"Leno!, kenapa kamu kesini?!" tanya Mama nya dengan nada bicara marah tapi tertutupi oleh ekspresi wajah yang terkejut, jadi seperti orang terkejut saat melihat kekasih nya berselingkuh namun tidak ada rasa kecewa di dalam nya.
Semua terkejut dan terdiam tanpa ada yang berani bergerak satu senti pun. Ruangan tiba-tiba menjadi sunyi dan dingin, semua takut untuk membuka suara dan Andy yang awal nya ingin duduk di sofa tidak jadi karena takut nanti dia kena juga dan mungkin saja dia tidak di terima juga oleh Mamanya si kembar, bahkan Clare yang awal nya juga memegang ujung kasur Ainee langsung di turun kan dan bergeser ke sebelah Stevan, mereka semua tau kalau di balik pertanyaan itu ada kata 'tidak usah kesini!'.
"Leno mau jenguk Ainee, Ma" ucap Lenora dengan suara selembutnya sampai membuat May ingin mengeluarkan air matanya karena sedih mendengar teman spesial nya di bentak oleh orang tua nya sendiri.
"Ngapain jenguk Ainee segala?, kan kamu bisa ketemu Ainee pas dia udah sembuh" kata Mamanya yang agak menyayat hati Lenora, makin terkejut lah teman-teman nya, dan timbul pertanyaan di otak mereka, seperti 'Loh ini beneran Mamanya mereka kan?, kok gini banget sama anak sendiri' apalagi Andy yang sudah terbiasa hidup di banyak nya harta dengan sedikit kasih sayang orang tua akan tau apa yang saat ini Lenora rasakan walaupun akan ada sedikit perbedaan.
"Ya udah, aku pulang dulu ya gaes, ada janjian sama teman tadi buat bantuin nyelesain tugas" ucap Lenora yang sebenarnya dia hanya beralasan agar dia bisa pulang demi kedamaian Mamanya,
"Nah kan, kamu tuh emang egois dari dulu, adik nya sakit kamu malah main-main, gak punya perasaan banget kamu"
"MA!" Ainee yang tidak tahan dengan Mama nya akhirnya bersuara.
"Mau Mama gimana? tadi kakak mau jenguk Ainee gak boleh, sekarang kakak mau pergi malah di maki-maki, emang kak Leno gak pernah bener ya di mata Mama?" tanya Ainee dengan mata yang berkaca-kaca.
Semua hanya terdiam melihat drama keluarga kembar Daisha yang baru pertama kali ini mereka lihat secara langsung, selama ini mereka hanya mendengar dari gosip yang ada di sekolahan, itu pun ada yang benar ada yang salah, jadi mereka belum yakin kalau hubungan Lenora dengan Mamanya itu sebenar nya tidak baik-baik saja, dan sekarang mereka langsung melihat kebenaran nya.
"Bukan begitu sayang Mama han-" ucapan Mama nya terpotong karena di srobot Ainee yang udah marah, "Udah ma, stop jadi Mama yang egois, Ainee gak suka"
"Udah ya, kak Leno emang mau pergi, gapapa kalau di mata Mama kakak tuh egois, yang penting Mama gak benci Ainee, kakak dah bahagia kok" ucap Lenora yang sebenarnya sedang menahan air mata nya agar gak jatuh di depan Ainee dan yang bisa Lenora keluarkan hanyalah senyuman sedih nya.
"Kakak pergi dulu ya, gaes aku pergi dulu, maaf cuma bisa nganterin kalian doang, hehe" lanjut Lenora yang di akhiri dengan kekehan. Lenora keluar dengan langkah terburu-buru takut ada yang sadar kalau dia mulai tidak bisa menahan air mata nya, dengan tidak sengaja Lenora berpapasan dengan May yang sudah berdiri di depan nya dengan wajah yang marah.
"Ck!, emang gak salah aku tuh benci kamu, Ainee, dasar muka dua!" ucap May dengan nada tinggi dan dia berjalan untuk masuk keruangan Ainee, namun Lenora berhasil menahan May dengan memegang tangan kanan May. Lenora menarik May keluar dengan cengkraman tangan yang sedikit kasar membuat May jadi terkesat di seret oleh Lenora.
Mereka berdua berjalan ke arah Taman kota yang letak nya ada di tengah-tengah kota, meskipun hari sudah sore namun Taman kota bukan nya sepi tapi malah semakin rame, terutama para pasangan yang suka jalan-jalan sore di taman, pemandangan yang sangat indah bagi para kaum jomblo, tak lupa juga dengan anak-anak kecil yang bermain gelembung sabun bersama orang tua nya, membuat jiwa-jiwa anak kecil Lenora bangkit saat melihat mainan yang lucu.
May langsung melepaskan genggaman tangan Lenora dengan paksa setelah mereka sampai di bawah pohon yang sedikit lebat. "Dari awal rumor kalian berdua aku sudah penasaran dengan sikap tante Jules ke kamu, ternyata emang benar dugaan ku, Ainee lebih di sayang dari pada kamu, kenapa kamu gak pergi aja sih?, aku tau kamu tersiksa di rumah, sendirian, gelap, tidak ada kasih sayang dari kedua orang tua"
Lenora langsung membalikkan badannya dan tersenyum, tapi bukan senyuman seperti laki-laki yang bangga memiliki kekasih yang baik sekali sampai mau ikut menjaga dirinya, bukan yang seperti itu. Lenora pun merogoh saku celana nya dan mengeluarkan kalung dengan liontin daun semanggi 4, Lenora berjalan ke belakang May dan memasangkan kalung yang dia keluarkan ke leher May.
"Dari awal aku ada di dunia ini pun aku udah tersiksa, May, aku menangis saat di lahirkan bukan karena bahagia akhirnya aku bisa lahir di dunia, aku menangis karena tau kalau hidup ku tidak akan sebahagia yang aku bayangkan, kalaupun aku sadar dan mengingat saat di suruh memilih untuk tetap mau lahir di dunia atau tidak pasti aku akan memilih tidak, tapi itu bukan kehendak ku, aku sudah terlanjur memilih untuk tetap lahir di dunia dan aku harus kuat menanggung semua nya sampai waktu dimana garis kehidupan ku mulai meredup dan menghitam, sebelum itu terjadi aku akan tetap berekspresi bahagia bagaimana pun keadaan nya"
May terdiam, merasakan energi kesedihan yang di salurkan oleh Lenora saat sedang memasangkan kalung ke leher nya, hati May menjadi sangat sedih, dan rasa ingin memeluk Lenora semakin besar namun May masih menahan nya, dia tidak bisa melakukan nya, May takut untuk memeluk Lenora saat ini.
"Kamu gak capek ya ngurusin hidup orang?" tanya Lenora di tengah-tengah hawa kesedihan lalu dia berdiri di depan May yang masih terdiam.
“Aku mohon kamu berhenti ikut campur di kehidupan orang lain, kamu menjadi May yang berbeda saat ini, May yang aku kenal itu bodo amat dengan kehidupan orang lain dan sangat menghindari terlibat masalah dengan orang lain.
“Aku tidak suka May, kamu terlalu memperlakukan ku layaknya Raja yang sedang di intai musuh, mengikuti ku dimana pun aku berada, ya sama seperti yang aku lakukan kepada Ainee dulu, mungkin ini karma yang aku dapat karena dulu aku tidak memperdulikan perasaan Ainee saat aku terus mengikuti nya karena takut akan terjadi sesuatu yang tidak aku ingin kan"
Setelah mengucapkan banyak kata ke May, Lenora meninggalkan May yang terdiam menunduk tanpa berpamitan, namun baru beberapa langkah Lenora berjalan, dia berbalik badan lagi dan tersenyum. "Kalung nya di pakai terus ya, jangan di lepas"
***
Lenora bersandar di pembatas jembatan sungai yang di depan nya ada pohon agak rindang dan hanya di terangi oleh lampu jalan yng berwarna oren, di sekitar jembatan tidak terlalu sepi karena vibe jembatan nya seperti yang ada di negeri Eropa jadi banyak anak muda yang berfoto di sekitar jembatan itu.
"Hahhh.........."
"Helaan nafas mu mengandung kesedihan, ada apa ini?"
Lenora menoleh ke arah kiri, melihat badut beruang yang ikut bersandar di sebelah nya tanpa melepas kepala badut nya tak lupa tangan kiri nya yang terus menggenggam balon warna-warni "Aaaa, maaf aku lupa melepas nya" ucap nya terus melepas kepala kostum beruang yang dia pakai.
"Ohh, Grace, lama gak ketemu, gimana kabar mu?" tanya Lenora dengan ekspresi sumringah bahagia karena bertemu teman lama nya.
"Haha, baik kok" jawab Grace, perempuan dengan rambut pirang bergelombang pendek di atas bahu dan poni yang di jepit ke kiri dan juga bola mata berwarna coklat tua.
"Ainee gimana?, aku dengar dia ada sakit jantung ya?" tanya Grace sambil menatap Lenora dan benar saja ekspresi wajah Lenora yang semula tersenyum bahagia tiba-tiba sedih saat di tanya tentang kondisi Ainee saat ini.
"Iya, sekarang dia lagi di rumah sakit" jawab Lenora dengan tersenyum sambil menghela nafas nya, Grace hanya bisa mengelus pundak nya layak nya teman akrab lain nya saat salah satu sedang terkena masalah, suasana hening seketika, mereka berdua sama-sama melihat ke arah langit yang mulai berwarna ungu tua tanda kalau hari sudah memasuki jam 6 malam.
"Maaf ya, aku gak pernah kontakan sama kamu lagi, oh ya gimana hubungan mu sama May?, ada kemajuan?" ucap Grace dengan kepala menunduk kebawah dan kedua jari tangan nya yang saling dimainkan.
Lenora menggeleng dan tersenyum." Tapi aku berhasil kasih kalung yang aku beli waktu kelulusan SMP dulu" bisa di tebak, ekspresi Grace langsung bahagia. Kalau ditanya Grace itu siapa, dia itu teman SD nya Lenora dan Ainee, mereka bertiga selalu bareng kemana-mana sampai lulus SD, waktu SMP pun Grace satu sekolahan dengan kembar Daisha sampai lulus juga, namun di masa SMP dia terpaksa harus tinggal sendiri di apartemen karena ada problem dirumah nya yang sudah melebihi batas kemampuan Grace menerima, jadi Grace kabur dari rumah dan pergi ke rumah tante nya, kalau ditanya Grace anak orang kaya atau bukan, jawaban nya Grace anak dengan keputuhan yang tercukupi, rumah nya juga cukup luas tapi masih kalah dengan luas nya rumah Lenora. Satu fakta lagi, Grace waktu itu juga ikut memilihkan kalung yang ingin di berikan Lenora ke May.
"Jadi ini pekerjaan yang kamu impikan dari dulu?" tanya Lenora sambil melihat Grace dari bawah keatas.
"Ohhh, haha bukan, ini cuma pekerjaan sampingan ku aja, buat ngisi waktu luang aja pas sore kalau lagi libur kerja, tapi mungkin ini bakal jadi yang terakhir aku disini deh" jawab Grace sambil mainin kepala kostum beruang nya seperti bola voli.
"Loh kenapa?"
"Sewa kostum nya udah habis besok, jadi harus di kembaliin, kalau seumpama aku ada lebihan uang aku kumpulin buat sewa kostum lagi, mahal cuy harga sewa nya, sebulan 4jt, itu gaji sebulan habis buat sewa kostum doang"
"Ohh, terus kamu kerja dimana sekarang?" tanya Lenora lagi, sudah kayak di wawancara aja si Grace.
"Masih di kafe 'Morning', asal kamu tau, aku nungguin kamu buat datang loh tiap hari, udah berapa bulan ya kamu enggak datang ke sana ada kalau 18 bulan, padahal aku berharap kamu datang buat nanyain kenapa aku enggak lagi kontakan sama kamu"
"Ya maap, aku kira kamu udah enggak kerja lagi disitu, soal nya setiap aku datang kamu nya enggak ada"
"Aku udah ganti shift ke sore jadi kalau kamu datang nya siang ya aku enggak ada, masih sibuk di apartement"
Saat Lenora dan Grace sedang asik mengobrol, tiba-tiba HP Lenora berbunyi.
"Siapa?" tanya Grace dengan gestur tubuh orang yang ingin tahu dan mata nya sedikit melirik ke hp Lenora.
"Gak, cuma alarm pulang doang" jawab Lenora sambil memasuk hp nya ke kantong celana.
"Pulang dulu ya Grace, maaf nih aku ganggung kamu kerja, kapan-kapan aku traktir deh sebagai ganti nya"
"Eh gapapa lah, ini juga tadi pengunjung agak sepi, banyak remaja-remaja couple, jadi aku datangin kamu"
"Makasih loh"
Setelah itu Lenora pergi pulang menggunakan taksi, karena jam 8 malam bus sudah tidak ada yang beroprasi, sementara Grace tersenyum tipis dengan wajah yang menghadap langit malam,dia tau apa yang teman nya saat ini rasakan, walaupun hanya sebatas teman, namun Grace lebih tau kondisi keluarga Lenora di banding May.
"Semoga kamu baik-baik saja Len, aku tahu kamu sedang menyembunyikan sesuatu"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
~?KIANI?~
hai
semangat
ya
kak
up
terus
2024-03-16
0
dilla karnela
gaya ceritanya asyik juga...
2023-09-08
1