mulai waspada (Elsa )

Malam pun berganti pagi ,kini Vano dan yang lain nya akan pergi menuju kantor kepala Desa memberitahukan jika dia dan kedua teman nya yang dianggap hilang kini sudah kembali juga ditemukan nya Yuli yang hilang beberapa hari yang lalu.

"wah kami tentu sangat bersyukur atas kembali nya kalian bertiga ,tadi nya kami fikir kalian tak akan di temukan lagi ,kami hampir putus asa , dan saya mewakilkan seluruh penduduk di desa ini mengucapkan banyak terima kasih karena telah berhasil menemukan dan membawa pulang Yuli " ucap pak Darma

"iya pak kita hanya tak sengaja melihat Yuli bersama teman kami " ucap Vano

"memang nya mbak dan mas nya menemukan mereka dimana ,kami saja selama ini tak pernah bisa menemukan nya " tanya pak Eman selaku ketua RT

"di dalam hutan " jawab Vano

"di dalam hutan " ulang pak Darma pak Eman ,dan yang lain

"iya pak " sahut Vano lagi

Di tengah obrolan nya tiba-tiba seorang ibu paruh baya datang dengan terpogoh-pogoh dan langsung memeluk gadis di samping Elsa.

"Yuli ....nak akhirnya kamu kembali nak ..." ucap ibu itu yang tak lain adalah ibu nya Yuli

"pokok nya setelah ini kamu harus menikah nak, ibu gak mau kamu kembali hilang " ucap ibu nya sambil menangis

"iya Bu tapi Yuli menikah dengan siapa , Yuli gak mau ya sama yang sudah tua " ucap Yuli menimpali

"sama ......kamu saja bagaimana,kamu kan yang menemukan Yuli " ucap nya menunjuk Vano

"gak bisa " ucap Vano ,Elsa ,dan Riska bersamaan

"kenapa gak bisa ?" tanya ibu nya lagi menatap ketiga nya

"maaf ya Bu ,tujuan saya kemari itu untuk penelitian bukan untuk menikah ,lagian ya Bu, yang menemukan putri ibu itu dia ,teman saya ,bukan saya " sangkal Vano

"dan lagi menikah itu bukan perkara main-main ,saya sama sekali tak tahu dan tidak kenal dengan Yuli, mana mungkin saya tiba-tiba menikahi nya, bisa di gantung saya sama orangtua saya Bu " tambah nya lagi

"tapi tetap saja anak saya harus menikah jika tidak anak saya bisa hilang lagi ?" ucap ibu itu

"terus apa hubungan nya harus menikah untuk tidak hilang ?" tanya Riska

"karena di desa ini memang sering ada yang hilang terutama para gadis " timpal pak Eman

"ya tapi tidak harus menikah dengan Vano juga dong ,enak saja ,gak bisa ya " ucap Riska lagi

"maaf Bu apa pun alasan nya saya tidak bisa , seperti nya sudah tidak ada lagi yang harus di bicarakan ,saya mohon undur diri , saya dan teman-teman saya pamit" ucap Vano lalu diikuti yang lain nya

........

"gue gak bisa bayangin kalau loe mau nikah sama si Yuli " celetuk Reno

"ya jangan di bayangkan dodol" seru Joni menoyor Reno

"gue heran dengan cara berfikir warga desa ini, harus menikah jika tidak mau hilang , pantas saja banyak yang di bawah umur sudah pada punya anak , ternyata ini alasan nya " gumam Vano

"tapi kasihan juga mereka ya , masih muda banget udah pada nikah aja , gak seperti kita yang masih bebas ngelakuin yang kita mau " ucap Tasya

"guys ....." seru Riska menghentikan langkah nya hingga yang lain pun ikut berhenti

"apa an ?" tanya Leny

"kalian ngerasa gak kalau ada yang merhatiin kita ?" tanya nya

"udah biarin aja, emang dari awal kedatangan kita ke desa ini , seseorang sudah memperhatikan kita " ucap Elsa tiba-tiba

"maksud loe ?" tanya Bagas

"udah gak usah di bahas ,yang penting kalian semua harus berhati-hati,jangan pernah pergi sendirian ,gue ngerasa ada yang gak beres di desa ini " ucap Elsa lagi

"loe jangan nakutin deh" seru Guntur

"gue gak ada niat buat nakutin kalian ,gue hanya mau kalian berhati-hati, dan jika kalian mendengar sesuatu di malam hari,abaikan saja , gue gak mau masalah seperti Ririn terulang lagi" Elsa menambahkan

"emangnya waktu loe sebelum hilang apa yang terjadi sama loe ?" tanya Reno pada Ririn

"gue kebangun karena kehausan ,pas di dapur gue denger suara musik seperti gamelan gitu , suara nya enak banget ,abis itu gue gak tahu lagi , pas sadar udah ada Elsa sama Vano dan gue gak tahu berada dimana " jawab Ririn

