DBJ 7. Di kantor Delano

********

"Apa anda sudah membuat janji nona? tanya resepsionis pada Lusiana.

"Saya diperintahkan langsung oleh nyonya Diana untuk menemui tuan Delano. Tolong jangan mempersulit saya, saya perlu cepat bertemu beliau karena saya bawa anak-anak." Ujar Lusiana mulai kesal karena Davin sudah menarik ujung bajunya seperti biasa jika anak itu mulai bosan.

Resepsionis itu sedikit berdiri untuk melihat Devan dan Davin yang memang tak terlihat dari mejanya.

"Oh baiklah jika begitu tunggu sebentar." Resepsionis itu menghubungi sekertaris Delano, begitu melihat Lusi membawa anak.

Wajah Lusiana terlihat sekali jika sedang cemas. Bahkan jemarinya terasa dingin. Bukan hanya karena ia akan bertemu pria, tapi ia pernah membuat Asisten pemilik perusahaan ini marah. Bagaimana jika sampai dirinya bertemu?

Namun tak lama Lusiana di jemput oleh sesosok wanita cantik.

"Silahkan nona Lusiana, tuan Delano sudah menunggu." Wanita itu membungkuk hormat dihadapan Lusiana lalu mempersilahkan Lusiana berjalan terlebih dahulu memasuki lift. Devan dan Davin menggenggam erat jemari Lusiana.

Mereka tiba di lantai paling tinggi, di ruangan yang sangat megah dan luas. Tubuh Lusi mendadak terasa lemas. Semoga saja ia tak bertemu Regan dan tuannya. Namun harapan Lusi tinggallah impian. Karena baru saja ia akan melangkah. Ia bertemu dengan Regan, pria yang pernah berurusan dengannya dulu. Lusiana menunduk. Semoga saja Regan tak mengenali dirinya.

"Apa dia perancang yang akan mengukur baju tuan Delano?" Tanya Regan pada sekertarisnya yaitu Freya.

"Benar tuan Regan."

"Wah dunia sempit sekali ya." Ujar Regan menatap tajam kearah Lusiana. Lusiana mengangkat wajahnya, tatapan mata mereka berdua seketika bertaut. Regan langsung membuang wajahnya saat ia merasa jantungnya berdebar kencang saat di tatap seperti itu oleh Lusiana.

"Wah lama tidak berjumpa tuan Regan." Ucap Lusi menutupi kegugupannya.

"Bunda itu siapa?" Suara Devan terdengar samar di balik tubuh Lusiana.

"Dia pegawai di sini sayang." kata Lusiana lembut. --- " Nona tolong tunjukkan di mana ruangan tuan Delano karena saya terburu-buru."

"Silahkan ikuti tuan Regan nona. Saya hanya di perintahkan mengantar sampai di sini." Ucap Freya.

Lusiana membuang nafas dari mulutnya dengan sekali tarikan. Mau tak mau suatu saat dia akan sering berinteraksi dengan pria. Asal tidak pakai hati saja. Mungkin itu cara teraman untuk menjaga diri.

"Silahkan nona, bukankah ini kebetulan yang sangat aneh. Atau mungkin ini bagian dari takdir?"

"Hush ... jangan terlalu banyak bicara denganku. Kita tidak dalam hubungan sedekat itu untuk saling bercanda." Ketus Lusiana, skak mat Regan langsung terdiam dan kembali memasang wajah datarnya lagi. Setibanya di depan sebuah pintu, Regan meletakkan ibu jarinya ke mesin pemindai dan pintu langsung terbuka. Devan dan Davin menatap takjub.

"Wow .. keren sekali bunda. Pasti pintu itu mahal ya bunda." Ujar Devan terpesona.

Regan hanya tersenyum miring melihat betapa anak-anak itu sangat antusias hanya karena sebuah pintu.

Begitu terbuka pintunya, dimana itu adalah ruangan Delano mata Lusiana tampak membola menatap betapa besar ruangan itu. Delano tampak duduk di paling ujung bangunan di depan layar laptopnya.

Dan entah dorongan dari mana Delano langsung menatap ke arah Lusiana dan kedua putranya. Delano mengerjap. "Bukankan itu wanita yang dulu membuat ulah pada Regan?" batin Delano.

"Maaf tuan bisa menganggu waktunya sebentar."

"Tunggu disitu! sebentar lagi pekerjaanku selesai." Perintah Delano. Mau tak mau Lusiana mengalah demi proyek besarnya ini.

