DBJ 8. Ketakutan Si kembar

*********

"Apa om boleh memanggil kalian Vino dan Vano?" tanya Delano dengan wajah penuh harap entah kenapa melihat kedua bocah itu hatinya yang lama membeku kini menghangat.

"Jangan seenaknya saja tuan .. " Ketus Lusiana.

"Bunda, kenapa galak sama om nya?" Lusiana mati kutu di tanyai seperti itu oleh anak-anaknya.

"Enggak bunda ga galak kok. Bunda cuma bilang jangan seenaknya." Ucap Lusiana gelagapan. Delano tersenyum dalam batin, namun ia masih senantiasa memasang wajah melas.

"Boleh kok om, Memang om bisa bedain kita?" Delano mengangguk seraya mengangkat sebelah alisnya.

"Yang ini Vano, dan yang ini Vino kan?" tanya Delano memastikan.

"Wah daebak .. " Ujar Devan takjub, Lusi mengernyit dari mana putranya mendapat kosakata baru seperti itu.

"Dari mana kalian tau kata itu?" Lusi menatap kedua putranya tajam. Itu artinya dia tidak sedang bercanda.

"Dari kak Listi, setiap lihat orang tampan selalu bilang daebak begitu. Terus Devan tanya maksudnya apa? kata kak listi katanya keren dan bisa untuk menunjukan kekagumam kita." Terang Devan, Delano dibuat melongo dengan kepintaran Devan.

Selesai makan sesuai janji Delano mau di ukur namun sebelum itu ia memanggil Regan karena tadi Delano menjanjikan es krim pada kedua bocah itu.

"Kalian di temani om Regan membelinya ya." kata Delano dan kedua anak Lusiana menurut.

"Kau beruntung memiliki dua anak yang manis seperti mereka." Kata Delano saat Lusiana masih sibuk dengan membuka buku catatan design nya.

"Tentu setiap ibu akan merasa bersyukurbersyukur memiliki anak semanis mereka." Kata Lusiana masih fokus pada bukunya. Sebenarnya ia sedikit gugup berdekatan dengan pria ini.

"Kenapa lama sekali, bukankah katanya kau buru-buru? tanya Delano, mau tak mau akhirnya Lusiana berdiri membawa meteran. Awalnya ia mengukur dari belakang tubuh Delano dari pundak hingga pinggang pria itu. Lalu lebar bahunya

"Apa pekerjaan suamimu?" tanya Delano mencoba mengorek kehidupan pribadi seorang Lusiana.

"Aku tidak punya suami." Jawab singkat Lusi mulai tak nyaman dengan pertanyaan Delano.

"Kau janda? tanpa pikir panjang pertanyaan itu terlontar dari bibir Delano.

" Hhmm .. "

Saat Lusi mengukur lingkar lengan Delano, mau tak mau tubuh mereka berdekatan deru nafas Delano menimpa kening Lusi dan membuat kuduk Lusi seketika meremang.

Delano masih menatap tak percaya jika wanita muda di hadapannya adalah seorang janda. Delano dapat melihat tubuh Lusi mendadak kaku. Dia semakin merapatkan tubuhnya. Namun karena terlalu takut Lusi terus mundur hingga tanpa sengaja kakinya membentur sudut meja. Saat Lusi akan terjatuh Delano reflek menangkap tubuh Lusi, Gadis itu mengerjap berkali-kali tubuhnya seketika kaku.

Disaat yang bersamaan Karisa mengetuk pintu ruangan Delano berkali-kali. Lusi tersadar langsung seketika berdiri. Dengan wajah memerah dia membetulkan bajunya yang tersingkap.

"Berhati-hatilah, jika kau terluka disini aku takut kau akan menjeratku untuk merawatmu." Desis Delano dengan senyum tipis yang tersungging di bibirnya.

"Dalam mimpimu tuan yang terhormat." Kata Lusiana datar. ----- "Anda pilihlah salah satu ingin model yang seperti apa. Karena waktu pengerjaan saya terbatas tuan." Ucap Lusi mencoba menguasai jantungnya yang masih berdetak tak beraturan. Bukan karena terpesona pada Delano, melainkan ia masih trauma jika bersentuhan dengan laki-laki.

