Malam yang paling ditunggu anak kelas 11 IPS 1 pun tiba, malam dimana mereka bisa sedikit begadang, malam dimana mereka mendapatkan makanan gratis, walaupun soto tapi tetap mereka terima tapi seperti nya tidak mungkin makanan itu ada di meja, ya ini adalah malam dimana Andy merayakan ulang tahun nya.
Grace yang juga menjadi salah satu tamu undangan Andy, juga ikut seneng karena akhirnya dia merasakan suasana pesta ulang tahun lagi, semenjak Grace putus sekolah, teman nya tidak ada lagi yang mengundang ke pesta ulang tahun mereka.
"Ok, mari kita lihat, apakah ada dress selain yang aku pakai kemarin?," kata Grace sambil membuka lemari nya yang 99% isinya baju longgar, celana, dan hanya ada satu dress yang dia pakai kemarin saat ke mall.
"Yes, ternyata zonk alias aku gak punya dress, waw impresif, terus aku pakek dress apa?, ya kali pakek baju longgar di rangkap hoodie terus pakek celana jeans, ya kalau acara ulang tahun nya punya orang biasa masih gapapa, lah ini di rumah orang kaya, bisa-bisa dikira gembel nyasar aku"
"Cari apa Grace?, kok kayak bingung banget?"
"Oh bunda," Grace sedikit terkejut saat bunda nya tiba-tiba sudah ada di belakang nya sambil menaruh sebuah paper bag di meja sofa.
"Ini Grace lagi bingung mau pakai apa ke ulang tahun temen Grace," kata Grace dengan wajah yang sedikit murung.
"Ohhh, kayak nya kamu bakal suka sama apa yang bunda bawain, coba kamu buka paper bag nya"
Grace mengambil paper bag yang di tunjuk bunda dan saat di buka ternyata itu dress warna ungu pudar dengan sedikit terlihat warna biru pudar, di lengan transparan dengan model lengan rumbai yang berlayer dan di bagian dada terdapat pernak-pernik berbentuk bunga warna biru dan pink, di bagian rok nya panjang dan sedikit mengembang karena lapisan kain nya banyak.
"Wah, bunda dapat dress ini dari mana?," tanya Grace dengan wajah kagum nya.
"Kemarin kan kamu izin gak kerja, nah malam nya, Andy, langganan kafe datang bawa dress ini, karena kamu nya gak ada jadinya dititipin ke bunda."
Grace tersenyum saat mendengar ternyata dress yang dia pegang adalah dress pemberian Andy, tau aja kalau Grace tidak punya dress.
"Kata nak Andy, dress nya buatan bunda nya sendiri," tambah bunda Isla, makin terkejut lah Grace.
"Ada hubungan apa kamu sama Andy?, pasti dia orang spesial ya?," tanya bunda Isla sambil senyum-senyum kepo.
"Ih apa sih, bun, Grace cuma temenan sama dia"
"Kalau jadi pacar nya juga gapapa kok"
"Buset"
"Kalau kalian udah sah jadi pacar kabarin bunda ya"
"Bundaaaa ih"
***
Satu persatu teman-teman Andy berdatangan ke rumah dengan memakai baju terbaik mereka, perempuan rata-rata memakai dress dan laki-laki memakai setelan jas formal karena teman sekelas Andy tau kalau mereka datang ke acara pesta orang kaya.
"Uwah"
"Kita beneran gak salah alamat nih?"
Mereka berdua adalah Asep dan Gibran, mereka sudah sampek di rumah Andy yang besat, mewah dan terlihat kaya, beda sama rumah milik Gibran, padahal keluarga nya itu terkaya di desa pak Nanang, kadang bisa sampai 10 kali perbulan ada yang berhutang ke bapak nya.
"Cuy, ada yang datang pakek mobil" ujar Gibran yang melihat ada mobil mewah berhenti di depan gerbang masuk.
