Setelah diantar pulang ke apartemen oleh Farrel, Cyrin segera membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaian menjadi piyama .
Sebenarnya Ia belum cukup mengantuk untuk tidur saat ini , akhirnya Ia memilih untuk membuat materi untuk pertemuan mereka yang ke 2 .
" Jika raja drama itu bisa mengambil kesempatan dalam kesempitan , maka aku juga harus bisa . " Batin Cyrin .
Dengan tekad kuat Ia memulai pekerjaannya . Ia berniat menjadikan besok pagi adalah pertemuan ke 2 bagi mereka .
Kebetulan sekali besok adalah hari sabtu , jadi sebenarnya Cyrin tidak wajib ke kantor . Hari kerjanya hanyalah senin sampai jumat , sedang sabtu biasa digunakan untuk karyawan yang ingin lembur .
Jadi rencana Cyrin adalah bangun pagi pagi di jemput oleh Farrel . Lalu saat di perjalanan Ia akan memaksa Farrel untuk menerima alasan ke 2 nya . Setelah itu mengambil mobilnya dan menuju ke salon kecantikan untuk memanjakan dirinya seharian .
" Baiklah , ayo Cyrin tidur sekarang. Besok kamu butuh tenaga untuk memaksa raja drama itu . " Ujar Cyrin pada dirinya sendiri .
Sementara di sebuah rumah bergaya minimalis tapi tetap terkesan mewah , Farrel sedang membuka sebuah album foto yang telah lama Ia simpan .
Mungkin sudah sekitar 7 tahun . Itu adalah foto foto Cyrin saat masih SMA .
Farrel masih mengingat dengan jelas , Ia sering kali mengambil foto Cyrin secara diam diam saat di sekolah .
Farrel melihat ada beberapa foto yang menampakkan dirinya saat sedang menyatakan cinta pada Cyrin . Yah, foto foto itu diambil oleh Bimo sahabatnya semasa SMA . Ada 12 foto , 1 foto untuk setiap 1 bulan dan 1 kali penolakan.
" Mengapa aku harus bertemu kembali denganmu Rin ? " Farrel bermonolog .
" Aku tidak membencimu dan tidak berniat menyakitimu . Hanya egoku ingin kamu juga merasakan bagaimana itu rasanya penolakan . " Lanjutnya .
" Tapi bagaimana jika yang di hawatirkan Daffin benar terjadi yah ? "
" Ahh... pikirin nanti saja. Yang penting aku puas dan bahagia bisa mengerjai Cyrin seperti ini . Apa lagi dia masih terus saja berpura pura tidak mengenaliku . "
Keesokan paginya Cyrin bangun lebih awal dari biasanya . Ia sengaja mempersiapkan bekal sarapan berupa sandwich dan omelet .
Sarapan pagi ini Ia buat lebih banyak ,karena Ia sudah berniat menjadikannya sebagai sogokan untuk Farrel agar mau menerima alasan keduanya .
Ia menatanya dalam tempat bekal dan menghiasnya dengan cantik .
Ponsel Cyrin berbunyi bersamaan dengan Ia selesai menyiapkan bekal untuk Farrel .
" Halo . " Sapa Cyrin dengan ceria seperti biasa .
" Saya sudah hampir sampai . Haruskah saya menjemputmu ke depan pintu apartemen atau kamu bisa bersikap mandiri dengan turun dan menunggu di depan lobby ? " Tanya Farrel .
" Saya akan segera turun . " Balas Cyrin segera .
Sepanjang perjalanan dari unit apartemennya menuju lobby , Ia terus saja menggerutu mengingat ucapan Farrel yang terkesan mencibir .
" Memangnya aku yang memintanya menjemputku ? Dasar raja drama , bisanya cuma meledek orang lain saja . " gerutu Cyrin .
Tak butuh waktu lama , mobil milik Farrel berhenti tepat di depan Cyrin yang telah menunggu di depan Lobby .
Daffin segera turun dari pintu kemudi dan membuka pintu belakang untuk Cyrin .
