Pergi Menemui Dia

Shira membuka paper bag yang tersimpan di atas nakas, ia mengeluarkan sebuah dress yang sangat indah. Kedua matanya dibuat terkejut, saat melihat nominal di struk belanjaannya. Menerangkan bahwa harga dress tersebut sangatlah mahal.

“Dia membelikanku dress semahal ini. Harganya saja sudah sama dengan gaji full seorang sopir, kok bisa ya?”

“Apa dia membelinya dengan harga discount? Ah tapi tidak mungkin jumlah yang tertera di struk sebanyak ini, kalau memang harga discount,” pikirnya.

Tidak ingin ambil pusing ia pun segera mencobanya, dan ternyata bajunya sangatlah begitu pas di tubuhnya. Nashira terheran-heran karena Akash bisa membelikan baju yang sangat sesuai dengan ukurannya.

“Bagaimana bisa dia tahu ukuran bajuku? Apa dia seorang peramal?” gumamnya dalam hati.

Dan malam harinya, setelah selesai membersihkan diri, dengan kaki telanjang dan kepala yang digulung handuk, Nashira keluar dari kamar mandi. Nashira berjalan menuju cermin rias, ia mendudukan tubuhnya di atas kursi, memandangi wajahnya yang polos, lalu mengambil foundation untuk merias diri. masih memakai handuk yang ia lilitkan di dadanya.

Tok, tok, tok. Suara ketukan pintu kamar terdengar.

“Siapa?” sahut Shira, membalikan posisi duduknya.

Tidak ada jawaban, tiba-tiba pintu terbuka begitu saja, dan yang datang adalah Akash. Shira terkejut bukan main, ia langsung mengambil dress yang ada di atas kasur, lalu menutupkannya di bagian atas dadanya.

“Ah... kenapa kau lancang sekali memasuki kamarku!” seru Shira begitu kesal.

“Memangnya kenapa? Bukankah kau juga pernah begitu,” ucap Akash.

“Begitu apanya?! Dasar, bukannya berpaling malah menjawab! Huh, otak mesum!” sungutnya, menggerutu kesal.

Akash tersenyum miring, sambil mengulum lidah dan membuang pandangan. Lalu ia kembali menatap ke arah Shira. “Tidak sadar pada diri sendiri, kau yang lebih mesum!” jawabnya ketus.

“Cepetan dandannya, aku tunggu setengah jam harus sudah beres,” ucapnya kemudian berlalu meninggalkan Shira.

Shira meringsutkan bibirnya dengan kesal. “Dasar, tidak punya sopan santun! Dia kira dia siapa?! Hanya sopir saja, gaya bicaranya udah kayak anak konglomerat aja!” gerutunya kembali berdandan.

Setelah kurang lebih menunggu 35 menit, akhirnya Shira keluar dari kamarnya. Penampilannya sungguh jauh dari penampilan Shira kemarin.

Kali ini wanita itu terlihat lebih cantik, bahkan sangat terlihat manis. Polesan makeup bertema peach membuat wajahnya terlihat lebih segar, bahkan balutan dress sabrina yang begitu cocok dan pas di tubuhnya, membuat Shira benar-benar terlihat anggun seperti wanita berkelas atas.

Shiraa berjalan ke arah Akash. Akash yang tengah duduk di atas sofa putih di ruang depan, ia sudah tampil rapi dengan jas bersetelan serba warna cream itu, dia pun sangat terlihat tampan dan gagah. Apalagi saat melihat arsiran rambutnya yang begitu rapi. Pasti, siapapun yang memandang sedikit akan terpana padanya.

Akash memandang Shira hingga ia tidak sadar bahwa mulutnya sekarang sudah sedikit menganga. Akibat terpesona akan kecantikan Shira.

“Kenapa dia bisa secantik itu?” gumam Akash dalam hati.

Shira yang kini sudah sampai di depan Akash, ia tersenyum malu, sambil menunduk dan membenarkan sedikit rambutnya ke belakang telinga.

“Biasa aja kali lihatnya, aku ‘kan sudah bilang kalau aku memang cantik,” ucap Shira tersenyum malu-malu.

Ucapan Shira barusan langsung dibalas gelengan kepala oleh Akashh yang tersadar dari rasa takjubnya. “Gak jelas!” Langsung berjalan keluar rumah.