"Apa saja yang kau pilihkan aku percaya padamu." Kata Delano masih menatap Lusiana, tatapan pria itu begitu teduh namun Lusiana mengartikan itu tatapan iba karena Delano mengira dia seorang janda.

"Baiklah jika begitu saya sekalian pamit tuan." Ucap Lusiana seraya membereskan peralatan kedua putranya.

"Tunggulah sebentar lagi Regan tiba bersama anak-anakmu.

Berbeda di dalam ruangan Delano di luar ruangan itu Karisa menatap kesal pada Freya sekertaris Delano. Freya mengatakan saat ini tamu Delano adalah seorang wanita muda.

Dari lift muncul Regan dengan diikuti oleh dua anak kembar, Wajah Karisa mengernyit siapa gerangan anak-anak itu?

"Siapa mereka?" tanya Karisa angkuh pada Regan. Devan dan Davin bersembunyi di balik kaki pria tampan itu.

"Bukan urusan anda nona Karisa. Dan ada keperluan apa anda disini?"

"Itu juga bukan urusanmu Regan. Kau tidak usah sok disini." Ketus Karisa, Regan hanya tersenyum miring, ia berjalan mendekati finger lock diikuti kedua bocah itu dan setelah kunci pintu ruangan Delano terbuka Regan segera masuk dan kembali mengunci pintu ruangan bosnya itu.

"Ada apa Regan?"

"Bunda aku takut .. " Devan dan Davin memeluk Lusiana, Lusiana menatap tajam pada Regan begitu juga dengan Delano.

"Kenapa sayang?" tanya Lusiana namun matanya masih mengincar Regan, Regan hanya menggeleng karena jadi tersangka.

"Bukan saya tuan, tapi di luar ada nona Karisa." Ucap Regan membela diri. Delano menghembuskan nafasnya kasar.

"Jika kalian takut bagaimana jika om antar kalian pulang." tawar Delano.

"Tidak perlu, kami akan pulang sendiri." Kata Lusiana.

"Bunda aku takut bagaimana kalo orang itu masih di depan." Davin mulai menangis diikuti oleh Devan. Lusiana mengusap keningnya yang berdenyut.

"Kalian bersama bunda, apa yang kalian takutkan?" entah mengapa kedua putranya menjadi manja, Davin bahkan mulai menunjukan sikap tantrum yang bahkan jarang sekali ia perlihatkan.

Davin mulai mengamuk dan memukuli Lusiana, Lusiana yang setengah tubuhnya memeluk Devan merasa kualahan. Ia tak ingin Devan juga ikut-ikutan mengamuk. Regan dan Delano hanya berdiri terpana melihat Lusiana yang kesulitan mengendalikan Davin.

Delano akhirnya mendekat dan memeluk Davin yang masih mengamuk memukul Lusiana.

"Vino sayang, kasian bunda dan Vano kalo Vino memukul seperti itu. Bisik Delano namun anehnya perlahan Davin mulai tenang hanya menyisakan sesenggukan. Davin memeluk leher Delano erat dan menyembunyikan wajahnya di lengan Delano.

Lusiana mengusap air matanya. Ia akan merasa gagal mendidik kedua putranya jika mereka kembali tantrum seperti tadi.

Delano menatap iba pada Lusiana. "Aku antar saja, lagipula putramu ini tertidur." Kata Delano, akhirnya Lusiana menyerah. Menolak pun ia akan kesulitan karena Devan juga tertidur karena ketakutan. Entah apa yang mereka lihat kenapa bisa begitu takut bahkan sampai membuat Davin kembali tantrum.

Regan membantu membawakan tas Lusi dan tas anak-anaknya. Ia pun turut merasa bersalah pada dua bocah itu. Namun bukannya berjalan ke arah pintu yang tadi kini Delano menekan tombol di dekat saklar hingga ada pintu terbuka dan ternyata itu adalah lift. Delano yang berdiri di belakang Lusi terus menatap wanita itu dengan tatapan yang begitu sulit di artikan oleh Regan. Asisten Delano itu sesekali melirik tuannya yang tak sedikitpun berpaling menatap Lusiana. Entah apa yang Delano pikirkan saat ini.

