Merahasiakan Pekerjaan

"Ki-kita ada di mana?” tanya Shira.

“Di rumah ibuku,” jawabnya santai.

Shira yang terkejut langsung membelalakan kedua matanya, merasa shock. “A-apa? ... Ibumu?” tanyanya, yang langsung dibalas anggukkan pelan oleh Akash.

“Hm, kenapa memangnya?” tanya Akash, Shira bergeming menggeleng kepalanya.

“Ayo!” ajak Akash menarik lengan Shira dan membawanya masuk ke dalam rumah sederhana berlantai dua.

“Bu ....” Akash berteriak sambil mengetuk pintu.

Tok, tok, tok.

“Bu!”

Ceklek ....

Pintu terbuka, lalu munculah seorang wanita setengah baya, berusia 45 tahun. Tampilannya masih terbilang cukup muda, dengan rambut hitamnya yang digelung ke belakang memakai tususk konde. Balutan dress rumahan sebawah lutut, berwarna abu-abu dengan corak bunga kecil yang berwarna hitam dan putih itu melekat di tubuhnya yang cukup mungil.

Dari pipinya yang sedikit kendur, tampak bibirnya yang melengkung ke atas menciptakan sebuah senyuman indah saat melihat kehadiran anaknya.

“Akash,” ucap Tessa—ibunya Akash.

Akash melebarkan senyumannya, saat wanita yang dirindukannya itu memeluknya dengan erat.

Shira dapat melihat, sorot bahagia dari kedua netra wanita tersebut saat mendekap Akash dengan begitu hangat.

Setelah beberapa lama saling berpelukan, kini perhatian Tessa beralih ke arah seorang gadis yang ada di samping anaknya. Gadis yang menurut pandangannya begitu cantik.

“Siapa ini, Nak?” tanya Tessa, masih dengan senyumannya yang terkembang di wajahnya.

Akash tersenyum, lalu melirik Shira sekilas. “Ini ... calon istriku, Bu.”

Tessa membeliakkan kedua matanya, merasa terkejut saat tahu anaknya datang membawa calon menantu untuknya.

“Calon istrimu?” tanya Tessa.

"Hm, bagaimana?" tanya Akash, masih dengan bibirnya yang melengkung, tak menyurutkan senyuman manisnya.

Shira yang bingung dan gugup, ia masih bergeming di tempatnya, ingin menyapa ramah, tapi saat melihat keterkejutan di wajah Ibunya Akash, membuat dirinya sedikit merasa tidak percaya diri.

“Ya ampun ... cantik sekali,” puji Tessa kepada Shira. Seketika membuat Shira tersenyum malu.

Lalu, buru-buru Shira meraih tangan wanita tersebut, mencium punggung tangannya seraya memperkenalkan diri.

“Sa-saya Shira, Tante,” ucapnya lembut dan sopan.

Tessa langsung memeluk Shira. Lalu memberikan kecupan singkat di pipi gadis tersebut. Membuat kedua pipi Shira langsung bersemu merah, merasakan gejolak senang dan malu di dalam hatinya.

"Benar-benar cantik ...." Tessa menatap kagum.

"Oh iya, ayo masuk, masuk."

Mereka bertiga pun masuk ke dalam rumah. Tessa memanggil pelayannya untuk mengambilkan air dan cemilan untuk anak dan calon menantunya tersebut.

“Mimpi apa, Ibu ini. Kok kamu bisa sih, tiba-tiba datang bawa calon mantu buat, Ibu?” tanya Tessa penuh kebahagiaan, terlihat jelas pada bibirnya yang sedari tadi tidak menyurutkan senyumannya.

“Bukannya Ibu mau aku, cepat-cepat dapat istri ya? Ini aku bawakan, Ibu malah nanya mimpi apa! Ini kenyataan, Bu,” ucap Akash terkekeh.

“Haha iya, ini bukan kenyataan, tapi Ibu ngerasa ada di mimpi aja, kamu yang dingin begini tiba-tiba bawa calon istri yang cantiknya kebangetan. Padahal dari dulu, Ibu itu 'kan, paling takut."

"Takut kenapa?" tanya Akash, heran.

"Takut kamu gak bisa cari calon istri sendiri," jawabnya diakhiri dengan kekehan.