Dan lagi-lagi, Shira merasa tidak nyaman karena kali ini Akash kembali memakai mobil porsche yang sebelumnya pernah mereka pakai.

“Akash, apa kau memang seberani ini memakai mobil bosmu sesuka hati?” tanya Shira begitu heran.

“Aku berani karena mobil ini sudah menjadi milikku,” jawabnya.

“Hah milikmu? Kamu serius? Kamu lagi gak mimpi 'kan?” tanya Shira tidak percaya.

Lagi-lagi, Akash dibuat kesal dengan ketidak percayaan Shira padanya. "Apa diriku memang tampak seperti pria miskin di matanya?

“Sudah, cepat masuk! Kau banyak bertanya sekali!” sungutnya, begitu kesal.

Shira hendak membuka pintu mobil di bagian depan. Namun Akash terlebih dahulu melarangnya.

“Hey, duduk di belakang jangan di depan!” ucapnya. Membuat kening Shiraa mengkerut bingung.

“Loh, terus ka—” Belum sempat Shira menyelesaikan ucapannya, Akash langsung masuk dan duduk di kursi belakang. Membuat Shira terheran-heran kebingungan.

Ia pun langsung membuka pintu mobil belakang, ia sedikit terkejut saat melihat ada seseorang yang sudah duduk di kursi kemudi. Shira pun tidak berani langsung bertanya, ia lebih memilih untuk segera masuk dan duduk di samping Akash.

Setelah mereka sama-sama duduk dengan benar, dan sudah memasang seat belt dengan benar pula, barulah Sekretaris Edwin yang duduk di depan, menancap gas, melajukan mobilnya, memacunya dalam kecepatan sedang.

Selama beberapa menit, keadaan masih terasa canggung. Shira masih begitu penasaran dengan sosok lelaki yang tengah mengendalikan setir di depan.

Perlahan Shira memiringkan badannya mendekati Akash. Akash meliriknya, ia sudah tahu, hal apa yang akan dilakukan gadis di sampingnya tersebut.

“Oh ya yang nyetir di depan, dia siapa?” tanya Shira berbisik.

“Orang yang akan mengantar kita,” jawab Akash simple.

Shira mencebikkan bibirnya saat mendengar jawaban Akash, ia juga sudah tahu, kalau lelaki itu yang pasti akan membawa laju mobil mereka. Akan tetapi bukan itu yang dimaksud oleh Shira.

Dari pada bertanya lebih, Shira lebih memeilih untuk ber-oh panjang saja sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

Setelah belasan menit mobil melaju, dan di dalam mobil hanya ada keheningan tanpa suara apa pun, akhirnya Shira kembali membuka obrolannya kepada Akash.

“Oh ya, mengenai permintaan pertamamu ini? Kau ingin aku melakukan apa?” tanya Shiraa pelan, memecah keheningan di antara keduanya.

“Tidak perlu banyak bertanya, di pertemuan nanti kau hanya perlu mengatakan kata ‘IYA’ dan jangan berbicara yang lain, kecuali aku yang menyuruhmu,” jawab Akash jutek.

“Pertemuan? ... Memang kita akan bertemu dengan siapa?” tanya Shira, masih penasaran.

Akash berdecak kesal, ternyata wanita yang dikenalnya ini benar-benar cerewet juga.

“Ck, kau ini selalu saja banyak bertanya! Apa aku harus mengulang perkataanku tadi? Ingat! Tugasmu di sana, nanti hanya cukup mengatakan kata IYA,” tegasnya.

“Hm, oke oke, aku mengerti. Nanya gitu aja jawabannya galak banget sih! Baiklah, cuma mengatakan kata iya, ya mudah lah ya,” ucapnya dengan kata ‘Iya’ yang ia perjelas.

Edwin yang sedari tadi fokus mengemudi, beberpa kali ia mengintip bos serta wanita yang tidak ia kenal lewat kaca spion di dalam mobil.

Lalu setelah menempuh perjalanan kurang lebih tiga puluh menit, akhirnya mereka pun sampai di tempat tujuan.

“Kau tunggu di mobil ya, atau kalau kau ingin berkeliling dulu silakan, aku hanya akan berurusan sekitar tiga puluh menit,” ucap Akash sebelum ia keluar.