Setibanya di parkiran khusus Regan membukakan pintu untuk Lusiana lalu beralih ke samping membuka pintu untuk Delano. Sedang dirinya langsung membuka pintu kemudi.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

selamat membaca 🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

A Yes

A Yes

enak banget bisa jadi obat tidur tuh si karisa wkwkwkwkwk

2024-04-03

2

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussehsrt

2024-02-09

4

epifania rendo

epifania rendo

takut melihat aurat jahat

2023-10-16

2

lihat semua
Episodes
1 DBJ 1. Awalan
2 DBJ 2. Kenapa ini Terjadi
3 DBJ 3. Bertemu Delano dan Regan
4 DBJ 4. Persiapan Pindah
5 DBJ 5. Kehidupan Berbanding Terbalik
6 DBJ 6. Masa lalu Lusiana
7 DBJ 7. Di kantor Delano
8 DBJ 8. Ketakutan Si kembar
9 DBJ 9. Ketakutan Lusiana
10 DBJ 10. Si Kembar Sakit
11 DBJ. 11 Mencaritahu
12 DBJ 12. Lusi Pingsan
13 DBJ 13. Masa Lalu
14 DBJ 14 Dimana Dia Sekarang?
15 DBJ 15. Rencana Oma Diana
16 DBJ 16. Mengunjungi Makam Karina
17 DBJ 17. Trauma Lusiana
18 DBJ 18. Jauhi Anak-anakku
19 DBJ 19. Mereka Cucuku?
20 DBJ 20. Maafkan Ayah
21 DBJ 21. Maaf?
22 DBJ 22. Kenapa?
23 DBJ 23. Penjelasan Ayah
24 DBJ 24. Sabar dan Ikhlas
25 DBJ 25. Cuma mau Ayah
26 DBJ 26. Pamit
27 DBJ 27. Bertemu Nenek Ratih
28 DBJ 28. Hasil Tes
29 DBJ 29. Kamu Gadis Yang Hebat
30 DBJ 30. Menikahlah Denganku
31 DBJ 31. Tolong Aku
32 DBJ 32. Kita Punya Ayah
33 DBJ 33. Lamaran
34 DBJ 34. Seperti Anak Gadis
35 DBJ 35. Mengunjungi Makam
36 DJB 36. Apa Kamu Malu?
37 DBJ 37. Kau Pikir Aku Bodoh? (Bonus Visual)
38 DBJ 38. Sudah Jatuh Cinta?
39 DBJ 39. Jangan Pingsan ya!
40 DBJ 40. Begini Sudah Cukup
41 DBJ 41. Dimana Lisa?
42 DBJ 42. Beri sedikit waktu
43 DBJ 43. Apa yang terjadi?
44 DBJ 44. Aku Teman Yang Buruk
45 DBJ 45. Jaka Kabur
46 DBJ 46. Aku Malu
47 DBJ 47. Apakah Harus?
48 DBJ 48. Habis manis
49 DBJ 49. Pria Pencemburu
50 DBJ 50. Jangan Bikin Baper
51 DBJ 51. Dimana Onty Lisa
52 DBJ 52. Kesialan Karisa
53 DBJ 53. Kamu Sempurna Di mataku
54 DBJ 54. Suara Ini?
55 DBJ 55. Dimana Lusi
56 DBJ 56. Benar-Benar Gila
57 DBJ 57. Hanya Masa Lalu
58 DBJ 58. Butiran Debu
59 DBJ 59. Apa Dia Cemburu?
60 DBJ 60. Hampir Diculik
61 DBJ 61. Karena Aku Bahagia
62 DBJ 62. Merepotkan
63 DBJ 63. Hamil?
64 DBJ 64. Takut Kecewa
65 DBJ 65. Penyesalan Jeff
66 DBJ 66. Istriku Di dalam!!
67 DBJ 67. Ada Yang Melamar
68 DBJ 68. Memberi Waktu
69 DBJ 69. Aku Baik-baik Saja
70 DBJ 70. Jangan Dekat-dekat Marco!!
71 DBJ 71. Sop buntut
72 DBJ 72. Berkabung
73 DBJ 73. The Only One
74 DBJ 74. Jangan Ragukan
75 DBJ 75. Lusi dan Anak-anak Hilang?
76 DBJ 76. Kenapa Tidak Mengabariku?
77 DBJ 77. Ayah Janji
78 DBJ 78. Beda Kasta
79 Bab 79. Hubungi Istriku
80 Bab 80. Dia Pingsan
81 Bab 81. Awal Mula
82 Bab 82. Menguntit
83 DBJ 83. Mas Janji
84 DBJ 84. Ke Dokter
85 DBJ 85. Memastikan Keamanan
86 DBJ 86. Kesal
87 DBJ 87. Cerita Ayah part 1
88 DBJ 88. Cerita Ayah part 2 dan Serangan
89 DBJ 89. Penangkapan Raihana
90 DBJ 90. Karisa Kabur
91 DBJ 91. Nasehat Suryo
92 DBJ 92. Tenanglah
93 DBJ 93. Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
94 DBJ 94. Cukup Cintai Aku
95 DBJ 95. Malu
96 DBJ 96. Memberi Hukuman
97 DBJ 97. Akhir Karisa
98 DBJ 98. Menikmati Hari
99 DBJ 99. Sudah Menikah?
100 DBJ 100. Akhir Penantian Regan
101 DBJ 101. Kecelakaan?
102 DBJ 102. Ulah Papa Hans
103 DBJ 103. Tak Bisa Mundur Lagi
104 DBJ 104. Foto Mesra
105 DBJ 105. Drama dari Hans
106 DBJ 106. Jaka?
107 DBJ 107. Menyukai Sentuhanmu
108 DBJ 108. Karma
109 DBJ 109. Berita Kematian
110 DBJ 110. Dendam Masa Lalu
111 DBJ 111. Kebahagiaan
112 DBJ 112. Rencana Jahat Aditya.
113 DBJ 113. Kehebohan Pagi Hari
114 DBJ 114. Menemui Aditya
115 DBJ 115. Ada Aku
116 DBJ 116. Pasca Tragedi
117 DBJ 117. Badai Sudah Berlalu
118 DBJ 118. Ulang tahun Devan dan Davin
119 DBJ 119. Tiba di Manchester
120 DBJ 120. Kelahiran Putri Delano
121 Extra Part. Regan & Lisa
122 Extra part. Krisis Percaya Diri
123 Extra Part. Pertemuan Tak Terduga
124 Extra Part. KenyataanYang Tak Menyenangkan
125 Extra part. Harus Operasi?
126 Final Part. Kebahagiaan Sempurna
127 Pengumuman Karya Baru
128 Karya Baru sudah liris
129 Karya Baru
Episodes