"Ya ampun, Bu. Masa ibu meragukan ketampanan anakmu ini sih, anak tunggal Ibu 'kan, tampan begini, tidak akan sulit kalau sekedar mencari wanita, bahkan yang antri banyak," ujar Akash begitu percaya diri.

Membuat sorot mata wanita yang ada di sampingnya, mengerling, merasa mual mendengarnya.

"Iya, kalau itu, Ibu juga tahu. Tapi, yang Ibu takutkan, mana ada sih, wanita yang bisa tahan di samping orang dingin kayak kamu."

"Benar 'kan, Nak Shira? Kalau Akash itu orangnya dingin?" tanya Tessa.

Shira mengerjap. "Ah, iya, Tante, bukan dingin lagi tapi beku," jawabnya. Langsung dibalas gelak tawa oleh Tessa saat mendengar jawaban Shira.

Tawa terhenti, lalu Tessa kembali melayangkan tatapannya ke arah Shira.  “Tapi, Ibu gak menyangka. Ternyata, Akash anak Ibu pintar juga mencari calon istri yang cantik dan sopan kayak kamu,” ucapnya pada Shira.

Shira semakin dibuat tersipu malu, ia hanya bisa tersenyum meringis menanggapinya. Entah kenapa, sifat dirinya yang cerewet langsung menghilang di saat situasi seperti ini.

"Sopan apaan! Orang bar-bar kayak dia, lagi begini aja, sok kalem banget," gerutu Akash dalam hati, sambil melirik sinis ke arah Shira yang duduk di sampingnya.

“Kamu udah lama kenal Akash?” tanya Tessa pada Shira.

Shira kebingungan, ia sekilas melirik ke arah Akash, lalu Shira pun mengangguk mengiyakan. “Emh, i-iya, Tante. Udah cukup lama kenalnya,” jawabnya gugup.

“Memangnya, kalian bisa saling kenal, ketemu di mana?”

“Di hotel.” Akash.

“Di club.” Shira.

Keduanya menjawab secara bersamaan. Membuat jawaban dari pertanyaan Tessa tidak sinkron.

Tessa mengkerutkan dahinya. “Loh, kok ini bilang hotel yang satu bilang di club,” ucap Tessa kebingungan.

Akash tersadar, kalau memang Shira hanya mengingat dirinya saat pertemuan di club waktu itu. Saat Shira hendak melarikan diri dari kamar sewaan tuan Hellboy.

“I-iya, salah, maksud aku di club, tapi lebih tepatnya di kamarnya gitu," Akash membenarkan.

“Hah? Di kamar?” Tessa memandangnya dengan penuh selidik.

Akash dibuat gagap sendiri, begitu pun dengan Shira, yang tampak kebingungan dan sedikit malu. “I-iya di kamar, waktu itu ... aku bantu dia kabur dari penjahat,” ucap Akash menjelaskan.

"Iya 'kan, Nasi?" tanya Akash gugup.

"Hah, i-iya jawab," jawab Shira terpaksa.

“Ah ... begitu ya.” Akash dan Shira mengangguk secara bersamaan.

"Eh, tapi, kenapa barusan kamu panggil Shira dengan kata Nasi?" tanya Tessa.

Akash menggaruk pundaknya yang tidak gatal. "Eh he he, ma-maksuku Nashira, Bu. Bukan Nasi," kilahnya.

"Oh ... begitu, Ibu kira itu panggilan sayang kamu ke Shira. Tapi, kok ya aneh banget, panggilannya jadi Nasi."

Lalu mereka pun berbincang kembali, membahas dari satu hal ke hal lain. Bahkan Tessa tidak segan menceritakan sikap dan kebiasaan Akash saat masih kecil bahkan sampai sudah remaja. Dan Shira baru tahu, kalau Akash  termasuk orang yang sulit bersosialisasi, mendengar dari cerita Ibunya.

Shira sangat senang mendengarkannya, tetapi tidak dengan Akash yang merasa malu, karena Sang Ibundanya sudah membongkar aib masa lalunya.

Obrolan mereka juga sesekali diiringi oleh gelak tawa. Sungguh, suasananya sangat terasa begitu hangat, melihat satu keluarga kecil yang tengah berkumpul penuh kebahagiaan.

“Oh, ya Shira, apa kamu sudah tahu pekerjaan, Akash?” tanya Tessa.

