Shira Hilang?

Setelah siap, Shira keluar dari kamarnya. Kali ini dirinya memakai baju yang terlihat lebih santai, tetapi elegant. Dress selutut berwarna kuning muda dengan gambar bunga-bunga kecil berwarna orange dan hijau, membuat tampilan Shira bak gadis Eropa di zaman kerajaan. Cantik, manis dan menawan.

Ia juga memakai heells setinggi 5cm berwarna putih. Tidak lupa, sling bag miliknya yang berwarna putih ikut mencocokan penampilannya.

Kali ini, keadaan di rumah cukup ramai, banyak pelayan yang berlalu lalang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

“Ada acara apa ini? Kenapa semua orang terlihat begitu sibuk?” gumamnya merasa bingung. Ia masih merasa tidak enak hati, karena hingga saat ini, ia belum tahu siapa pemilik rumah ini.

Shira hendak bertanya kepada salah satu pelayan yang ada di dekat almari besar, tengah membersihkan barang-barang antik di sana.

Akan tetapi, ia urungkan begitu netranya menangkap sesosok lelaki yang tengah berjalan menuruni anak tangga.

Akash melihat ke arah Shira, ia menyerongkan kepalanya sekilas, memberi tanda kepada Shira untuk ikut dengannya ke luar.

Shira mengangguk, lalu berjalan cepat mengikuti langkah Akash yang ada beberapa meter di depannya.

“Tunggu di sini, aku akan mengambil mobil dulu,” ucapnya pada Shira. Shira mengangguk, lalu Akash pun pergi ke halaman belakang, di mana garasi mobil berada.

Setelah menunggu beberapa menit, sebuah mobil antik keluar. Mobil berwarna hitam dengan vibes tahun 80 an itu, terparkir di depan Shira. Membuat Shira terpukau dengan keindahannya.

Kaca mobil terbuka pelan, lalu Akash menyembulkan kepalanya ke luar. “Ayo, cepat masuk,” titahnya yang dituruti segera oleh Shira.

Shira sudah duduk, kini Akash melajukan mobilnya menuju tempat yang akan didatanginya.

“Oh ya, kalau aku boleh tahu, kok tadi di rumah ramai banget, banyak yang kerja.”

“Emangnya kenapa?” tanya Akash sekilas melirik.

“Tidak apa-apa, hanya saja aku merasa tidak enak hati, ketika pekerja yang lain sibuk, aku dan kamu malah asik keluar terus,” ucapnya. “Aku ‘kan termasuk pekerja di rumah itu, tapi sudah tiga hari aku tinggal di sana, aku sama sekali belum pernah bertemu dengan tuan pemilik rumah, apa memang tuan pemilik rumah jarang pulang ya?” tanyanya pada Akash.

“Haiiihh ....” Akash mendesah pelan. “Kamu memang keras kepala ya, kalau aku memberi tahumu juga kamu tidak akan percaya.”

“Hah? Maksudmu apa? Aku enggak ngerti?” Shira kebingungan, ia merasa obrolannya dengan Akash tidak nyambung.

“Sudahlah, nanti juga kamu akan tahu siapa tuan rumah sebenarnya, saat kita menikah nanti,” jawabnya.

Mendengar kata menikah, membuat Shira sedikit merasa geli. Ia tahu, Akash sangatlah tampan, bahkan bisa masuk ke dalam kategori pria idamannya, akan tetapi, jika dibandingkan dengan Haris—mantannya, sikap Akash jauh lebih dingin dan cuek, dan hal tersebut yang sebenarnya kurang disukai oleh Shira yang manja.

“Keluarkan ponselmu!” titah Akash tiba-tiba.

“Loh, untuk apa?”

“Untuk kulempar ke luar mobil! Ya untuk menelepon lah. Cepat!”

Shira mencebikkan bibirnya mendengar jawaban kasar dari Akash, tetapi wanita itu tetap menurut ia mengeluarkan ponselnya, yang di mana terlihat di sebagain kaca poncelnya itu terdapat retakan kecil akibat insiden malam itu.

“Telepon nomor +6289 ....” Akash memberitahukan sebuah nomor telepon pada Shira.

Shira menekan tombol hijau yang ada di layar handphonenya, dan panggilan ke nomor tersebut pun tersambung, dan dering ponsel milik Akash pun berbunyi, lalu Akash merogoh saku jasnya dan mengambil ponselnya, lalu mematikan panggilan dari Shira.

"Jadi, yang barusan itu nomormu?"

“Simpan nomorku di handphonemu,” ucap Akash, begitu dingin, saat ia kembali memasukan ponsel ke dalam saku jasnya.

Shira menggerutu, saat tahu nomor yang diteleponnya adalah nomor milik Akash. “Untuk apa juga aku menyimpan nomornya,” gumamnya pelan. Namun, masih bisa terdengar oleh Akash.

“Kau berbicara seperti itu, seperti kau tak membutuhkanku saja,” timpal Akash membuat Shira terkejut.

"Lagi pula, aku tidak merasa membutuhkanmu," jawabnya pelan.

"Aih... kamu ini, terus saja menjawab! Sudah, diamlah jangan banyak berbicara!"

Setelah beberapa lama berkendara, kini Akash menghentikan mobilnya tepat di halaman parkir sebuah gedung. Gedung yang tampak jarang dipakai. Bahkan jika dilihat dari suasananya, seperti suasana gedung angker, yang sudah bertahun-tahun tidak dihuni, kalau pun dihuni mungkin penghuninya dari alam gaibu atau jika memang dihuni oleh manusia, mungkin penghuninya adalah preman jalanan.

“Kau tunggu di dalam mobil. Jangan pernah ke luar kalau bukan aku yang menyuruhmu,” ucap Akash, membuat Shira sedikit ketakutan.

“T-tapi, Akash. Kau mau ke mana?”

“Aku akan bertemu seseorang di dalam gedung sana. Aku tidak bisa membawamu ke dalam, karena terlalu berbahaya. Ingat, jangan keluar jika bukan aku yang menyuruhmu!” tegas Akash, lalu ia pun pergi meningglakan Shira sendirian di mobil.

Shira mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru, ia tidak melihat orang lain di sana selain hanya ada dirinya sendirian di dalam mobil. Dan di tempat sunyi ini, hanya terdapat beberapa mobil hitam yang sedikit rusak yang terparkir di pojok halaman sana. Mobil yang sepertinya biasa di tempati oleh kucing jalanan atau tikus-tikus kotor yang berkeliaran di area ini.

Dug, deg, dug, deg. Tiba-tiba, perasaan Shira terasa begitu kacau. Entah kenapa, tetapi rasa takut itu semakin lama, semakin menguat di dalam pikirannya.

Lima menit, tujuh menit, sepuluh menit, hingga sekarang sudah lima belas menit lamanya, tetapi Akash belum juga kembali. Hal tersebut semakin membuat Shira kebingungan.

Ia pun kembali mengeluarkan ponselnya. Ia mencoba memfokuskan dirinya dengan bermain handphone, mencoba mengunjungi beberapa sosial medianya, tetapi jaringan internet tidak mendukung.

“Ya ampun, Akash. Kamu di mana? Cepat kembali, aku takut,” gumamnya pelan begitu resah.

Dan saat ia menengok, tiba-tiba sebuah wajah sudah menempel di kaca mobilnya. Membuat Shira langsung menjerit ketakutan.

“Aaaa ....” Shira menjauhkan tubuhnya dari jendela mobil.

Wajah lelaki itu tampak menyeramkan, dengan jenggot dan kumis yang berantakan di wajahnya, sorot matanya yang tajam dilingkari oleh kantung mata hitam, dapat menjelaskan bahwa lelaki itu adalah seorang preman.

“Woy! Lo incerannya rentenir tua itu ‘kan?” tanya lelaki yang berada di luar itu, membuat Shira terkejut, karena lelaki itu bisa mengetahuinya.

“Siapa kamu? Apa maumu hah?” tanya Shira panik dan histeris.

“Serahkan hartamu sekarang juga!” titahnya menampilkan wajah garang pun penuh aura kegelapan.

“A-aku tidak mempunyai apa-apa!”

“Serahkan semua hartamu, atau lo ....”

Shira yang panik, akhirnya mau menyerahkan apa yang ia miliki. Dan saat ini yang ia miliki hanya tas sling bagnya yang senilai dua juta dan ponselnya yang senilas 25 juta rupiah, barang miliknya yang tidak di sita pada saat itu.

