Cahaya Yang Hilang

Cahaya Yang Hilang

1

Kota Rose merupakan kota dengan penduduk yang memiliki garis kehidupan yang terlihat di bagian tengkuk leher yang menjuntai seperti benang dan berwarna merah darah, warna itu akan semakin menghitam saat kematian datang dan itu tidak akan bisa di lihat oleh pemilik maupun orang terdekat mereka.

Ini bercerita tentang kehidupan ku dan juga saudara kembarku, kami sama-sama lahir dengan nama depan Daisha dan kami dari keluarga sepasang kekasih Nichol Esmee dan Aira Jules. Walaupun kami kembar, namun kami memiliki takdir yang berbeda, itu karena kami memiliki takdir yang berbeda.

Dering alarm yang berbunyi nyaring dan cahaya ilahi yang mulai menerobos masuk kedalam kamar yang bernuansa abu-abu muda membuat sang pemilik kamar terbangun, dia mengerjapkan mata nya karena silau terkena cahaya matahari, dengan susah payah dia membangunkan badan nya namun tidak langsung berdiri, dia duduk sebentar terdiam sambil mengumpulkan nyawa dan niat untuk berdiri, setelah dirasa sudah cukup terkumpul nyawa nya, dia berjalan dengan luntang-luntung ke kamar mandi.

Beberapa menit kemudian, dia selesai mandi dan berdiri di depan lemari yang terbuka, memilih baju yang akan dia gunakan, untuk seorang laki-laki tidak akan sulit untuk memilih baju mana yang akan dia gunakan, hari ini dia ada janji kelompokan di rumah teman nya, jadi dia memilih baju yang simpel namun masih terlihat rapi dan fashionable seperti hoodie putih yang digabungkan jaket tipis berwarna biru muda dengan bawahan celana jeans pensil, itu saja sudah membuat para perempuan mata jelalatan sudah kena pelet.

"Leno" panggil sosok ibu yang wajah nya terlihat keriput di bagian kening nya yang sedang melipat baju di depan tv.

Mendengar ada yang memanggil, Lenora keluar dari kamar nya dengan pakaian yang sudah rapi, "Kenapa, Ma?" tanya Lenora yang baru turun dari lantai 2 setelah mendengar Mama nya memanggil.

"Antarin ini ke kamar Ainee sekalian pasangin, Mama mau berangkat kerja" ucap Mamanya sambil memberikan seprei tebal ke Lenora.

"Tapi Leno ada kerja kelompok sama temen-temen" kata Lenora dengan ekspresi melas nya.

"Udah bentar aja, lagian kamu disana juga cuma main hp doang" kata Mamanya yang membuat hatinya sedikit tersentak dan tiba-tiba saja badan nya bergetar badanya mulai terasa panas dan nafas nya sedikit sesak, tapi ada benarnya juga sih, dengan terpaksa dan wajah kecewa, Lenora ke kamar Ainee dan memasang seprai di kasur yang berukuran king size , sementara Jules, Mamanya pergi meninggalkan pakaian yang baru saja kering dan belum sempat di lipat.

"Gapapa Len, demi kembaran mu ini" ucap Lenora berusaha untuk menguatkan hatinya agar kesedihannya tidak meledak.

Selesai memasang seprai, Lenora bergegas keluar rumah untuk berangkat ke rumah teman nya.Sebenar nya jarak rumah Lenora dengan rumah teman nya sedikit jauh, kalau di tempuh dengan bus sekitar setengah jam baru sampai, kalau jalan kaki sekitar satu jam, tapi karena Lenora gak mau jadi anak durhaka, Lenora harus melaksanakan perintah Mamanya.

Setelah 29 menit 60 detik, Lenora sampai di daerah rumah teman nya, karena katanya jarak rumah teman nya sama halte bus hanya berjarak 5 langkah sudah sampai jadi Lenora sekalian ngitung langkah dia, beneran 5 langkah sampai atau tidak.

"1"

"2"

"6, lah katanya 5 langkah, aku aja sampai 6 langkah" ucap Lenora, padahal yang keenam kaki nya sampai kepentok gerbang rumah teman nya yang bahan utama nya besi mana tebel banget.

Tok tok tok

"Andy,,,,,, main yuk" ucap Lenora sambil sedikit mengangkat kaki nya yang kepentok gerbang rumah teman nya tadi.

"Pala lu main, tugas kelompok belum di mulai nih gegara nungguin lu" ucap Andy cowok dengan rambut mirip oppa-oppa korea dan tinggi badan yang sama seperti Lenora yaitu 172cm.

"Haha, maaf tadi di rumah ada kendala dikit"

"Iya deh serah lu" ucap Andy terus masuk lagi dan pintu nya ditutup, Lenora masih tetap berdiri di depan gerbang tau kalau nanti gerbang nya bakal dibukain lagi.

"Lu jadi kelompokan kagak?" kan bener dibukain lagi sama Andy, sementara yang dibukain gembang hanya cengar-cengir merasa tidak berdosa sama sekali setelah membuat teman nya harus menunggu kedatangan nya.