Pertanyaan tersebut, cukup membuat Akash merasa terkejut dan merasa bimbang deg-deg-an.

“I-iya, sudah tahu, Tante,” jawab Shira tersenyum sopan.

“Oh, syukurlah kalau kamu sudah tahu dan bisa menerima pekerjaannya dia. Soalnya kerjaan Akash, ini kan cukup—”

“Eh, Shira. Kau bukannya tadi mau ke kamar mandi ya? Nah, itu Bi Ella datang, nanti biar Bi Ella yang antar kamu ke kamar mandi ya,” ucap Akash memotong perkataan Ibunya.

Shira menatap bingung kepada Akash. Akan tetapi, Akash memberikan sebuah kode dari alisnya yang diangkat sebelah, menandakan bahwa dirinya harus pergi ke kamar mandi saat itu juga. Dan Shira pun menurut, lalu Bi Ella yang datang membawa cemilan untuk mereka, setelahnya langsung disuruh mengantar Shira ke kamar mandi.

Setelah Shira pergi, Akash memandang serius ke arah Ibunya. “Bu, jangan membahas soal pekerjaanku di depan Shira ya,” pinta Akash.

Tessa menautkan kedua alisnya, menatap heran ke arah anak tunggalnya tersebut. “Loh, memangnya kenapa?”

“Selama ini dia hanya tahu dan selalu menduga, kalau aku adalah seorang sopir. Aku membiarkannya, karena aku ingin tahu sesederhana apa dia,” ucap Akash.

Tessa tersenyum mengangguk, ia mengerti akan maksud dari ucapan anaknya tersebut. Dan hal itu, semakin membuat Tessa menyukai Shira yang penuh dengan kesederhanaan.

“Oh, begitu. Pantas saja, kamu memotong pembicaraan Ibu barusan. Baiklah, Ibu tidak akan membahas maslah pekerjaanmu di depannya,” ucap Tessa penuh maksud.

"Eh, tapi ... perihal kasus yang terjadi pada ayahmu, apa kamu sudah membereskannya?" tanya Tessa pelan, penuh selidik.

Akash menghela pasrah, lalu menggeleng pelan. "Sementara ini, aku belum bisa memecahkan masalahnya, tetapi aku sudah mendapatkan sedikit petunjuknya."

"Hm, baguslah. Ibu harap, masalah ini bisa segera selesai dan tidak berkepanjangan," ucap Tessa, dibalas anggukkan penuh harap oleh Akash.

Bersambung....

Like tembus 45 authro bakalan up 3 bab lagi buat malam ini.

Yuk gas keun buat dapat 45 like di bab ini :)

