Pertemuan

Vintened Hospital, Los Angeles

Suster yang mengurus Jasad Pria itu pun berteriak hingga menggegerkan Rumah Sakit.

" ada apa? " tanya salah satu teman perawat itu

" pa..pasien barusan hi..hilang " ujar Perawat yang menangani Jasad Pria tadi.

" kau bercanda? " tanya temannya

Saat mereka melihatnya, ternya benar.

Pria tersebut hilang.

Suster segera memanggil Elena kembali.

" nona.. nonaa.... " panggil suster yang panik

" a..ada apa sus? " tanya Elena

" Pasien yang barusan menghilang " jelas suster.

" hah... apaa? " Elena pun kaget mendengar itu.

" tidak mungkin sus, Pria itu sudah meninggal mana bisa hilang " sambung Elena.

" sebaiknya nona liat sendiri di Ruang Mayat " ujar Suster mengantar Elena untuk melihat sendiri.

Dan ternyata benar, Jasad Pria itu tidak ada.

Hilang bagaikan angin.

Elena pun diam mematung melihat itu, karna yang dia lihat tadi di Ruang Tindakan Pria itu tak tertolong.

" si..siapa pria itu? apa jangan-jangan dia bukan ma..manusia " gumam Elena yang mematung dengan kejadian itu.

" nona.. nona baik-baik saja " ucap salah satu Perawat yang membuyarkan lamunannya

" i..iya, aku baik-baik saja " sahut Elena

" mu..mungkin ada yang membawa Jasad Pria itu saat kalian lengah " ucap Elena mengalihkan.

" hemm.. mungkin saja " ucap Perawat.

" a..aku pergi dulu " ucap Elena berlari meninggalkan Rumah Sakit.

Elena pun bergegas kembali ke Gereja tampat menemukan Pria itu.

Perlahan Elena memasuki Gereja dan berjalan sambil memperhatikan langit-langit Gereja.

" bukan kah barusan atap itu pecah? " batin Elena melihat langit-langit Gereja yang kembali utuh.

Elena pun memukul pipinya, dia sedang bermimpi atau tidak.

" aww.. sakit.. jadi ini bukan mimpi " ucap Elena setelah memukul pipinya.

Tak lama dari sudut Gereja ada yang bicara.

" apa kau mencari ku? " ucap Seorang Pria

Sontak Elena pun kaget mendengar suara Pria itu.

" su..suara itu " mencari sumber suara itu

Dalam kegelapan pun Pria itu keluar menemui Elena.

" kau mencari ku? " ucap Pria itu yang berjalan menunjukan wujudnya dari dalam kegelapan.

" ka..kau " ucap Elena yang sangat kaget melihat Pria yang seharusnya sudah meninggal tapi berjalan menuju ke arahnya.

" terimakasih sudah menolongku " ucap Pria itu di telinga Elena.

Elena pun masih mematung memandang Pria itu.

Saat Pria itu berbisik padanya, dia dapat menghirup Aroma Darah Abadi milik Elena.

" jadi, kau pemilik Darah Abadi itu " ujar Pria itu

Mendengar itu Elena segera menjauhi Pria itu.

" kau ternyata Vampire " ucap Elena menjauh.

" kau tak perlu takut, aku tak akan melukaimu " ucap Pria itu.

" bulshit... semua Vampire ingin melukai ku " ujar Elena.

" mungkin aku akan melukaimu jika kau tak menolongku " ucap Pria itu

" air mata ketulusan yang kau miliki dapat mengobati luka dalam ku yang tak dapat di obati siapa pun, kau lupa saat kau menangis tiba-tiba saat aku di nyatakan tak selamat? " tanya Pria itu.

Elena mencoba memahami semua penjelasannya.

" iyaa saat itu aku memang meneteskan air mata tanpa aku tau " ujar Elena

" itu karna kamu memiliki ketulusan hati yang baik, maka dari itu aku tak akan melukaimu " jelas Pria itu

" bukankah kau Vampure? " tanya Elena

" iya kau betul, dan aku pun menginginkan Darah Abadi itu. Namun jika itu milikmu aku tak akan sanggup melukainya " ucap Pria itu meyakinkan.

Elena masih tak mengerti yang terjadi, karna ada Vampire yang tak ingin melukainya.

Apa yang terjadi pada Pria itu? Elena pun terdiam.

" sebaiknya kau pulang, sudah malam " ujar Pria itu

" eh.. i..iyaa " sahut Elena

" biar ku antar, bahaya jika kau pulang sendiri. akan banyak Vampire yang mengincar Darahmu " ujar Pria itu.

Pria itu pun menemani Elena pulang sampai rumah dengan selamat.

Namun sesampainya di Rumah Elena.

Dari dalam Rumah Mommynya mencium Bau Vampire di dekat Rumahnya.

" Klan Dacotha.. ingin apa dia kesini " gumam Viola mencari sumbernya yang ada tepat di depan Rumahnya.

Saat Viola membuka pintu dan melihat Lee sedang di dekat Elena, Viola pun menunjukan Taringnya untuk melindungi anaknya.

" Elena.. jauhi Pria itu " ucap Viola

Lee yang sontak melihat Viola menunjukan taring terhadapnya pun ikut mengeluarkan taringnya.

" sudahh hentikan... " ucap Elena

" mom, dia tidak melukaiku. melainkan dia yang menjaga ku sampai ke Rumah " jelas Elena melerai kondisi itu.

Lee mulai menarik kembali Taringnya dan Viola mendengar penjelasan anaknya pun mulai mereda.

" jadi kau adalah anak dari Viola " ujar Lee

" mau apa kau dengan anakku " tanya Viola lalu menarik Elena menjauh dari Lee.

" anakmu yang menolongku " ucap Lee

" benar itu nak? " tanya Mommy

" aku tak sengaja bertemu dengannya dan semua itu terjadi tanpa aku sadari " jelas Elena

" sebaiknya kau cepat pergi sebelum anggota Klan Dacotha tau kau disini " ujar Viola.

" baiklah, aku pergi " ucap Lee

" tunggu, kita belum berkenalan " ucap Elena

Namun Lee telah hilang.

" ayo kita masuk " ajak Mommy

" apa mom mengenalinya? " tanya Elena.

" sudah ayo masuk " ujar Mommy menarik masuk Elena medalam Rumah.

Sejak kejadian itu Elena pun selalu memikirkan Pria tersebut dalam lamunannya.

Pria itu sudah berhasil membuatnya penasaran dan membuat Elena selalu memikirkan Pria itu.

Saat itu yang Elena tau hanya dia Vampire yang tidak ingin melukainya untuk setetes Darah Abadi milik Elena yang segar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!