Mobil dengan merek Toyota Alpard berhenti di depan Gibran dan Asep, dengan perlahan pintu depan terbuka menampakkan sosok Ainee yang memakai dress panjang warna pink muda dengan tambahan cope pendek agar tidak terlihat polos karena tidak ada payet nya. Gaya tatanan rambut yang dipakai Ainee juga simpel hanya mengepang bagian kedua samping rambut dan di satukan ke belakang tak lupa dia juga menambahkan sedikit jepit bunga di belakang.
"Hmm, princess sekolahan udah datang," ucap Asep dengan raut wajah datar.
"Lagi-lagi tanpa Lenora," sambung Gibran sambil melirik Asep.
Ainee yang tidak mengetahui adegan pen-julid-an hanya melewati Gibran dan Asep yang menatap nya sedikit dengan tatapan sinis, Ainee tidak menghiraukan nya.
"Weh Gibran," teriak Stevan yang datang bersama Clare dengan dress panjang berwarna ungu gradasi pink dan lengan yang menggantung tanpa ada payet gaya tatanan rambut yang dipakai Clare adalah Messy Bun dengan tambahan jepit bunga dan Stevan memakai setelan jas bekas wisuda SMP nya.
"Widih udah kek raja aja di sanding sama selir," kata Asep yang asli nya sih iri sama Stevan padahal dia udah pacaran sama Saras loh.
"Wo iya dong, kan gw ganteng banget malam ini, jadi para cewek pada terpesona sama tampang gw," ucap Stevan dengan bangga sampai membusungkan dada biar kelihatan gagah.
Clare reflek menggampar kepala nya Stevan, "Tampang kek babon aja bangga, " kata Clare lalu pergi ke Ainee yang ada di taman sebelah kiri berdiri sendiri.
"Emang iya tampang gw kek babon?," tanya Stevan dengan mengelus kepala nya sendiri setelah Clare pergi ke dalam.
"Banget," ucap Asep dan Gibran bersamaan dan mengangguk nya barengan juga.
Saat mereka bertiga sedang asyik mengobrol, mata Gibran menangkap sosok wanita yang baru turun dari halte Bus dengan memakai dress panjang ungu pudar, rambut pendek yang sedikit di curly, dan memakai sepatu high heel putih.
"Weh, siapa?," tanya Gibran sambil menunjuk wanita dress ungu pudar dengan dagu nya tak lupa alis nya ikut naik turun.
"Temen nya Andy lah, kan yang di undang gak cuma teman kelas dia," ujar Asep yang tumbenan banget kata-kata nya bijak.
May juga datang sendiri dengan diantar Bunda nya memakai mobil Pajero hitam, dia memakai dress berwarna biru dongker dengan sedikit manik-manik di sekitar dress yang terlihat seperti bintang dan lengan pendek samping yang membuat pundak putih nya terlihat. May menggunakan model rambut half up do untuk rambut pendek nya.
Diam-diam ada yang tersenyum dengan kedatangan May yang memakai dress biru dongker itu, karena dia tau dress itu pilihan siapa. May yang melihat Grace di dekat stand makanan langsung menghampiri dan mengobrol.
10 menit berlalu, akhirnya tuan rumah keluar dari singgasana nya, alias keluar dari kamar, dengan setelan jas hitam kemeja putih lengkap dengan dasi hitam nya menambah pesona ketampanan dari Andy.
Teman perempuan nya udah kenak serangan jantung saat Andy menampakkan batang hidung nya, yang paling parah Tita and the geng, duta cabe-cabean teriak paling keras, untung lampu gantung nya tidak putus. Untuk pesta nya Andy mengadakan di luar rumah, terus lampu gantung itu lampu kecil warna kuning yang biasanya di pasang untuk menambah suasana elegan tempat pesta.
Andy mengambil gelas sampanye dan mengangkat gelas nya yang diisi dengan sirup leci, ada juga sirup melon dari merek ternama juga yang biasa nya muncul waktu puasa , kalau di isi sampanye beneran besok berangkat sekolah pada sempoyongan kan gak lucu kalau ditanya guru terus ada yang ngaku habis minum sampanye, bisa-bisa reputasi Andy sebagai anggota Osis hancur lebur.
"Hari ini, pada malam ini juga, gw atas nama Andy Cyrolli mengucapkan terima kasih banyak kepada tamu undangan yang sudah hadir," ucap Andy dengan logat yang kelihatan banget kalau dia dari keluarga yang derajat nya tinggi banget, bahkan aura orang kaya nya keluar malam ini.
"Satu lagi, untuk perempuan dengan dress ungu pudar, rambut pendek di atas bahu berdiri sendiri di sebelah stan makanan, silahkan maju ke depan," lanjut Andy dengan senyuman diwajah nya.
Semua mata langsung tertuju kepada perempuan dengan dress ungu pudar yang di maksut Andy.
"Grace?"
"Loh kok aku sih?, ih malu aku May"
"Udah lah maju aja, siapa tau mau dikasih hadiah sama Andy"
Grace pun maju kedepan dan berdiri di sebelah kanan Andy, semua orang langsung membicarakan Grace, ada yang bilang kalau dia cantik, ada juga yang syirik, biasa manusia iri.
"Hari ini, malam ini, gw mau tanya," tiba-tiba Andy jongkok dan menaikan satu lutut nya jadi sepert orang mau melamar, semua perepuann berteriak, padahal Andy belum ngomong satu kata pun, biasa kebanyakan nonton film romantis ya gitu.
"Lu mau jadi calon tunangan gw?," terkejut gak?, kalau semua tamu undangan sih terkejut, apalagi Stevan yang lagi minum belum sempet di telan udah di semburin ke muka Asep.
"Salah gw apa njing?," ucap Asep yang habis kesembur.
"Buset gercep banget si Andy," kata Gibran.
Grace yang masih syok, terkejut, terkaget-kaget, bingung mau menjawab apa, kalau di tanya Grace suka Andy atau gak ya suka, suka malah sudah cinta tapi dia takut melakukan hubungan lebih dari teman.
"Lama banget buset jawab nya," ujar Stevan yang menghampiri Clare dan Ainee yang lagi duduk manis sambil menikmati kue di meja.
"Kenapa?, iri?, bilang," kata Clare dengan tatapan sewot.
"Gak dih, itu kayak, kok bisa?"
"Ya bisalah, cewek nya cantik, ber-atitude, cowok nya kaya, tampan, pas jadi pasangan, coba kalau cowok nya kek kamu yang mukak nya kek babon lepas kandang," makin lama ucapan Clare makin nge-jleb dan bikin sakit hati, namun entah kenapa Stevan tidak bisa marah.
"Beh kualat lu nanti"
"Dah lah bilang aja kamu juga pengen kek mereka tapi gak bisa kan?," ucap Clare, mohon maaf, May cuma nontonin karena gak mau ngerusak suasana perdebatan mereka.
"Bukan gak bisa.......tapi mager"
"Ya sama"
"Dih" kata Ainee yang habis denger jawaban dari dua remaja yang lagi nyari cinta abadi nya.
1 menit kemudian akhirnya Grace mengambil mic ditangan Andy dengan gemetaran dan menjawab, "Ya, gw mau," sorakan para penonton gak di bayar kenceng banget sampai lampu gantung nya goyang.
Akhirnya Andy bisa berdiri dan memeluk Grace, saat mau melepaskan pelukan, Grace tiba-tiba menahan pelukan nya, "Maaf kalau aku nanti tidak seperti ekspetasi mu," setelah itu mereka melepaskan pelukan.
Apakah Andy menyesal melamar Grace?, tentu saja tidak karena dia juga siap dengan resiko yang akan datang kedeoan nya nanti,"Gw gak maksa lu untuk menjadi perempuan yang sempurna di mata gw, kalau memang makin lama perasaan lu sudah enggak sama, gw ikhlas ngelepasin lu, gw menghindari hubungan toxic yang enggak sehat buat mental"
Grace memang tipikal orang yang suka membantu, gak jarang banyak cowok yang salah mengartikan perbuatan nya. Grace juga sebenarnya takut untuk menerima Andy karena status mereka yang berbeda.
Setelah Grace dilamar secara mendadak oleh Andy, Grace teringat dengan satu teman nya dan dia ingin mengobrol sebentar dengan nya.
"Leno mana ya?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments