Awal Mula

Hari - hari berlalu, setiap hari Devan pulang pergi dari apartemen ke kantor nya melewati jalan depan London University. Berharap menemukan gadis itu di sana.

Bisa saja Devan menyuruh orang untuk mencari informasi tentang gadis itu. Tapi dia enggan melakukannya. Dia lebih tertarik mengintai gadis itu seorang diri.

"Hal bodoh apa yang aku lakukan ini!" gumam Devan lirih, saat berhenti di depan University of London sambil mengamati sekitar kampus.

Beberapa saat kemudian dia melajukan mobilnya meninggalkan jalanan Kampus.

# # # # # #

Suatu hari saat menjelang malam, Devan kembali ke apartemennya. Melajukan mobil sportnya sendiri saat Matahari hampir sampai di peraduannya. Setelah mengunjungi Oma dan Opa di Mansion.

Devan masih sesekali mengingat wajah gadis yang dia ikuti siang itu. Yang sampai saat ini tidak pernah lagi dia temukan. Sesekali Devan tersenyum mengingat tingkah konyolnya mengikuti seorang gadis yang dalam penjagaan ketat itu.

"Hello?" Devan menjawab panggilan telfon di ponselnya.

"Dev! datang ke Westfield sekarang!" ucap seseorang di sebrang sana.

"Ngapain?" tanya Devan malas.

"Pokoknya datang sekarang! aku tunggu di Chip Fish!"

"Iya..iya!" jawab Devan terpaksa.

Devan mematikan panggilan di ponselnya, dan kembali melemparnya ke kursi penumpang di sampingnya.

Devan memutar arah menuju Westfield Mall. Dengan malas Devan melajukan mobilnya membelah jalanan Inggris Raya.

Sampai akhirnya dia sampai di Westfield Mall. Devan memarkirkan mobilnya.dinparkiran VIP, dan langsung meninggalkan mobil sportnya tanpa mengunci pintu. Devan langsung menuju tempat yang di maksud oleh orang yang menghubunginya.

"Dev!" panggil seorang laki - laki seusianya yang duduk di kursi pojok.

Devan menoleh dan langsung berjalan ke arah dua laki - laki yang tengah menikmati hidangan di depannya.

"Kenapa memintaku ke sini?" tanya Devan sambil duduk di depa laki - laki yang menghubunginya.

"Santai dong!" jawab laki - laki di depan Devan.

"Zayn!" panggil Devan menahan kesal. "Aku lelah, jangan bercanda!"

"Hahaha! lelah mu akan hilang setelah mendapat kabar dariku ino!" ucap Zayn dengan nada menggoda Devan.

"Apa?" tanya Devan yang sudah tidak sabar.

Dua laki - laki yang menunggu Devan sejak tadi saling lirik, dengan mata yang lapar.

"Besok malam, Erastus akan mengadakan pesta paling menggairahkan di Ballroom hotel The Londoner!" ucap Zayn.

"Dan kita mendapatkan undangan VIP!" sahut Alfred, menunjukkan undangan VIP yang ada di atas meja. Lalu menyerahkan pada Devan.

Biasanya Devan akan sangat antusias dengan undangan seperti itu. Tapi entah kenapa, kali ini dia tampak biasa membuka undangan di tangannya.

Tentu saja Zayn dan Alfred bingung dengan ekspresi Devan yang tak seperti biasanya. Zayn dan Alfred saling pandang, merasa ada yang aneh dengan Devan.

"Kenapa ekspresi mu seperti itu, Dev!" tanya Alfred menatap Devan yang hanya memandangi undangan di tangannya.

"Aku tidak berselera!" jawab Devan malas, meletakkan undangannya di atas meja dengan sedikit kasar.

"What!" pekik Zayn dan Alfred bersamaan, menatap Devan dengan penuh tanda tanya.

Alfred meletakkan tangannya di dahi Devan, lalu memegang dahinya.

"Kau tidak sedang sakit kan Dev?" tanya Alfred.

"Tentu saja tidak! aku sehat!" jawab Devan dengan nada tinggi.

"Yakin?" tanya Zayn.

"Ya iyalah!" jawab Devan melirik Zayn dan Alfred bergantian. "Apa aku terlihat sakit?" tanta Devan kesal.

"Tidak sih! tapi sepertinya otak mu yang sedikit terganggu!"

"Hey! kau mengatai ku gila!" tanya Devan melirik Alfred.

"Tidak tidak! bukan begitu!" ucap Alfred, "biasanya kau akan sangat antusias mendapat undangan seperti ini! tapi kenapa sekarang kau terlihat aneh? tak seperti biasanya!"