Lusiana mengajak Devan dan Davin untuk duduk. Lusi mengeluarkan krayon dan buku mewarnai dari dalam tasnya.

"Sayang, kalian tidak boleh berisik nanti mengganggu om nya yang lagi kerja."

"Devan dan Davin lalu asyik mewarnai. Sementara Delano diam-diam mencuri pandangan pada Lusiana yang tampak sabar menghadapi anak-anaknya betapa bersyukurnya. Delano tidak begitu jelas melihat anak-anak Lusiana. Dengan rasa penasaran yang tinggi Delano akhirnya mengakhiri pekerjaannya dan berjalan mendekat kearah Lusiana dan anak-anaknya. Lusiana yang sibuk dengan Devan dan Davin tak tahu jika Delano mendekat ke arahnya.

Disaat yang bersamaan Regan membawa troli berisi makanan karena memang ini sudah masuk waktu makan siang.

"Tuan pesanan anda .. " Kata Regan, setelah meletakkan troli Regan undur diri. Ia paham betul saat melihat Delano menatap sendu kedua anak Lusiana. Tuannya pasti teringat anak-anaknya.

Lusiana terkejut saat ternyata Delano sudah berdiri di sampingnya.

"Maaf tuan, saya tidak tahu kalo anda sudah selesai." Lusiana menunduk, ia sama sekali takut bertatapan dengan Delano.

Devan dan Davin menatap Lusiana dengan tatapan yang aneh, mereka melihat sepertinya Lusi tampak takut dengan Delano.

"Om jangan jahatin bunda .. " Kata Devan.

Delano menatap putra Lusiana itu namun perasaan apa ini? Delano mengerjap beberapa kali, matanya terasa panas saat netranya bertubrukan dengan tatapan tajam Devan yang mengingatkan Delano pada wajah marah istrinya.

Delano tersenyum tipis, senyum yang kembali hadir setelah 5 tahun menghilang.

"Om ga jahatin bunda kalian. Om justru kesini karena ingin berkenalan dengan kalian." Ujar Delano seraya berjongkok menyamakan tingginya dengan kedua anak manis itu.

"Ooh .. begitu. Kalo begitu perkenalkan namaku Devano dan ini adikku Davino."

"Tuan bisakah kita mulai mengukurnya?" sela Lusiana.

"Kita makan siang dulu, setelah itu kau bisa mengukurku. Pikirkan juga anak-anaknya ini sudah masuk jam makan siang." Ujar Delano namun ia tidak menatap Lusiana dia masih terpesona dengan Devan dan Davin saat ini. Lusiana tampak ragu dia tak menjawab ucapan Delano.

"Hei kalian mau temani om makan ga? om ga punya teman untuk makan." Kata Delano menunjukkan ekspresi sedih, Devan seakan merasa kesedihan Delano pun akhirnya mengangguk begitupun dengan Davin.

"Mau om .. " Jawab keduanya.

"Devan, Davin bunda bilang apa soal jangan bicara dengan orang asing?" tegur Lusi.

"Bukankah om ini teman bunda, karena bunda mengajak kita kemari?" Tanya Davin,

"Kalian yang merengek mau ikut bukan bunda yang ajak." Sanggah Lusi, Lagi-lagi senyum Delano tampak menghiasi bibirnya manakala ia melihat Davin protes pada ibunya.

"Sudah ayo, kita makan!" Delano menggandeng tangan Devan dan Davin, saat tangan mereka bersinggungan seperti ada perasaan aneh yang menjalari hati Delano, ah rasanya ia ingin memeluk dan mencium kedua bocah itu.

Lusiana akhirnya mau tak mau ikut berdiri, mereka pindah di tempat duduk di samping kaca besar. Disana makanan sudah di tata rapi oleh Regan untuk keempat orang itu.

Devan dan Davin duduk di samping Delano hingga mau tak mau Lusi duduk berhadapan dengan Delano.

"Aku tidak tahu apa kalian menyukainya atau tidak. Tapi aku bisa jamin rasanya tidak akan mengecewakan kalian." Tutur Delano.

Lusiana mengambil piring kedua putranya, Delano mengernyit heran. Ia hanya melihat tingkah laku Lusi yang mulai memotong daging yang ada di piring Devan dan Davin menjadi potongan kecil-kecil lalu menyerahkan kembali pada kedua anaknya.