“Baik, Tuan,” jawab Edwin, membuat Shira terperangah saat lelaki yang ada di depan itu memanggil Akash dengan sebutan Tuan.

Shira dan Akash keluar dari mobil. Kini heels putih yang digunakan Shira setinggi 5cm itu, menginjak jalanan beraspal yang menjadi jalanan khusus menuju rumah besar yang ada di depannya.

Bangunan yang hampir sama dengan tempat tinggal Akash, membuat Shira kembali terperangah. Akan tetapi, rumah yang kali ini benar-benar terlihat sangat mewah dan indah. Istana bertingkat berwarna serba putih itu, bagaikan istana yang ada dalam film barbie. Mewah dan indah dengan lampu-lampu hias yang menjadikan suasana di depan rumah itu sangatlah indah.

Mereka pun masuk ke dalam rumah tersebut, di sambut oleh dua orang penjaga berseragam hitam di depan pintu rumah. Dan lagi-lagi Shira dibuat terperangah, ia benar-benar takjub saat melihat isi di dalam rumah pun interiornya yang baru kali ini ia lihat.

Dan kini di dalam pikirannya, Shira berpikir. “Siapa sebenarnya Akash itu? Dan apa hubungan dia dengan orang yang memiliki istana mewah ini?”

“Akhirnya, kau datang juga,” ucap seseorang yang baru saja datang dari arah ruang di depan sana.

Lelaki berpakaian formal seperti Akash. Dia juga begitu tampan, tetapi wajahnya terlihat sedikit arogan sama seperti raut wajah Akash yang selalu terlihat begitu serius.

"Siapa lelaki itu? Apa mereka kakak adik?” batin Shira menduga-duga.

Lelaki berjas serba hitam itu, menatap sinis ke arah Shira. “Oh, jadi dia yang kamu maksud,” ucapnya, menatap Shira dari atas hingga bawah dengan tatapan yang sulit dijelaskan.

Bersambung...

Lanjut gak nih?

Readers tersayang yang baik hati, author mau minta bantuan votenya ya, sekalian mau minta bantuan share ceirta ini ke sosial media kalian.

Yang mau bantu Alhamdulillah author ucapkan terima kasih, yang enggak juga enggak apa-apa, author tidak memaksa.

Semoga readers tersayang semuanya sehat selalu dan dilancarkan rezekinya ya...

Sampai bertemu di bab selanjutnya.