"Aku sedang malas!" jawab Devan membuang pandangannya.

"Kenapa?" tanya Zayn.

"Pokoknya aku sedang tidak minat!"

Zayn dan Alfred kembali saling pandang.

"Apa kau tidak ingin melihat gadis - gadis seksi?" tanya Alfred, "sudah lama kau tidak ikut pesta seperti ini bro!"

"Tidak mungkin senjata mu melemah kan?" sahut Zayn.

Devan langsung menatap tajam pada Zayn.

"Apa maksudmu!" tanya Devan kesal. "Hey! tidak mungkin senjata seorang Devan melemah!"

"Tapi berdasarkan pengamatan ku, kau sudah lama tidak menemui Charla!" ucap Alfred, "biasanya minimal satu bulan kau pasti mengunjungi tempat sampah kesayanganmu itu!" lanjutnya dengan senyum mengejek.

"Hey! hati - hati kau kalau bicara!" ucap Devan, "dia bukan tempat sampah, tapi juga bukan kesayanganku! aku menghargainya, karena dia selalu siap kapan pun saat aku sedang berhasrat!"

"Haha! kenapa kau tidak menikah saja dengannya!" ucap Zayn, "dia sangat mengharapkan mu! aku pernah berusaha menggodanya, tapi dia tidak bergeming sama sekali!"

"Iya! dia hanya mau bermain denganmu!" lanjut Alfred.

"Entahlah!" Devan mengangkat kedua bahunya. "Tidak pernah terlintas di benakku untuk mencintai Charla! aku juga berulang kali mengatakan itu padanya. Setiap kali kami bertemu aku selalu mengatakan hal itu, tapi seolah angin lalu baginya!"

"Gadis yang aneh!" ucap Zayn dan Alfred bersamaan.

"Kapan kau terakhir bermain dengannya?" tanya Zayn.

"Saat aku akan pergi ke Indonesia pertama kali!" ucap Devan, "dia datang ke apartemenku tanpa ku undang, juga tanpa memberi tau ku!"

"Lalu?" tanya Zayn mengangkat kedua alisnya.

"Lalu apa maksudmu?" menatap Zayn dengan mengerutkan keningnya.

"Apa dia duluan yang menyerang mu!"

"Ya seperti itulah! saat itu entah kenapa dia begitu berambisi, dia bermain dengan sangat panas. Dalam satu malam dia menyerang ku tiga kali! aku sampai tak punya waktu untuk tidur saat itu!"

"Tapi kau tetap meladeninya!"

"Tentu saja! mana ada kucing menolak ikan yang datang padanya!" jawab Devan. "Apalagi permainannya semakin lama semakin di luar dugaan ku!" lanjut Devan, "aku juga merasa dia merawat tubuhnya dengan sangat baik!"

"Wah! ngeri juga tuh cewek!" ucap Zayn.

"Padahal dia tidak terlihat seperti gadis kecentilan!" sahut Alfred. "Tapi memang benar, jika semakin hari dia semakin terlihat seksi dan menggoda!"

"Hemm!" Devan mengangguk, "aku juga heran!"

"Kalau dia datang lagi kepadamu, apa kau akan senang hati bermain dengannya?" tanya Alfred.

"Tidak!" jawab Devan singkat dan yakin.

"Hah!" pekik Alfred dan Zayn bersamaan.

"Kenapa?" tanya Zayn.

"Sudah 9 tahun kami berhubungan! tapi tidak ada sedikit pun rasa di hati ku untuk berusaha mencintainya!" jelas Devan, "aku rasa sudah saatnya dia bermain dengan laki - laki yang mencintainya!" lanjut Devan.

"Sepertinya dia hanya mencintaimu!" ucap Alfred.

"Semoga saja tidak!" sahut Devan.

Zayn dan Alfred adalah sahabat Devan sejak kecil. Tak ada satu kebiasaan pun dia antara mereka yang tidak di ketahui. Mereka selalu berbagi cerita. Jika ada yang berusaha menutupi pasti ujung - ujungnya ketahuan.

Dan hanya dengan Alfred dan Zayn lah, Devan menceritakan soal Charla. Dan mereka pun tak pernah membagi kisah Charla pada siapapun. Selain saat bertiga saja seperti ini.

Soal Charla, Charla adalah Mahasiswi dua tingkat di bawah Devan di Oxford University. Dia gadis keturunan Swiss - Inggris. Dan menetap di London bersama sang Papa, karena orang tuanya bercerai saat dia berusia 15 tahun. Dan sang Mama mengikuti suami barunya ke Kanada.