"Terima kasih bunda .. " Ucap keduanya serentak

"Sama-sama sayang." Lusiana tersenyum pada kedua anaknya, namun senyuman itu juga mampu membuat seorang Delano kembali terpana.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Selamat membaca 🥰🥰🥰

Jangan lupa beri dukungan, like komen dan gift nya

Terpopuler

Comments

Anindia Zhahira

Anindia Zhahira

lama2 bagus ceritanya

2024-03-17

4

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussemsngst

2024-02-09

3

Ari Yulianti

Ari Yulianti

ada yg namanya ikatan batin buat Delano ,Devan dan Davin ...lanjut Thor👍

2023-12-30

2

lihat semua
Episodes
1 DBJ 1. Awalan
2 DBJ 2. Kenapa ini Terjadi
3 DBJ 3. Bertemu Delano dan Regan
4 DBJ 4. Persiapan Pindah
5 DBJ 5. Kehidupan Berbanding Terbalik
6 DBJ 6. Masa lalu Lusiana
7 DBJ 7. Di kantor Delano
8 DBJ 8. Ketakutan Si kembar
9 DBJ 9. Ketakutan Lusiana
10 DBJ 10. Si Kembar Sakit
11 DBJ. 11 Mencaritahu
12 DBJ 12. Lusi Pingsan
13 DBJ 13. Masa Lalu
14 DBJ 14 Dimana Dia Sekarang?
15 DBJ 15. Rencana Oma Diana
16 DBJ 16. Mengunjungi Makam Karina
17 DBJ 17. Trauma Lusiana
18 DBJ 18. Jauhi Anak-anakku
19 DBJ 19. Mereka Cucuku?
20 DBJ 20. Maafkan Ayah
21 DBJ 21. Maaf?
22 DBJ 22. Kenapa?
23 DBJ 23. Penjelasan Ayah
24 DBJ 24. Sabar dan Ikhlas
25 DBJ 25. Cuma mau Ayah
26 DBJ 26. Pamit
27 DBJ 27. Bertemu Nenek Ratih
28 DBJ 28. Hasil Tes
29 DBJ 29. Kamu Gadis Yang Hebat
30 DBJ 30. Menikahlah Denganku
31 DBJ 31. Tolong Aku
32 DBJ 32. Kita Punya Ayah
33 DBJ 33. Lamaran
34 DBJ 34. Seperti Anak Gadis
35 DBJ 35. Mengunjungi Makam
36 DJB 36. Apa Kamu Malu?
37 DBJ 37. Kau Pikir Aku Bodoh? (Bonus Visual)
38 DBJ 38. Sudah Jatuh Cinta?
39 DBJ 39. Jangan Pingsan ya!
40 DBJ 40. Begini Sudah Cukup
41 DBJ 41. Dimana Lisa?
42 DBJ 42. Beri sedikit waktu
43 DBJ 43. Apa yang terjadi?
44 DBJ 44. Aku Teman Yang Buruk
45 DBJ 45. Jaka Kabur
46 DBJ 46. Aku Malu
47 DBJ 47. Apakah Harus?
48 DBJ 48. Habis manis
49 DBJ 49. Pria Pencemburu
50 DBJ 50. Jangan Bikin Baper
51 DBJ 51. Dimana Onty Lisa
52 DBJ 52. Kesialan Karisa
53 DBJ 53. Kamu Sempurna Di mataku
54 DBJ 54. Suara Ini?
55 DBJ 55. Dimana Lusi