Terpopuler

Comments

Asnawati Spd

Asnawati Spd

lanjut tjpooot

2022-02-09

0

H

H

penuh teka teki ceritanya

2022-02-09

0

kinanti

kinanti

sampai sini..masih banyak teka teki

2022-01-20

0

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianat
2 Malam Penuh Gairah
3 Tidur Dengan Gigolo
4 Keadaan Yang Semakin Kacau
5 Tamparan Menyakitkan
6 Tiga Permintaan
7 Sopir Tampan
8 Dari Perut Naik ke Hati
9 Aku Tuan Rumah
10 Masuk Perangkap Akash
11 Pergi Menemui Dia
12 Permintaan Pertama
13 Hormon Akash Terbangun
14 Shira Hilang?
15 Di mana Shira?
16 Tolong Aku Hammas
17 Pengaruh Obat Pada Shira
18 Tanda Kepemilikan
19 Merahasiakan Pekerjaan
20 Pengacau di Restoran
21 Wanita Elegant
22 Pesona Ketampanan Akash
23 Kembali Ke Kampus
24 Perdebatan Wanita-Wanita Bar-bar
25 Muslihat Sang Paman
26 Hellboy?
27 Sisi Lain Akash
28 Jangan Meninggalkanku
29 Wedding Day
30 Syarat Mendapatkan Kekuasaan
31 Malam Pengantin Tiba
32 Diusir Secara Memalukan
33 Pertengkaran Level 1
34 Pertengkaran Level 2
35 Simpanan Om-Om
36 Masuk Rumah Sakit
37 Pramu Cantik
38 Penghinaan Level 1
39 Penghinaan Level 2
40 Titik Balik Kekacauan
41 Honeymoon?
42 Gagal Honeymoon
43 Meminta Bantuan Akash
44 Menghindarnya Kalala
45 Bukti Mengejutkan
46 Kehadiran Jackson
47 Tangis Seorang Sahabat
48 Mencari Dalang Masalah
49 Bahagia Yang Sederhana
50 Tawaran Menggoda
51 Syarat Atas Bawah
52 Perusak Lipstik
53 Lelaki Bermulut Lemes
54 Ngepet Jadi Lonthee
55 Mau Mengulang Lagi?
56 Persiapan Jadi Model
57 Jebakan Jackson
58 Surat Kaleng
59 Bertengkar
60 Ternyata Dia Kekasihnya
61 Tuanku Bodoh
62 Kedatangan Akash dan Edwin
63 Tidak Pernah Pacaran
64 French Kiss
65 Kejutan Dari Ayah Mertua
66 Terpaksa Mengambil Jalan Pintas
67 Wajah Mengejutkan
68 Kode Dari Baker
69 Rencana Yang Gagal
70 Kehadiran Edwin Di Kampus
71 Mengunci Tangan
72 Kejahilan Akash di Toilet
73 Toilet Panas
74 Ambisi Jackson
75 Shangri-La Paris.
76 Perfect Night
77 Malam Penuh Bahagia
78 Malam Bahagia
79 Jadilah Ibu Dari Anak-Anakku
80 Lelaki Tidak Peka
81 Feeling Jackson
82 Tidak Ada Pilihan Lain
83 Kekecewaan Terdalam Bagi Jackson
84 Shira Hamil?
85 Terpaksa Berbohong
86 Kenangan Memalukan
87 Tidak Ada Yang Abadi
88 Pulangnya Boy
89 Jadilah Penyempurna Hidupku
90 Menghilangkan Beban Pikiran
91 Keadaan Mencekam
92 Menyelamatkan Kalala
93 Menyambut Kepulangan Akash
94 Dingin Tapi Peduli
95 Dia Bukan Suamiku
96 Pipi Yang Memerah
97 Munculnya si Pramu
98 Membawa Calon Istri
99 Jadi Calon Istri Tuan Jackson
100 Jadi Pacar Bohongan
101 Perdebatan Shira dan Haris
102 Pusat Masalah
103 Jackson dan Kalala
104 First Moment
105 Perlu Merebut Hatinya
106 Menikah Karena Harta
107 Aku Mencintainya
108 Mengobati Luka
109 Pengungkapan Rasa
110 Profesi Akash Sebenarnya
111 Apakah Dia Seorang FBI?
112 Kita Serius Saja
113 Yakinkan Dirimu
114 Makan Bersama
115 Semakin Dekat
116 Kedatangan Tessa
117 Obati Saja Sendiri
118 Jatuh Dalam Pelukan
119 Positif?
120 Nyawa dan Ancaman
121 Ajakan Boy
122 Kebenaran Tentang Jackson dan Asten
123 Mamang Tampan
124 Wahana Pencabut Nyawa
125 Panggilan Khusus
126 Tersanjung Didekatmu
127 Mengetuk Ruang Hati
128 Tenda Penghangat 18+
129 Bertanya Soal Semalam
130 Ternyata Cuma Mimpi
131 Mereka Mau Pergi Bersama?
132 Memenangkan Hati Orang Tuamu
133 Izinkan Aku Bertemu Mamamu
134 Aku Harus Menyusulnya
135 Jangan Gegabah
136 Pacarnya Ya?
137 Menumpahkan Minuman
138 Jangan Takut Ditolak
139 Dia Memang Manis
140 Penghancur Sebenarnya
141 Persaingan di Malam Hari
142 Aku Menyukainya
143 Pengungkapan Cinta
144 Masa Lalu Asten
145 Tidak Akan Merestui
146 Berjuanglah Sampai Mendapatkannya
147 Ajakan Dinner Bersama
148 Lamaran Dadakan
149 Pertukaran Makanan
150 Sudahi Semuanya
151 Membocorkan Kebenaran Asten
152 Hukuman Untuk Asten
153 Rencana Kepergian Akash
154 Perginya Akash
155 Pergi Menyusulnya
156 Pulau Rahasia
157 Soup Jamur Mematikan
158 Mencurigai Kepergian Kalala
159 Jangan Menyentuh Jacksonku
160 Insting Kalala
161 Mencari Keberadaan Akash
162 Memohon Pergi
163 Aku Abangnya Aku Harus Menyelamatkannya
164 Menyelundup Untuk Menemukan Jackson
165 Pertempuran Dimulai
166 Pray For Jackson
167 Ini Bukan Salahmu
168 Sengsara Dibayar Sengsara
169 Sadarkan Ibuku Tuhan
170 Mengatur Jadwal Pertemuan
171 Kencani Gadis Lain, Jangan Kalala!
172 Pertemuan Edwin dan Jackson
173 Rencana Pertemuan
174 Aku Takut Kehilanganmu
175 Menanti Pertemuan
176 Perjuangkan atau Relakan
177 Ancaman Nyawa di Depan Mata
178 Selesaikan Semuanya Sekarang Juga
179 Pergulatan Baker dan Penjahat
180 Pengepungan Berujung Pertarungan
181 Nyawa Melayang
182 Bertemulah Denganku di Masa Depan
183 Menangisi Kepergian Anaknya
184 Hello My Baby
185 Sadarlah Jackson
186 Membuatmu Bahagia
187 Menyuapi Dua Pria Manja
188 Kesedihan Kalala
189 Keadaan Jackson Sebenarnya
190 Aku Harus Pergi
191 Pergi - END
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Pengkhianat
2
Malam Penuh Gairah
3
Tidur Dengan Gigolo
4
Keadaan Yang Semakin Kacau
5
Tamparan Menyakitkan
6
Tiga Permintaan
7
Sopir Tampan
8
Dari Perut Naik ke Hati
9
Aku Tuan Rumah
10
Masuk Perangkap Akash
11
Pergi Menemui Dia
12
Permintaan Pertama
13
Hormon Akash Terbangun
14
Shira Hilang?
15
Di mana Shira?
16
Tolong Aku Hammas
17
Pengaruh Obat Pada Shira
18
Tanda Kepemilikan
19
Merahasiakan Pekerjaan
20
Pengacau di Restoran
21
Wanita Elegant
22
Pesona Ketampanan Akash
23
Kembali Ke Kampus
24
Perdebatan Wanita-Wanita Bar-bar
25
Muslihat Sang Paman
26
Hellboy?
27
Sisi Lain Akash
28
Jangan Meninggalkanku
29
Wedding Day
30
Syarat Mendapatkan Kekuasaan
31
Malam Pengantin Tiba
32
Diusir Secara Memalukan
33
Pertengkaran Level 1
34
Pertengkaran Level 2
35
Simpanan Om-Om
36
Masuk Rumah Sakit
37
Pramu Cantik
38
Penghinaan Level 1
39
Penghinaan Level 2
40
Titik Balik Kekacauan
41
Honeymoon?
42
Gagal Honeymoon
43
Meminta Bantuan Akash
44
Menghindarnya Kalala
45
Bukti Mengejutkan
46
Kehadiran Jackson
47
Tangis Seorang Sahabat
48
Mencari Dalang Masalah
49
Bahagia Yang Sederhana
50
Tawaran Menggoda
51
Syarat Atas Bawah
52
Perusak Lipstik
53
Lelaki Bermulut Lemes
54
Ngepet Jadi Lonthee
55
Mau Mengulang Lagi?
56
Persiapan Jadi Model
57
Jebakan Jackson
58
Surat Kaleng
59
Bertengkar
60
Ternyata Dia Kekasihnya
61
Tuanku Bodoh
62
Kedatangan Akash dan Edwin
63
Tidak Pernah Pacaran
64
French Kiss
65
Kejutan Dari Ayah Mertua
66
Terpaksa Mengambil Jalan Pintas
