Shira segera menghapus sisa-sisa air mata yang masih ada di kedua pipinya.
“Tidak! Aku harus tetap hidup, aku tidak boleh menyerah, aku harus pergi dari sini! Ya ... aku harus pergi,” gumamnya penuh tekad.
Ia pun berjalan ke luar menuju balkon. Ternyata saat ia melihat keluar, dirinya tengah berada di atas ketinggian sekitar 4 atap.
"Sepertinya aku ada di lantai empat," ucap Shira memperkirakan jarak dari balkon ke bawah tanah sana.
Tiba-tiba.
"Hey! Apa yang kau lakukan!" suara seorang lelaki yang terdengar mengejutkan di telinga Shira.
Shira langsung menoleh ke arah sumber suara. Ternyata di balkon yang bersebelahan dengan balkon miliknya, ada seorang lelaki bertubuh tinggi, memakai jas hitam tengah berdiri memandangnya dengan wajah yang tidak
santai.
“Apa kau ingin bunuh diri dengan menjatuhkan tubuhmu ke bawah sana?” tanya lelaki itu dengan suranya yang cukup berat dan serak.
“Siapa kau?!” Shira menatapnya tajam, mewanti-wanti keadaan, karena bagaimana pun untuk saat ini ia patut curigaa kalau lelaki yang ada di depannya itu adalah salah satu komplotan dari orang-orang yang membawanya ke sini.
Lelaki itu mengernyit sedikit terkejut saat melihat dengan jelas wajah wanita yang ada di depannya, ia mencoba mendekat. Namun Shira langsung memundurkan langkahnya, ketakutan.
“Dia? Bukankan dia gadis yang malam itu?”
Lelaki dengan paras sangat tampan itu, dia adalah Akash, lelaki berdarah dingin yang memiliki banyak kekuasaan di kota ini. Namanya terkenal di seluruh penjuru kota, tapi jarang ada orang yang bisa mengetahui wajahnya secara langsung. Karena sebenarnya, Akash termasuk orang yang introvert dan tidak suka keramaian.
“Iya benar, ini adalah wanita yang kemarin malam tidur denganku?” gumam Akash dalam hati, mencoba meyakinkan.
Ia kembali menyipitkan matanya, melihat dengan pasti untuk meyakinkan bahwa wanita yang ada di depannya itu adalah benar, wanita yang kemarin malam menidurinya dan memberikan selembar note penghinaan.
Saat Shiraa melirik ke arah pintu kamarnya, kini Akash dapat melihat tahi lalat yang ada di bawah telinga dekat dengan leher gadis itu, ia pun mempercayai bahwa wanita itu benar-benar adalah wanita yang pernah tidur dengannya.
Dok, dok, dok ....
Terdengar pintu kamar yang digedor-gedor membuat Shira langsung berjongkok ketakutan. Akan tetapi, gedoran itu seketika langsung terhenti dengan di akhiri oleh teriakan seorang lelaki yang berjaga di luar
pintu sana.
“Jangan mencoba kabur, atau kau akan mati!” teriak lelaki dari luar. Membuat Shira semakin bergetar ketakutan.
“Apa kau bahan perjualan rentenir tua itu?” tanya Akash.
Ia tahu, pemilik kamar di sampingnya adalah si rentenir tua yang dikenal sebagai Tuan Hellboy. Karena, sesaat sebelum Akash masuk ke kamarnya yang ini, ia sudah melihat kalau ada seorang wanita yang tengah di
seret masuk ke dalam kamar tersebut.
“I-iya, Tuan. Tuan, bisakah kamu membantuku?” tanya Shiraa merangkak mendekati pagar balkon.
“Membantu apa? … Menjatuhkanmu ke bawah sana?” tanya Akash begitu sadis sambil menyeringai.
“Sialan, dia bahkan tidak mengenalku sama sekali. Kemarin dengan berani dia merebut perjakaku, dan sekarang dengan wajah tanpa dosa, dia ingin aku menolongnya. Hah … dasar, wanita licik,” batin Akash, memandang rendah ke arah Shira.
Akan tetapi Akash juga bisa melihat ketakutan yang terpancar dari wajah Shira. Wanita itu tampak benar-benar takut, takut sekali.