56 DBJ 56. Benar-Benar Gila
57 DBJ 57. Hanya Masa Lalu
58 DBJ 58. Butiran Debu
59 DBJ 59. Apa Dia Cemburu?
60 DBJ 60. Hampir Diculik
61 DBJ 61. Karena Aku Bahagia
62 DBJ 62. Merepotkan
63 DBJ 63. Hamil?
64 DBJ 64. Takut Kecewa
65 DBJ 65. Penyesalan Jeff
66 DBJ 66. Istriku Di dalam!!
67 DBJ 67. Ada Yang Melamar
68 DBJ 68. Memberi Waktu
69 DBJ 69. Aku Baik-baik Saja
70 DBJ 70. Jangan Dekat-dekat Marco!!
71 DBJ 71. Sop buntut
72 DBJ 72. Berkabung
73 DBJ 73. The Only One
74 DBJ 74. Jangan Ragukan
75 DBJ 75. Lusi dan Anak-anak Hilang?
76 DBJ 76. Kenapa Tidak Mengabariku?
77 DBJ 77. Ayah Janji
78 DBJ 78. Beda Kasta
79 Bab 79. Hubungi Istriku
80 Bab 80. Dia Pingsan
81 Bab 81. Awal Mula
82 Bab 82. Menguntit
83 DBJ 83. Mas Janji
84 DBJ 84. Ke Dokter
85 DBJ 85. Memastikan Keamanan
86 DBJ 86. Kesal
87 DBJ 87. Cerita Ayah part 1
88 DBJ 88. Cerita Ayah part 2 dan Serangan
89 DBJ 89. Penangkapan Raihana
90 DBJ 90. Karisa Kabur
91 DBJ 91. Nasehat Suryo
92 DBJ 92. Tenanglah
93 DBJ 93. Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
94 DBJ 94. Cukup Cintai Aku
95 DBJ 95. Malu
96 DBJ 96. Memberi Hukuman
97 DBJ 97. Akhir Karisa
98 DBJ 98. Menikmati Hari
99 DBJ 99. Sudah Menikah?
100 DBJ 100. Akhir Penantian Regan
101 DBJ 101. Kecelakaan?
102 DBJ 102. Ulah Papa Hans
103 DBJ 103. Tak Bisa Mundur Lagi
104 DBJ 104. Foto Mesra
105 DBJ 105. Drama dari Hans
106 DBJ 106. Jaka?
107 DBJ 107. Menyukai Sentuhanmu
108 DBJ 108. Karma
109 DBJ 109. Berita Kematian
110 DBJ 110. Dendam Masa Lalu
111 DBJ 111. Kebahagiaan
112 DBJ 112. Rencana Jahat Aditya.
113 DBJ 113. Kehebohan Pagi Hari
114 DBJ 114. Menemui Aditya
115 DBJ 115. Ada Aku
116 DBJ 116. Pasca Tragedi
117 DBJ 117. Badai Sudah Berlalu
118 DBJ 118. Ulang tahun Devan dan Davin
119 DBJ 119. Tiba di Manchester
120 DBJ 120. Kelahiran Putri Delano
121 Extra Part. Regan & Lisa
122 Extra part. Krisis Percaya Diri
123 Extra Part. Pertemuan Tak Terduga
124 Extra Part. KenyataanYang Tak Menyenangkan
125 Extra part. Harus Operasi?
126 Final Part. Kebahagiaan Sempurna
127 Pengumuman Karya Baru
128 Karya Baru sudah liris
129 Karya Baru
Episodes