Saat itu Devan semester 6 dan gadis itu semester dua di Oxford University. Devan sudah sangat di kenal banyak Mahasiswi di sana. Tak luput juga Mahasiswi yang tak banyak bicara seperti Charla.

Suatu hari, tepatnya 9 tahun yang lalu. Charla tiba - tiba muncul di depan Devan saat Devan tengah duduk di meja bartender suatu Clubs malam di kota Oxford.

"Devan!" sapanya.

"Siapa kau?" tanya Devan.

"Aku Charla! 2 tingkat di bawah kamu!"

"Oh!"

Tiba - tiba Charla mengambil gelas bir di tangan Devan dan meneguknya hingga tandas.

"Eh!" pekik Devan merebut gelasnya. "Apa kamu terbiasa minum?" tanya Devan yang langsung di jawab dengan gelengan oleh Charla.

"Lalu kenapa kamu minum?" tanya Devan.

"Aku hanya ingin merasakan bekas bibirmu di gelas itu!" ucap Charla yang membuat Devan menatap Charla dengan intens.

Devan sangat pandai membaca gelagat seorang gadis. Dia bahkan tau kalau Charla masih perawan dan terlihat gadis baik - baik, di tengah pergaulan bebas remaja di luar negeri.

"Kenapa?" tanya Devan.

Charla menyunggingkan senyum di bibir manisnya.

Apa yang akan terjadi?

Jangan lupa tinggalkan Like dan Komentarnya ya!

Terima kasih,

Salam Lovallena.

Terpopuler

Comments

Sedang Bertapa

Sedang Bertapa

lanjuttt kak

2021-09-21

1

Mommy Gyo

Mommy Gyo

4 like hadir thor semangat up-nya 🥰

2021-09-21

1

pat_pat

pat_pat

boomlike karya baru😍

salam dari Ratu Serigala

2021-09-21

1

lihat semua
Episodes
1 My Name Is Devan!
2 Yocelyn!
3 Cantik!
4 Awal Mula
5 Masa Lalu Bersama Charla 1
6 Masa Lalu Bersama Charla 2
7 Masa Lalu Bersama Charla 3
8 Di Pertemukan Tuhan
9 Teman!
10 Pencarian
11 Pagi Pertama
12 Saling kenal
13 Meeting
14 Makan Siang
15 Friday Night 1
16 Friday Night 2
17 Friday Night 3
18 Pagi!
19 Kecemburuan Charla
20 Saturday
21 Anderson?
22 Ungkapan
23 First Time
24 Rencana
25 Shopping
26 Night!
27 Ikut ke Kantor
28 Awasi Devan!
29 Gadis Itu
30 Amarah Yocelyn 1
31 Amarah Yocelyn 2
32 Charla!
33 Kembali Membaik
34 Kembali Membaik
35 Pindahan!
36 Para Pengawal
37 Tertangkap!
38 Karma Bukan Sih?
39 Telfon!
40 Putus atau Terus
41 Tamu Tak di Undang!
42 Mansion Keanu
43 Rindu
44 Tempat Tidur Baru
45 H-1
46 Pernikahan Siri
47 Menantu Licik
48 Terima kasih, Sayang!
49 Menjerat Mertua
50 Kehebohan Mama Yocelyn
51 Sorry!
52 Teman Baru
53 Mana Kawan Mana Lawan
54 Ayra!
55 Pulang Kuliah
56 Matrealistis Bodoh!
57 Kegilaan Ayra.
58 Untuk Sahabat
59 Asher!
60 Cleo!
61 Nasehat
62 Peringatan Untuk Ayra
63 Resah!
64 Bukan Malam Pertama
65 Libur Semester
66 Ayra vs Cleo
67 Perselisihan
68 Wisuda
69 Kabar Baik
70 Aku Cemburu!
71 Kehilangan
72 Goodbye Charla
73 Paris!
74 Kereta
75 Jet Lag atau Apa?
76 Hamil Lagi
77 Rahasia Keanu!
78 Kegelisahan Keanu
79 Gadis Itu Ternyata?
80 Kembali Tentang Cleo
81 Kelahiran Boy!
82 Menyambut Baby Ivander
83 Little Charla
84 Kisah Charla
85 Makam Charla
86 Hamil Lagi
87 Jesselyn Aurora Gibran
88 Ivander Gibran
89 Si Gadis Maba
90 Di Meja yang Sama
91 Dunia yang Sempit
92 Perasaan yang Tak Biasa
93 Friday Night part 1
94 Friday Night part 2
95 Friday Night part lll
96 Friday Night part 4
97 Diary
98 Peringatan Kecil
99 Mengobati Rasa Penasaran
100 Menjemput Daddy dan Mommy
101 Surat Untuk Little Charla
102 Membaca Diary Little Charla
103 It's Me!
104 Tertangkap Basah!
105 Mendadak Tunangan!
106 Mengejutkan
107 Menyerahlah Lea!
108 Membakar Sampah
109 Apa yang di Lakukan Lea?
110 Ke - 19 part 1
111 Investigasi yang Nihil
112 Pertemuan di Botanic Garden
113 Ketegangan di Botanic Garden
114 Ke - 19 part 2
115 SAH!
116 Perasaan yang Asing
117 Godain Istri!
118 Satu Bulan Berlalu
119 Kemudian dan Kemudian . . .
120 Mengalami Hal yang Sama
121 Happy Ending . . .
122 Novel Baru
Episodes

