10

"Len?," panggil May sekali lagi namun tetap sama tidak ada jawaban dari Lenora.

May langsung menghampiri Lenora dan terkejut karena wajah Lenora yang berubah sangat pucat pasi dan hidung yang mengeluarkan darah, dengan wajah yang panik, May berfikir bagaimana dia membawa Lenora ke uks tanpa melibatkan teman-teman nya, karena May takut teman-teman nya menyalahkan dia dan berakhir menjauhinya, lagi.

"Aduh gimana ini, telpon Andy? gak jangan dia, seret aja apa ya kaki nya?," May sempat berfikir lama dan dengan pertimbangan yang cukup matang, May nekat menggendong Lenora tanpa tau Lenora berat atau tidak, jika menunggu atau memanggil orang lain yang kebetulan lewat di koridor bakal lama dan keadaan Lenora akan semakin parah.

Awal nya May mengira kalau Lenora tuh akan berat saat di gendong dan kalau memang May tidak kuat menggendong, May akan mentelpon Andy, tapi nyata nya Lenora lebih ringan dari Ainee, "Loh kok ringan banget dia?"

Kok bisa tau kalau Lenora ringan dari Ainee? jadi May itu anggota PMR di sekolahan nya, jadi setiap melaksanakan upacara, anak PMR harus siap di belakang barisan dan berjaga-jaga kalau sewaktu-waktu ada yang pingsan, dan bertepatan dengan jadwal May berjaga, Ainee yang tepat berada di depan nya, tiba-tiba pingsan, akhirnya May dan satu teman seperjuangan nya membawa Ainee ke UKS, awalnya May ingin membawa Ainee sendirian karena dilihat dari badan nya yang kurus, May mengira Ainee ringan ternyata salah.

Ditengah perjalanan nya ke UKS, May tidak sengaja berpapasan dengan Andy dan Stevan, spontan mereka berdua langsung panik dan menggantikan May menggendong Lenora tanpa pertanyaan apapun. Baru lah saat di UKS May ditanya oleh penjaga UKS, kenapa kok Andy gak ikut tanya?, nanti juga bakal tau sendiri.

"Ini kenapa kok bisa pingsan?"

"Itu bu, jadi kita tuh........-," May menjelaskan semua kejadian dari awal dia ke atap sampai dia memutuskan untuk menggendong Lenora ke UKS.

"Gitu bu kejadian nya"

"Ya sudah, ibu periksa ya, kalian kembali dulu ke kelas"

Saat mau keluar, ibu penjaga UKS nya bertanya lagi. "Ini nama nya siapa?."

"Lenora Daisha", awal nya yang mau menjawab si Andy tapi udah keduluan May yang menjawab,

Saat keluar UKS May tidak mendapat ucapan terima kasih dari temen kelas nya, kalau dibilang mereka tidak tahu ber-terima kasih itu tidak benar, Andy dan Stevan hanya tidak tau harus mengucapkan apa kepada May yang akhirnya terkesan mereka terlihat tidak peduli dengan pengorbanan May menggendong Lenora dari atap sekolah menuruni banyak anak tangga yang hampir membuat May jatuh tersungkur.

"Kalian, tolong jangan bilang ke Leno kalau aku yang bawa dia ke UKS," ucap May lalu jalan mendahului Andy dan Stevan.

"Emang kenapa kalau kita kasih tau?," tanya Andy ke Stevan.

"Udah turuti aja," jawab Stevan yang tau maksud dari permintaan May, sebenarnya kalau ditanya Stevan itu benci May atau tidak jawaban nya adalah tidak begitu juga Andy, hanya saja semua kejadian dimana May terlihat ingin bergabung dengan mereka lagi selalu dapat penolakan dari Clare.

Disisi lain, Ainee sedang berusaha mati-matian menjawab setiap pertanyaan dan sekarang adalah babak penentuan nya, walaupun sebenarnya mau menang atau kalah dia bakal tetap mendapatkan juara 3 besar tapi kalau gak mendapatkan juara 1 kayak ada yang kurang gitu, jadi Ainee berusaha untuk mendapatkan juara 1, dan sekarang, Ainee sedang melawan Fitriana dari SMA Melati High Shcool (MHS) yang memang menjadi saingannya di olimpiade sejak SMP dulu.

30 menit berlalu, waktu yang paling ditunggu-tunggu para peserta olimpiade, pengumuman pemenang.

"Dan inilah waktu yang paling mendebarkan, juara 3 Amicia Sabrina dari SMA Kembang Mekar," saat si juara 3 sudah diumumkan, Ainee menjadi sedikit lega karena nama nya belum di sebut.