Updated 129 Episodes

1
DBJ 1. Awalan
2
DBJ 2. Kenapa ini Terjadi
3
DBJ 3. Bertemu Delano dan Regan
4
DBJ 4. Persiapan Pindah
5
DBJ 5. Kehidupan Berbanding Terbalik
6
DBJ 6. Masa lalu Lusiana
7
DBJ 7. Di kantor Delano
8
DBJ 8. Ketakutan Si kembar
9
DBJ 9. Ketakutan Lusiana
10
DBJ 10. Si Kembar Sakit
11
DBJ. 11 Mencaritahu
12
DBJ 12. Lusi Pingsan
13
DBJ 13. Masa Lalu
14
DBJ 14 Dimana Dia Sekarang?
15
DBJ 15. Rencana Oma Diana
16
DBJ 16. Mengunjungi Makam Karina
17
DBJ 17. Trauma Lusiana
18
DBJ 18. Jauhi Anak-anakku
19
DBJ 19. Mereka Cucuku?
20
DBJ 20. Maafkan Ayah
21
DBJ 21. Maaf?
22
DBJ 22. Kenapa?
23
DBJ 23. Penjelasan Ayah
24
DBJ 24. Sabar dan Ikhlas
25
DBJ 25. Cuma mau Ayah
26
DBJ 26. Pamit
27
DBJ 27. Bertemu Nenek Ratih
28
DBJ 28. Hasil Tes
29
DBJ 29. Kamu Gadis Yang Hebat
30
DBJ 30. Menikahlah Denganku
31
DBJ 31. Tolong Aku
32
DBJ 32. Kita Punya Ayah
33
DBJ 33. Lamaran
34
DBJ 34. Seperti Anak Gadis
35
DBJ 35. Mengunjungi Makam
36
DJB 36. Apa Kamu Malu?
37
DBJ 37. Kau Pikir Aku Bodoh? (Bonus Visual)
38
DBJ 38. Sudah Jatuh Cinta?
39
DBJ 39. Jangan Pingsan ya!
40
DBJ 40. Begini Sudah Cukup
41
DBJ 41. Dimana Lisa?
42
DBJ 42. Beri sedikit waktu
43
DBJ 43. Apa yang terjadi?
44
DBJ 44. Aku Teman Yang Buruk
45
DBJ 45. Jaka Kabur
46
DBJ 46. Aku Malu
47
DBJ 47. Apakah Harus?
48
DBJ 48. Habis manis
49
DBJ 49. Pria Pencemburu
50
DBJ 50. Jangan Bikin Baper
51
DBJ 51. Dimana Onty Lisa
52
DBJ 52. Kesialan Karisa
53
DBJ 53. Kamu Sempurna Di mataku
54
DBJ 54. Suara Ini?
55
DBJ 55. Dimana Lusi
56
DBJ 56. Benar-Benar Gila
57
DBJ 57. Hanya Masa Lalu
58
DBJ 58. Butiran Debu
59
DBJ 59. Apa Dia Cemburu?
60
DBJ 60. Hampir Diculik
61
DBJ 61. Karena Aku Bahagia
62
DBJ 62. Merepotkan
63
DBJ 63. Hamil?
64
DBJ 64. Takut Kecewa
65
DBJ 65. Penyesalan Jeff
66
DBJ 66. Istriku Di dalam!!
67
DBJ 67. Ada Yang Melamar
68
DBJ 68. Memberi Waktu
69
DBJ 69. Aku Baik-baik Saja
70
DBJ 70. Jangan Dekat-dekat Marco!!
71
DBJ 71. Sop buntut
72
DBJ 72. Berkabung
73
DBJ 73. The Only One
74
DBJ 74. Jangan Ragukan
75
DBJ 75. Lusi dan Anak-anak Hilang?
76
DBJ 76. Kenapa Tidak Mengabariku?
77
DBJ 77. Ayah Janji
78
DBJ 78. Beda Kasta
79
Bab 79. Hubungi Istriku
80
Bab 80. Dia Pingsan
81
Bab 81. Awal Mula
82
Bab 82. Menguntit
83
DBJ 83. Mas Janji
84
DBJ 84. Ke Dokter
85
DBJ 85. Memastikan Keamanan
86
DBJ 86. Kesal
87
DBJ 87. Cerita Ayah part 1
88
DBJ 88. Cerita Ayah part 2 dan Serangan
89
DBJ 89. Penangkapan Raihana
90
DBJ 90. Karisa Kabur
91
DBJ 91. Nasehat Suryo
92
DBJ 92. Tenanglah
93
DBJ 93. Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
94
DBJ 94. Cukup Cintai Aku
95
DBJ 95. Malu
96
DBJ 96. Memberi Hukuman
97
DBJ 97. Akhir Karisa
98
DBJ 98. Menikmati Hari
99
DBJ 99. Sudah Menikah?
100
DBJ 100. Akhir Penantian Regan
101
DBJ 101. Kecelakaan?
102
DBJ 102. Ulah Papa Hans
103
DBJ 103. Tak Bisa Mundur Lagi
104
DBJ 104. Foto Mesra
105
DBJ 105. Drama dari Hans
106
DBJ 106. Jaka?
107
DBJ 107. Menyukai Sentuhanmu
108
DBJ 108. Karma
109
DBJ 109. Berita Kematian
110
DBJ 110. Dendam Masa Lalu
111
DBJ 111. Kebahagiaan
112
DBJ 112. Rencana Jahat Aditya.
113
DBJ 113. Kehebohan Pagi Hari
114
DBJ 114. Menemui Aditya
115
DBJ 115. Ada Aku
116
DBJ 116. Pasca Tragedi
117
DBJ 117. Badai Sudah Berlalu
118
DBJ 118. Ulang tahun Devan dan Davin
119
DBJ 119. Tiba di Manchester
120
DBJ 120. Kelahiran Putri Delano
121
Extra Part. Regan & Lisa
122
Extra part. Krisis Percaya Diri
123
Extra Part. Pertemuan Tak Terduga
124
Extra Part. KenyataanYang Tak Menyenangkan
125
Extra part. Harus Operasi?
126
Final Part. Kebahagiaan Sempurna
127
Pengumuman Karya Baru
128
Karya Baru sudah liris
129
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!