DBJ 5. Kehidupan Berbanding Terbalik

********

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, sudah lima tahun lamanya Lusi membesarkan kedua bayi yang ia temukan dulu. Dua anak itu kini tumbuh menjadi dua bocah yang tampan. Di sela kesibukannya mengurus kedua putranya, Lusi memilih meneruskan karirnya sebagai penulis dan menyelesaikan kuliah S1 jurusan tata busana. Perjuangan Lusi dalam membesarkan Devan dan Davin sangat berat, tapi karena keuletan Lusi, dia berhasil melewati kesulitan itu. Setahun sebelum studinya selesai, Lusiana menyewa sebuah bangunan ruko di dekat kontrakannya, ia renovasi ruko tersebut, untuk memulai bisnis di bidang fashion. Sejak awal bisnis dibangun Lusi, ia bekerja sama dengan konveksi milik ibu dari teman SMAnya. Konveksi itu dikontrak untuk mengerjakan brand baju hasil karya Lusi sendiri. Bahkan Lusi juga memakai hak paten untuk setiap design baju yang dirinya buat. Meski dia membuka bisnis kecil kecilan, tapi karena designnya selalu mengikuti trend, Baju baju yang dia pasarkan selalu laris manis.

Toko baju milik Lusiana ini tidak pernah sepi pengunjung, bahkan di hari kerja pun tokonya selalu ramai. Lusiana memberi label nama produknya DD fashion diambil dari inisial kedua putranya. Tokonya pun selalu dibanjiri gadis-gadis muda yang saat ini banyak menggandrungi hasil karyanya. Lusi memiliki tiga orang karyawan di tokonya dan semuanya perempuan. Sejak memiliki Devan dan Davin sepertinya rejeki Lusiana tidak pernah ada putusnya.

Jika Lusi memilih memulai usahanya di bidang Design, lain halnya dengan Lisa, gadis itu ingin menjadi dokter kandungan, setingkat lebih tinggi dari profesi ibunya. Meski begitu Lisa bisa diajak kerjasama oleh Lusi dalam mengurus Devan dan Davin. Lusi mengambil kuliah sore sedangkan Lisa mengambil kuliah pagi. Beruntung ibu Lisa akhirnya ikut pindah kontrakan berdampingan dengan tempat Lusiana, dengan alasan karena ingin membantu Lusiana dan Lisa menjaga Devan dan Davin. Ibu Yuyun membuka prakteknya di rumah kontrakan itu dan Alhamdulillah semuanya sejalan dan Lancar.

Lima tahun kehidupan Lusiana penuh dengan canda tawa bahagia, berbeda jauh dengan kehidupan Delano yang semakin dingin dan tak tersentuh. Selama lima tahun, Delano tidak pernah berhenti mencari keberadaan anak-anaknya. Sayangnya dengan minimnya petunjuk, dia tidak pernah menemukan keberadaan kedua anaknya.

Setelah istrinya meninggal, entah mengapa Delano merasakan keberadaan arwah istrinya selalu mengawasinya. Dia terkadang bicara sendiri seolah sedang berkomunikasi dengan Karina. Selama lima tahun juga, Karisa kembaran istri Delano terus saja berusaha mendekatkan diri pada Delano. Namun, Delano bahkan tidak ingin menatap wanita kembaran istrinya itu, karena melihatnya sama saja dengan melihat mendiang istrinya dan Delano tidak pernah nyaman akan hal itu.

Seperti saat ini, Saat Karisa datang mencarinya, Delano memilih berada di rooftop kantornya dan menikmati hembusan angin sore. Di depannya terdapat beberapa puntung rokok. Ia berkali-kali ia menghela napas panjang.

"Aku lelah Karin, aku harus apa agar bisa berjumpa dengan anak-anak kita? Apakah mereka masih hidup? Sebenarnya apa yang terjadi denganmu? Kenapa kau membawa bayi-bayi kita saat itu?" gumam Delano putus asa. Pria itu menatap cakrawala senja yang mulai redup berganti dengan kepekatan malam.