67
Wajah Mengejutkan
68
Kode Dari Baker
69
Rencana Yang Gagal
70
Kehadiran Edwin Di Kampus
71
Mengunci Tangan
72
Kejahilan Akash di Toilet
73
Toilet Panas
74
Ambisi Jackson
75
Shangri-La Paris.
76
Perfect Night
77
Malam Penuh Bahagia
78
Malam Bahagia
79
Jadilah Ibu Dari Anak-Anakku
80
Lelaki Tidak Peka
81
Feeling Jackson
82
Tidak Ada Pilihan Lain
83
Kekecewaan Terdalam Bagi Jackson
84
Shira Hamil?
85
Terpaksa Berbohong
86
Kenangan Memalukan
87
Tidak Ada Yang Abadi
88
Pulangnya Boy
89
Jadilah Penyempurna Hidupku
90
Menghilangkan Beban Pikiran
91
Keadaan Mencekam
92
Menyelamatkan Kalala
93
Menyambut Kepulangan Akash
94
Dingin Tapi Peduli
95
Dia Bukan Suamiku
96
Pipi Yang Memerah
97
Munculnya si Pramu
98
Membawa Calon Istri
99
Jadi Calon Istri Tuan Jackson
100
Jadi Pacar Bohongan
101
Perdebatan Shira dan Haris
102
Pusat Masalah
103
Jackson dan Kalala
104
First Moment
105
Perlu Merebut Hatinya
106
Menikah Karena Harta
107
Aku Mencintainya
108
Mengobati Luka
109
Pengungkapan Rasa
110
Profesi Akash Sebenarnya
111
Apakah Dia Seorang FBI?
112
Kita Serius Saja
113
Yakinkan Dirimu
114
Makan Bersama
115
Semakin Dekat
116
Kedatangan Tessa
117
Obati Saja Sendiri
118
Jatuh Dalam Pelukan
119
Positif?
120
Nyawa dan Ancaman
121
Ajakan Boy
122
Kebenaran Tentang Jackson dan Asten
123
Mamang Tampan
124
Wahana Pencabut Nyawa
125
Panggilan Khusus
126
Tersanjung Didekatmu
127
Mengetuk Ruang Hati
128
Tenda Penghangat 18+
129
Bertanya Soal Semalam
130
Ternyata Cuma Mimpi
131
Mereka Mau Pergi Bersama?
132
Memenangkan Hati Orang Tuamu
133
Izinkan Aku Bertemu Mamamu
134
Aku Harus Menyusulnya
135
Jangan Gegabah
136
Pacarnya Ya?
137
Menumpahkan Minuman
138
Jangan Takut Ditolak
139
Dia Memang Manis
140
Penghancur Sebenarnya
141
Persaingan di Malam Hari
142
Aku Menyukainya
143
Pengungkapan Cinta
144
Masa Lalu Asten
145
Tidak Akan Merestui
146
Berjuanglah Sampai Mendapatkannya
147
Ajakan Dinner Bersama
148
Lamaran Dadakan
149
Pertukaran Makanan
150
Sudahi Semuanya
151
Membocorkan Kebenaran Asten
152
Hukuman Untuk Asten
153
Rencana Kepergian Akash
154
Perginya Akash
155
Pergi Menyusulnya
156
Pulau Rahasia
157
Soup Jamur Mematikan
158
Mencurigai Kepergian Kalala
159
Jangan Menyentuh Jacksonku
160
Insting Kalala
161
Mencari Keberadaan Akash
162
Memohon Pergi
163
Aku Abangnya Aku Harus Menyelamatkannya
164
Menyelundup Untuk Menemukan Jackson
165
Pertempuran Dimulai
166
Pray For Jackson
167
Ini Bukan Salahmu
168
Sengsara Dibayar Sengsara
169
Sadarkan Ibuku Tuhan
170
Mengatur Jadwal Pertemuan
171
Kencani Gadis Lain, Jangan Kalala!
172
Pertemuan Edwin dan Jackson
173
Rencana Pertemuan
174
Aku Takut Kehilanganmu
175
Menanti Pertemuan
176
Perjuangkan atau Relakan
177
Ancaman Nyawa di Depan Mata
178
Selesaikan Semuanya Sekarang Juga
179
Pergulatan Baker dan Penjahat
180
Pengepungan Berujung Pertarungan
181
Nyawa Melayang
182
Bertemulah Denganku di Masa Depan
183
Menangisi Kepergian Anaknya
184
Hello My Baby
185
Sadarlah Jackson
186
Membuatmu Bahagia
187
Menyuapi Dua Pria Manja
188
Kesedihan Kalala
189
Keadaan Jackson Sebenarnya
190
Aku Harus Pergi
191
Pergi - END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!