“Baiklah, a-aku akan memberimu semua barangku, tetapi kau harus pergi dari sini!” teriak Shira panik dan waswas, sebelum ia membuka kaca mobil.

“Baik, Nona Shira,” ucap pria itu, membuat Shira semakin ketakutan, karena bisa-bisanya dia mengetahui namanya, padahal Shira tidak pernah melihatnya dan tidak pernah mengenalnya.

Shira perlahan membuka kaca mobil itu sedikit demi sedikit. Tangan lelaki itu langsung masuk saat Shira memberi celah.

“Jangan menyentuhku!” Shira kembali menaikan kaca mobilnya membuat lelaki itu meringis kesakitan.

“Sialan! Lo mau motong tangan gue hah?! Gue masukin tangan gue buat ngambil barang dan ponsel elo, bukan mau nyentuh lo! Cepat turunin kacanya, atau lo bakalan gue bunuh!” Ancamnya seraya mengarahkan sebuah pistol di tangannya kepada Shira.

"I-iya maaf." Shira semakin bergetar ketakutan. Ia memegang ponselnya dengan kuat, ia pun berinisiatif untuk menelepon Akash. Tapi sialnya, sudah berulang kali Shira mencoba menyambungkannya, tetapi tidak bisa, dan operator selalu menjawab, “nomor yang anda tuju berada di luar jangkauan.”

“Hey, cepet serahin barang elo, atau gue tembak sekarang juga hah?!" teriak lelaki itu, membuat Shira tidak bisa berpikir jernih, dan dengan bodohnya ia pun menurunkan kaca mobil hingga setenganya, lalu saat Shira menyodorkan ponselnya pada lelaki itu, lelaki itu langsung memukul wajah Shira, hingga membuat hidung Shira mengeluarkan darah, lalu saat itu juga Shira jatuh pingsan di dalam mobil.

“Haha, rasakan lo!” gumamnya lalu membuka pintu mobil dan memboyong tubuh Shira yang tidak sadar ke dalam mobilnya.

"Akhirnya, misi pertama berhasil."

Bersambung....

Maaf ya readers tersayang, tadi ada salah update, salah kamar hehe.

Tapi tenang aja, ini author udah benerin kok. Jangan lupa bantu like, komen, vote dan share juga ya... Terima kasih.

Terpopuler

Comments

Eni Purwanti

Eni Purwanti

ah gaje si akash...

2022-02-27

0

Fikah Herawati

Fikah Herawati

ngpa Sira d ajk ksitu situ..konyol BNR tuh akhs

2022-02-18

0

Yunia Abdullah

Yunia Abdullah

cwe goblog ngeselin MLS bca y

2022-02-18

0

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianat
2 Malam Penuh Gairah
3 Tidur Dengan Gigolo
4 Keadaan Yang Semakin Kacau
5 Tamparan Menyakitkan
6 Tiga Permintaan
7 Sopir Tampan
8 Dari Perut Naik ke Hati
9 Aku Tuan Rumah
10 Masuk Perangkap Akash
11 Pergi Menemui Dia
12 Permintaan Pertama
13 Hormon Akash Terbangun
14 Shira Hilang?
15 Di mana Shira?
16 Tolong Aku Hammas
17 Pengaruh Obat Pada Shira
18 Tanda Kepemilikan
19 Merahasiakan Pekerjaan
20 Pengacau di Restoran
21 Wanita Elegant
22 Pesona Ketampanan Akash
23 Kembali Ke Kampus
24 Perdebatan Wanita-Wanita Bar-bar
25 Muslihat Sang Paman
26 Hellboy?
27 Sisi Lain Akash
28 Jangan Meninggalkanku
29 Wedding Day
30 Syarat Mendapatkan Kekuasaan
31 Malam Pengantin Tiba
32 Diusir Secara Memalukan
33 Pertengkaran Level 1
34 Pertengkaran Level 2
35 Simpanan Om-Om
36 Masuk Rumah Sakit
37 Pramu Cantik
38 Penghinaan Level 1
39 Penghinaan Level 2
40 Titik Balik Kekacauan
41 Honeymoon?
42 Gagal Honeymoon
43 Meminta Bantuan Akash
44 Menghindarnya Kalala
45 Bukti Mengejutkan
46 Kehadiran Jackson
47 Tangis Seorang Sahabat
48 Mencari Dalang Masalah
49 Bahagia Yang Sederhana
50 Tawaran Menggoda
51 Syarat Atas Bawah
52 Perusak Lipstik
53 Lelaki Bermulut Lemes
54 Ngepet Jadi Lonthee
55 Mau Mengulang Lagi?
56 Persiapan Jadi Model
57 Jebakan Jackson
58 Surat Kaleng
59 Bertengkar
60 Ternyata Dia Kekasihnya
61 Tuanku Bodoh
62 Kedatangan Akash dan Edwin
63 Tidak Pernah Pacaran
64 French Kiss
65 Kejutan Dari Ayah Mertua
66 Terpaksa Mengambil Jalan Pintas
67 Wajah Mengejutkan
68 Kode Dari Baker
69 Rencana Yang Gagal
70 Kehadiran Edwin Di Kampus
71 Mengunci Tangan
72 Kejahilan Akash di Toilet
73 Toilet Panas
74 Ambisi Jackson
75 Shangri-La Paris.
76 Perfect Night
77 Malam Penuh Bahagia
78 Malam Bahagia
79 Jadilah Ibu Dari Anak-Anakku
80 Lelaki Tidak Peka
81 Feeling Jackson
82 Tidak Ada Pilihan Lain
83 Kekecewaan Terdalam Bagi Jackson
84 Shira Hamil?
85 Terpaksa Berbohong
86 Kenangan Memalukan
87 Tidak Ada Yang Abadi
88 Pulangnya Boy
89 Jadilah Penyempurna Hidupku
90 Menghilangkan Beban Pikiran
91 Keadaan Mencekam
92 Menyelamatkan Kalala
93 Menyambut Kepulangan Akash
94 Dingin Tapi Peduli
95 Dia Bukan Suamiku
96 Pipi Yang Memerah
97 Munculnya si Pramu
98 Membawa Calon Istri
99 Jadi Calon Istri Tuan Jackson
100 Jadi Pacar Bohongan
101 Perdebatan Shira dan Haris
102 Pusat Masalah
103 Jackson dan Kalala
104 First Moment
105 Perlu Merebut Hatinya
106 Menikah Karena Harta
107 Aku Mencintainya
108 Mengobati Luka
109 Pengungkapan Rasa
110 Profesi Akash Sebenarnya
111 Apakah Dia Seorang FBI?
112 Kita Serius Saja
113 Yakinkan Dirimu
114 Makan Bersama
115 Semakin Dekat
116 Kedatangan Tessa
117 Obati Saja Sendiri
118 Jatuh Dalam Pelukan
119 Positif?
120 Nyawa dan Ancaman
121 Ajakan Boy
122 Kebenaran Tentang Jackson dan Asten
123 Mamang Tampan
124 Wahana Pencabut Nyawa
125 Panggilan Khusus
126 Tersanjung Didekatmu
127 Mengetuk Ruang Hati
128 Tenda Penghangat 18+
129 Bertanya Soal Semalam
130 Ternyata Cuma Mimpi
131 Mereka Mau Pergi Bersama?
132 Memenangkan Hati Orang Tuamu
133 Izinkan Aku Bertemu Mamamu
134 Aku Harus Menyusulnya
135 Jangan Gegabah
136 Pacarnya Ya?
137 Menumpahkan Minuman
138 Jangan Takut Ditolak
139 Dia Memang Manis
140 Penghancur Sebenarnya
141 Persaingan di Malam Hari
142 Aku Menyukainya
143 Pengungkapan Cinta
144 Masa Lalu Asten
145 Tidak Akan Merestui
146 Berjuanglah Sampai Mendapatkannya
147 Ajakan Dinner Bersama
148 Lamaran Dadakan
149 Pertukaran Makanan
150 Sudahi Semuanya
151 Membocorkan Kebenaran Asten
152 Hukuman Untuk Asten
153 Rencana Kepergian Akash
154 Perginya Akash
155 Pergi Menyusulnya
156 Pulau Rahasia
157 Soup Jamur Mematikan
158 Mencurigai Kepergian Kalala
159 Jangan Menyentuh Jacksonku
160 Insting Kalala
161 Mencari Keberadaan Akash
162 Memohon Pergi
163 Aku Abangnya Aku Harus Menyelamatkannya
164 Menyelundup Untuk Menemukan Jackson
165 Pertempuran Dimulai
166 Pray For Jackson
167 Ini Bukan Salahmu
168 Sengsara Dibayar Sengsara
169 Sadarkan Ibuku Tuhan
170 Mengatur Jadwal Pertemuan
171 Kencani Gadis Lain, Jangan Kalala!
172 Pertemuan Edwin dan Jackson
173 Rencana Pertemuan
174 Aku Takut Kehilanganmu
175 Menanti Pertemuan
176 Perjuangkan atau Relakan
177 Ancaman Nyawa di Depan Mata
178 Selesaikan Semuanya Sekarang Juga
179 Pergulatan Baker dan Penjahat
180 Pengepungan Berujung Pertarungan
181 Nyawa Melayang
182 Bertemulah Denganku di Masa Depan
183 Menangisi Kepergian Anaknya
184 Hello My Baby
185 Sadarlah Jackson
186 Membuatmu Bahagia
187 Menyuapi Dua Pria Manja
188 Kesedihan Kalala
189 Keadaan Jackson Sebenarnya
190 Aku Harus Pergi
191 Pergi - END
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Pengkhianat
2
Malam Penuh Gairah
3
Tidur Dengan Gigolo
4
Keadaan Yang Semakin Kacau
5
Tamparan Menyakitkan
6
Tiga Permintaan
7
Sopir Tampan
8
Dari Perut Naik ke Hati
9
Aku Tuan Rumah
10
Masuk Perangkap Akash
11
Pergi Menemui Dia
12
Permintaan Pertama
13
Hormon Akash Terbangun
14
Shira Hilang?
15
Di mana Shira?
16
Tolong Aku Hammas
17
Pengaruh Obat Pada Shira
18
Tanda Kepemilikan
19
Merahasiakan Pekerjaan
20
Pengacau di Restoran
21
Wanita Elegant
22
Pesona Ketampanan Akash
23
Kembali Ke Kampus
24
Perdebatan Wanita-Wanita Bar-bar
25
Muslihat Sang Paman
26
Hellboy?
27
Sisi Lain Akash
28
Jangan Meninggalkanku
29
Wedding Day
30
Syarat Mendapatkan Kekuasaan
31
Malam Pengantin Tiba
32
Diusir Secara Memalukan
33
Pertengkaran Level 1
34
Pertengkaran Level 2
35
Simpanan Om-Om
36
Masuk Rumah Sakit
37
Pramu Cantik
38
Penghinaan Level 1
39
Penghinaan Level 2
40
Titik Balik Kekacauan
41
Honeymoon?
42
Gagal Honeymoon
43
Meminta Bantuan Akash
44
Menghindarnya Kalala
45
Bukti Mengejutkan
46
Kehadiran Jackson
47
Tangis Seorang Sahabat
48
Mencari Dalang Masalah
49
Bahagia Yang Sederhana
50
Tawaran Menggoda
51
Syarat Atas Bawah
52
Perusak Lipstik
53
Lelaki Bermulut Lemes
54
Ngepet Jadi Lonthee
55
Mau Mengulang Lagi?
56
Persiapan Jadi Model
57
Jebakan Jackson
58
Surat Kaleng
59
Bertengkar
60
Ternyata Dia Kekasihnya
61
Tuanku Bodoh
62
Kedatangan Akash dan Edwin
63
Tidak Pernah Pacaran
64
French Kiss
65
Kejutan Dari Ayah Mertua
66
Terpaksa Mengambil Jalan Pintas
67
Wajah Mengejutkan
68
Kode Dari Baker
69
Rencana Yang Gagal
70
Kehadiran Edwin Di Kampus
71
Mengunci Tangan
72
Kejahilan Akash di Toilet
73
Toilet Panas
74
Ambisi Jackson
75
Shangri-La Paris.
76
Perfect Night
77
Malam Penuh Bahagia
78
Malam Bahagia
79
Jadilah Ibu Dari Anak-Anakku
80
Lelaki Tidak Peka
81
Feeling Jackson
82
Tidak Ada Pilihan Lain
83
Kekecewaan Terdalam Bagi Jackson
84
Shira Hamil?
85
Terpaksa Berbohong
86
Kenangan Memalukan
87
Tidak Ada Yang Abadi
88
Pulangnya Boy
89
Jadilah Penyempurna Hidupku
90
Menghilangkan Beban Pikiran
91
Keadaan Mencekam
92
Menyelamatkan Kalala
93
Menyambut Kepulangan Akash
94
Dingin Tapi Peduli
95
Dia Bukan Suamiku
96
Pipi Yang Memerah
97
Munculnya si Pramu
98
Membawa Calon Istri
99
Jadi Calon Istri Tuan Jackson
100
Jadi Pacar Bohongan
101
Perdebatan Shira dan Haris
102
Pusat Masalah
103
Jackson dan Kalala
104
First Moment
105
Perlu Merebut Hatinya
106
Menikah Karena Harta
107
Aku Mencintainya
108
Mengobati Luka
109
Pengungkapan Rasa
110
Profesi Akash Sebenarnya
111
Apakah Dia Seorang FBI?
112
Kita Serius Saja
113
Yakinkan Dirimu
114
Makan Bersama
115
Semakin Dekat
116
Kedatangan Tessa
117
Obati Saja Sendiri
118
Jatuh Dalam Pelukan
119
Positif?
120
Nyawa dan Ancaman
121
Ajakan Boy
122
Kebenaran Tentang Jackson dan Asten
123
Mamang Tampan
124
Wahana Pencabut Nyawa
125
Panggilan Khusus
126
Tersanjung Didekatmu
127
Mengetuk Ruang Hati
128
Tenda Penghangat 18+
129
Bertanya Soal Semalam
130
Ternyata Cuma Mimpi
131
Mereka Mau Pergi Bersama?
132
Memenangkan Hati Orang Tuamu
133
Izinkan Aku Bertemu Mamamu
134
Aku Harus Menyusulnya
135
Jangan Gegabah
136
Pacarnya Ya?
137
Menumpahkan Minuman
138
Jangan Takut Ditolak
139
Dia Memang Manis
140
Penghancur Sebenarnya
141
Persaingan di Malam Hari
142
Aku Menyukainya
143
Pengungkapan Cinta
144
Masa Lalu Asten
145
Tidak Akan Merestui
146
Berjuanglah Sampai Mendapatkannya
147
Ajakan Dinner Bersama
148
Lamaran Dadakan
149
Pertukaran Makanan
150
Sudahi Semuanya
151
Membocorkan Kebenaran Asten
152
Hukuman Untuk Asten
153
Rencana Kepergian Akash
154
Perginya Akash
155
Pergi Menyusulnya
156
Pulau Rahasia
157
Soup Jamur Mematikan
158
Mencurigai Kepergian Kalala
159
Jangan Menyentuh Jacksonku
160
Insting Kalala
161
Mencari Keberadaan Akash
162
Memohon Pergi
163
Aku Abangnya Aku Harus Menyelamatkannya
164
Menyelundup Untuk Menemukan Jackson
165
Pertempuran Dimulai
166
Pray For Jackson
167
Ini Bukan Salahmu
168
Sengsara Dibayar Sengsara
169
Sadarkan Ibuku Tuhan
170
Mengatur Jadwal Pertemuan
171
Kencani Gadis Lain, Jangan Kalala!
172
Pertemuan Edwin dan Jackson
173
Rencana Pertemuan
174
Aku Takut Kehilanganmu
175
Menanti Pertemuan
176
Perjuangkan atau Relakan
177
Ancaman Nyawa di Depan Mata
178
Selesaikan Semuanya Sekarang Juga
179
Pergulatan Baker dan Penjahat
180
Pengepungan Berujung Pertarungan
181
Nyawa Melayang
182
Bertemulah Denganku di Masa Depan
183
Menangisi Kepergian Anaknya
184
Hello My Baby
185
Sadarlah Jackson
186
Membuatmu Bahagia
187
Menyuapi Dua Pria Manja
188
Kesedihan Kalala
189
Keadaan Jackson Sebenarnya
190
Aku Harus Pergi
191
Pergi - END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!