Di lain tempat, Lusi sedang sibuk menyusun barang-barang yang akan dikirimkan kurir sesuai alamat pemesan.

"Bunda!" Teriak Devan dan Davin.

Lusiana merentangkan tangannya. Dan kedua pangeran itu mendekat dan memeluk Lusiana.

"Hei boys." Lusiana memeluk kedua putranya dengan penuh kasih. Devan dan Davin tampak bersemangat menceritakan keseharian mereka hari ini. Lusi mendengarkan mereka dengan penuh kesabaran.

"Lusi, ibu pulang ya? Ibu harus buka praktek." Kata bu Yuyun pada Lusi. Hari ini Devan dan Davin dititipkan pada bu Yuyun.

"Iya, Bu, terimakasih sudah bantu Lusi jagain mereka," ujar Lusi.

"Ga apa-apa, lagi pula kan mereka cucu ibu juga." Setelah berpamitan pada kedua bocah itu, bu Yuyun pergi meninggalkan toko. Toko Lusi berada tepat di depan gang rumahnya. Rumah yang dulunya kontrak kini sudah beralih tangan menjadi milik Lusi sepenuhnya, Sedang bu Yuyun, Lisa serta kakak dan iparnya masih mengontrak di samping rumah Lusi. Maklum Lisa seorang Yatim dan hanya bu Yuyun yang menghasilkan uang, Lisa sesekali membantu Lusi, tapi penghasilannya hanya cukup untuk membantu membayar sedikit biaya semesternya. Beruntung kakak Lisa dan istrinya bukanlah orang yang pelit, sehingga mau membantu keuangan bu Yuyun.

Saat Lusi sedang menemani kedua anaknya, dua orang wanita beda generasi memasuki tokonya, dari penampilan mereka, mereka terlihat berasal dari keluarga terpandang.

"Selamat malam, ada yang bisa saya bantu?" Lusi menyapa kedua wanita itu sopan. Kebetulan dia sedang memasang model baru di mannequin.

"Ah begini, Nak, bisakah kau memanggil pemilik toko ini?" Ujar wanita paruh baya itu sopan.

"Maaf, Bu, kebetulan saya pemilik toko ini. Apa ada masalah?" tanya Lusi dengan penuh kesopanan.

Wanita paruh baya itu terperangah melihat Lusi. Ia menatap Lusi dari atas sampai bawah seolah sedang menilai Lusi. Menurutnya gadis ini masih terlihat sangat muda. Dia sampai tidak percaya saat melihatnya.

"Bunda, Davin mau pup." Davin menarik ujung blouse Lusi.

Lusi tersenyum pada pelanggannya, "Maaf, sebentar, ya, Bu." Lusi lalu berjongkok menyamakan tingginya dengan putranya.

"Davin, Sayang, pupnya ditemani Devan dulu, ya. Bunda sedang ada tamu, Nak." Tutur Lusi dengan lembut.

"Huft ... ya sudah, aku ditemani Devan saja." Davin terlihat kesal sambil melipat kedua tangannya di dada. Namun, tak lama, ia berlari meninggalkan Lusi, gadis itu hanya geleng kepala melihat tingkah putranya yang satu itu. Selalu banyak protes.

Wanita paruh baya itu terus memperhatikan kedua anak Lusi. Wajah kedua bocah itu mengingatkan pada sosok putranya saat seumuran mereka.

"Maaf, Bu, mari silahkan ke ruangan saya," ujar Lusi membuyarkan lamunan wanita paruh baya itu.

Ketiga wanita itu masuk ke ruangan Lusi, Ruangannya tak terlalu lebar, tapi nyaman. Ada AC di sudut ruangannya.

