DBJ 3. Bertemu Delano dan Regan

*********

Delano bangun dari tidurnya saat sayup-sayup ia mendengar suara tangisan bayi. Dia terjaga sepenuhnya dan menoleh ke kiri dan kanan. Ia lalu mengusap wajahnya kasar.

"Dimana pun kalian berada semoga kalian selalu sehat dan baik-baik saja. Papa menyayangi kalian," gumam Delano. Hari ini adalah babak baru bagi dirinya dengan status duda yang disandangnya. Delano yang hangat dan penuh kasih kini telah menjelma menjadi sosok yang begitu dingin dan tak tersentuh.

Seminggu sudah sejak kepergian sang istri dan menghilangnya anak-anak membuat emosi Delano menjadi mudah tersulut. Salah sedikit saja di hadapan dirinya akan langsung mendapatkan hukuman.

Delano menuruni tangga saat Diana ibunya memanggilnya.

"Delano kemarilah, Nak, ada Karisa disini," kata mama Diana sembari memasang senyum lembut di bibirnya.

"Aku ada meeting penting, Mah. Mama saja yang temani dia. Aku tidak punya waktu," ujar Delano datar, dia yang semula ingin berbicara dengan mamanya, akhirnya urung dan memilih pergi. Diana hanya mendesah lelah menghadapi sikap putranya yang semakin lama semakin dingin.

Diana menoleh ke arah Karisa dengan wajah canggung, "Maaf ya Karisa, Delano sangat sibuk," ujar Diana tak enak hati pada saudara kembar almarhum menantunya itu.

"Ga apa-apa, Ma, aku bisa maklum, kok. Mungkin Delano juga butuh waktu," ujar Karisa memaksakan senyumnya, padahal dalam hati ia begitu kesal lagi-lagi pria itu menolak kehadirannya.

Di perjalanan menuju ke kantor Delano tampak melamun. Regan sang asisten hanya mampu mencuri pandang sesekali menatap sang majikan yang tampak menyedihkan. Sangking asyiknya memperhatikan tuannya Regan tak sadar jika lampu lalu lintas berubah merah. Namun, ia tetap melaju.

Braaak!!

Delano terkejut begitupun Regan yang seketika itu menginjak remnya. Delano menatap tajam kearah Regan. Pria itu tampak tegang. Namun, ia memilih bergegas keluar untuk melihat kondisi korbannya.

Banyak Warga mendekat dan berkerumun. Regan keluar untuk memastikan kondisi korbannya. Melihat korbannya baik-baik saja, Dengan sigap Regan membantu gadis yang mengenakan seragam putih abu-abu itu berdiri.

"Anda baik-baik saja, kan, Mbak?" Gadis itu menatap tajam kearah Regan.

"Kau melihatnya sendiri bagaimana? Lihatlah motorku rusak," kata Lusi sambil menunjuk motornya yang masih tergeletak.

Dia bahkan lupa jika lututnya terluka dan berdarah. Dalam pikirannya dia harus pergi ke sekolah sekarang.

Lusiana berdiri dengan kaki pincang, lututnya berdarah. Bahkan rok yang putih terlihat kotor terkena darah. Ya, gadis yang secara kebetulan di tabrak oleh Regan adalah Lusiana.

"Silahkan ikut saya, Mbak. Saya akan mengantar anda. Nanti motornya biar di urus oleh orangku," kata Regan, setelah berpikir panjang, akhirnya Lusiana menuruti ucapan Regan.

"Kenapa kau lama sekali?" tanya Delano dengan mata terpejam. Saat dia tak mendapat jawaban dari Regan, ia memicingkan sebelah matanya. Namun, ia terkejut ternyata bukan Regan yang masuk ke mobilnya melainkan gadis SMA yang terlihat sangat manis dan cantik. Tak lama Regan masuk ke dalam mobil dan melaporkan kejadian tadi pada Delano.

Suasana di dalam mobil terasa hening, Delano tanpa sadar melirik ke arah Lusiana. Gadis itu pura-pura tak melihatnya. Tak lama ponsel Lusiana berdering nama Lisa tercantum di ponselnya. Lusiana langsung menggeser ikon berwarna hijau

"Sebentar lagi aku sampai Lisa sabar."

" ..... "

"Iya bawel, lagipula besok aku pindah. Kata ibu akte si kembar sudah keluar. Pokoknya kalo kamu mau ikut pindah aku, kamu juga kudu semangat cari duitnya. Jangan cuma karena Devan dan Davin kamu jadi males-malesan. Jangan jadikan anak-anakku sebagai alasan." Lusi mengakhiri percakapannya dengan Lisa. Namun, ia tak menyadari jika mata Delano dan Regan sempat melotot tak percaya.

Gadis ini memiliki anak? Pergaulan anak jaman sekarang benar-benar mengerikan. Bahkan mereka tidak malu mengatakan di depan orang lain.

Tak lama ponsel Lusi kembali berdering dia buru-buru mengangkatnya.

"Halo Assalamu'alaikum, Bu."

"....... "

"Maaf Bu, Lusi belum bisa pulang."

"...... "

"Ibu terlalu banyak berpikir. Lusi tidak mungkin berbuat macam-macam di sini. Orang itu udah membuatku menutup mata pada kaumnya."

"....... "

"Terserah ibu, yang jelas Lusi sampai kapanpun tidak akan menikah. Lusi tidak perlu pria dalam hidup Lusi. Berhentilah untuk terus menceramahiku, Ibu. Berkacalah pada hidupmu sendiri. Sekarang kau sukses tanpa pria itu dan Lusi juga bisa sukses tanpa pria di hidup Lusi."

"....... "

"Ibu tenang aja, aku akan berikan ibu cucu tanpa harus berdekatan dengan pria."

Lusi menutup teleponnya dan menghela nafas kasar. Ia seakan lupa jika saat ini dirinya berada di dalam mobil bersama dua orang pria. Dan keduanya tampak terkejut mendengar apa yang Lusi katakan. Gadis ini terdengar sangat aneh.

"Mbak, kita sudah sampai," ujar Regan datar.

"Oh terima kasih, Tuan. Bisakah aku meminta nomor ponselmu?" tanya Lusi.

"Bukankah kamu tidak ingin berhubungan dengan pria. Kenapa meminta nomorku?" tanya Regan dengan wajah meremehkan. Sebagai kaum laki-laki, entah mengapa dia bisa merasa kebencian Lusi pada mereka. Lusi terkekeh. Dia baru sadar tadi saat bertelepon, orang-orang ini mendengarkan ucapannya.

"Tuan, aku hanya meminta nomormu untuk menanyakan perihal motorku. Bagaimana aku bisa tahu kapan motorku selesai diperbaiki sehingga aku bisa mengambilnya?" ujar Lusi, kini dia menatap Regan datar. Baru kali ini ada gadis yang menatap Regan dengan tatapan seperti itu.

"Baiklah, ini kartu namaku. Kirimkan nomormu nanti aku akan menghubungi anda." Kata Regan.

"Regan Sailendra .. Asisten CEO PT Zenon." Lusi mengeja nama Regan seakan sengaja. Lusi lalu mengetik nomor Regan di ponselnya setelah itu Lusi melakukan panggilan.

"Itu nomorku, Tuan. Dan ini kartu namamu. Aku tidak memerlukannya," ujar Lusi tetap dengan ekspresi datarnya. Tanpa berniat mengatakan apa-apa lagi pada Regan, Lusi menutup pintu mobil mewah itu dengan kencang.

Delano menatap bayangan Lusi dengan senyum samar. "Gadis yang menarik," gumam Delano.

"Ya, Tuan?" Regan seakan mendengar suara Delano.

"Pesonamu sebagai Casanova ternyata sudah luntur, Regan. Gadis itu sama sekali tidak tertarik denganmu," Kata Delano tersenyum tipis. Kali ini Regan dapat menangkap senyum tuannya yang sudah seminggu ini menghilang.

"Mungkin saja, Tuan. Tapi gadis itu sama sekali bukan selera saya," kata Regan membela harga dirinya.

Delano lalu membuang pandangannya. Regan kembali melaju membelah keramaian ibu kota.

Setelah selesai mengurus cap tiga jari untuk ijazahnya, Lusi pergi ke UKS untuk mengobati luka di lututnya yang sobek dan ada memar di betisnya. Ia terus menggerutu selama mengobati lukanya.

"Hai, Lusi," Sapa seorang pemuda yang seumuran dengan Lusi. Dia merupakan teman sekelas Lusi.

"Lusi, sebentar lagi kita semua akan terpisah, tidak bisakah sekarang kita berteman?"

"Tidak. Maaf aku tidak berminat berteman dengan lawan jenis," kata Lusi dengan angkuh. Dia turun dari bed, dan melewati pemuda itu, "Permisi." Lusiana meninggalkan laki-laki itu. Ia lantas menghubungi Regan.

"Bagaimana motorku?" tanya Lusi tanpa basa basi.

"Aku tidak menyangka seorang pelajar sepertimu tidak memiliki sopan santun." Ujar Regan dingin.

"Karena aku memang tidak mau berbasa-basi dengan anda, Tuan Regan. Jadi katakan apa motorku sudah selesai diperbaiki?"

"Sudah, tapi aku terlalu sibuk jadi kau datanglah ke gedung Zenon sekarang," ujar Regan setengah memerintah.

"Dasar si_alan jika kau di hadapanku sudah ku remukkan gigimu itu. Sudah salah, tapi masih aja sombong," desis Lusi, kesal. Namun, ia tetap datang ke perusahaan milik Delano.

Lusiana memesan ojek online, sesampainya di gedung megah dan tinggi itu, Lusiana celingukan. Ia melihat ke sekeliling dan benar saja motornya ada di dekat pos satpam. Lusiana mendekat ke pos satpam lalu membungkukkan badannya sejenak tanda hormat.

"Maaf, Pak, saya Lusi. Saya pemilik motor ini bolehkan saya meminta kuncinya?" tanya Lusiana dengan nada dibuat sehalus mungkin. Namun tatapan matanya tak bisa menyembunyikan ketidaksukaannya pada makhluk bernama laki-laki.

"Maaf nona, jika anda benar pemiliknya silahkan hubungi tuan Regan karena kuncinya dibawa oleh beliau," kata salah seorang satpam menatap Lusiana dengan tatapan penuh selidik.

"Dasar pria si_alan," gumam Lusiana terus memaki Regan dalam hatinya.

Lusiana merogoh ponselnya dan menekan nomor Regan. Dan baru sekali dering panggilannya langsung diangkat oleh pria itu.

"Bisakah kau segera turun? Aku sudah di bawah, tapi kata satpam kunci motorku kau yang membawanya," kata Lusi.

"Tunggu sebentar!" Jawab Regan langsung mematikan ponselnya. Lusi kesal bukan main. Dari kejauhan Delano dapat melihat Lusi menghentakkan kakinya lalu ia meloncat-loncat kesakitan.

Senyumnya tak dapat ditahan melihat hal itu, ia terkekeh seraya menggelengkan kepalanya.

"Ajak dia makan siang dulu. Setelah itu baru kembalikan kuncinya." Kata Delano memberi perintah Regan. Regan terdiam mencerna perkataan Delano. Apakah tuannya tertarik dengan gadis kasar itu? batin Regan.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Semoga kalian suka karya baruku

jangan lupa acungkan jempol kalian, komen, gift dan please rate novel ini 🥰🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

Nur Azizah

Nur Azizah

masih asyik nyimak kak author jd blm sempet komen ceritanya bagus aku suka semangat pokokna kak author

2025-03-20

1

Taga Putri Makassar

Taga Putri Makassar

ceritanya bagus bangat sampe lupa kalau ada kolom komentar

2025-03-31

0

💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:

💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:

jodoh takkan kemana, akhirnya bertemu juga

2025-03-17

0

lihat semua
Episodes
1 DBJ 1. Awalan
2 DBJ 2. Kenapa ini Terjadi
3 DBJ 3. Bertemu Delano dan Regan
4 DBJ 4. Persiapan Pindah
5 DBJ 5. Kehidupan Berbanding Terbalik
6 DBJ 6. Masa lalu Lusiana
7 DBJ 7. Di kantor Delano
8 DBJ 8. Ketakutan Si kembar
9 DBJ 9. Ketakutan Lusiana
10 DBJ 10. Si Kembar Sakit
11 DBJ. 11 Mencaritahu
12 DBJ 12. Lusi Pingsan
13 DBJ 13. Masa Lalu
14 DBJ 14 Dimana Dia Sekarang?
15 DBJ 15. Rencana Oma Diana
16 DBJ 16. Mengunjungi Makam Karina
17 DBJ 17. Trauma Lusiana
18 DBJ 18. Jauhi Anak-anakku
19 DBJ 19. Mereka Cucuku?
20 DBJ 20. Maafkan Ayah
21 DBJ 21. Maaf?
22 DBJ 22. Kenapa?
23 DBJ 23. Penjelasan Ayah
24 DBJ 24. Sabar dan Ikhlas
25 DBJ 25. Cuma mau Ayah
26 DBJ 26. Pamit
27 DBJ 27. Bertemu Nenek Ratih
28 DBJ 28. Hasil Tes
29 DBJ 29. Kamu Gadis Yang Hebat
30 DBJ 30. Menikahlah Denganku
31 DBJ 31. Tolong Aku
32 DBJ 32. Kita Punya Ayah
33 DBJ 33. Lamaran
34 DBJ 34. Seperti Anak Gadis
35 DBJ 35. Mengunjungi Makam
36 DJB 36. Apa Kamu Malu?
37 DBJ 37. Kau Pikir Aku Bodoh? (Bonus Visual)
38 DBJ 38. Sudah Jatuh Cinta?
39 DBJ 39. Jangan Pingsan ya!
40 DBJ 40. Begini Sudah Cukup
41 DBJ 41. Dimana Lisa?
42 DBJ 42. Beri sedikit waktu
43 DBJ 43. Apa yang terjadi?
44 DBJ 44. Aku Teman Yang Buruk
45 DBJ 45. Jaka Kabur
46 DBJ 46. Aku Malu
47 DBJ 47. Apakah Harus?
48 DBJ 48. Habis manis
49 DBJ 49. Pria Pencemburu
50 DBJ 50. Jangan Bikin Baper
51 DBJ 51. Dimana Onty Lisa
52 DBJ 52. Kesialan Karisa
53 DBJ 53. Kamu Sempurna Di mataku
54 DBJ 54. Suara Ini?
55 DBJ 55. Dimana Lusi
56 DBJ 56. Benar-Benar Gila
57 DBJ 57. Hanya Masa Lalu
58 DBJ 58. Butiran Debu
59 DBJ 59. Apa Dia Cemburu?
60 DBJ 60. Hampir Diculik
61 DBJ 61. Karena Aku Bahagia
62 DBJ 62. Merepotkan
63 DBJ 63. Hamil?
64 DBJ 64. Takut Kecewa
65 DBJ 65. Penyesalan Jeff
66 DBJ 66. Istriku Di dalam!!
67 DBJ 67. Ada Yang Melamar
68 DBJ 68. Memberi Waktu
69 DBJ 69. Aku Baik-baik Saja
70 DBJ 70. Jangan Dekat-dekat Marco!!
71 DBJ 71. Sop buntut
72 DBJ 72. Berkabung
73 DBJ 73. The Only One
74 DBJ 74. Jangan Ragukan
75 DBJ 75. Lusi dan Anak-anak Hilang?
76 DBJ 76. Kenapa Tidak Mengabariku?
77 DBJ 77. Ayah Janji
78 DBJ 78. Beda Kasta
79 Bab 79. Hubungi Istriku
80 Bab 80. Dia Pingsan
81 Bab 81. Awal Mula
82 Bab 82. Menguntit
83 DBJ 83. Mas Janji
84 DBJ 84. Ke Dokter
85 DBJ 85. Memastikan Keamanan
86 DBJ 86. Kesal
87 DBJ 87. Cerita Ayah part 1
88 DBJ 88. Cerita Ayah part 2 dan Serangan
89 DBJ 89. Penangkapan Raihana
90 DBJ 90. Karisa Kabur
91 DBJ 91. Nasehat Suryo
92 DBJ 92. Tenanglah
93 DBJ 93. Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
94 DBJ 94. Cukup Cintai Aku
95 DBJ 95. Malu
96 DBJ 96. Memberi Hukuman
97 DBJ 97. Akhir Karisa
98 DBJ 98. Menikmati Hari
99 DBJ 99. Sudah Menikah?
100 DBJ 100. Akhir Penantian Regan
101 DBJ 101. Kecelakaan?
102 DBJ 102. Ulah Papa Hans
103 DBJ 103. Tak Bisa Mundur Lagi
104 DBJ 104. Foto Mesra
105 DBJ 105. Drama dari Hans
106 DBJ 106. Jaka?
107 DBJ 107. Menyukai Sentuhanmu
108 DBJ 108. Karma
109 DBJ 109. Berita Kematian
110 DBJ 110. Dendam Masa Lalu
111 DBJ 111. Kebahagiaan
112 DBJ 112. Rencana Jahat Aditya.
113 DBJ 113. Kehebohan Pagi Hari
114 DBJ 114. Menemui Aditya
115 DBJ 115. Ada Aku
116 DBJ 116. Pasca Tragedi
117 DBJ 117. Badai Sudah Berlalu
118 DBJ 118. Ulang tahun Devan dan Davin
119 DBJ 119. Tiba di Manchester
120 DBJ 120. Kelahiran Putri Delano
121 Extra Part. Regan & Lisa
122 Extra part. Krisis Percaya Diri
123 Extra Part. Pertemuan Tak Terduga
124 Extra Part. KenyataanYang Tak Menyenangkan
125 Extra part. Harus Operasi?
126 Final Part. Kebahagiaan Sempurna
127 Pengumuman Karya Baru
128 Karya Baru sudah liris
129 Karya Baru
130 Karya Baru telah Terbit
Episodes

Updated 130 Episodes

1
DBJ 1. Awalan
2
DBJ 2. Kenapa ini Terjadi
3
DBJ 3. Bertemu Delano dan Regan
4
DBJ 4. Persiapan Pindah
5
DBJ 5. Kehidupan Berbanding Terbalik
6
DBJ 6. Masa lalu Lusiana
7
DBJ 7. Di kantor Delano
8
DBJ 8. Ketakutan Si kembar
9
DBJ 9. Ketakutan Lusiana
10
DBJ 10. Si Kembar Sakit
11
DBJ. 11 Mencaritahu
12
DBJ 12. Lusi Pingsan
13
DBJ 13. Masa Lalu
14
DBJ 14 Dimana Dia Sekarang?
15
DBJ 15. Rencana Oma Diana
16
DBJ 16. Mengunjungi Makam Karina
17
DBJ 17. Trauma Lusiana
18
DBJ 18. Jauhi Anak-anakku
19
DBJ 19. Mereka Cucuku?
20
DBJ 20. Maafkan Ayah
21
DBJ 21. Maaf?
22
DBJ 22. Kenapa?
23
DBJ 23. Penjelasan Ayah
24
DBJ 24. Sabar dan Ikhlas
25
DBJ 25. Cuma mau Ayah
26
DBJ 26. Pamit
27
DBJ 27. Bertemu Nenek Ratih
28
DBJ 28. Hasil Tes
29
DBJ 29. Kamu Gadis Yang Hebat
30
DBJ 30. Menikahlah Denganku
31
DBJ 31. Tolong Aku
32
DBJ 32. Kita Punya Ayah
33
DBJ 33. Lamaran
34
DBJ 34. Seperti Anak Gadis
35
DBJ 35. Mengunjungi Makam
36
DJB 36. Apa Kamu Malu?
37
DBJ 37. Kau Pikir Aku Bodoh? (Bonus Visual)
38
DBJ 38. Sudah Jatuh Cinta?
39
DBJ 39. Jangan Pingsan ya!
40
DBJ 40. Begini Sudah Cukup
41
DBJ 41. Dimana Lisa?
42
DBJ 42. Beri sedikit waktu
43
DBJ 43. Apa yang terjadi?
44
DBJ 44. Aku Teman Yang Buruk
45
DBJ 45. Jaka Kabur
46
DBJ 46. Aku Malu
47
DBJ 47. Apakah Harus?
48
DBJ 48. Habis manis
49
DBJ 49. Pria Pencemburu
50
DBJ 50. Jangan Bikin Baper
51
DBJ 51. Dimana Onty Lisa
52
DBJ 52. Kesialan Karisa
53
DBJ 53. Kamu Sempurna Di mataku
54
DBJ 54. Suara Ini?
55
DBJ 55. Dimana Lusi
56
DBJ 56. Benar-Benar Gila
57
DBJ 57. Hanya Masa Lalu
58
DBJ 58. Butiran Debu
59
DBJ 59. Apa Dia Cemburu?
60
DBJ 60. Hampir Diculik
61
DBJ 61. Karena Aku Bahagia
62
DBJ 62. Merepotkan
63
DBJ 63. Hamil?
64
DBJ 64. Takut Kecewa
65
DBJ 65. Penyesalan Jeff
66
DBJ 66. Istriku Di dalam!!
67
DBJ 67. Ada Yang Melamar
68
DBJ 68. Memberi Waktu
69
DBJ 69. Aku Baik-baik Saja
70
DBJ 70. Jangan Dekat-dekat Marco!!
71
DBJ 71. Sop buntut
72
DBJ 72. Berkabung
73
DBJ 73. The Only One
74
DBJ 74. Jangan Ragukan
75
DBJ 75. Lusi dan Anak-anak Hilang?
76
DBJ 76. Kenapa Tidak Mengabariku?
77
DBJ 77. Ayah Janji
78
DBJ 78. Beda Kasta
79
Bab 79. Hubungi Istriku
80
Bab 80. Dia Pingsan
81
Bab 81. Awal Mula
82
Bab 82. Menguntit
83
DBJ 83. Mas Janji
84
DBJ 84. Ke Dokter
85
DBJ 85. Memastikan Keamanan
86
DBJ 86. Kesal
87
DBJ 87. Cerita Ayah part 1
88
DBJ 88. Cerita Ayah part 2 dan Serangan
89
DBJ 89. Penangkapan Raihana
90
DBJ 90. Karisa Kabur
91
DBJ 91. Nasehat Suryo
92
DBJ 92. Tenanglah
93
DBJ 93. Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
94
DBJ 94. Cukup Cintai Aku
95
DBJ 95. Malu
96
DBJ 96. Memberi Hukuman
97
DBJ 97. Akhir Karisa
98
DBJ 98. Menikmati Hari
99
DBJ 99. Sudah Menikah?
100
DBJ 100. Akhir Penantian Regan
101
DBJ 101. Kecelakaan?
102
DBJ 102. Ulah Papa Hans
103
DBJ 103. Tak Bisa Mundur Lagi
104
DBJ 104. Foto Mesra
105
DBJ 105. Drama dari Hans
106
DBJ 106. Jaka?
107
DBJ 107. Menyukai Sentuhanmu
108
DBJ 108. Karma
109
DBJ 109. Berita Kematian
110
DBJ 110. Dendam Masa Lalu
111
DBJ 111. Kebahagiaan
112
DBJ 112. Rencana Jahat Aditya.
113
DBJ 113. Kehebohan Pagi Hari
114
DBJ 114. Menemui Aditya
115
DBJ 115. Ada Aku
116
DBJ 116. Pasca Tragedi
117
DBJ 117. Badai Sudah Berlalu
118
DBJ 118. Ulang tahun Devan dan Davin
119
DBJ 119. Tiba di Manchester
120
DBJ 120. Kelahiran Putri Delano
121
Extra Part. Regan & Lisa
122
Extra part. Krisis Percaya Diri
123
Extra Part. Pertemuan Tak Terduga
124
Extra Part. KenyataanYang Tak Menyenangkan
125
Extra part. Harus Operasi?
126
Final Part. Kebahagiaan Sempurna
127
Pengumuman Karya Baru
128
Karya Baru sudah liris
129
Karya Baru
130
Karya Baru telah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!