Updated 129 Episodes

1
DBJ 1. Awalan
2
DBJ 2. Kenapa ini Terjadi
3
DBJ 3. Bertemu Delano dan Regan
4
DBJ 4. Persiapan Pindah
5
DBJ 5. Kehidupan Berbanding Terbalik
6
DBJ 6. Masa lalu Lusiana
7
DBJ 7. Di kantor Delano
8
DBJ 8. Ketakutan Si kembar
9
DBJ 9. Ketakutan Lusiana
10
DBJ 10. Si Kembar Sakit
11
DBJ. 11 Mencaritahu
12
DBJ 12. Lusi Pingsan
13
DBJ 13. Masa Lalu
14
DBJ 14 Dimana Dia Sekarang?
15
DBJ 15. Rencana Oma Diana
16
DBJ 16. Mengunjungi Makam Karina
17
DBJ 17. Trauma Lusiana
18
DBJ 18. Jauhi Anak-anakku
19
DBJ 19. Mereka Cucuku?
20
DBJ 20. Maafkan Ayah
21
DBJ 21. Maaf?
22
DBJ 22. Kenapa?
23
DBJ 23. Penjelasan Ayah
24
DBJ 24. Sabar dan Ikhlas
25
DBJ 25. Cuma mau Ayah
26
DBJ 26. Pamit
27
DBJ 27. Bertemu Nenek Ratih
28
DBJ 28. Hasil Tes
29
DBJ 29. Kamu Gadis Yang Hebat
30
DBJ 30. Menikahlah Denganku
31
DBJ 31. Tolong Aku
32
DBJ 32. Kita Punya Ayah
33
DBJ 33. Lamaran
34
DBJ 34. Seperti Anak Gadis
35
DBJ 35. Mengunjungi Makam
36
DJB 36. Apa Kamu Malu?
37
DBJ 37. Kau Pikir Aku Bodoh? (Bonus Visual)
38
DBJ 38. Sudah Jatuh Cinta?
39
DBJ 39. Jangan Pingsan ya!
40
DBJ 40. Begini Sudah Cukup
41
DBJ 41. Dimana Lisa?
42
DBJ 42. Beri sedikit waktu
43
DBJ 43. Apa yang terjadi?
44
DBJ 44. Aku Teman Yang Buruk
45
DBJ 45. Jaka Kabur
46
DBJ 46. Aku Malu
47
DBJ 47. Apakah Harus?
48
DBJ 48. Habis manis
49
DBJ 49. Pria Pencemburu
50
DBJ 50. Jangan Bikin Baper
51
DBJ 51. Dimana Onty Lisa
52
DBJ 52. Kesialan Karisa
53
DBJ 53. Kamu Sempurna Di mataku
54
DBJ 54. Suara Ini?
55
DBJ 55. Dimana Lusi
56
DBJ 56. Benar-Benar Gila
57
DBJ 57. Hanya Masa Lalu
58
DBJ 58. Butiran Debu
59
DBJ 59. Apa Dia Cemburu?
60
DBJ 60. Hampir Diculik
61
DBJ 61. Karena Aku Bahagia
62
DBJ 62. Merepotkan
63
DBJ 63. Hamil?
64
DBJ 64. Takut Kecewa
65
DBJ 65. Penyesalan Jeff
66
DBJ 66. Istriku Di dalam!!
67
DBJ 67. Ada Yang Melamar
68
DBJ 68. Memberi Waktu
69
DBJ 69. Aku Baik-baik Saja
70
DBJ 70. Jangan Dekat-dekat Marco!!
71
DBJ 71. Sop buntut
72
DBJ 72. Berkabung
73
DBJ 73. The Only One
74
DBJ 74. Jangan Ragukan
75
DBJ 75. Lusi dan Anak-anak Hilang?
76
DBJ 76. Kenapa Tidak Mengabariku?
77
DBJ 77. Ayah Janji
78
DBJ 78. Beda Kasta
79
Bab 79. Hubungi Istriku
80
Bab 80. Dia Pingsan
81
Bab 81. Awal Mula
82
Bab 82. Menguntit
83
DBJ 83. Mas Janji
84
DBJ 84. Ke Dokter
85
DBJ 85. Memastikan Keamanan
86
DBJ 86. Kesal
87
DBJ 87. Cerita Ayah part 1
88
DBJ 88. Cerita Ayah part 2 dan Serangan
89
DBJ 89. Penangkapan Raihana
90
DBJ 90. Karisa Kabur
91
DBJ 91. Nasehat Suryo
92
DBJ 92. Tenanglah
93
DBJ 93. Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
94
DBJ 94. Cukup Cintai Aku
95
DBJ 95. Malu
96
DBJ 96. Memberi Hukuman
97
DBJ 97. Akhir Karisa
98
DBJ 98. Menikmati Hari
99
DBJ 99. Sudah Menikah?
100
DBJ 100. Akhir Penantian Regan
101
DBJ 101. Kecelakaan?
102
DBJ 102. Ulah Papa Hans
103
DBJ 103. Tak Bisa Mundur Lagi
104
DBJ 104. Foto Mesra
105
DBJ 105. Drama dari Hans
106
DBJ 106. Jaka?
107
DBJ 107. Menyukai Sentuhanmu
108
DBJ 108. Karma
109
DBJ 109. Berita Kematian
110
DBJ 110. Dendam Masa Lalu
111
DBJ 111. Kebahagiaan
112
DBJ 112. Rencana Jahat Aditya.
113
DBJ 113. Kehebohan Pagi Hari
114
DBJ 114. Menemui Aditya
115
DBJ 115. Ada Aku
116
DBJ 116. Pasca Tragedi
117
DBJ 117. Badai Sudah Berlalu
118
DBJ 118. Ulang tahun Devan dan Davin
119
DBJ 119. Tiba di Manchester
120
DBJ 120. Kelahiran Putri Delano
121
Extra Part. Regan & Lisa
122
Extra part. Krisis Percaya Diri
123
Extra Part. Pertemuan Tak Terduga
124
Extra Part. KenyataanYang Tak Menyenangkan
125
Extra part. Harus Operasi?
126
Final Part. Kebahagiaan Sempurna
127
Pengumuman Karya Baru
128
Karya Baru sudah liris
129
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!