Terpopuler

Comments

Agus Sulistiyanto

Agus Sulistiyanto

up

2022-03-29

0

A.0122

A.0122

sodara kandung apa sepupu itu, msh penuh teka teki dan misteri

2022-03-22

0

Salamander Ikan

Salamander Ikan

ampun lemotnya

2022-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianat
2 Malam Penuh Gairah
3 Tidur Dengan Gigolo
4 Keadaan Yang Semakin Kacau
5 Tamparan Menyakitkan
6 Tiga Permintaan
7 Sopir Tampan
8 Dari Perut Naik ke Hati
9 Aku Tuan Rumah
10 Masuk Perangkap Akash
11 Pergi Menemui Dia
12 Permintaan Pertama
13 Hormon Akash Terbangun
14 Shira Hilang?
15 Di mana Shira?
16 Tolong Aku Hammas
17 Pengaruh Obat Pada Shira
18 Tanda Kepemilikan
19 Merahasiakan Pekerjaan
20 Pengacau di Restoran
21 Wanita Elegant
22 Pesona Ketampanan Akash
23 Kembali Ke Kampus
24 Perdebatan Wanita-Wanita Bar-bar
25 Muslihat Sang Paman
26 Hellboy?
27 Sisi Lain Akash
28 Jangan Meninggalkanku
29 Wedding Day
30 Syarat Mendapatkan Kekuasaan
31 Malam Pengantin Tiba
32 Diusir Secara Memalukan
33 Pertengkaran Level 1
34 Pertengkaran Level 2
35 Simpanan Om-Om
36 Masuk Rumah Sakit
37 Pramu Cantik
38 Penghinaan Level 1
39 Penghinaan Level 2
40 Titik Balik Kekacauan
41 Honeymoon?
42 Gagal Honeymoon
43 Meminta Bantuan Akash
44 Menghindarnya Kalala
45 Bukti Mengejutkan
46 Kehadiran Jackson
47 Tangis Seorang Sahabat
48 Mencari Dalang Masalah
49 Bahagia Yang Sederhana
50 Tawaran Menggoda
51 Syarat Atas Bawah
52 Perusak Lipstik
53 Lelaki Bermulut Lemes
54 Ngepet Jadi Lonthee
55 Mau Mengulang Lagi?
56 Persiapan Jadi Model
57 Jebakan Jackson
58 Surat Kaleng
59 Bertengkar
60 Ternyata Dia Kekasihnya
61 Tuanku Bodoh
62 Kedatangan Akash dan Edwin
63 Tidak Pernah Pacaran
64 French Kiss
65 Kejutan Dari Ayah Mertua
66 Terpaksa Mengambil Jalan Pintas
67 Wajah Mengejutkan
68 Kode Dari Baker
69 Rencana Yang Gagal
70 Kehadiran Edwin Di Kampus
71 Mengunci Tangan
72 Kejahilan Akash di Toilet
73 Toilet Panas
74 Ambisi Jackson
75 Shangri-La Paris.
76 Perfect Night
77 Malam Penuh Bahagia
78 Malam Bahagia
79 Jadilah Ibu Dari Anak-Anakku
80 Lelaki Tidak Peka
81 Feeling Jackson
82 Tidak Ada Pilihan Lain
83 Kekecewaan Terdalam Bagi Jackson
84 Shira Hamil?
85 Terpaksa Berbohong
86 Kenangan Memalukan
87 Tidak Ada Yang Abadi
88 Pulangnya Boy
89 Jadilah Penyempurna Hidupku
90 Menghilangkan Beban Pikiran
91 Keadaan Mencekam
92 Menyelamatkan Kalala
93 Menyambut Kepulangan Akash
94 Dingin Tapi Peduli
95 Dia Bukan Suamiku
96 Pipi Yang Memerah
97 Munculnya si Pramu
98 Membawa Calon Istri
99 Jadi Calon Istri Tuan Jackson
100 Jadi Pacar Bohongan
101 Perdebatan Shira dan Haris
102 Pusat Masalah
103 Jackson dan Kalala
104 First Moment
105 Perlu Merebut Hatinya
106 Menikah Karena Harta
107 Aku Mencintainya
108 Mengobati Luka
109 Pengungkapan Rasa
110 Profesi Akash Sebenarnya
111 Apakah Dia Seorang FBI?
112 Kita Serius Saja
113 Yakinkan Dirimu
114 Makan Bersama
115 Semakin Dekat
116 Kedatangan Tessa
117 Obati Saja Sendiri
118 Jatuh Dalam Pelukan
119 Positif?
120 Nyawa dan Ancaman
121 Ajakan Boy
122 Kebenaran Tentang Jackson dan Asten
123 Mamang Tampan
124 Wahana Pencabut Nyawa
125 Panggilan Khusus
126 Tersanjung Didekatmu
127 Mengetuk Ruang Hati
128 Tenda Penghangat 18+