" Ohh.. ternyata pagi ini Daffin yang mengemudi . Baguslah aku tak harus berdua saja dengan si raja drama di mobil . " Batin Cyrin sambil Ia senyum senyum sendiri .
" Kenapa senyum ? Ada yang lucu ? " tanya Farrel penasaran .
Cyrin segera menggeleng .
" Tak ada yang lucu . " Jawabnya .
" Bisakah Pak Farrel lebih ramah untuk pagi ini. Biar bagaimana jangan mulai hari dengan perasaan kesal Pak . Ucapin selamat pagi kan tidak sulit Pak . " Lanjut Cyrin .
Farrel mendengus , " Selamat pagi nona Cyrin yang banyak protesnya . "
Ucap Farrel menahan kesal .
Daffin berusaha menahan tawanya melihat bosnya melakukan perintah Cyrin .
Begitu juga dengan Cyrin yang kini tersenyum puas . Ia bisa menyimpulkan suasana hati Farrel sedang baik .
" Pagi juga Pak Farrel yang baik hati . " Balas Cyrin .
" Cyrin yang suka protes ini sudah menyiapkan bekal sarapan spesial untuk Bapak . " Ucap Cyrin sambil memberikan sebuah kotak bekal .
" Kamu pikir saya anak TK kamu buatkan kotak bekal ? "
" Yah , Bapak tidak perlu merasa seperti itu . Yang pentingkan saya buatnya tulus . Bapak pasti sibuk , jangan sampai lupa sarapan Pak . Makanya saya buatkan . " Jawab Cyrin .
" Bapak tidak perlu hawatir soal rasanya , saya jamin enak . Saya dulu pernah sekolah masak di London . " Sambungnya .
Farrel melirik sekilas kearah kotak makan yang dipegang Cyrin .
Tiba tiba saja sebuah ide muncul di otaknya .
" Baiklah saya akan menerimanya . Kebetulan saya juga belum sarapan . "
Dengan senyum merekah Cyrin akan memberikan kotak makan itu .
" Tapi , saya mau kamu bantu suapi saya yah . Saya harus memeriksa dan menandatangani berkas berkas ini sekarang , padahal saya sudah sangat lapar . Kamu mau kan ? "
Cukup lama Cyrin berpikir sampai akhirnya Ia menyetujuinya .
Dengan perlahan Ia mengambil omelet dengan garpu plastik yang sudah Ia siapkan , dan menyuapkannya pada Farrel .
Farrel terus saja tersenyum penuh kemenangan .
Begitu juga Daffin yang sesekali melirik ke belakang dari kaca spion tengah mobil .
Secara sabar dan telaten Cyrin menyuapi Farrel . Bergantian antara Sandwich lalu omelet .
Jika bukan karena alasan kedua itu , mana mau Cyrin berbuat baik pada si raja drama .
Sampai akhirnya makanan di kotak bekal itu habis dan Cyrin menyimpan kembali kotak bekal itu pada tas yang dibawanya .
Ia kini mengeluarkan sebuah map yang berisi tujuannya pagi ini .
" Bagaimana Pak ? Enakkan ? " Tanya Cyrin .
" Hemm lumayan . Sesuai dengan selera saya . Lebih bagus lagi jika setiap pagi kamu bisa menyiapkannya , sehingga aku tak perlu pusing memikirkan sarapanku . Haruskah kita masukkan itu juga dalam kontrak ? "
Cyrin segera mengalihkan pembicaraan ke hal lain . Ia enggan membahasnya , jangan sampai si raja drama meminta hal yang aneh aneh lagi .
" Pak , bolehkah aku meminta 1 hal darimu .
Ini adalah materi kedua yang telah kusiapkan , bisakah Bapak membacanya dan menghitung pagi ini sebagai pertemuan kita yang kedua ? " Pinta Cyrin .
Farrel mengambil map yang di sodorkan Cyrin dan mulai membacanya dengan seksama . Ia akui materinya cukup bagus dan memuaskan .