"Perkenalkan, nama saya Diana dan ini putri saya Claire. Claire putri saya ini, adalah langganan di butik ini. Begini, sebentar lagi kami ada acara yang memerlukan baju sarimbit, saya ingin memakai baju yang serasi dengan kedua anak saya. Bisakah kamu membuatkannya untuk kami? Jika perlu kami akan membayar hak patennya."

"Panggil saja saya, Lusi, Bu." Lusi jadi ikut memperkenalkan dirinya, "Jika boleh tahu kapan waktunya?"

"Dua minggu lagi." Ujar nyonya Diana, Lusi sedikit terkejut, bagaimana mungkin dalam waktu dua minggu menyiapkan baju sarimbit itu artinya apakah dia harus membuat untuk satu keluarga? Ya ampun dalam dua minggu, membayangkan membuat tiga pasang baju? Tapi jika pesanan ini ditolak, dia khawatir akan mempengaruhi reputasi tokonya.

"Begini saja, Bu, anda bisa lihat dulu katalog rancangan saya. Siapa tahu anda berminat, jika tidak saya akan buatkan rancangan baru.

"Tapi ini tidak hanya dengan putri saya saja lho, Mbak, tapi nanti juga harus membuat satu baju untuk putra saya."

"Oh tentu nyonya, saya akan berusaha sebaik mungkin." Ujar Lusi. Tak lama Devan dan Davin masuk kedalam ruangan Lusi.

"Bunda, kata nenek Yuyun minggu kita mau ke kebun binatang lho sama om Tio!" Seru kedua bocah itu. Lisa tersenyum canggung ke arah nyonya Diana dan Claire. Nyonya Diana begitu penasaran dengan kedua anak Lisa.

"Anda terlihat masih muda dan cantik nona, saya tak menyangka anda sudah memiliki anak sebesar ini."

"Panggil saja saya Lusi jangan nona." Ujar Lusi terlihat begitu santun. "Anda juga tampak luar biasa, Bu."

"Baiklah, Nak Lusi." mata Diana tidak pernah lepas dari Devan dan Davin.

"Silahkan dilihat-lihat dulu nyonya." Lusi menyodorkan satu buku katalog sketsa yang belum proses produksi. Namun nyonya Diana tampak lebih senang menatap Devan dan Davin.

"Nyonya, apa anda mendengar saya?" Lusi melihat pancaran mata nyonya Diana yang tampak sendu.

"Mah!" Claire menyenggol lengan mamanya hingga tersentak.

"Apa, sih, Claire?" Nyonya Diana tak menyadari jika sejak tadi Lusiana sedang menatapnya penuh curiga.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Selamat membaca All 🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

Kalsum

Kalsum

nenek ketemu cucunya

2025-03-23

0

Nur Azizah

Nur Azizah

itu cucumu Bu Diana

2025-03-20

0

awesome moment

awesome moment

nah y

2025-03-08

1

lihat semua
Episodes
1 DBJ 1. Awalan
2 DBJ 2. Kenapa ini Terjadi
3 DBJ 3. Bertemu Delano dan Regan
4 DBJ 4. Persiapan Pindah
5 DBJ 5. Kehidupan Berbanding Terbalik
6 DBJ 6. Masa lalu Lusiana
7 DBJ 7. Di kantor Delano
8 DBJ 8. Ketakutan Si kembar
9 DBJ 9. Ketakutan Lusiana
10 DBJ 10. Si Kembar Sakit
11 DBJ. 11 Mencaritahu
12 DBJ 12. Lusi Pingsan
13 DBJ 13. Masa Lalu
14 DBJ 14 Dimana Dia Sekarang?
15 DBJ 15. Rencana Oma Diana
16 DBJ 16. Mengunjungi Makam Karina
17 DBJ 17. Trauma Lusiana
18 DBJ 18. Jauhi Anak-anakku
19 DBJ 19. Mereka Cucuku?
20 DBJ 20. Maafkan Ayah
21 DBJ 21. Maaf?
22 DBJ 22. Kenapa?
23 DBJ 23. Penjelasan Ayah
24 DBJ 24. Sabar dan Ikhlas
25 DBJ 25. Cuma mau Ayah
26 DBJ 26. Pamit
27 DBJ 27. Bertemu Nenek Ratih
28 DBJ 28. Hasil Tes
29 DBJ 29. Kamu Gadis Yang Hebat
30 DBJ 30. Menikahlah Denganku
31 DBJ 31. Tolong Aku
32 DBJ 32. Kita Punya Ayah
33 DBJ 33. Lamaran
34 DBJ 34. Seperti Anak Gadis
35 DBJ 35. Mengunjungi Makam
36 DJB 36. Apa Kamu Malu?
37 DBJ 37. Kau Pikir Aku Bodoh? (Bonus Visual)
38 DBJ 38. Sudah Jatuh Cinta?
39 DBJ 39. Jangan Pingsan ya!
40 DBJ 40. Begini Sudah Cukup
41 DBJ 41. Dimana Lisa?
42 DBJ 42. Beri sedikit waktu
43 DBJ 43. Apa yang terjadi?
44 DBJ 44. Aku Teman Yang Buruk
45 DBJ 45. Jaka Kabur
46 DBJ 46. Aku Malu
47 DBJ 47. Apakah Harus?
48 DBJ 48. Habis manis
49 DBJ 49. Pria Pencemburu
50 DBJ 50. Jangan Bikin Baper
51 DBJ 51. Dimana Onty Lisa
52 DBJ 52. Kesialan Karisa
53 DBJ 53. Kamu Sempurna Di mataku
54 DBJ 54. Suara Ini?
55 DBJ 55. Dimana Lusi
56 DBJ 56. Benar-Benar Gila
57 DBJ 57. Hanya Masa Lalu
58 DBJ 58. Butiran Debu
59 DBJ 59. Apa Dia Cemburu?
60 DBJ 60. Hampir Diculik
61 DBJ 61. Karena Aku Bahagia
62 DBJ 62. Merepotkan
63 DBJ 63. Hamil?
64 DBJ 64. Takut Kecewa
65 DBJ 65. Penyesalan Jeff
66 DBJ 66. Istriku Di dalam!!
67 DBJ 67. Ada Yang Melamar
68 DBJ 68. Memberi Waktu
69 DBJ 69. Aku Baik-baik Saja
70 DBJ 70. Jangan Dekat-dekat Marco!!
71 DBJ 71. Sop buntut
72 DBJ 72. Berkabung
73 DBJ 73. The Only One
74 DBJ 74. Jangan Ragukan
75 DBJ 75. Lusi dan Anak-anak Hilang?
76 DBJ 76. Kenapa Tidak Mengabariku?
77 DBJ 77. Ayah Janji
78 DBJ 78. Beda Kasta
79 Bab 79. Hubungi Istriku
80 Bab 80. Dia Pingsan
81 Bab 81. Awal Mula
82 Bab 82. Menguntit
83 DBJ 83. Mas Janji
84 DBJ 84. Ke Dokter
85 DBJ 85. Memastikan Keamanan
86 DBJ 86. Kesal
87 DBJ 87. Cerita Ayah part 1
88 DBJ 88. Cerita Ayah part 2 dan Serangan
89 DBJ 89. Penangkapan Raihana
90 DBJ 90. Karisa Kabur
91 DBJ 91. Nasehat Suryo
92 DBJ 92. Tenanglah
93 DBJ 93. Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
94 DBJ 94. Cukup Cintai Aku
95 DBJ 95. Malu
96 DBJ 96. Memberi Hukuman
97 DBJ 97. Akhir Karisa
98 DBJ 98. Menikmati Hari
99 DBJ 99. Sudah Menikah?
100 DBJ 100. Akhir Penantian Regan
101 DBJ 101. Kecelakaan?
102 DBJ 102. Ulah Papa Hans
103 DBJ 103. Tak Bisa Mundur Lagi
104 DBJ 104. Foto Mesra
105 DBJ 105. Drama dari Hans
106 DBJ 106. Jaka?
107 DBJ 107. Menyukai Sentuhanmu
108 DBJ 108. Karma
109 DBJ 109. Berita Kematian
110 DBJ 110. Dendam Masa Lalu
111 DBJ 111. Kebahagiaan
112 DBJ 112. Rencana Jahat Aditya.
113 DBJ 113. Kehebohan Pagi Hari
114 DBJ 114. Menemui Aditya
115 DBJ 115. Ada Aku
116 DBJ 116. Pasca Tragedi
117 DBJ 117. Badai Sudah Berlalu
118 DBJ 118. Ulang tahun Devan dan Davin
119 DBJ 119. Tiba di Manchester
120 DBJ 120. Kelahiran Putri Delano
121 Extra Part. Regan & Lisa
122 Extra part. Krisis Percaya Diri
123 Extra Part. Pertemuan Tak Terduga
124 Extra Part. KenyataanYang Tak Menyenangkan
125 Extra part. Harus Operasi?
126 Final Part. Kebahagiaan Sempurna
127 Pengumuman Karya Baru
128 Karya Baru sudah liris
129 Karya Baru
130 Karya Baru telah Terbit
Episodes

Updated 130 Episodes

1
DBJ 1. Awalan
2
DBJ 2. Kenapa ini Terjadi
3
DBJ 3. Bertemu Delano dan Regan
4
DBJ 4. Persiapan Pindah
5
DBJ 5. Kehidupan Berbanding Terbalik
6
DBJ 6. Masa lalu Lusiana
7
DBJ 7. Di kantor Delano
8
DBJ 8. Ketakutan Si kembar
9
DBJ 9. Ketakutan Lusiana
10
DBJ 10. Si Kembar Sakit
11
DBJ. 11 Mencaritahu
12
DBJ 12. Lusi Pingsan
13
DBJ 13. Masa Lalu
14
DBJ 14 Dimana Dia Sekarang?
15
DBJ 15. Rencana Oma Diana
16
DBJ 16. Mengunjungi Makam Karina
17
DBJ 17. Trauma Lusiana
18
DBJ 18. Jauhi Anak-anakku
19
DBJ 19. Mereka Cucuku?
20
DBJ 20. Maafkan Ayah
21
DBJ 21. Maaf?
22
DBJ 22. Kenapa?
23
DBJ 23. Penjelasan Ayah
24
DBJ 24. Sabar dan Ikhlas
25
DBJ 25. Cuma mau Ayah
26
DBJ 26. Pamit
27
DBJ 27. Bertemu Nenek Ratih
28
DBJ 28. Hasil Tes
29
DBJ 29. Kamu Gadis Yang Hebat
30
DBJ 30. Menikahlah Denganku
31
DBJ 31. Tolong Aku
32
DBJ 32. Kita Punya Ayah
33
DBJ 33. Lamaran
34
DBJ 34. Seperti Anak Gadis
35
DBJ 35. Mengunjungi Makam
36
DJB 36. Apa Kamu Malu?
37
DBJ 37. Kau Pikir Aku Bodoh? (Bonus Visual)
38
DBJ 38. Sudah Jatuh Cinta?
39
DBJ 39. Jangan Pingsan ya!
40
DBJ 40. Begini Sudah Cukup
41
DBJ 41. Dimana Lisa?
42
DBJ 42. Beri sedikit waktu
43
DBJ 43. Apa yang terjadi?
44
DBJ 44. Aku Teman Yang Buruk
45
DBJ 45. Jaka Kabur
46
DBJ 46. Aku Malu
47
DBJ 47. Apakah Harus?
48
DBJ 48. Habis manis
49
DBJ 49. Pria Pencemburu
50
DBJ 50. Jangan Bikin Baper
51
DBJ 51. Dimana Onty Lisa
52
DBJ 52. Kesialan Karisa
53
DBJ 53. Kamu Sempurna Di mataku
54
DBJ 54. Suara Ini?
55
DBJ 55. Dimana Lusi
56
DBJ 56. Benar-Benar Gila
57
DBJ 57. Hanya Masa Lalu
58
DBJ 58. Butiran Debu
59
DBJ 59. Apa Dia Cemburu?
60
DBJ 60. Hampir Diculik
61
DBJ 61. Karena Aku Bahagia
62
DBJ 62. Merepotkan
63
DBJ 63. Hamil?
64
DBJ 64. Takut Kecewa
65
DBJ 65. Penyesalan Jeff
66
DBJ 66. Istriku Di dalam!!
67
DBJ 67. Ada Yang Melamar
68
DBJ 68. Memberi Waktu
69
DBJ 69. Aku Baik-baik Saja
70
DBJ 70. Jangan Dekat-dekat Marco!!
71
DBJ 71. Sop buntut
72
DBJ 72. Berkabung
73
DBJ 73. The Only One
74
DBJ 74. Jangan Ragukan
75
DBJ 75. Lusi dan Anak-anak Hilang?
76
DBJ 76. Kenapa Tidak Mengabariku?
77
DBJ 77. Ayah Janji
78
DBJ 78. Beda Kasta
79
Bab 79. Hubungi Istriku
80
Bab 80. Dia Pingsan
81
Bab 81. Awal Mula
82
Bab 82. Menguntit
83
DBJ 83. Mas Janji
84
DBJ 84. Ke Dokter
85
DBJ 85. Memastikan Keamanan
86
DBJ 86. Kesal
87
DBJ 87. Cerita Ayah part 1
88
DBJ 88. Cerita Ayah part 2 dan Serangan
89
DBJ 89. Penangkapan Raihana
90
DBJ 90. Karisa Kabur
91
DBJ 91. Nasehat Suryo
92
DBJ 92. Tenanglah
93
DBJ 93. Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
94
DBJ 94. Cukup Cintai Aku
95
DBJ 95. Malu
96
DBJ 96. Memberi Hukuman
97
DBJ 97. Akhir Karisa
98
DBJ 98. Menikmati Hari
99
DBJ 99. Sudah Menikah?
100
DBJ 100. Akhir Penantian Regan
101
DBJ 101. Kecelakaan?
102
DBJ 102. Ulah Papa Hans
103
DBJ 103. Tak Bisa Mundur Lagi
104
DBJ 104. Foto Mesra
105
DBJ 105. Drama dari Hans
106
DBJ 106. Jaka?
107
DBJ 107. Menyukai Sentuhanmu
108
DBJ 108. Karma
109
DBJ 109. Berita Kematian
110
DBJ 110. Dendam Masa Lalu
111
DBJ 111. Kebahagiaan
112
DBJ 112. Rencana Jahat Aditya.
113
DBJ 113. Kehebohan Pagi Hari
114
DBJ 114. Menemui Aditya
115
DBJ 115. Ada Aku
116
DBJ 116. Pasca Tragedi
117
DBJ 117. Badai Sudah Berlalu
118
DBJ 118. Ulang tahun Devan dan Davin
119
DBJ 119. Tiba di Manchester
120
DBJ 120. Kelahiran Putri Delano
121
Extra Part. Regan & Lisa
122
Extra part. Krisis Percaya Diri
123
Extra Part. Pertemuan Tak Terduga
124
Extra Part. KenyataanYang Tak Menyenangkan
125
Extra part. Harus Operasi?
126
Final Part. Kebahagiaan Sempurna
127
Pengumuman Karya Baru
128
Karya Baru sudah liris
129
Karya Baru
130
Karya Baru telah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!