Hari ini jam istirahat sedikit cepat, karena apa?, guru nya ada tamu yang datang tiba-tiba dari kota sebelah dan mau-gak mau para guru harus ada selama tamu nya keliling satu sekolahan, mereka semua senang karena yang terpotong adalah jam nya Bu Fatma.
"Gabut cuy," ucap Dimas salah satu anak kelas IPS 1.
"Bikin nikahan dadakan aja yuk," ajak Ucup.
Akhirnya setelah sekian lama menggabut di kelas, warga kelas pun sepakat untuk bikin pernikahan dadakan yang pengantin nya diperanin oleh Asep dan Saras, kok bisa?, baru jadian mereka gaes, jadi setelah kejadian jawaban Saras yang sobek karena Asep, jam istirahat Asep nembak Saras.
"Sar, mau jadi pacarku?, aku bakal ngerjain semua pr mu, beliin kamu makan setiap istirahat, nungguin kamu piket, jalan-jalan tiap malam minggu, terus kamu boleh mainin PS ku" kata Asep dengan nada bicara yang cepat, dan dengan cepat juga sarah menjawab "Ok deal" lalu mereka jabat tangan, simpel kan jawaban nya.
Sebenar nya yang buat Saras mau menerima tawaran nya Asep itu karena opsi terakhir, yang lain dia gak yakin bisa Asep lakuin.
"Len, kantin yuk," ajak Stevan yang selesai dari acara main game nya.
"Duluan aja, nanti aku nyusul"
"Oh ok"
Lenora celingukan mencari Ainee, Clare juga gak ada di bangku nya, mungkin keluar sama Clare.
"Din, Ainee kemana?," tanya Lenora kepada Dina yang masih memakan bekal nya bersama temen lain, jadi yang bawa bekal satu orang yang makan se-geng nya.
"Tadi keluar sama May sama Clare, tapi gak tau kemana, terus pas keluar kelas mereka belok ke kiri," jawab Dina.
"Itu, aku tadi lihat dia di taman belakang, gak tau ngomongin apa, kek nya serius banget," sahut Lala yang baru masuk kelas sambil bawa nasi padang sepiring penuh, kayaknya banyakan lauk dari pada nasi nya.
"Kayaknya ada sesuatu nih," dengan perasaan cemas, Lenora langsung berlari ke taman belakang, tapi karena akhir-akhir ini badan dia semakin lemah, baru seperempat jalan udah ngos-ngosan, mana di setiap lorong selalu ditanyain. Len, sakit?, Len, pucet banget, kenapa?, Len, ke UKS aja kalau sakit, pucet banget kamu.
Sebenarnya hari ini Lenora mau memberikan sesuatu ke Ainee, sekalian tanya kenapa kok kemarin pada menjauh dan takut ke Lenora, dia tidak ingat apa-apa dan seingat dia, kemarin sebelum mengambil paket kayak gelap gitu dan seperti ada yang mengambil alih badan nya, gak mungkin kan kalau dia kerasukan shaiton.
Saat sudah sampai di belakang taman, Lenora mendengar samar-samar nama dia di sebut oleh Ainee, dan hati dia langsung berbunga-bunga karena mungkin sekarang Ainee sedang membela nya, dan Lenora semakin bersemangat untuk memberikan nya barang yang di beli kemarin, Lenora sengaja bersembunyi dulu pura-pura mendengarkan lagu sambil baca buku di bawah pohon, tukang nguping emang.
"Kenapa?," tanya Ainee, May langsung berdiri dan menghembuskan nafas besar nya.
"Ok, aku penasaran banget sama alasan kenapa kamu tiba-tiba berperilaku sedikit aneh hari ini"
"Langsung to the poin aja," kata Clare.
"Diem kamu, dasar benalu"
"Udah-udah, Clare kamu diam dulu ya"
Suasana nya tiba-tiba menjadi dingin, angin juga menjadi sedikit kencang hembusan nya. "Kasih alasan, kenapa kamu hari ini seperti menjauh dari Leno?"
"Maaf tapi aku gak bisa kasih alasan nya, aku gak menjauh dari kakak, aku hanya ingin me time sehari tanpa di ganggu orang lain"
Merasa aneh dengan jawaban Ainee yang diucapkan dengan nada keraguan membuat May teringat dengan kejadian 1 tahun yang lalu, "Kenapa kamu lebih mementingkan olimpiade mu dari pada kekhawatiran Leno?, kamu pengen di akui semua orang?, kamu pengen di akui semua guru?"
"Enggak, aku pengen buat kakak seneng aja," jawab Ainee dengan wajah polos, lugu dan terlihat jujur tanpa kebohongan setitik pun.
May menundukkan kepala seperti memikirkan sesuatu
"Udah kan?, yuk balik ke kelas," ucap Clare dan mengajak Ainee untuk kembali ke kelas.
"Ainee,...........kamu asli nya ngelakuin semua ini bukan karena leno kan?," ucap May.
Ainee menundukkan kepala nya dan mengehela nafas nya, dia sudah tidak tahan dengan pertanyaan May yang seperti memojokkan diri nya untuk bilang yang sebenarnya, namun kesabaran Ainee sudah mencapai puncak nya.
"Kalau iya kenapa?, aku ngelakuin semua ini karena aku gak mau Mama benci sama aku dan juga aku gak mau Mama makin tambah depresi karena aku gak mengikuti kemauan nya, sudah cukup Mama depresi karena kakak. Aku kasihan sama kakak karena dia dibenci Mama karena gak bisa nurutin kemauan Mama dan asal kamu tau aku udah capek May bergerak sendiri menuruti keinginan Mama, aku capek menjadi harapan Mama, aku capek"
Buagh!
May dan Ainee langsung menoleh kearah bangku seberang yang letak nya ada di pojok taman, terlihat Lenora yang melihat Ainee dengan tatapan tidak percaya dan langsung meninggalkan mereka berdua.
"Udah puas, May?, aku capek berbohong dengan dunia, makasih udah ngeluarin aku dari kebohongan yang aku buat sendiri," kata Ainee yang air matanya sudah terjatuh lalu meninggalkan May yang masih terdiam terpaku.
"Kenapa dia ada disana?"
"Kamu emang orang jahat May," Clare juga ikut meninggalkan May yang masih terkejut dengan adanya Lenora, dan kemungkinan Lenora mendengar semua obrolan tadi.
***
"Gaes, sebelum pulang gw mau kasih pengumuman bentar," ucap Andy yang sudah berdiri di depan kelas. Pada ngeluh?, iya lah jam pulang mereka jadi tertunda bentar.
"Jadi, kalian semua satu kelas gw undang secara langsung untuk menghadiri ulang tahun gw ke 17thn besok malam jam 8, gak usah bawa kado kalau bisa, nanti alamat rumah nya gw sharelock buat yang belum tau"
"Udah gitu aja?," tanya Yoga.
"Iya, ok sekian dan silahkan bubar"
"UUUUUUU," penonton kecewa.
Setelah semua nya sudah bubar, Stevan malah masih merenung menghadap keluar jendela bagaikan pemeran utama di film-film romantis, untung kelas IPS 1 suka telat pulang nya jadi sekolahan belum sepi-sepi banget.
"Pan," panggil Andy yang kembali lagi ke kelas karena dia gak melihat Stevan diparkiran, teman yang baik, tapi yang dipanggil malah tidak menoleh.
"Stevan," masih sama tidak menoleh dan tidak merespon, budek kek nya, karena kesal akhirnya Andy memanggil nya dengan sesuka hati.
"HEH KADAL!"
"APA?!"
"Nah kan, dipanggil kadal malah nengok, ganti nama aja sana"
"Ogah"
"Lagian lu ngelamunin apa sih?" tanya Andy yang ikut duduk di depan Stevan.
"Lu masih kesel sama May?," tanya Stevan yang tiba-tiba, membuat Andy sedikit tersentak.
"Kenapa?"
"Gw kemarin nggak sengaja lihat May ngobrol sama Pak Slamet waktu abis dari kantin, dan gw denger pembicaraan mereka. Lu tau May minta apa ke Pak Slamet, dia minta biar izinin Leno keluar kelas buat nganterin Ainee, padahal Pak Slamet enggak suka banget ada yang izin keluar saat jam pelajaran nya"
Andy terdiam mendengar penjelasan dari Stevan yang, kali ini Andy tidak bisa mengelak kebaikan dari May. "Gw juga tau kalau sebenarnya May tuh orang baik, tapi kita nggak tau apa yang sebenarnya dia kejar"
Tiba-tiba May masuk dengan mendobrak pintu kelas, ekspresi dia marah dan dia seperti sedang menggumamkan sesuatu. "Ainee sialan, bisa-bisa nya dia bohong kayak gitu, aku tau yang menyobek kertas jawaban Lenora tuh kamu, aku nggak akan berhenti sampek dia mengaku."
"Jadi kertas jawaban tugas punya Lenora tadi di robek Ainee?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments