DBJ 12. Lusi Pingsan

*******

Kepala Lusiana rasanya berdenyut hebat, sejak kemarin dirinya kurang tidur karena mengerjakan rancangan untuk keluarga Delano, dan sekarang di tambah masalah si kembar yang belum diijinkan pulang karena ternyata hasil lab nya menyatakan jika leukosit keduanya tinggi, dan itu menandakan jika ada virus atau bakteri yang menyerang tubuh mereka.

Pagi ini Delano datang, semalam Lusiana benar-benar mengusirnya. Ia datang tak sendirian ada Diana ibunya yang turut serta membawakan bubur untuk kedua anak Lusiana.

Semalam Diana yang masih terjaga melihat Delano pulang dengan wajah kusut tak seperti biasanya. Saat ditanya Delano menjawab jika dia baru pulang dari rumah sakit mengantar anak-anak Lusi. Sontak saja hal itu membuat Diana terkejut, Delano jarang sekali peduli pada siapapun tapi kenapa dengan anak-anak Lusi dia terlihat perhatian. Usut punya usut ternyata alasan Delano hanya teringat dengan dua putranya yang sampai sekarang belum ia temukan.

"Selamat pagi .. " Sapa Diana, wanita paruh baya itu tertegun menatap Lusiana yang duduk bersandar memangku Davin dan sebelah tangannya mengusap kepala Devan sementara matanya terpejam. Rasa haru dan iba tiba-tiba menyeruak do hati Diana. Sudut mata wanita paruh baya itu menggenang.

Lusiana yang mendengar sapaan Diana langsung membuka mata.

"Nyonya .. tuan Delano" Lirih Lusiana, Diana tersenyum lembut pada Lusi, ia dapat melihat gurat lelah di wajah cantik Lusiana dan bahkan wajah gadis itu terlihat pucat.

"Maaf aku mengganggu istirahatmu nak." Ujar Diana merasa bersalah.

"Tidak apa-apa nyonya, saya hanya memejamkan mata untuk mengusir pening." Tutur Lusiana ia merasa heran pagi-pagi mendapat kunjungan dari pelanggan barunya.

"Pasti tidak mudah mengurus dua anak yang besarnya sama." Diana mendekat ke ranjang Devan dan mengusap kepala anak itu.

"Sudah jadi tanggung jawab saya nyonya." Jawab Lusiana diplomatis.

"Silahkan duduk dulu tuan Delano dan nyonya Diana."

"Panggil saja tante jangan nyonya."

"Ahh iya nyo .. eh tante." Ujar Lusiana sedikit kaku.

Delano menatap wajah pucat Lusiana dengan iba, ia pun tergerak hatinya untuk mendekat.

"Berikan Vino padaku, kau pasti tak nyaman istirahat dengan posisi seperti ini." kata Delano lembut. Diana di buat ternganga dengan perkataan Delano yang jauh dari kebiasaannya yaitu sering marah-marah.

"Tidak perlu tuan, nanti yang ada dia akan merengek. Devan baru saja bisa memejamkan mata setelah semalaman kembali demam."

Bukan Delano namanya jika ia tak memaksa, dengan gerakan cepat dan taktis Delano memindahkan tubuh Davin, Sejenak anak itu terlihat seperti kehilangan aroma tubuh Lusi, namun Delano mengusap kepalanya dan berbisik lirih di telinga Davin.

"Sshh ... ini ayah Vino." namun anehnya Davin malah melingkarkan tangan kanannya yang tidak di infus ke leher Delano.

"Terimakasih .. " Meski memungkiri semuanya, dalam hati Lusi merasakan sesuatu yang hangat menjalar di hatinya. Sesuatu yang sedikit demi sedikit menggempur tembok besar yang ia bangun demi melindungi hatinya dari makhluk Tuhan yang namanya laki-laki.

Lusi merasakan kakinya kram karena terlalu lama memangku Davino, ditambah kepalanya semakin berdenyut tidak karuan. Sejak semalam ia belum mengisi perutnya karena sibuk mengurusi Devan dan Davin. Lisa tidak bisa membantu merawat kedua bocah itu karena dia ada tugas magang di rumah sakit lain.

Dengan hati-hati Lusi mencoba berdiri dari posisi duduknya. Dia mencengkeram sandaran kursi yang tadi ia duduki saat berdiri ia seperti sedang menaiki komedi putar yang digerakkan dengan kecepatan penuh, pusing dan sangat mual. Delano melihat gelagat tak beres pada Lusi perlahan ia meletakkan Davin yang terlelap di atas brankar dan benar saja, saat berbalik Lusiana limbung dan jatuh tak sadarkan diri.

Diana langsung mendekat dan menekan tombol emergency.

"Tidurkan di sofa saja ..!" Wajah mama Delano syok melihat Lusi pingsan di hadapannya.

Seorang dokter dan perawat tiba di ruangan itu, Delano menunjuk ke arah Lusi yang masih belum sadarkan diri. Setelah dokter memeriksa Lusiana terpaksa dokter memberi cairan infus untuk gadis itu karena ia dehidrasi dan kekurangan nutrisi.

"Mama ga tega melihat Lusi, wajahnya terlihat sekali jika dia kelelahan menjaga dua putranya." Kata Diana.

"Bunda .. " Lirih Devan.

"Ada apa sayang, ini oma." Diana menyahut seraya mengusap kepala Devan.

"Bunda mana ..?" Delano mendekati Devan dan mengusap kepala anak itu.

"Bunda sedang istirahat sayang, Vano mau apa?" tanya Delano dengan nada bicara yang sangat lembut.

"Aku mau minum .. "

.

.

.

Jeff berdiri di sebuah ruangan tepatnya kantornya berada. Dia menatap foto seorang wanita dengan senyum getir.

Raut wajahnya berubah sendu di saat dia mengingat lagi masa-masa indahnya dulu.

Flashback

Rasanya baru kemarin mereka merasakan kebahagiaan sampai suatu saat semuanya harus terenggut oleh kehadiran Delano yang merupakan sahabat baiknya. Delano selama ini menetap di luar negeri karena ia memiliki usaha di sana, ia terpaksa pulang ke indonesia karena sang papa meninggal dunia. Ia menyempatkan diri berkunjung ke tempat Jeff.

Delano datang ke apartemen Jeff siang itu, setelah bercakap-cakap sejenak. Jeff pamit meninggalkan Delano karena dia harus mengurus berkas di perusahaannya yang letaknya hanya berseberangan dengan apartemennya. Namun siapa sangka jika Karina dan Karisa juga mendatangi apartemen Jeff hingga mereka bertemu dengan Delano. Delano menatap wajah Karina dan Karisa.

"Siapa kalian?" tanya Delano.

"Harusnya kami yang tanya siapa kau?" Ketus Karisa. Delano hari ini memang berpenampilan santai hanya memakai kaos polo berwarna hitam dan celana jeans selutut dan memakai sneakers putih.

"Aku teman Jeff." Jawab Delano santai. Ia memperhatikan kedua gadis itu, dimana salah satunya terlihat sangat malu-malu dan tak berani memandangnya.

"Dia Karina pacar Jeff dan aku saudarinya namaku Karisa.

"Aku Delano .. " Delano kembali sibuk dengan ponselnya, diam-diam Karina mencuri pandang ke arah Delano, Karisa yang mengetahui itu tersenyum licik. Dia sebenarnya selama ini menyukai Jeff tapi Jeff lebih memilih Karina. Ia memiliki ide saat melihat wajah Karina yang selalu memerah jika menatap Delano.

"Apa kau naksir pria itu?" tanya Karisa pada saudara kembarnya. Karina menggeleng, namun entah kenapa tatapan matanya tak bisa beralih dari Delano. Seperti ada magnet yang menariknya untuk tidak berpaling.

Jeff datang membawa setumpuk berkas. Saat melihat kekasihnya disana tanpa ragu Jeff meletakkan berkasnya di meja dan menarik pinggang Karina lalu melu*mat bibir gadis itu. Delano hanya geleng kepala melihat tingkah sahabatnya. Namun matanya menatap gelagat tak nyaman pada diri Karina dan hal itu sangat mengusik Delano pria dingin namun sebenarnya memiliki hati yang lembut.

"Apa kau butuh ke kamar bro?" dengus Delano, Jeff mengurai ciumannya dan mengusap bibir Karina yang bengkak akibat ulahnya. Dia tersenyum miring kearah Delano.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Ini mundur dulu ye ceritanya buat narik benang merah dendamnya dimulai dari mana.

Selamat membaca 🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

Ari Ani

Ari Ani

lanjut thor

2024-02-25

3

murniati cls

murniati cls

Napa tak tes DNA aja dia

2024-02-24

1

Defrin

Defrin

ok terus lanjut thor

2023-10-05

0

lihat semua
Episodes
1 DBJ 1. Awalan
2 DBJ 2. Kenapa ini Terjadi
3 DBJ 3. Bertemu Delano dan Regan
4 DBJ 4. Persiapan Pindah
5 DBJ 5. Kehidupan Berbanding Terbalik
6 DBJ 6. Masa lalu Lusiana
7 DBJ 7. Di kantor Delano
8 DBJ 8. Ketakutan Si kembar
9 DBJ 9. Ketakutan Lusiana
10 DBJ 10. Si Kembar Sakit
11 DBJ. 11 Mencaritahu
12 DBJ 12. Lusi Pingsan
13 DBJ 13. Masa Lalu
14 DBJ 14 Dimana Dia Sekarang?
15 DBJ 15. Rencana Oma Diana
16 DBJ 16. Mengunjungi Makam Karina
17 DBJ 17. Trauma Lusiana
18 DBJ 18. Jauhi Anak-anakku
19 DBJ 19. Mereka Cucuku?
20 DBJ 20. Maafkan Ayah
21 DBJ 21. Maaf?
22 DBJ 22. Kenapa?
23 DBJ 23. Penjelasan Ayah
24 DBJ 24. Sabar dan Ikhlas
25 DBJ 25. Cuma mau Ayah
26 DBJ 26. Pamit
27 DBJ 27. Bertemu Nenek Ratih
28 DBJ 28. Hasil Tes
29 DBJ 29. Kamu Gadis Yang Hebat
30 DBJ 30. Menikahlah Denganku
31 DBJ 31. Tolong Aku
32 DBJ 32. Kita Punya Ayah
33 DBJ 33. Lamaran
34 DBJ 34. Seperti Anak Gadis
35 DBJ 35. Mengunjungi Makam
36 DJB 36. Apa Kamu Malu?
37 DBJ 37. Kau Pikir Aku Bodoh? (Bonus Visual)
38 DBJ 38. Sudah Jatuh Cinta?
39 DBJ 39. Jangan Pingsan ya!
40 DBJ 40. Begini Sudah Cukup
41 DBJ 41. Dimana Lisa?
42 DBJ 42. Beri sedikit waktu
43 DBJ 43. Apa yang terjadi?
44 DBJ 44. Aku Teman Yang Buruk
45 DBJ 45. Jaka Kabur
46 DBJ 46. Aku Malu
47 DBJ 47. Apakah Harus?
48 DBJ 48. Habis manis
49 DBJ 49. Pria Pencemburu
50 DBJ 50. Jangan Bikin Baper
51 DBJ 51. Dimana Onty Lisa
52 DBJ 52. Kesialan Karisa
53 DBJ 53. Kamu Sempurna Di mataku
54 DBJ 54. Suara Ini?
55 DBJ 55. Dimana Lusi
56 DBJ 56. Benar-Benar Gila
57 DBJ 57. Hanya Masa Lalu
58 DBJ 58. Butiran Debu
59 DBJ 59. Apa Dia Cemburu?
60 DBJ 60. Hampir Diculik
61 DBJ 61. Karena Aku Bahagia
62 DBJ 62. Merepotkan
