelengkan kepala.

"Sayang, maafin om ya. Mulai sekarang om tidak bisa menemui kalian. Bunda kalian melarang Om menemui kalian." Delano hanya punya cara ini. Semoga saja Devan dan Davin bisa membantunya.

Devan memeluk Delano. "Om tenang saja. Aku dan adik akan membuat mama sendiri yang meminta om mendatangi kami." Bisik Devan. Delano tersenyum samar.

Lusi dapat melihat kesedihan kedua putranya. Tapi dirinya juga tidak tau bagaimana harus bersikap dan berhadapan dengan laki-laki. Bahkan dengan Sean pacar Lisa pun Lusiana berbicara selalu dalam jarak radius aman menurutnya.

"Apa keputusanku sudah tepat? kenapa Devan dan Davin tampak sangat sedih?" Batin Lusiana.

Delano meninggalkan Butik Lusiana. Devan dan Davin saling menatap. "Kakak apa yang harus kita lakukan kak?"

"Kita mogok bicara saja sama bunda." Usul Devan, Davin pun mengangguk. Mereka berdua langsung masuk ke ruangan Lusiana tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Lusiana menatap keduanya. Mata mereka sembab. Lusiana merasa bersalah namun ia bisa apa semua ini adalah keputusannya. Dia akan memberi pengertian pada kedua putranya pelan-pelan.

"Sayang ... " Lusi bersimpuh di depan kedua putranya dan menggenggam jemari tangan kedua putranya.

Devan dan Davin masih terus diam. Mereka bahkan membuang muka. Namun air mata keduanya mengalir membasahi pipi mereka. Lusiana buru-buru mengusap air mata Devan dan Davin. Sungguh bagi Lusiana saat ini dirinya benar-benar merasa dilema. Tapi melihat wajah sedih kedua putranya membuat hati Lusiana bagai disayat belati tajam.

"Apa kalian marah pada bunda?" Suara Lusiana terdengar bergetar. Ia menggigit bibir bawahnya agar tangisnya tidak pecah.

Sudah hampir 1 jam Lusiana bersimpuh di depan kedua anaknya. Namun sepertinya mereka terlalu marah pada Lusi.

Lusi berdiri dan meraih gagang telepon dan menghubungi Santi karyawannya untuk membelikan mereka makan siang.

Devan dan Davin melirik Lusi dari ekor mata mereka. sebenarnya mereka pun tak tega pada Lusi, tapi mereka juga ingin Delano. Mereka merasa nyaman dan aman saat Delano ada di dekat mereka.

Lusi yang posisi badannya membelakangi si kembar mengusap air matanya kasar. Ia tak ingin kedua anaknya tahu kesedihannya.

Tak lama pintu di ketuk oleh Santi. Dia membawa lunchbox dari restoran di depan.

"Ini mbak makan siangnya ... " Kata Sinta.

"Iya makasih San .... " Lusi mengambil box makan mereka dan meletakkannya di depan Devan dan Davin.

"Makan dulu sayang, apa kalian mau bunda suapi?" Devan dan Davin kompak menggeleng.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Selamat membaca guys 🥰🥰