Updated 122 Episodes

1
My Name Is Devan!
2
Yocelyn!
3
Cantik!
4
Awal Mula
5
Masa Lalu Bersama Charla 1
6
Masa Lalu Bersama Charla 2
7
Masa Lalu Bersama Charla 3
8
Di Pertemukan Tuhan
9
Teman!
10
Pencarian
11
Pagi Pertama
12
Saling kenal
13
Meeting
14
Makan Siang
15
Friday Night 1
16
Friday Night 2
17
Friday Night 3
18
Pagi!
19
Kecemburuan Charla
20
Saturday
21
Anderson?
22
Ungkapan
23
First Time
24
Rencana
25
Shopping
26
Night!
27
Ikut ke Kantor
28
Awasi Devan!
29
Gadis Itu
30
Amarah Yocelyn 1
31
Amarah Yocelyn 2
32
Charla!
33
Kembali Membaik
34
Kembali Membaik
35
Pindahan!
36
Para Pengawal
37
Tertangkap!
38
Karma Bukan Sih?
39
Telfon!
40
Putus atau Terus
41
Tamu Tak di Undang!
42
Mansion Keanu
43
Rindu
44
Tempat Tidur Baru
45
H-1
46
Pernikahan Siri
47
Menantu Licik
48
Terima kasih, Sayang!
49
Menjerat Mertua
50
Kehebohan Mama Yocelyn
51
Sorry!
52
Teman Baru
53
Mana Kawan Mana Lawan
54
Ayra!
55
Pulang Kuliah
56
Matrealistis Bodoh!
57
Kegilaan Ayra.
58
Untuk Sahabat
59
Asher!
60
Cleo!
61
Nasehat
62
Peringatan Untuk Ayra
63
Resah!
64
Bukan Malam Pertama
65
Libur Semester
66
Ayra vs Cleo
67
Perselisihan
68
Wisuda
69
Kabar Baik
70
Aku Cemburu!
71
Kehilangan
72
Goodbye Charla
73
Paris!
74
Kereta
75
Jet Lag atau Apa?
76
Hamil Lagi
77
Rahasia Keanu!
78
Kegelisahan Keanu
79
Gadis Itu Ternyata?
80
Kembali Tentang Cleo
81
Kelahiran Boy!
82
Menyambut Baby Ivander
83
Little Charla
84
Kisah Charla
85
Makam Charla
86
Hamil Lagi
87
Jesselyn Aurora Gibran
88
Ivander Gibran
89
Si Gadis Maba
90
Di Meja yang Sama
91
Dunia yang Sempit
92
Perasaan yang Tak Biasa
93
Friday Night part 1
94
Friday Night part 2
95
Friday Night part lll
96
Friday Night part 4
97
Diary
98
Peringatan Kecil
99
Mengobati Rasa Penasaran
100
Menjemput Daddy dan Mommy
101
Surat Untuk Little Charla
102
Membaca Diary Little Charla
103
It's Me!
104
Tertangkap Basah!
105
Mendadak Tunangan!
106
Mengejutkan
107
Menyerahlah Lea!
108
Membakar Sampah
109
Apa yang di Lakukan Lea?
110
Ke - 19 part 1
111
Investigasi yang Nihil
112
Pertemuan di Botanic Garden
113
Ketegangan di Botanic Garden
114
Ke - 19 part 2
115
SAH!
116
Perasaan yang Asing
117
Godain Istri!
118
Satu Bulan Berlalu
119
Kemudian dan Kemudian . . .
120
Mengalami Hal yang Sama
121
Happy Ending . . .
122
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!