Tapi Farrel tidak berniat mengakhiri segalanya dengan cepat .
Saat Farrel tengah sibuk dengan pikirannya untuk mencari cari alasan , mobil telah berhenti di parkiran perusahaan Wiguna Elektronik .
" Bagaimana Pak ? "
Pertanyaan Cyrin barusan menyadarkan Farrel .
" Cukup bagus . "
Cyrin tersenyum lalu segera turun dari mobil .
Farrel juga segera ikut turun . Dan ternyata Ia baru menyadari pakaian yang digunakan Cyrin sangatlah santai dan terlihat seksi . Bukan seperti pakaian orang yang akan bekerja .
" Kamu mau ke kantor dengan penampilan seperti itu ? " tanya Farrel .
Cyrin mengamati tampilannya . Sepertinya tidak ada yang salah , ia memakai celana jeans highways dengan atasan kemeja shiffon yang memang sedikit tembus pandang. Tapi di dalamnya dia tetap mengenakan kemben hitam untuk menutup tubuhnya .

" Ohh iya saya lupa bilang kalau saya libur di hari sabtu . "
" Tapi saya tetap berterimakasih karena Pak Farrel sudah mau mengantar saya mengambil mobil dan sudah mau menerima materi saya yang kedua . " Ucap Cyrin .
" Siapa yang bilang saya menerimanya . Saya cuma bilang jika materimu cukup bagus. Tapi belum tentu aku menerimanya . "
" Ayo ikut saya , mumpung kamu sedang libur . "
Farrel lalu mendorong Cyrin dengan perlahan guna memastikan wanita itu kembali masuk ke mobilnya.
Mobil Farrel kini melaju membelah jalanan kota Jakarta di pagi hari .
Cyrin masih dibuat bingung kemana tujuan mereka karena sejak tadi Farrel kembali tenggelam dengan berkas berkas yang di bacanya .
Cyrin mengamati jalan, " Bukankah ini arah jalan menuju Bandara ? " Batin Cyrin .
Dan benar saja , mobil yang dikemudikan Daffin kini memasuki area bandara .
" Ayo turun . " Ajak Farrel pada Cyrin saat mobil sudah berhenti sempurna .
Dengan berat hati Cyrin turun dari mobil dan mengikuti langkah Farrel .
Farrel menyadari jika Cyrin tak berjalan di sampingnya , melainkan berjalan di belakangnya .
Pria itu menghentikan langkahnya , kemudian menggenggam tangan Cyrin dan menariknya untuk berjalan berdampingan .
Ada getaran tak biasa yang dirasakan Cyrin . Sepertinya Ia pernah merasakan genggaman tangan ini .
Begitupun dengan Farrel . Ia kembali mengingat saat dulu Ia menyatakan perasaannya pada Cyrin , terkadang Ia memberanikan diri menggenggam tangannya berharap Cyrin bisa merasakan getaran yang sama sepertinya .
Farrel dan Cyrin memasuki sebuah VIP Lounge .
" Duduklah dulu ,kita masih menunggu Daffin memarkirkan mobil . "
Cyrin tak bergeming . Ia menatap pada Farrel yang dengan santainya mendudukkan dirinya di sebuah sofa empuk .
" Pak , udahan dong main mainnya . Ini Bapak mau bawa saya kemana ? " tanya Cyrin dengan sedikit kesal .
Farrel harus mendongakkan kepalanya ketika akan menjawab Cyrin , karena wanita itu menolak duduk dan masih berdiri di hadapannya .
" Ke Surabaya . " Jawab Farrel singkat .
.
.
.
.
" Tidak begitu paham apa definisi cinta, tapi semenjak dinyamankan olehmu, kepada yang lain aku tak tertarik. "
" Jangan tanya mengapa Aku pun tak tahu jika pada akhirnya akan jatuh hati padamu. "
.
.
.
.
To be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Yukity
mampir Thor👍😍
2021-09-30
1
Nanda Jihan K
knp kok nga ingat thor?
2021-09-29
3
menik sobul
i like it
2021-09-29
1