129 Bertanya Soal Semalam
130 Ternyata Cuma Mimpi
131 Mereka Mau Pergi Bersama?
132 Memenangkan Hati Orang Tuamu
133 Izinkan Aku Bertemu Mamamu
134 Aku Harus Menyusulnya
135 Jangan Gegabah
136 Pacarnya Ya?
137 Menumpahkan Minuman
138 Jangan Takut Ditolak
139 Dia Memang Manis
140 Penghancur Sebenarnya
141 Persaingan di Malam Hari
142 Aku Menyukainya
143 Pengungkapan Cinta
144 Masa Lalu Asten
145 Tidak Akan Merestui
146 Berjuanglah Sampai Mendapatkannya
147 Ajakan Dinner Bersama
148 Lamaran Dadakan
149 Pertukaran Makanan
150 Sudahi Semuanya
151 Membocorkan Kebenaran Asten
152 Hukuman Untuk Asten
153 Rencana Kepergian Akash
154 Perginya Akash
155 Pergi Menyusulnya
156 Pulau Rahasia
157 Soup Jamur Mematikan
158 Mencurigai Kepergian Kalala
159 Jangan Menyentuh Jacksonku
160 Insting Kalala
161 Mencari Keberadaan Akash
162 Memohon Pergi
163 Aku Abangnya Aku Harus Menyelamatkannya
164 Menyelundup Untuk Menemukan Jackson
165 Pertempuran Dimulai
166 Pray For Jackson
167 Ini Bukan Salahmu
168 Sengsara Dibayar Sengsara
169 Sadarkan Ibuku Tuhan
170 Mengatur Jadwal Pertemuan
171 Kencani Gadis Lain, Jangan Kalala!
172 Pertemuan Edwin dan Jackson
173 Rencana Pertemuan
174 Aku Takut Kehilanganmu
175 Menanti Pertemuan
176 Perjuangkan atau Relakan
177 Ancaman Nyawa di Depan Mata
178 Selesaikan Semuanya Sekarang Juga
179 Pergulatan Baker dan Penjahat
180 Pengepungan Berujung Pertarungan
181 Nyawa Melayang
182 Bertemulah Denganku di Masa Depan
183 Menangisi Kepergian Anaknya
184 Hello My Baby
185 Sadarlah Jackson
186 Membuatmu Bahagia
187 Menyuapi Dua Pria Manja
188 Kesedihan Kalala
189 Keadaan Jackson Sebenarnya
190 Aku Harus Pergi
191 Pergi - END
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Pengkhianat
2
Malam Penuh Gairah
3
Tidur Dengan Gigolo
4
Keadaan Yang Semakin Kacau
5
Tamparan Menyakitkan
6
Tiga Permintaan
7
Sopir Tampan
8
Dari Perut Naik ke Hati
9
Aku Tuan Rumah
10
Masuk Perangkap Akash
11
Pergi Menemui Dia
12
Permintaan Pertama
13
Hormon Akash Terbangun
14
Shira Hilang?
15
Di mana Shira?
16
Tolong Aku Hammas
17
Pengaruh Obat Pada Shira
18
Tanda Kepemilikan
19
Merahasiakan Pekerjaan
20
Pengacau di Restoran
21
Wanita Elegant
22
Pesona Ketampanan Akash
23
Kembali Ke Kampus
24
Perdebatan Wanita-Wanita Bar-bar
25
Muslihat Sang Paman
26
Hellboy?
27
Sisi Lain Akash
28
Jangan Meninggalkanku
29
Wedding Day
30
Syarat Mendapatkan Kekuasaan
31
Malam Pengantin Tiba
32
Diusir Secara Memalukan
33
Pertengkaran Level 1
34
Pertengkaran Level 2
35
Simpanan Om-Om
36
Masuk Rumah Sakit
37
Pramu Cantik
38
Penghinaan Level 1
39
Penghinaan Level 2
40
Titik Balik Kekacauan
41
Honeymoon?
42
Gagal Honeymoon
43
Meminta Bantuan Akash
44
Menghindarnya Kalala
45
Bukti Mengejutkan
46
Kehadiran Jackson
47
Tangis Seorang Sahabat
48
Mencari Dalang Masalah
49
Bahagia Yang Sederhana
50
Tawaran Menggoda
51
Syarat Atas Bawah
52
Perusak Lipstik
53
Lelaki Bermulut Lemes
54
Ngepet Jadi Lonthee
55
Mau Mengulang Lagi?
56
Persiapan Jadi Model
57
Jebakan Jackson
58
Surat Kaleng
59
Bertengkar
60
Ternyata Dia Kekasihnya
61
Tuanku Bodoh
62
Kedatangan Akash dan Edwin
63
Tidak Pernah Pacaran
64
French Kiss
65
Kejutan Dari Ayah Mertua
66