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

kasian anak2

2023-10-16

6

Defrin

Defrin

seperti makan buah simalakama nih Lusiana

2023-10-05

0

susi 2020

susi 2020

😭🙄

2023-04-23

0

lihat semua
Episodes
1 DBJ 1. Awalan
2 DBJ 2. Kenapa ini Terjadi
3 DBJ 3. Bertemu Delano dan Regan
4 DBJ 4. Persiapan Pindah
5 DBJ 5. Kehidupan Berbanding Terbalik
6 DBJ 6. Masa lalu Lusiana
7 DBJ 7. Di kantor Delano
8 DBJ 8. Ketakutan Si kembar
9 DBJ 9. Ketakutan Lusiana
10 DBJ 10. Si Kembar Sakit
11 DBJ. 11 Mencaritahu
12 DBJ 12. Lusi Pingsan
13 DBJ 13. Masa Lalu
14 DBJ 14 Dimana Dia Sekarang?
15 DBJ 15. Rencana Oma Diana
16 DBJ 16. Mengunjungi Makam Karina
17 DBJ 17. Trauma Lusiana
18 DBJ 18. Jauhi Anak-anakku
19 DBJ 19. Mereka Cucuku?
20 DBJ 20. Maafkan Ayah
21 DBJ 21. Maaf?
22 DBJ 22. Kenapa?
23 DBJ 23. Penjelasan Ayah
24 DBJ 24. Sabar dan Ikhlas
25 DBJ 25. Cuma mau Ayah
26 DBJ 26. Pamit
27 DBJ 27. Bertemu Nenek Ratih
28 DBJ 28. Hasil Tes
29 DBJ 29. Kamu Gadis Yang Hebat
30 DBJ 30. Menikahlah Denganku
31 DBJ 31. Tolong Aku
32 DBJ 32. Kita Punya Ayah
33 DBJ 33. Lamaran
34 DBJ 34. Seperti Anak Gadis
35 DBJ 35. Mengunjungi Makam
36 DJB 36. Apa Kamu Malu?
37 DBJ 37. Kau Pikir Aku Bodoh? (Bonus Visual)
38 DBJ 38. Sudah Jatuh Cinta?
39 DBJ 39. Jangan Pingsan ya!
40 DBJ 40. Begini Sudah Cukup
41 DBJ 41. Dimana Lisa?
42 DBJ 42. Beri sedikit waktu
43 DBJ 43. Apa yang terjadi?
44 DBJ 44. Aku Teman Yang Buruk
45 DBJ 45. Jaka Kabur
46 DBJ 46. Aku Malu
47 DBJ 47. Apakah Harus?
48 DBJ 48. Habis manis
49 DBJ 49. Pria Pencemburu
50 DBJ 50. Jangan Bikin Baper
51 DBJ 51. Dimana Onty Lisa
52 DBJ 52. Kesialan Karisa
53 DBJ 53. Kamu Sempurna Di mataku
54 DBJ 54. Suara Ini?
55 DBJ 55. Dimana Lusi
56 DBJ 56. Benar-Benar Gila
57 DBJ 57. Hanya Masa Lalu
58 DBJ 58. Butiran Debu
59 DBJ 59. Apa Dia Cemburu?
60 DBJ 60. Hampir Diculik
61 DBJ 61. Karena Aku Bahagia
62 DBJ 62. Merepotkan
63 DBJ 63. Hamil?