“Tidak, Tuan. Tolong bebaskan saya dari kamar ini, Tuan. Tidak mungkin saya kabur dengan menjatuhkan tubuh saya ke bawah sana.” Kini kedua mata Shira mulai berlinangan air mata.
“Lalu?” tanya Akash.
“Bolehkan saya kabur lewat kamar, Tuan.”
“Kau meminta bantuan kepadaku, apa kau tahu, siapa orang yang kau mintai bantuin ini?” tanya Akash, memancing, berharap gadis yang ada di depannya itu akan sadar siapa dirinya sebenarnya.
“Anda? ... Anda orang baik, Tuan. Saya percaya itu, dan saya yakin Anda pasti bisa membantu saya,” jawab Shira, sambil terus menampilkan wajah sendu penuh mohonnya.
Akash berdecak kesal, mendengar penuturan Shira.
“Sialan! Aku sudah memancingnya pun dia tidak ingat.”
Tiba-tiba, sebuah seringai terpancar di bibir lelaki berwajah tampan itu. “Apa imbalan yang bisa kau beri jika aku bisa menyelamatkanmu, hah?” tanya Akash sambil membuang arah, menatap langit malam yang sangat gelap.
“Aku tidak mempunyai apa-apa, Tuan. Tidak ada imbalan materi yang bisa aku janjikan padamu. Aku hanya memiliki tubuh ini, aku bisa membantumu menggunakan tenagaku.”
Akash menoleh dan mengernyit tidak percaya atas apa yang dikatakan oleh wanita yang masih memohon di depannya. “What the hell? Dia dengan mudahnya menyerahkan tubuhnya padaku?” batinnya tidak menyangka.
“Kau ingin memberikan imbalan padaku dengan tubuhmu itu?”
tanya Akash, menatapnya kesal.
Shira mengangguk. “Iya, Tuan. Hanya tubuh ini yang bisa saya andalkan. Saya bisa mencuci, memasak, atau kalau Anda perlu, saya siap menyerahkan diri saya untuk menjadi pembantu gratis Anda selama seminggu,” ucap
Shira.
“Pfffttt.” Akash langsung memalingkan wajahnya. Lalu mengusap dagunya karena merasa malu, atas tebakannya yang salah.
“Ku kira dia ingin menyerahkan tubuhnya, tahunya dia hanya memiliki tubuh yang bisa digunakan untuk bekerja keras,” gumamnya dalam hati.
“Tuan, tolong, Tuan,” pinta Shira memohon sambil berlutut.
“Oke, aku bisa membantumu, tetapi dengan satu syarat,” ujar Akash sambil menyeringai penuh maksud.
“Apa syaratnya, Tuan?”
Akash sedikit membungkukan tubuhnya mendekati Shira yang tengah berlutut di balkon sebrangnya.
“Kau, harus mengabulkan tiga permintaan untukku,” ucapnya, sedikit berbisik.
Shira sejenak terdiam. Ada sedikit ketakutan untuknya mempercayai lelaki yang ada di depannya itu. Akan tetapi, ia tidak punya
pilihan lain.
“Ini hanya satu-satunya cara. Kau jangan berpikir negatif Shira. Yang terpenting sekarang, kau harus terbebas dari rentenir sialan itu. Urusan permintaan lelaki ini bisa di urus lain kali,” batinnya.
“Baiklah, selagi permintaannya tidak bersangkutan dengan uang, saya siap, Tuan. Yang penting saya bisa kabur dan bebas dari orang-orang jahat itu,” ucap Shira, begitu pasrah.
“Hm, baiklah kalau begitu.” Akash tersenyum penuh maksud, menatap gadis malang yang ada di depannya.
Bersambung...
Hai readers tersayang, buat kalian yang mau intip seputar info novel yang Dela buat, kalian bisa cek di instagram @dela.delia25 ya, terima kasih. Big Love buat kalian semuanya. Semoga pembacaku semuanya sehat-sehat ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
A.0122
mengambil keuntungan dr kemalangan shira
2022-03-22
1
Pitaz Nafs Nafs
GK ad pilihan lain lg
2022-03-03
0
Ariestha Malelak
lanjut
2022-02-24
0