"oh ya Elsa ,ada yang mau gue tanyain sama loe" ucap Ririn tiba-tiba

"apa yang mau loe tanyain? masalah di hutan kemarin ?" tanya Elsa

"ko loe bisa tahu apa yang mau gue tanyain ?" tanya Ririn terkesiap

"asal tebak " sahut Elsa singkat

"kalian semua duluan aja ke rumah , entar gue nyusul " ucap Elsa tiba-tiba

"emang loe mau kemana , loe bilang jangan pergi sendirian,jadi gue ikut " sergah Vano

"apa sih loe ,loe gak usah ikut gue ,gue bisa jaga diri , loe kembali aja ke rumah bareng yang lain " tolak Elsa seraya beranjak memisahkan diri dan berjalan berlainan arah

"Sa ,tunggu Sa , Elsa ....." teriak Vano

"udah lah Vano , kita kembali saja ke rumah ,biarin si Elsa sendiri " seru Riska

"gak , gue mau susulin si Elsa , kalian semua balik aja duluan" ucap nya seraya pergi ke arah perginya Elsa

"Vano ....." teriak Riska namun Vano tak mau mendengarkan teriakan nya

"udah lah yuk kita balik aja " ajak Reno menarik lengan Riska

Dengan berat hati Riska pun ikut kembali ke rumah penginapan bersama yang lain .

Sementara itu Elsa tengah mengejar dan mencari orang yang dari tadi selalu memperhatikan nya.

Memang benar yang dikatakan Riska jika ada orang yang memperhatikan ,dan Elsa pun tak sengaja melihat bayangan seseorang yang bersembunyi di balik pohon ,dan langsung pergi begitu saja setelah keberadaan nya di sadari mereka .

Makanya Elsa langsung pergi dan meminta yang lain pulang lebih dulu , tanpa di ketahui nya jika Vano juga tengah mengikuti nya .

"pergi kemana orang itu , apa maksud nya dia memperhatikan kita" gumam Elsa

Saat Elsa tengah kebingungan tiba-tiba ia tak sengaja melihat sesosok wanita dengan gaun putih nya tengah berdiri di bawah pohon besar dengan rambut panjangnya yang menghalangi seluruh wajah nya ,namun ketika Elsa hendak menghampiri nya sosok wanita itu menghilang .

"akhirnya ketemu juga loe "

"Vano ,loe ngapain ngikutin gue ,bikin gue kaget aja " ucap Elsa saat Vano tiba-tiba berbicara

"apa , loe kaget, loe selalu bilang kaget tapi ekspresi wajah loe selalu biasa aja " ucap Vano heran

"kakak...." teriak seorang anak laki-laki memanggil dan berlari kearah nya

"Vano " ucap Elsa

"apa ?" sambung Vano

"yeeee....bukan loe kali " seru Elsa

"lah kalau bukan gue ,siapa ?" tanya Vano lagi

"tuh anak kecil itu nama nya juga Vano " sahut Elsa menujuk anak laki-laki yang tengah menuju pada nya

"kak,kakak sedang apa di sini ?" tanya Vano kecil

"kakak cuma sedang jalan-jalan saja ko, kamu mau kemana ,dan ini bawa apa ?" tanya Elsa melihat barang bawaan Vano

"ini kue kak , aku jualan bantu ibu " jawab nya

"coba sini kakak mau lihat " Elsa pun melihat-lihat kue nya

"ada pisang goreng , bakwan ,dadar gulung, dan tahu isi" ucap Vano kecil

"ya sudah kakak beli semua nya ya "ucap Elsa

"wah yang benar kak ,semua nya ?" ucap Vano girang

"ehm ....iya...nih uang nya " Elsa memberikan dua lembar seratus ribuan

"kak ini kebanyakan ,harga satuan nya kan cuma seribu , dan kalau di hitung ini semua jadi nya cuma tiga puluh ribu " Vano menolak uangnya

"gak apa-apa, ini ambil kakak ikhlas ko , anggap saja kakak lagi kasih uang jajan sama adik nya, Vano mau kan jadi adik nya kakak " Elsa menatap penuh kasih sayang pada nya

"mau kak , terima kasih kak " Vano kecil nampak bahagia mendengar nya

"iya , sama-sama" Elsa pun mengacak rambut gondrong nya , dan memakai kan topi nya pada Vano kecil membuat rambut yang ia gulung yang di masukan ke dalam topi nya pun jadi tergerai bebas .

Vano terpaku saat melihat Elsa dengan rambut terurai nya ,karena baru kali ini ia melihat Elsa dengan rambut tanpa di ikat.

"buat kenang-kenangan dari kakak,jangan sampai hilang ok , karena ini topi kesayangan kakak loh " ucap Elsa

"terima kasih kak, aku janji bakal menjaga terus topi ini" ucap nya tersenyum

"ya sudah kak kalau begitu aku pamit ya ,mau pulang dulu ngasih uang ini ke ibu takut hilang uang nya " ucap Vano seraya beranjak

"hm ...iya hati-hati, dan ini wadah nya kakak pinjam dulu ya ,nanti kamu bawa saja ke rumah tempat kakak nginap ,kamu tahu kan ?" ucap Elsa

"iya kak ,aku tahu " Vano kecil pun kini pergi meninggalkan Elsa juga Vano di sana

"lebih baik kita kembali , yang lain pasti sudah nunggu " ucap Elsa kemudian

.

.

.

.

.

bersambung

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***