63 DBJ 63. Hamil?
64 DBJ 64. Takut Kecewa
65 DBJ 65. Penyesalan Jeff
66 DBJ 66. Istriku Di dalam!!
67 DBJ 67. Ada Yang Melamar
68 DBJ 68. Memberi Waktu
69 DBJ 69. Aku Baik-baik Saja
70 DBJ 70. Jangan Dekat-dekat Marco!!
71 DBJ 71. Sop buntut
72 DBJ 72. Berkabung
73 DBJ 73. The Only One
74 DBJ 74. Jangan Ragukan
75 DBJ 75. Lusi dan Anak-anak Hilang?
76 DBJ 76. Kenapa Tidak Mengabariku?
77 DBJ 77. Ayah Janji
78 DBJ 78. Beda Kasta
79 Bab 79. Hubungi Istriku
80 Bab 80. Dia Pingsan
81 Bab 81. Awal Mula
82 Bab 82. Menguntit
83 DBJ 83. Mas Janji
84 DBJ 84. Ke Dokter
85 DBJ 85. Memastikan Keamanan
86 DBJ 86. Kesal
87 DBJ 87. Cerita Ayah part 1
88 DBJ 88. Cerita Ayah part 2 dan Serangan
89 DBJ 89. Penangkapan Raihana
90 DBJ 90. Karisa Kabur
91 DBJ 91. Nasehat Suryo
92 DBJ 92. Tenanglah
93 DBJ 93. Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
94 DBJ 94. Cukup Cintai Aku
95 DBJ 95. Malu
96 DBJ 96. Memberi Hukuman
97 DBJ 97. Akhir Karisa
98 DBJ 98. Menikmati Hari
99 DBJ 99. Sudah Menikah?
100 DBJ 100. Akhir Penantian Regan
101 DBJ 101. Kecelakaan?
102 DBJ 102. Ulah Papa Hans
103 DBJ 103. Tak Bisa Mundur Lagi
104 DBJ 104. Foto Mesra
105 DBJ 105. Drama dari Hans
106 DBJ 106. Jaka?
107 DBJ 107. Menyukai Sentuhanmu
108 DBJ 108. Karma
109 DBJ 109. Berita Kematian
110 DBJ 110. Dendam Masa Lalu
111 DBJ 111. Kebahagiaan
112 DBJ 112. Rencana Jahat Aditya.
113 DBJ 113. Kehebohan Pagi Hari
114 DBJ 114. Menemui Aditya
115 DBJ 115. Ada Aku
116 DBJ 116. Pasca Tragedi
117 DBJ 117. Badai Sudah Berlalu
118 DBJ 118. Ulang tahun Devan dan Davin
119 DBJ 119. Tiba di Manchester
120 DBJ 120. Kelahiran Putri Delano
121 Extra Part. Regan & Lisa
122 Extra part. Krisis Percaya Diri
123 Extra Part. Pertemuan Tak Terduga
124 Extra Part. KenyataanYang Tak Menyenangkan
125 Extra part. Harus Operasi?
126 Final Part. Kebahagiaan Sempurna
127 Pengumuman Karya Baru
128 Karya Baru sudah liris
129 Karya Baru
Episodes

