Masuk Perangkap Akash

Setelah mengangkut semua makanan dari dapur ke meja makan, Nashira hendak keluar untuk menyambut kepulangan tuan pemilik rumah. Akan tetapi, Akash langsung masuk ke ruang makan begitu saja, membuat Shira langsung merentangkan kedua tangannya, melarang Akash untuk tidak mengambil makanan yang sudah ia buat.

“Aduh, kau ini. Aku ‘kan sudah bilang ini makanan untuk tuan kita,” ucap Shira sambil mencebik gemas.

Akash memutar kedua bola matanya, merasa sebal.

“Aku Tuan rumah ini. Minggir! Aku lapar!” seru Akash, menyingkirkan tangan Shira yang menghalanginya.

Akan tetapi, Shira tidak membiarkannya begitu saya, ia langsung menarik lengan Akash dengan kencang, berniat agar lelaki itu tidak dapat mendekat ke meje makan sana, akan tetapi karena putaran tubuh Akash begitu kuat, Shira malah tidak sengaja terjatuh ke dalam pelukan Akash.

Dan, bruk ....

Wajah Shira mengenai dada bidang Akash, ia langsung mendongak. Dan kedua netra mereka pun saling bertautan dengan jantung Akash yang tiba-tiba terasa begitu berdebar kencang tak terkendali.

Dug deg, dug deg ....

"Matanya ... kenapa binar matanya bisa seindah ini?" batin Akash, ketika melihat kedua manik coklat milik Shira.

Begitu pun dengan Shira, kali ini gadis itu kembali mencium aroma yang terasa tak asing di hidungnya. Dan juga ia merasakan hangatnya dekapan dari tubuh Akash, yang membuat dirinya seolah merasa nyaman.

Satu detik, dua detik, tiga detik, hingga tak terasa sepuluh detik berlalu. Keduanya masih dalam posisinya yang berdekatan tak lepas.

Tiba-tiba Shira tersadar.

“Astaga!” ia mengerjap, lalu menjauhkan tubuhnya dari Akash dengan cepat. Begitu pun Akash, lelaki itu langsung berbalik membelakangi Shira, karena kini pipinya sudah memerah bagaikan tomat.

Untuk pertama kalinya, lelaki introvert itu merasakan debaran dahsyat yang membuat angannya terasa terbang ke awang-awang pun jantungnya yang tak berhenti berdegup kencang.

“Sial! Kenapa jantungku malah deg-deg-an gini sih,” umpatnya dalam hati.

Tidak ingin sampai salang tingkah, ia pun mencoba mengalihkan fokusnya ke hal lain. Sebelah tangannya kini meraih ebi furai goreng yang ada di atas piring dengan tidak santai, kemudian Akash langsung melahapnya begitu kasar, membuat Shira yang melihatnya langsung membeliak dan mencebik kesal.

“Ya ampun Akash! Aku ‘kan sudah bilang, ini untuk tuan kita, nanti kalau tuan kita pulang terus makanannya sudah tidak utuh, kau juga yang bisa terkena imbasnya!” seru Shira, nyerocos tidak henti.

Akash mengerjap, ia lupa kalau Shira sejak tadi melarangnya untuk menyentuh makanan. Akan tetapi, ia tidak ingin peduli. “Tuan rumah tidak akan pulang! Lagi pula dia tidak akan makan masakan kamu ini!” jawabnya ketus.

“Benarkah?” tanya Shira dengan polos.

“Iya! Udah, lebih baik sekarang aku dan kamu! Kita makan bersama saja. Kamu pasti belum makan juga ‘kan seharian ini?” tanya Akash.

Shira memandang Akash dengan tatapan yang sulti dijelaskan, lalu kepala gadis itu pun mengangguk, membenarkan ucapan Akash. “T-tapi, Akash, kalau misal tuan kita nanti tiba-tiba datang dan lihat kita lagi makan, aku takut nanti tuan rumah marah sama kita. Lagi pula, apa kita tidak terlalu lancang?” tanyanya ragu.

Akash berdecak, sambil berkacak pinggang dengan sebelah tangannya yang bertumpu dia atas bahu kursi meja makan. Ternyata, gadis yang ada di depannya ini, termasuk orang yang ribet, telalu memikirkan orang lain.

“Tidak! Tuan rumah tidak sekejam itu. Sudah, jangan banyak bicara, dari tadi kau terus-terusan bicara! Lebih baik sumpal mulutmu itu sama makanan, biar gak berisik!” serunya langsung menarik kursi dan duduk.

Shira langsung mencebik, mendengar perkataan Akash yang dirasa terlalu pedas didengar di telinganya.

"Iya, iya aku juga akan makan kok!" Ia menarik kursi dengan kasar. Lalu mengumpat dalam hati. "Dasar, lelaki bermulut cabe!"

Meski ragu, akhirnya ia pun memilih duduk di samping Akash. Lalu ia juga membantu Akash untuk menyiapkan makannya.

Melihat mereka berdua berdebat kemudian akur lagi seperti itu, sudah seperti melihat pasangan suami istri yang suka perang dingin hihi.

Setelah selesai makan, Shira  membereskan meja makan sekaligus langsung membersihkan piring-piring kotor bekas makanan.

Akash juga ikut membantu merapikan meja makan, dan membawa beberapa piring kotor ke dapur.

"Nih, cuci yang bersih!" ucap Akash saat ia menaruk dua gelas kotor di wasbak.

"Tanpa disuruh juga pasti aku lakuin!" balas Shira yang kini tengah sibuk menuangkan sabun di atas spon.

Akash memandangnya sambil bersender di sisi tembok dekat wasbak, kedua tangannya ia lipatkan di atas dadanya, memandangi Shira yang masih sibuk mencuci di dekatnya.

Shira beberapa kali melirik ke arah Akash. Memandangnya dengan aneh.

“Kau kenapa melihatku seperti itu? Terpesona ya dengan kecantikanku?” tanya Shira dengan ekspresi wajahnya yang sok cantik, dan begitu percaya diri.

Seketika itu pula, raut wajah Akash langsung berubah. “Hih pede banget kamu!” balasnya ketus.

“Haha … sudah, lebih baik akui saja kalau kau memang terpesona padaku. Aku sudah biasa kok menerima ucapan pujian dari laki-laki,” ucap Shira, bergaya centil sambil sibuk membasuh piring kotor yang berlumuran sabun.

“Cih! Baru kali ini aku melihat ada wanita yang tingkat kepercayaan dirinya sememalukan ini!” balas Akash sambil tersenyum kecut.

“Terserah kau mau menganggapku bagaimana! Yang pasti aku memang cantik, dan kau pasti terpesona padaku,” jawabnya mengulurkan lidah meledek kepada Akash.

Akash menggeleng kepala sambil membuang wajah, lalu tersenyum tipis. "Dasar, dia pikir dia secantik apa berani berkata seperti itu padaku," batinnya.

Kalau saja, Shira nggodanya di kamar, mungkin sudah habis langsung diterkam oleh Akash. Akan tetapi, situasinya kini tidak memungkinkan, apalagi melihat Shira yang tangannya tengah berlumuran busa sabun dan kotoran dari piring-piring berlemak itu.

“Kau lihat saja, nanti malam aku akan menghabisimu!” seru Akash menyeringai.

"Habisi saja kalau bisa!" balasnya asal.

Lalu Akash pun memilih untuk pergi dari dapur. Akan tetapi, sebelum ia hilang ditelan pintu, dirinya terlebih dahulu memberi tahu Shira akan baju yang sudah dibelinya tadi siang.

“Hey, kau!” teriaknya membuat Shira menoleh. “Aku menyimpan sesuatu di kamarmu, malam ini kau harus memakainya, dan berdandan secantik mungkin. Karena kita akan pergi keluar,” lanjut Akash.

Kedua alis Shira bertautan, kebingungan. “Hah? Pergi ke luar ke mana?”

“Kau masih ingat ‘kan akan tiga permintaanku diperjanjian waktu itu?” tanya Akash sedikit berteriak.

Shira sejenak terdiam, lalu ia mengangguk. "Hm, kenapa memangnya?"

“Aku memakai satu permintaanku untuk malam ini. Kau tinggal memakai apa yang aku beri padamu saja di kamar,” ucapnya.