64 DBJ 64. Takut Kecewa
65 DBJ 65. Penyesalan Jeff
66 DBJ 66. Istriku Di dalam!!
67 DBJ 67. Ada Yang Melamar
68 DBJ 68. Memberi Waktu
69 DBJ 69. Aku Baik-baik Saja
70 DBJ 70. Jangan Dekat-dekat Marco!!
71 DBJ 71. Sop buntut
72 DBJ 72. Berkabung
73 DBJ 73. The Only One
74 DBJ 74. Jangan Ragukan
75 DBJ 75. Lusi dan Anak-anak Hilang?
76 DBJ 76. Kenapa Tidak Mengabariku?
77 DBJ 77. Ayah Janji
78 DBJ 78. Beda Kasta
79 Bab 79. Hubungi Istriku
80 Bab 80. Dia Pingsan
81 Bab 81. Awal Mula
82 Bab 82. Menguntit
83 DBJ 83. Mas Janji
84 DBJ 84. Ke Dokter
85 DBJ 85. Memastikan Keamanan
86 DBJ 86. Kesal
87 DBJ 87. Cerita Ayah part 1
88 DBJ 88. Cerita Ayah part 2 dan Serangan
89 DBJ 89. Penangkapan Raihana
90 DBJ 90. Karisa Kabur
91 DBJ 91. Nasehat Suryo
92 DBJ 92. Tenanglah
93 DBJ 93. Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
94 DBJ 94. Cukup Cintai Aku
95 DBJ 95. Malu
96 DBJ 96. Memberi Hukuman
97 DBJ 97. Akhir Karisa
98 DBJ 98. Menikmati Hari
99 DBJ 99. Sudah Menikah?
100 DBJ 100. Akhir Penantian Regan
101 DBJ 101. Kecelakaan?
102 DBJ 102. Ulah Papa Hans
103 DBJ 103. Tak Bisa Mundur Lagi
104 DBJ 104. Foto Mesra
105 DBJ 105. Drama dari Hans
106 DBJ 106. Jaka?
107 DBJ 107. Menyukai Sentuhanmu
108 DBJ 108. Karma
109 DBJ 109. Berita Kematian
110 DBJ 110. Dendam Masa Lalu
111 DBJ 111. Kebahagiaan
112 DBJ 112. Rencana Jahat Aditya.
113 DBJ 113. Kehebohan Pagi Hari
114 DBJ 114. Menemui Aditya
115 DBJ 115. Ada Aku
116 DBJ 116. Pasca Tragedi
117 DBJ 117. Badai Sudah Berlalu
118 DBJ 118. Ulang tahun Devan dan Davin
119 DBJ 119. Tiba di Manchester
120 DBJ 120. Kelahiran Putri Delano
121 Extra Part. Regan & Lisa
122 Extra part. Krisis Percaya Diri
123 Extra Part. Pertemuan Tak Terduga
124 Extra Part. KenyataanYang Tak Menyenangkan
125 Extra part. Harus Operasi?
126 Final Part. Kebahagiaan Sempurna
127 Pengumuman Karya Baru
128 Karya Baru sudah liris
129 Karya Baru
Episodes

