DBJ 4. Persiapan Pindah

********

Lusiana tampak lega saat ia melihat kehadiran Regan dan Delano. Ia segera menghampiri dua pria tampan itu.

"Tuan Regan mana kunci motorku?" Lusi langsung berbicara pada intinya. Regan mengeluarkan kunci motor Lusiana dari kantong celananya. Wajah Lusi berbinar, ia segera meraih kunci itu dari tangan Regan. Namun gerakan tangan Regan lebih cepat untuk kembali memasukkan kunci motor Lusi kedalam kantong celananya lagi.

Lusi mendelik kesal. Sebenarnya apa mau pria ini?

"Aku sedang terburu-buru tuan, tolong berikan kuncinya." Kali ini Lusi menekan suaranya namun Regan seakan enggan memberikannya.

"Kata tuanku, setelah makan siang baru aku berikan kunci itu atau kalau tidak kau bisa ambil sendiri di saku celanaku." Tantang Regan, Lusi tersenyum miring. Jangan salahkan dirinya jika dia berulah di kantor Zenon itu. Ditambah lagi saat itu suasana loby kantor juga lumayan ramai karena waktu menunjukan jam makan siang.

"Ku harap kau tidak menyesali ucapanmu tadi tuan Regan." Dan tak menunggu waktu lama Lusi menarik saku celana Regan dan memasukkan tangannya ke sana.

"Hei apa yang kau lakukan?" Pekik Regan.

"Kau salah mencari lawan tuan." Ujar Lusiana, Setelah mendapat apa yang dia mau Lusi menarik tangannya. Delano menatap tak percaya pada gadis itu yang berani menjatuhkan wibawa seorang Regan Syailendra.

Lusi tersenyum miring, dan menatap Regan tajam. Wajah Regan memerah karena aset berharganya sempat tersenggol oleh Lusi.

"Bye tuan Regan dan tuannya, aku harap kita tidak akan bertemu lagi selamanya." Ujar Lusiana dengan wajah penuh kepuasan. Dia segera ke pos satpam dan menyalakan motornya lalu meninggalkan gedung Zenon yang megah.

Semua orang saling pandang dan menahan tawanya. Sedangkan Regan wajahnya sudah memerah bagaimana dirinya bisa di permalukan oleh gadis SMA itu. Regan berjanji akan membalas kelakuan Lusiana.

Sedangkan Delano yang melihat semua tingkah Lusiana tanpa sadar ia tertawa, dan membuat para karyawan yang tadinya kasak kusuk langsung terdiam. Ini sangat langka, bosnya tertawa?

Pria yang terkenal dingin, angkuh dan tak tersentuh itu tertawa hanya karena seorang gadis SMA? "Wah ini sepertinya akan ada badai," pikir Regan.

"Tuan .. " Regan tampak enggan menegur tapi ia pun tak punya pilihan lain. Delano yang menyadari tingkah anehnya langsung saja berdehem untuk menghilangkan kecanggungan. Karyawan Delano pun memilih menyingkir daripada kena teguran dari Atasannya itu.

Delano dan Regan berjalan masuk ke mobil dan masing-masing dengan ekspresi wajah yang tak terbaca. Entah mengapa bayangan wajah Lusiana selalu bermain di benak Delano.

"Ini gila, kenapa aku malah kepikiran gadis bar bar tadi sih." Gerutu Delano dalam hati.

Begitupun Regan, entah mengapa bayangan wajah kesal Lusi selalu mengganggu cara kerja otaknya.

"Sepertinya gadis tadi cukup berbahaya." Batin Regan.

Mereka meninggalkan kantor Zenon untuk bertemu klien di sebuah restoran. Di dalam mobil sesekali Delano masih terbayang wajah Lusi yang menurutnya bar bar.

Saat mobil Delano berhenti di lampu merah, lagi-lagi Regan melihat sosok Lusiana, gadis itu menepikan motornya di dekat trotoar dan mendekati seorang nenek tua renta yang hendak menyeberang jalan. Tatapan mata Regan membuat Delano ikut menoleh kearah pandang Regan. Selengkung senyum tipis tercetak di bibir Delano. Ia juga menatap Lusiana yang dengan hati-hati menyeberang jalan. Bahkan gadis itu sempat memberi sesuatu pada sang nenek hingga nenek itu menangis.

Lusiana tersenyum saat nenek itu menangis. "Sekarang nenek beli obat dengan uang itu. Nenek tidak perlu berhutang." Ujar Lusiana, ia merasa iba dengan nenek itu, beliau berdiri di seberang jalan hampir 1 jam karena bingung, ingin membeli obat untuk cucunya namun nenek itu tidak punya uang sama sekali. Dengan wajah berbinar nenek itu masuk ke apotik dan membeli obat untuk cucunya. Sementara Lusiana menunggu di luar.

"Bagaimana nek ..?" tanya Lusiana.

"Ini alhamdulillah sudah non, dan maaf nenek juga beli obat buat nenek." Kata wanita tua itu.

"Lusi ikhlas nek, memang nenek sakit apa?" tanya Lusi, Lusi adalah wanita yang kelihatan keras dari luar namun hatinya luar biasa lembut.

"Nenek juga diare nak, kemarin kami makan nasi sisa dari tetangga tapi sepertinya sudah basi karena makanannya di campur-campur. Itulah kenapa cucu nenek juga sakit perut." Lusi tersenyum getir, ternyata ada hidup yang seperti itu.

"Nenek, sekarang Lusi antar nenek ya?" Tawar gadis itu, dan nenek tadi mengangguk.

"Terimakasih nak, kamu gadis yang baik semoga Allah selalu memudahkan jalanmu." Lusi tersenyum tulus pada nenek tadi, keduanya kembali menyeberang jalan. Regan dan Delano sudah melanjutkan perjalanan, namun mata Delano seakan tersihir oleh senyum Lusi.

"Cantik .. " Gumam Delano.

"Ya tuan ..?"

"Ah tidak apa- apa." Ujar Delano gelagapan.

*

*

*

"Dari mana aja si lo Lus, lo itu kaya manfaatin gue banget perasaan." Ujar Lisa kesal. (Lo - gue mode on kalo lagi BT sama Lusi)

"Maaf Lisa sayang, aku tadi tertabrak mobil. Lihatlah kakiku terluka." Ujar Lusi mengangkat kakinya.

"Huh, kamu itu sukanya ceroboh. Untung Devan dan Davin Ga rewel." Gerutu Lisa. Lusi tersenyum ia merasa sangat beruntung memiliki sahabat sebaik Lisa.

"Oh iya gimana sama tukang jasa angkut barangnya bisa kapan kesini?" Tanya Lusi seraya berganti kaos oblong dan celana pendek sebatas paha.

"Nanti sore, makanya sekarang ayo buruan titipin Devan dan Davin ke rumah ibu biar bisa beberes." Tukas Lisa. Akhirnya kedua sahabat itu pergi ke rumah Lisa, namun saat di jalan Lisa bertemu dengan tetangga mereka yang suka bergosip.

"Wah lulus SMA langsung dapat anak. Modelan cewek jaman sekarang ga ada benernya ya ibu-ibu."

"Eh bu Romlah sini deh mulutnya biar saya cabein sekalian. Kalo ngomong itu sebelum nyerocos di olah dulu di kepala biar ga kelihatan du_ngu." Ujar Lisa geram.

"Udah Lis, ada Devan sama Davin kalo bicara tu di saring dulu." Bisik Lusi. Lisa mendengus kesal akhirnya memilih pergi dengan menggendong Davin. Sedang Lusi menggendong Devan.

"Mari ibu-ibu, maaf tadi Lisa sedang PMS bawaannya emosi." Kata Lusi, sebagian ibu-ibu yang tahu sifat bu Romlah pun hanya mengangguk dan mempersilahkan Lusi lewat. Meskipun banyak pertanyaan yang saat ini bercokol di otak mereka.

"Lo itu ga usah pake minta maaf segala orang tu emak sarap yang salah." Geram Lisa. Lusi hanya tersenyum saja melihat kekesalan sahabatnya itu.

"Udah iihh .. nanti malah kamu capek sebelum beberes kalo marah-marah terus." Bujuk Lusi. Lisa menghembuskan nafasnya berulang-ulang untuk menekan emosinya.

Akhirnya mereka tiba di rumah Lisa dan di sambut ibu Yuyun. Beliau tampak senang seakan akan menyambut cucunya sendiri.

"Nitip bentar ya bu?"

"Iya sayang, kalian buruan beres-beres." ujar bu Yuyun seraya meletakkan twins di ranjang.

Lisa dan Lusi kembali ke kontrakan Lusi untuk beberes.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Dukung karya author ya, dengan cara Like, komen dan Vote.

Terpopuler

Comments

EFI YULIANTI

EFI YULIANTI

seru banget ceritanya

2024-04-09

1

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussemsngat

2024-02-09

5

Umicho

Umicho

duo kompak Lisa Lusi

2024-01-19

0

lihat semua
Episodes
1 DBJ 1. Awalan
2 DBJ 2. Kenapa ini Terjadi
3 DBJ 3. Bertemu Delano dan Regan
4 DBJ 4. Persiapan Pindah
5 DBJ 5. Kehidupan Berbanding Terbalik
6 DBJ 6. Masa lalu Lusiana
7 DBJ 7. Di kantor Delano
8 DBJ 8. Ketakutan Si kembar
9 DBJ 9. Ketakutan Lusiana
10 DBJ 10. Si Kembar Sakit
11 DBJ. 11 Mencaritahu
12 DBJ 12. Lusi Pingsan
13 DBJ 13. Masa Lalu
14 DBJ 14 Dimana Dia Sekarang?
15 DBJ 15. Rencana Oma Diana
16 DBJ 16. Mengunjungi Makam Karina
17 DBJ 17. Trauma Lusiana
18 DBJ 18. Jauhi Anak-anakku
19 DBJ 19. Mereka Cucuku?
20 DBJ 20. Maafkan Ayah
21 DBJ 21. Maaf?
22 DBJ 22. Kenapa?
23 DBJ 23. Penjelasan Ayah
24 DBJ 24. Sabar dan Ikhlas
25 DBJ 25. Cuma mau Ayah
26 DBJ 26. Pamit
27 DBJ 27. Bertemu Nenek Ratih
28 DBJ 28. Hasil Tes
29 DBJ 29. Kamu Gadis Yang Hebat
30 DBJ 30. Menikahlah Denganku
31 DBJ 31. Tolong Aku
32 DBJ 32. Kita Punya Ayah
33 DBJ 33. Lamaran
34 DBJ 34. Seperti Anak Gadis
35 DBJ 35. Mengunjungi Makam
36 DJB 36. Apa Kamu Malu?
37 DBJ 37. Kau Pikir Aku Bodoh? (Bonus Visual)
38 DBJ 38. Sudah Jatuh Cinta?
39 DBJ 39. Jangan Pingsan ya!
40 DBJ 40. Begini Sudah Cukup
41 DBJ 41. Dimana Lisa?
42 DBJ 42. Beri sedikit waktu
43 DBJ 43. Apa yang terjadi?
44 DBJ 44. Aku Teman Yang Buruk
45 DBJ 45. Jaka Kabur
46 DBJ 46. Aku Malu
47 DBJ 47. Apakah Harus?
48 DBJ 48. Habis manis
49 DBJ 49. Pria Pencemburu
50 DBJ 50. Jangan Bikin Baper
51 DBJ 51. Dimana Onty Lisa
52 DBJ 52. Kesialan Karisa
53 DBJ 53. Kamu Sempurna Di mataku
54 DBJ 54. Suara Ini?
55 DBJ 55. Dimana Lusi
56 DBJ 56. Benar-Benar Gila
57 DBJ 57. Hanya Masa Lalu
58 DBJ 58. Butiran Debu
59 DBJ 59. Apa Dia Cemburu?
60 DBJ 60. Hampir Diculik
61 DBJ 61. Karena Aku Bahagia
62 DBJ 62. Merepotkan
63 DBJ 63. Hamil?
64 DBJ 64. Takut Kecewa
65 DBJ 65. Penyesalan Jeff
66 DBJ 66. Istriku Di dalam!!
67 DBJ 67. Ada Yang Melamar
68 DBJ 68. Memberi Waktu
69 DBJ 69. Aku Baik-baik Saja
70 DBJ 70. Jangan Dekat-dekat Marco!!
71 DBJ 71. Sop buntut
72 DBJ 72. Berkabung
73 DBJ 73. The Only One
74 DBJ 74. Jangan Ragukan
75 DBJ 75. Lusi dan Anak-anak Hilang?
76 DBJ 76. Kenapa Tidak Mengabariku?
77 DBJ 77. Ayah Janji
78 DBJ 78. Beda Kasta
79 Bab 79. Hubungi Istriku
80 Bab 80. Dia Pingsan
81 Bab 81. Awal Mula
82 Bab 82. Menguntit
83 DBJ 83. Mas Janji
84 DBJ 84. Ke Dokter
85 DBJ 85. Memastikan Keamanan
86 DBJ 86. Kesal
87 DBJ 87. Cerita Ayah part 1
88 DBJ 88. Cerita Ayah part 2 dan Serangan
89 DBJ 89. Penangkapan Raihana
90 DBJ 90. Karisa Kabur
91 DBJ 91. Nasehat Suryo
92 DBJ 92. Tenanglah
93 DBJ 93. Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
94 DBJ 94. Cukup Cintai Aku
95 DBJ 95. Malu
96 DBJ 96. Memberi Hukuman
97 DBJ 97. Akhir Karisa
98 DBJ 98. Menikmati Hari
99 DBJ 99. Sudah Menikah?
100 DBJ 100. Akhir Penantian Regan
101 DBJ 101. Kecelakaan?
102 DBJ 102. Ulah Papa Hans
103 DBJ 103. Tak Bisa Mundur Lagi
104 DBJ 104. Foto Mesra
105 DBJ 105. Drama dari Hans
106 DBJ 106. Jaka?
107 DBJ 107. Menyukai Sentuhanmu
108 DBJ 108. Karma
109 DBJ 109. Berita Kematian
110 DBJ 110. Dendam Masa Lalu
111 DBJ 111. Kebahagiaan
112 DBJ 112. Rencana Jahat Aditya.
113 DBJ 113. Kehebohan Pagi Hari
114 DBJ 114. Menemui Aditya
115 DBJ 115. Ada Aku
116 DBJ 116. Pasca Tragedi
117 DBJ 117. Badai Sudah Berlalu
118 DBJ 118. Ulang tahun Devan dan Davin
119 DBJ 119. Tiba di Manchester
120 DBJ 120. Kelahiran Putri Delano
121 Extra Part. Regan & Lisa
122 Extra part. Krisis Percaya Diri
123 Extra Part. Pertemuan Tak Terduga
124 Extra Part. KenyataanYang Tak Menyenangkan
125 Extra part. Harus Operasi?
126 Final Part. Kebahagiaan Sempurna
127 Pengumuman Karya Baru
128 Karya Baru sudah liris
129 Karya Baru
Episodes

Updated 129 Episodes

1
DBJ 1. Awalan
2
DBJ 2. Kenapa ini Terjadi
3
DBJ 3. Bertemu Delano dan Regan
4
DBJ 4. Persiapan Pindah
5
DBJ 5. Kehidupan Berbanding Terbalik
6
DBJ 6. Masa lalu Lusiana
7
DBJ 7. Di kantor Delano
8
DBJ 8. Ketakutan Si kembar
9
DBJ 9. Ketakutan Lusiana
10
DBJ 10. Si Kembar Sakit
11
DBJ. 11 Mencaritahu
12
DBJ 12. Lusi Pingsan
13
DBJ 13. Masa Lalu
14
DBJ 14 Dimana Dia Sekarang?
15
DBJ 15. Rencana Oma Diana
16
DBJ 16. Mengunjungi Makam Karina
17
DBJ 17. Trauma Lusiana
18
DBJ 18. Jauhi Anak-anakku
19
DBJ 19. Mereka Cucuku?
20
DBJ 20. Maafkan Ayah
21
DBJ 21. Maaf?
22
DBJ 22. Kenapa?
23
DBJ 23. Penjelasan Ayah
24
DBJ 24. Sabar dan Ikhlas
25
DBJ 25. Cuma mau Ayah
26
DBJ 26. Pamit
27
DBJ 27. Bertemu Nenek Ratih
28
DBJ 28. Hasil Tes
29
DBJ 29. Kamu Gadis Yang Hebat
30
DBJ 30. Menikahlah Denganku
31
DBJ 31. Tolong Aku
32
DBJ 32. Kita Punya Ayah
33
DBJ 33. Lamaran
34
DBJ 34. Seperti Anak Gadis
35
DBJ 35. Mengunjungi Makam
36
DJB 36. Apa Kamu Malu?
37
DBJ 37. Kau Pikir Aku Bodoh? (Bonus Visual)
38
DBJ 38. Sudah Jatuh Cinta?
39
DBJ 39. Jangan Pingsan ya!
40
DBJ 40. Begini Sudah Cukup
41
DBJ 41. Dimana Lisa?
42
DBJ 42. Beri sedikit waktu
43
DBJ 43. Apa yang terjadi?
44
DBJ 44. Aku Teman Yang Buruk
45
DBJ 45. Jaka Kabur
46
DBJ 46. Aku Malu
47
DBJ 47. Apakah Harus?
48
DBJ 48. Habis manis
49
DBJ 49. Pria Pencemburu
50
DBJ 50. Jangan Bikin Baper
51
DBJ 51. Dimana Onty Lisa
52
DBJ 52. Kesialan Karisa
53
DBJ 53. Kamu Sempurna Di mataku
54
DBJ 54. Suara Ini?
55
DBJ 55. Dimana Lusi
56
DBJ 56. Benar-Benar Gila
57
DBJ 57. Hanya Masa Lalu
58
DBJ 58. Butiran Debu
59
DBJ 59. Apa Dia Cemburu?
60
DBJ 60. Hampir Diculik
61
DBJ 61. Karena Aku Bahagia
62
DBJ 62. Merepotkan
63
DBJ 63. Hamil?
64
DBJ 64. Takut Kecewa
65
DBJ 65. Penyesalan Jeff
66
DBJ 66. Istriku Di dalam!!
67
DBJ 67. Ada Yang Melamar
68
DBJ 68. Memberi Waktu
69
DBJ 69. Aku Baik-baik Saja
70
DBJ 70. Jangan Dekat-dekat Marco!!
71
DBJ 71. Sop buntut
72
DBJ 72. Berkabung
73
DBJ 73. The Only One
74
DBJ 74. Jangan Ragukan
75
DBJ 75. Lusi dan Anak-anak Hilang?
76
DBJ 76. Kenapa Tidak Mengabariku?
77
DBJ 77. Ayah Janji
78
DBJ 78. Beda Kasta
79
Bab 79. Hubungi Istriku
80
Bab 80. Dia Pingsan
81
Bab 81. Awal Mula
82
Bab 82. Menguntit
83
DBJ 83. Mas Janji
84
DBJ 84. Ke Dokter
85
DBJ 85. Memastikan Keamanan
86
DBJ 86. Kesal
87
DBJ 87. Cerita Ayah part 1
88
DBJ 88. Cerita Ayah part 2 dan Serangan
89
DBJ 89. Penangkapan Raihana
90
DBJ 90. Karisa Kabur
91
DBJ 91. Nasehat Suryo
92
DBJ 92. Tenanglah
93
DBJ 93. Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
94
DBJ 94. Cukup Cintai Aku
95
DBJ 95. Malu
96
DBJ 96. Memberi Hukuman
97
DBJ 97. Akhir Karisa
98
DBJ 98. Menikmati Hari
99
DBJ 99. Sudah Menikah?
100
DBJ 100. Akhir Penantian Regan
101
DBJ 101. Kecelakaan?
102
DBJ 102. Ulah Papa Hans
103
DBJ 103. Tak Bisa Mundur Lagi
104
DBJ 104. Foto Mesra
105
DBJ 105. Drama dari Hans
106
DBJ 106. Jaka?
107
DBJ 107. Menyukai Sentuhanmu
108
DBJ 108. Karma
109
DBJ 109. Berita Kematian
110
DBJ 110. Dendam Masa Lalu
111
DBJ 111. Kebahagiaan
112
DBJ 112. Rencana Jahat Aditya.
113
DBJ 113. Kehebohan Pagi Hari
114
DBJ 114. Menemui Aditya
115
DBJ 115. Ada Aku
116
DBJ 116. Pasca Tragedi
117
DBJ 117. Badai Sudah Berlalu
118
DBJ 118. Ulang tahun Devan dan Davin
119
DBJ 119. Tiba di Manchester
120
DBJ 120. Kelahiran Putri Delano
121
Extra Part. Regan & Lisa
122
Extra part. Krisis Percaya Diri
123
Extra Part. Pertemuan Tak Terduga
124
Extra Part. KenyataanYang Tak Menyenangkan
125
Extra part. Harus Operasi?
126
Final Part. Kebahagiaan Sempurna
127
Pengumuman Karya Baru
128
Karya Baru sudah liris
129
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!