"Hah? Memangnya apa yang harus aku pakai?"

"Kau akan tahu setelah melihatny nanti."

"Ingat ya, jangan sampai ingkar dengan perjanjian kita!" teriak Akash.

Shira menghela, ia sebenarnya begitu penasaran dengan apa yang disimpan Akash di kamarnya. "Iya tenang saja aku tidak akan mengingkarinya!"

"Baguslah kalau begitu." Baru, setelah itu, Akash pun benar-benar pergi meninggalkan Shira di dapur sendirian.

Nashira tampak berpikir. “Barang apa yang harus aku pakai? Dan ada apa untuk malam ini?” gumamnya dalam hati.

Sementara itu, kini Akash sudah sampai di kamarnya. Ia mengeluarkan telepon genggam dari saku celananya. Lalu menghubungi Edwin—sekretarisnya.

“Ed, malam ini kau datang ke rumahku. Antar aku untuk menemui dia,” ucap Akash begitu serius, dengan seringai senyuman yang tampak di bibir tipisnya.

“Siap, Tuan. Nanti malam saya akan ke sana,” suara Edwin di balik ponsel.

"Hm." Setelah itu, Akash mematikan sambungan teleponnya. Ia menyeringai penuh maksud. Lalu tertawa seperti orang jahat.

“Ha ha ha … ternyata rasanya seru juga ya,” gumamnya, seraya mengepal handphonenya begitu erat. "Ah... aku sungguh tidak sabar melihat ekspresi dia seperti apa setelah melihat aku membawa seorang gadis ke sana."

Bersambung...

Mohon maaf ya baru up lagi, kemarin gak up karena ada kesibukan di real life, buat teman-teman semuanya makasih ya yang udah mau baca cerita ini, apalagi sampai ada yang kirim hadiah buat Author.

Readers tersayang semuanya, semoga kalian sehat-sehat dan dilancarkan rezekinya, aamiin.

Eits... jangan lupa ramaikan tombol like dan kolom komentarnya ya... terim kasih pembacaku.

Terpopuler

Comments

A.0122

A.0122

siapa dia yg dimaksud akash

2022-03-22

1

Yunia Abdullah

Yunia Abdullah

kurang suka SM karakter s nasi yg agak2 oon Dan ribet cara pola fkir y yg sllu dngn fkiran sendri

2022-02-18

0

Yunia Abdullah

Yunia Abdullah

kurang suka karakter s nasi agak2 oon jg ribet cara pola fkir y

2022-02-18

0

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianat
2 Malam Penuh Gairah
3 Tidur Dengan Gigolo
4 Keadaan Yang Semakin Kacau
5 Tamparan Menyakitkan
6 Tiga Permintaan
7 Sopir Tampan
8 Dari Perut Naik ke Hati
9 Aku Tuan Rumah
10 Masuk Perangkap Akash
11 Pergi Menemui Dia
12 Permintaan Pertama
13 Hormon Akash Terbangun
14 Shira Hilang?
15 Di mana Shira?
16 Tolong Aku Hammas
17 Pengaruh Obat Pada Shira
18 Tanda Kepemilikan
19 Merahasiakan Pekerjaan
20 Pengacau di Restoran
21 Wanita Elegant
22 Pesona Ketampanan Akash
23 Kembali Ke Kampus
24 Perdebatan Wanita-Wanita Bar-bar
25 Muslihat Sang Paman
26 Hellboy?
27 Sisi Lain Akash
28 Jangan Meninggalkanku
29 Wedding Day
30 Syarat Mendapatkan Kekuasaan
31 Malam Pengantin Tiba
32 Diusir Secara Memalukan
33 Pertengkaran Level 1
34 Pertengkaran Level 2
35 Simpanan Om-Om
36 Masuk Rumah Sakit
37 Pramu Cantik
38 Penghinaan Level 1
39 Penghinaan Level 2
40 Titik Balik Kekacauan
41 Honeymoon?
42 Gagal Honeymoon
43 Meminta Bantuan Akash
44 Menghindarnya Kalala
45 Bukti Mengejutkan
46 Kehadiran Jackson
47 Tangis Seorang Sahabat
48 Mencari Dalang Masalah
49 Bahagia Yang Sederhana
50 Tawaran Menggoda
51 Syarat Atas Bawah
52 Perusak Lipstik
53 Lelaki Bermulut Lemes
54 Ngepet Jadi Lonthee
55 Mau Mengulang Lagi?
56 Persiapan Jadi Model
57 Jebakan Jackson
58 Surat Kaleng
59 Bertengkar
60 Ternyata Dia Kekasihnya
61 Tuanku Bodoh
62 Kedatangan Akash dan Edwin
63 Tidak Pernah Pacaran
64 French Kiss
65 Kejutan Dari Ayah Mertua
66 Terpaksa Mengambil Jalan Pintas
67 Wajah Mengejutkan
68 Kode Dari Baker
69 Rencana Yang Gagal
70 Kehadiran Edwin Di Kampus
71 Mengunci Tangan
72 Kejahilan Akash di Toilet
73 Toilet Panas
74 Ambisi Jackson
75 Shangri-La Paris.
76 Perfect Night
77 Malam Penuh Bahagia
78 Malam Bahagia
79 Jadilah Ibu Dari Anak-Anakku
80 Lelaki Tidak Peka
81 Feeling Jackson
82 Tidak Ada Pilihan Lain
83 Kekecewaan Terdalam Bagi Jackson
84 Shira Hamil?
85 Terpaksa Berbohong
86 Kenangan Memalukan
87 Tidak Ada Yang Abadi
88 Pulangnya Boy
89 Jadilah Penyempurna Hidupku
90 Menghilangkan Beban Pikiran
91 Keadaan Mencekam
92 Menyelamatkan Kalala
93 Menyambut Kepulangan Akash
94 Dingin Tapi Peduli
95 Dia Bukan Suamiku
96 Pipi Yang Memerah
97 Munculnya si Pramu
98 Membawa Calon Istri
99 Jadi Calon Istri Tuan Jackson
100 Jadi Pacar Bohongan
101 Perdebatan Shira dan Haris
102 Pusat Masalah
103 Jackson dan Kalala
104 First Moment
105 Perlu Merebut Hatinya
106 Menikah Karena Harta
107 Aku Mencintainya
108 Mengobati Luka
109 Pengungkapan Rasa
110 Profesi Akash Sebenarnya
111 Apakah Dia Seorang FBI?
112 Kita Serius Saja
113 Yakinkan Dirimu
114 Makan Bersama
115 Semakin Dekat
116 Kedatangan Tessa
117 Obati Saja Sendiri
118 Jatuh Dalam Pelukan
119 Positif?
120 Nyawa dan Ancaman
121 Ajakan Boy
122 Kebenaran Tentang Jackson dan Asten
123 Mamang Tampan
124 Wahana Pencabut Nyawa
125 Panggilan Khusus
126 Tersanjung Didekatmu
127 Mengetuk Ruang Hati
128 Tenda Penghangat 18+
129 Bertanya Soal Semalam
130 Ternyata Cuma Mimpi
131 Mereka Mau Pergi Bersama?
132 Memenangkan Hati Orang Tuamu
133 Izinkan Aku Bertemu Mamamu
134 Aku Harus Menyusulnya
135 Jangan Gegabah
136 Pacarnya Ya?
137 Menumpahkan Minuman
138 Jangan Takut Ditolak
139 Dia Memang Manis
140 Penghancur Sebenarnya
141 Persaingan di Malam Hari
142 Aku Menyukainya
143 Pengungkapan Cinta
144 Masa Lalu Asten
145 Tidak Akan Merestui
146 Berjuanglah Sampai Mendapatkannya
147 Ajakan Dinner Bersama
148 Lamaran Dadakan
149 Pertukaran Makanan
150 Sudahi Semuanya
151 Membocorkan Kebenaran Asten
152 Hukuman Untuk Asten
153 Rencana Kepergian Akash
154 Perginya Akash
155 Pergi Menyusulnya
156 Pulau Rahasia
157 Soup Jamur Mematikan
158 Mencurigai Kepergian Kalala
159 Jangan Menyentuh Jacksonku
160 Insting Kalala
161 Mencari Keberadaan Akash
162 Memohon Pergi
163 Aku Abangnya Aku Harus Menyelamatkannya
164 Menyelundup Untuk Menemukan Jackson
165 Pertempuran Dimulai
166 Pray For Jackson
167 Ini Bukan Salahmu
168 Sengsara Dibayar Sengsara
169 Sadarkan Ibuku Tuhan
170 Mengatur Jadwal Pertemuan
171 Kencani Gadis Lain, Jangan Kalala!
172 Pertemuan Edwin dan Jackson
173 Rencana Pertemuan
174 Aku Takut Kehilanganmu
175 Menanti Pertemuan
176 Perjuangkan atau Relakan
177 Ancaman Nyawa di Depan Mata
178 Selesaikan Semuanya Sekarang Juga
179 Pergulatan Baker dan Penjahat
180 Pengepungan Berujung Pertarungan
181 Nyawa Melayang
182 Bertemulah Denganku di Masa Depan
183 Menangisi Kepergian Anaknya
184 Hello My Baby
185 Sadarlah Jackson
186 Membuatmu Bahagia
187 Menyuapi Dua Pria Manja
188 Kesedihan Kalala
189 Keadaan Jackson Sebenarnya
190 Aku Harus Pergi
191 Pergi - END
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Pengkhianat
2
Malam Penuh Gairah
3
Tidur Dengan Gigolo
4
Keadaan Yang Semakin Kacau
5
Tamparan Menyakitkan
6
Tiga Permintaan
7
Sopir Tampan
8
Dari Perut Naik ke Hati
9
Aku Tuan Rumah
10
Masuk Perangkap Akash
11
Pergi Menemui Dia
12
Permintaan Pertama
13
Hormon Akash Terbangun
14
Shira Hilang?
15
Di mana Shira?
16
Tolong Aku Hammas
17
Pengaruh Obat Pada Shira
18
Tanda Kepemilikan
19
Merahasiakan Pekerjaan
20
Pengacau di Restoran
21
Wanita Elegant
22
Pesona Ketampanan Akash
23
Kembali Ke Kampus
24
Perdebatan Wanita-Wanita Bar-bar
25
Muslihat Sang Paman
26
Hellboy?
27
Sisi Lain Akash
28
Jangan Meninggalkanku
29
Wedding Day
30
Syarat Mendapatkan Kekuasaan
31
Malam Pengantin Tiba
32
Diusir Secara Memalukan
33
Pertengkaran Level 1
34
Pertengkaran Level 2
35
Simpanan Om-Om
36
Masuk Rumah Sakit
37
Pramu Cantik
38
Penghinaan Level 1
39
Penghinaan Level 2
40
Titik Balik Kekacauan
41
Honeymoon?
42
Gagal Honeymoon
43
Meminta Bantuan Akash
44
Menghindarnya Kalala
45
Bukti Mengejutkan
46
Kehadiran Jackson
47
Tangis Seorang Sahabat
48
Mencari Dalang Masalah
49
Bahagia Yang Sederhana
50
Tawaran Menggoda
51
Syarat Atas Bawah
52
Perusak Lipstik
53
Lelaki Bermulut Lemes
54
Ngepet Jadi Lonthee
55
Mau Mengulang Lagi?
56
Persiapan Jadi Model
57
Jebakan Jackson
58
Surat Kaleng
59
Bertengkar
60
Ternyata Dia Kekasihnya
61
Tuanku Bodoh
62
Kedatangan Akash dan Edwin
63
Tidak Pernah Pacaran
64
French Kiss
65
Kejutan Dari Ayah Mertua
66
Terpaksa Mengambil Jalan Pintas
67
Wajah Mengejutkan
68
Kode Dari Baker
69
Rencana Yang Gagal
70
Kehadiran Edwin Di Kampus
71
Mengunci Tangan
72
Kejahilan Akash di Toilet
73
Toilet Panas
74
Ambisi Jackson
75
Shangri-La Paris.
76
Perfect Night
77
Malam Penuh Bahagia
78
Malam Bahagia
79
Jadilah Ibu Dari Anak-Anakku
80
Lelaki Tidak Peka
81
Feeling Jackson
82
Tidak Ada Pilihan Lain
83
Kekecewaan Terdalam Bagi Jackson
84
Shira Hamil?
85
Terpaksa Berbohong
86
Kenangan Memalukan
87
Tidak Ada Yang Abadi
88
Pulangnya Boy
89
Jadilah Penyempurna Hidupku
90
Menghilangkan Beban Pikiran
91
Keadaan Mencekam
92
Menyelamatkan Kalala
93
Menyambut Kepulangan Akash
94
Dingin Tapi Peduli
95
Dia Bukan Suamiku
96
Pipi Yang Memerah
97
Munculnya si Pramu
98
Membawa Calon Istri
99
Jadi Calon Istri Tuan Jackson
100
Jadi Pacar Bohongan
101
Perdebatan Shira dan Haris
102
Pusat Masalah
103
Jackson dan Kalala
104
First Moment
105
Perlu Merebut Hatinya
106
Menikah Karena Harta
107
Aku Mencintainya
108
Mengobati Luka
109
Pengungkapan Rasa
110
Profesi Akash Sebenarnya
111
Apakah Dia Seorang FBI?
112
Kita Serius Saja
113
Yakinkan Dirimu
114
Makan Bersama
115
Semakin Dekat
116
Kedatangan Tessa
117
Obati Saja Sendiri
118
Jatuh Dalam Pelukan
119
Positif?
120
Nyawa dan Ancaman
121
Ajakan Boy
122
Kebenaran Tentang Jackson dan Asten
123
Mamang Tampan
124
Wahana Pencabut Nyawa
125
Panggilan Khusus
126
Tersanjung Didekatmu
127
Mengetuk Ruang Hati
128
Tenda Penghangat 18+
129
Bertanya Soal Semalam
130
Ternyata Cuma Mimpi
131
Mereka Mau Pergi Bersama?
132
Memenangkan Hati Orang Tuamu
133
Izinkan Aku Bertemu Mamamu
134
Aku Harus Menyusulnya
135
Jangan Gegabah
136
Pacarnya Ya?
137
Menumpahkan Minuman
138
Jangan Takut Ditolak
139
Dia Memang Manis
140
Penghancur Sebenarnya
141
Persaingan di Malam Hari
142
Aku Menyukainya
143
Pengungkapan Cinta
144
Masa Lalu Asten
145
Tidak Akan Merestui
146
Berjuanglah Sampai Mendapatkannya
147
Ajakan Dinner Bersama
148
Lamaran Dadakan
149
Pertukaran Makanan
150
Sudahi Semuanya
151
Membocorkan Kebenaran Asten
152
Hukuman Untuk Asten
153
Rencana Kepergian Akash
154
Perginya Akash
155
Pergi Menyusulnya
156
Pulau Rahasia
157
Soup Jamur Mematikan
158
Mencurigai Kepergian Kalala
159
Jangan Menyentuh Jacksonku
160
Insting Kalala
161
Mencari Keberadaan Akash
162
Memohon Pergi
163
Aku Abangnya Aku Harus Menyelamatkannya
164
Menyelundup Untuk Menemukan Jackson
165
Pertempuran Dimulai
166
Pray For Jackson
167
Ini Bukan Salahmu
168
Sengsara Dibayar Sengsara
169
Sadarkan Ibuku Tuhan
170
Mengatur Jadwal Pertemuan
171
Kencani Gadis Lain, Jangan Kalala!
172
Pertemuan Edwin dan Jackson
173
Rencana Pertemuan
174
Aku Takut Kehilanganmu
175
Menanti Pertemuan
176
Perjuangkan atau Relakan
177
Ancaman Nyawa di Depan Mata
178
Selesaikan Semuanya Sekarang Juga
179
Pergulatan Baker dan Penjahat
180
Pengepungan Berujung Pertarungan
181
Nyawa Melayang
182
Bertemulah Denganku di Masa Depan
183
Menangisi Kepergian Anaknya
184
Hello My Baby
185
Sadarlah Jackson
186
Membuatmu Bahagia
187
Menyuapi Dua Pria Manja
188
Kesedihan Kalala
189
Keadaan Jackson Sebenarnya
190
Aku Harus Pergi
191
Pergi - END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!