Updated 129 Episodes

1
DBJ 1. Awalan
2
DBJ 2. Kenapa ini Terjadi
3
DBJ 3. Bertemu Delano dan Regan
4
DBJ 4. Persiapan Pindah
5
DBJ 5. Kehidupan Berbanding Terbalik
6
DBJ 6. Masa lalu Lusiana
7
DBJ 7. Di kantor Delano
8
DBJ 8. Ketakutan Si kembar
9
DBJ 9. Ketakutan Lusiana
10
DBJ 10. Si Kembar Sakit
11
DBJ. 11 Mencaritahu
12
DBJ 12. Lusi Pingsan
13
DBJ 13. Masa Lalu
14
DBJ 14 Dimana Dia Sekarang?
15
DBJ 15. Rencana Oma Diana
16
DBJ 16. Mengunjungi Makam Karina
17
DBJ 17. Trauma Lusiana
18
DBJ 18. Jauhi Anak-anakku
19
DBJ 19. Mereka Cucuku?
20
DBJ 20. Maafkan Ayah
21
DBJ 21. Maaf?
22
DBJ 22. Kenapa?
23
DBJ 23. Penjelasan Ayah
24
DBJ 24. Sabar dan Ikhlas
25
DBJ 25. Cuma mau Ayah
26
DBJ 26. Pamit
27
DBJ 27. Bertemu Nenek Ratih
28
DBJ 28. Hasil Tes
29
DBJ 29. Kamu Gadis Yang Hebat
30
DBJ 30. Menikahlah Denganku
31
DBJ 31. Tolong Aku
32
DBJ 32. Kita Punya Ayah
33
DBJ 33. Lamaran
34
DBJ 34. Seperti Anak Gadis
35
DBJ 35. Mengunjungi Makam
36
DJB 36. Apa Kamu Malu?
37
DBJ 37. Kau Pikir Aku Bodoh? (Bonus Visual)
38
DBJ 38. Sudah Jatuh Cinta?
39
DBJ 39. Jangan Pingsan ya!
40
DBJ 40. Begini Sudah Cukup
41
DBJ 41. Dimana Lisa?
42
DBJ 42. Beri sedikit waktu
43
DBJ 43. Apa yang terjadi?
44
DBJ 44. Aku Teman Yang Buruk
45
DBJ 45. Jaka Kabur
46
DBJ 46. Aku Malu
47
DBJ 47. Apakah Harus?
48
DBJ 48. Habis manis
49
DBJ 49. Pria Pencemburu
50
DBJ 50. Jangan Bikin Baper
51
DBJ 51. Dimana Onty Lisa
52
DBJ 52. Kesialan Karisa
53
DBJ 53. Kamu Sempurna Di mataku
54
DBJ 54. Suara Ini?
55
DBJ 55. Dimana Lusi
56
DBJ 56. Benar-Benar Gila
57
DBJ 57. Hanya Masa Lalu
58
DBJ 58. Butiran Debu
59
DBJ 59. Apa Dia Cemburu?
60
DBJ 60. Hampir Diculik
61
DBJ 61. Karena Aku Bahagia
62
DBJ 62. Merepotkan
63
DBJ 63. Hamil?
64
DBJ 64. Takut Kecewa
65
DBJ 65. Penyesalan Jeff
66
DBJ 66. Istriku Di dalam!!
67
DBJ 67. Ada Yang Melamar
68
DBJ 68. Memberi Waktu
69
DBJ 69. Aku Baik-baik Saja
70
DBJ 70. Jangan Dekat-dekat Marco!!
71
DBJ 71. Sop buntut
72
DBJ 72. Berkabung
73
DBJ 73. The Only One
74
DBJ 74. Jangan Ragukan
75
DBJ 75. Lusi dan Anak-anak Hilang?
76
DBJ 76. Kenapa Tidak Mengabariku?
77
DBJ 77. Ayah Janji
78
DBJ 78. Beda Kasta
79
Bab 79. Hubungi Istriku
80
Bab 80. Dia Pingsan
81
Bab 81. Awal Mula
82
Bab 82. Menguntit
83
DBJ 83. Mas Janji
84
DBJ 84. Ke Dokter
85
DBJ 85. Memastikan Keamanan
86
DBJ 86. Kesal
87
DBJ 87. Cerita Ayah part 1
88
DBJ 88. Cerita Ayah part 2 dan Serangan
89
DBJ 89. Penangkapan Raihana
90
DBJ 90. Karisa Kabur
91
DBJ 91. Nasehat Suryo
92
DBJ 92. Tenanglah
93
DBJ 93. Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
94
DBJ 94. Cukup Cintai Aku
95
DBJ 95. Malu
96
DBJ 96. Memberi Hukuman
97
DBJ 97. Akhir Karisa
98
DBJ 98. Menikmati Hari
99
DBJ 99. Sudah Menikah?
100
DBJ 100. Akhir Penantian Regan
101
DBJ 101. Kecelakaan?
102
DBJ 102. Ulah Papa Hans
103
DBJ 103. Tak Bisa Mundur Lagi
104
DBJ 104. Foto Mesra
105
DBJ 105. Drama dari Hans
106
DBJ 106. Jaka?
107
DBJ 107. Menyukai Sentuhanmu
108
DBJ 108. Karma
109
DBJ 109. Berita Kematian
110
DBJ 110. Dendam Masa Lalu
111
DBJ 111. Kebahagiaan
112
DBJ 112. Rencana Jahat Aditya.
113
DBJ 113. Kehebohan Pagi Hari
114
DBJ 114. Menemui Aditya
115
DBJ 115. Ada Aku
116
DBJ 116. Pasca Tragedi
117
DBJ 117. Badai Sudah Berlalu
118
DBJ 118. Ulang tahun Devan dan Davin
119
DBJ 119. Tiba di Manchester
120
DBJ 120. Kelahiran Putri Delano
121
Extra Part. Regan & Lisa
122
Extra part. Krisis Percaya Diri
123
Extra Part. Pertemuan Tak Terduga
124
Extra Part. KenyataanYang Tak Menyenangkan
125
Extra part. Harus Operasi?
126
Final Part. Kebahagiaan Sempurna
127
Pengumuman Karya Baru
128
Karya Baru sudah liris
129
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!