Updated 129 Episodes

1
DBJ 1. Awalan
2
DBJ 2. Kenapa ini Terjadi
3
DBJ 3. Bertemu Delano dan Regan
4
DBJ 4. Persiapan Pindah
5
DBJ 5. Kehidupan Berbanding Terbalik
6
DBJ 6. Masa lalu Lusiana
7
DBJ 7. Di kantor Delano
8
DBJ 8. Ketakutan Si kembar
9
DBJ 9. Ketakutan Lusiana
10
DBJ 10. Si Kembar Sakit
11
DBJ. 11 Mencaritahu
12
DBJ 12. Lusi Pingsan
13
DBJ 13. Masa Lalu
14
DBJ 14 Dimana Dia Sekarang?
15
DBJ 15. Rencana Oma Diana
16
DBJ 16. Mengunjungi Makam Karina
17
DBJ 17. Trauma Lusiana
18
DBJ 18. Jauhi Anak-anakku
19
DBJ 19. Mereka Cucuku?
20
DBJ 20. Maafkan Ayah
21
DBJ 21. Maaf?
22
DBJ 22. Kenapa?
23
DBJ 23. Penjelasan Ayah
24
DBJ 24. Sabar dan Ikhlas
25
DBJ 25. Cuma mau Ayah
26
DBJ 26. Pamit
27
DBJ 27. Bertemu Nenek Ratih
28
DBJ 28. Hasil Tes
29
DBJ 29. Kamu Gadis Yang Hebat
30
DBJ 30. Menikahlah Denganku
31
DBJ 31. Tolong Aku
32
DBJ 32. Kita Punya Ayah
33
DBJ 33. Lamaran
34
DBJ 34. Seperti Anak Gadis
35
DBJ 35. Mengunjungi Makam
36
DJB 36. Apa Kamu Malu?
37
DBJ 37. Kau Pikir Aku Bodoh? (Bonus Visual)
38
DBJ 38. Sudah Jatuh Cinta?
39
DBJ 39. Jangan Pingsan ya!
40
DBJ 40. Begini Sudah Cukup
41
DBJ 41. Dimana Lisa?
42
DBJ 42. Beri sedikit waktu
43
DBJ 43. Apa yang terjadi?
44
DBJ 44. Aku Teman Yang Buruk
45
DBJ 45. Jaka Kabur
46
DBJ 46. Aku Malu
47
DBJ 47. Apakah Harus?
48
DBJ 48. Habis manis
49
DBJ 49. Pria Pencemburu
50
DBJ 50. Jangan Bikin Baper
51
DBJ 51. Dimana Onty Lisa
52
DBJ 52. Kesialan Karisa
53
DBJ 53. Kamu Sempurna Di mataku
54
DBJ 54. Suara Ini?
55
DBJ 55. Dimana Lusi
56
DBJ 56. Benar-Benar Gila
57
DBJ 57. Hanya Masa Lalu
58
DBJ 58. Butiran Debu
59
DBJ 59. Apa Dia Cemburu?
60
DBJ 60. Hampir Diculik
61
DBJ 61. Karena Aku Bahagia
62
DBJ 62. Merepotkan
63
DBJ 63. Hamil?
64
DBJ 64. Takut Kecewa
65
DBJ 65. Penyesalan Jeff
66
DBJ 66. Istriku Di dalam!!
67
DBJ 67. Ada Yang Melamar
68
DBJ 68. Memberi Waktu
69
DBJ 69. Aku Baik-baik Saja
70
DBJ 70. Jangan Dekat-dekat Marco!!
71
DBJ 71. Sop buntut
72
DBJ 72. Berkabung
73
DBJ 73. The Only One
74
DBJ 74. Jangan Ragukan
75
DBJ 75. Lusi dan Anak-anak Hilang?
76
DBJ 76. Kenapa Tidak Mengabariku?
77
DBJ 77. Ayah Janji
78
DBJ 78. Beda Kasta
79
Bab 79. Hubungi Istriku
80
Bab 80. Dia Pingsan
81
Bab 81. Awal Mula
82
Bab 82. Menguntit
83
DBJ 83. Mas Janji
84
DBJ 84. Ke Dokter
85
DBJ 85. Memastikan Keamanan
86
DBJ 86. Kesal
87
DBJ 87. Cerita Ayah part 1
88
DBJ 88. Cerita Ayah part 2 dan Serangan
89
DBJ 89. Penangkapan Raihana
90
DBJ 90. Karisa Kabur
91
DBJ 91. Nasehat Suryo
92
DBJ 92. Tenanglah
93
DBJ 93. Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
94
DBJ 94. Cukup Cintai Aku
95
DBJ 95. Malu
96
DBJ 96. Memberi Hukuman
97
DBJ 97. Akhir Karisa
98
DBJ 98. Menikmati Hari
99
DBJ 99. Sudah Menikah?
100
DBJ 100. Akhir Penantian Regan
101
DBJ 101. Kecelakaan?
102
DBJ 102. Ulah Papa Hans
103
DBJ 103. Tak Bisa Mundur Lagi
104
DBJ 104. Foto Mesra
105
DBJ 105. Drama dari Hans
106
DBJ 106. Jaka?
107
DBJ 107. Menyukai Sentuhanmu
108
DBJ 108. Karma
109
DBJ 109. Berita Kematian
110
DBJ 110. Dendam Masa Lalu
111
DBJ 111. Kebahagiaan
112
DBJ 112. Rencana Jahat Aditya.
113
DBJ 113. Kehebohan Pagi Hari
114
DBJ 114. Menemui Aditya
115
DBJ 115. Ada Aku
116
DBJ 116. Pasca Tragedi
117
DBJ 117. Badai Sudah Berlalu
118
DBJ 118. Ulang tahun Devan dan Davin
119
DBJ 119. Tiba di Manchester
120
DBJ 120. Kelahiran Putri Delano
121
Extra Part. Regan & Lisa
122
Extra part. Krisis Percaya Diri
123
Extra Part. Pertemuan Tak Terduga
124
Extra Part. KenyataanYang Tak Menyenangkan
125
Extra part. Harus Operasi?
126
Final Part. Kebahagiaan Sempurna
127
Pengumuman Karya Baru
128
Karya Baru sudah liris
129
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!