"Juara 2-," jantung Ainee sudah seperti ingin keluar dari tempat nya, dan Ainee paling tidak suka kalau juri lama banget nyebutin nama nya "Fitriana dari SMA Melati High Shcool (MHS)"

"Juara 1,.......... Ainee Daisha dari SMA Mawar Melati," Ainee pun merasa senang dan bahagia akhirnya bisa mendapatkan juara 1 di olimpiade kali ini, seperti ada janji yang ia tepati lagi, Jules, Mamanya yang sedang menunggu di luar ruangan sangat senang dan membangga-banggakan Ainee kepada orang di sebelah nya, bahkan membuat postingan di instagram nya dengan caption 'Anak ku tercinta memang gak akan pernah mengecewakan ku'

"Kak, Ainee menang lagi, kemenangan ini juga Ainee atas namakan kakak, kalau bukan karena doa kakak, Ainee gak akan bisa berdiri di atas panggung ini, makasih kak" tapi entah kenapa ada yang salah dengan perasaan Ainee hari ini.

***

Siang berganti malam, Lenora sudah berada dirumah namun keadaan nya belum sepenuh nya membaik dan dia juga masih tidur, tadi Lenora sempat bangun sebentar tapi karena efek obat nya manjur banget, belum ada 1 jam sudah tidur lagi, dan yang pasti Ainee juga sudah pulang.

Lenora pulang diantar Andy dan Stevan, kok bukan pihak sekolahan yang mengantar?, itu dua curut yang ngotot minta nganterin Lenora pulang, padahal sama ibu penjaga UKS nya udah ngelarang, tapi yang namanya Andy mulut nya lemes banget ada aja alasan nya.

"Biar kami aja bu ngantar pulang, sekalian mau ke rumah bibi saya, rumah nya tetanggan sama rumah nya Lenora bu," ucap Andy dengan wajah yang menyakin kan.

"Bener nih?," ibu penjaga UKS nya ragu mau percaya sama Andy mana raut wajah nya yakin banget lagi.

"Iya bu, sumpah," padahal rumah bibi nya ada di kota sebelah, jauh banget sama rumah nya Lenora, mungkin yang dimaksud Andy tetangga kota ya.

"Ya udah deh, tapi hati-hati ya bawa mobil nya, jangan ngebut, muka kalian tuh kayak muka-muka brandalan yang suka balapan liar"

"Astaga"

Itu lah alasan Andy yang membuat pihak sekolah mempercayakan Lenora kepada dua curut.

Tak lama, Lenora terbangun tepat jam 11 malam karena perut nya minta diisi "Hahh, ini perut ada-ada aja, ya kali jam 11 malam minta diisi, jadi kudu masak mi kan aku," ucap Lenora lalu turun dari kasur nya, saat ingin mengambil kompor portabel nya, tiba-tiba mata nya menangkap ada nya sepucuk surat di meja belajar nya.

Untuk: Kakak

Kak, Ainee menang olimpiade, makasih ya kak udah doain Ainee menang walaupun harus pakai cemas segala, oh ya kakak kalau sakit bilang ya, biar Ainee yang rawat kakak, gantian, hehe. Maaf ya kak Ainee nulis nya di kertas soal nya hp Ainee lowbat terus udah capek juga jadi cuma ini doang yang ada dipikiran Ainee, oh ya tadi yang ngantar kakak pulang si Andy sama Stevan.

Dari: Ainee

Lenora yang membaca surat dari Ainee langsung tersenyum dan ikut senang dengan kemenangan saudara kembar nya, namun disisi lain Lenora juga sedih karena dengan menang nya Ainee maka semakin keras juga perlakuan Mamanya ke Lenora. Diam-diam Lenora sebenarnya juga ingin ikut olimpiade, namun pihak sekolah selalu menolak nya dengan alasan bahwa sekolah sudah diwakili oleh Ainee, Lenora ingin ikut olimpiade bukan tanpa alasan, dia hanya ingin mendapatkan pengakuan dari Mamanya, dan semakin Lenora pikir, semakin pusing juga kepala Lenora, seperti saat ini kepala Lenora tiba-tiba pusing.

Tes~

Tiba-tiba ada setets darah yang jatuh ke atas surat yang dipegang Lenora, pandangan Lenora semakin lama semakin kabur, badan nya tidak kuat lagi untuk sekedar duduk, dia pun menjatuhkan badan nya ke kasur dan tidak ada satu orang pun yang mengetahui kejadian ini.

"Ainee, kakak sayang kamu"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!