Terpaksa Mengambil Jalan Pintas
67
Wajah Mengejutkan
68
Kode Dari Baker
69
Rencana Yang Gagal
70
Kehadiran Edwin Di Kampus
71
Mengunci Tangan
72
Kejahilan Akash di Toilet
73
Toilet Panas
74
Ambisi Jackson
75
Shangri-La Paris.
76
Perfect Night
77
Malam Penuh Bahagia
78
Malam Bahagia
79
Jadilah Ibu Dari Anak-Anakku
80
Lelaki Tidak Peka
81
Feeling Jackson
82
Tidak Ada Pilihan Lain
83
Kekecewaan Terdalam Bagi Jackson
84
Shira Hamil?
85
Terpaksa Berbohong
86
Kenangan Memalukan
87
Tidak Ada Yang Abadi
88
Pulangnya Boy
89
Jadilah Penyempurna Hidupku
90
Menghilangkan Beban Pikiran
91
Keadaan Mencekam
92
Menyelamatkan Kalala
93
Menyambut Kepulangan Akash
94
Dingin Tapi Peduli
95
Dia Bukan Suamiku
96
Pipi Yang Memerah
97
Munculnya si Pramu
98
Membawa Calon Istri
99
Jadi Calon Istri Tuan Jackson
100
Jadi Pacar Bohongan
101
Perdebatan Shira dan Haris
102
Pusat Masalah
103
Jackson dan Kalala
104
First Moment
105
Perlu Merebut Hatinya
106
Menikah Karena Harta
107
Aku Mencintainya
108
Mengobati Luka
109
Pengungkapan Rasa
110
Profesi Akash Sebenarnya
111
Apakah Dia Seorang FBI?
112
Kita Serius Saja
113
Yakinkan Dirimu
114
Makan Bersama
115
Semakin Dekat
116
Kedatangan Tessa
117
Obati Saja Sendiri
118
Jatuh Dalam Pelukan
119
Positif?
120
Nyawa dan Ancaman
121
Ajakan Boy
122
Kebenaran Tentang Jackson dan Asten
123
Mamang Tampan
124
Wahana Pencabut Nyawa
125
Panggilan Khusus
126
Tersanjung Didekatmu
127
Mengetuk Ruang Hati
128
Tenda Penghangat 18+
129
Bertanya Soal Semalam
130
Ternyata Cuma Mimpi
131
Mereka Mau Pergi Bersama?
132
Memenangkan Hati Orang Tuamu
133
Izinkan Aku Bertemu Mamamu
134
Aku Harus Menyusulnya
135
Jangan Gegabah
136
Pacarnya Ya?
137
Menumpahkan Minuman
138
Jangan Takut Ditolak
139
Dia Memang Manis
140
Penghancur Sebenarnya
141
Persaingan di Malam Hari
142
Aku Menyukainya
143
Pengungkapan Cinta
144
Masa Lalu Asten
145
Tidak Akan Merestui
146
Berjuanglah Sampai Mendapatkannya
147
Ajakan Dinner Bersama
148
Lamaran Dadakan
149
Pertukaran Makanan
150
Sudahi Semuanya
151
Membocorkan Kebenaran Asten
152
Hukuman Untuk Asten
153
Rencana Kepergian Akash
154
Perginya Akash
155
Pergi Menyusulnya
156
Pulau Rahasia
157
Soup Jamur Mematikan
158
Mencurigai Kepergian Kalala
159
Jangan Menyentuh Jacksonku
160
Insting Kalala
161
Mencari Keberadaan Akash
162
Memohon Pergi
163
Aku Abangnya Aku Harus Menyelamatkannya
164
Menyelundup Untuk Menemukan Jackson
165
Pertempuran Dimulai
166
Pray For Jackson
167
Ini Bukan Salahmu
168
Sengsara Dibayar Sengsara
169
Sadarkan Ibuku Tuhan
170
Mengatur Jadwal Pertemuan
171
Kencani Gadis Lain, Jangan Kalala!
172
Pertemuan Edwin dan Jackson
173
Rencana Pertemuan
174
Aku Takut Kehilanganmu
175
Menanti Pertemuan
176
Perjuangkan atau Relakan
177
Ancaman Nyawa di Depan Mata
178
Selesaikan Semuanya Sekarang Juga
179
Pergulatan Baker dan Penjahat
180
Pengepungan Berujung Pertarungan
181
Nyawa Melayang
182
Bertemulah Denganku di Masa Depan
183
Menangisi Kepergian Anaknya
184
Hello My Baby
185
Sadarlah Jackson
186
Membuatmu Bahagia
187
Menyuapi Dua Pria Manja
188
Kesedihan Kalala
189
Keadaan Jackson Sebenarnya
190
Aku Harus Pergi
191
Pergi - END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!