"Assalamualaikum ya ahli kubur" kata Lenora saat masuk rumah Andy dengan langkah kaki yang sedikit pincang dan tak lupa melakukan gerakan peace yang sedikit dimiringkan kekanan.

Terlihat teman lain nya yang sudah menunggu menatap Lenora dengan tatapan sinis, kecuali Ainee, dan sekali lagi dengan rasa tidak bersalah nya malah memberikan peace ke temen nya.

"Ainee, kembaran mu gini amat" ucap cewek rambut pirang dengan mata sinis yang duduk di sebelah Ainee di sofa panjang berwarna merah.

"Tapi ganteng kan, Clare?" balas Ainee dengan senyum jail dan alis yang naik turun.

"Hih enggak sama sekali", ucap Clare dengan ekspresi wajah yang jijik.

"Apaan sih ribut aja dari tadi, lagian yang paling ganteng disini juga gw" sahut cowok sebelah Andy yang berbaring di depan tv dengan kaki kiri yang ditekuk dan kaki kanan ditaruh diatas lutut kiri nya, tak lupa kedua tangan nya diliat di belakang kepala nya dan pandangan yang melihat kearah atap.

"Lah, kamu aja botak ganteng sisi mananya?" balas Clare yang tidak akan pernah setuju kalau Stevan itu tampan.

Semua langsung tertawa lepas mendengar balasan Clare yang sangat tajam setajam silet, sedangkat orang yang dibilang botal sama Clare hanya menahan amarah diatas sofa panjang seberang Clare, kalau ditanya kenapa enggak mau bangun terus bales perkataan Clare kayak di film-film, jawaban nya adalah 'mager'.

"Sabar, pan" ucap Andy sambil mengelus kepala si botak layak nya bola ajaib yang biasanya dimiliki penyihir-penyihir di filn kartun atau peramal-peramal di film-film fantasi.

"Serah lu, dy, males gw." Kali ini Stevan memilih untuk mengalah, dia yang paling enggak suka kalau teman-teman nya udah menyebut nama orang tua nya, lalu Stevan memiringkan badan nya menghadap senderannya sofa.

"Hayolo Andy, Stevan nya marah" ucap Leno yang meng-kompori agar suasana semakin memanas dan terjadi per-gelutan.

Selagi para laki-laki sibuk dengan per-gelutan mereka, para cewek yang udah mulai bosan mendengar ocehan para laki-laki akhir nya langsung mengeluarkan buku berharap salah satu dari mereka ada yang menotis terus langsung berhenti. Tapi, nama nya juga anak laki-laki mana ada yang mau diajak kelompokan, pasti mereka akan main-main dulu sampai lelah terus kalau acara diskusi nya dimulai mereka bakal lemah, lesu, letoy tidak berdaya dan akhirnya hanya menyimak terus ujung-ujung nya anggota cewek yang ngerjain. Sangat realistis.

Benar saja, walaupun Andy melihat Clare dan Ainee mengeluarkan buku sosiologi yang tebal banget sampai kalau di taruh bunyi nya 'bugh', dia hanya melirik lalu lanjut lagi gangguin Stevan sampai ngamuk-ngamuk, Ainee yang tipikal orang sabar langsung naik darah. "Dah, jadi ngerjain atau gak?!, keburu sore nih"

'Seram' itulah kata yang akan keluar dari mulut semua temannya setelah mendengarkan suara Ainee yang menggelegar di ruang tamu Andy dan berakhir Ainee yang ngos-ngosan dan batuk-batuk. Merasa sudah waktunya kerja kelompok di mulai Stevan langsung turun dari atas sofa dan duduk di lantai dengan malas nya,"Iya-iya"

Semua anak laki-laki langsung mengeluarkan buku sosiologi yang tebal banget, karena mereka masih kesal dengan Ainee yang menghentikan acara mengganggu Stevan di tengah jalan, jadinya Andy menaruh buku nya sengaja di banting, diikuti dengan Stevan dan Lenora.

"Kita bagi tugas ya biar cepet" ucap Clare dengan senyum tidak bersalah nya, dan terlihat menjengkelkan sampai-sampai Stevan pengen ngelempar buku sosiologi nya.

"Karena tugas nya disuruh buat ppt 50 hal lengkap dengan gambar nya dan per bab 10 hal, kita bagi 1 bab per orang" ucap Ainee yang diakhiri dengan senyuman menjengkelkan juga, dan terkesan kayak dipaksain.

"Gak setuju" Clare langsung berdiri dan semua langsung bertanya-tanya kenapa Clare tidak setuju padahal itu sudah di bagi rata. "Kan Ainee ada sakit jantung, jadi Ainee gak boleh dapat bagian dong" lanjut Clare dengan ekspresi wajah yang sedikit marah dan menunjuk Ainee yang terlihat kebingungan.

Ainee yang mendengar alasan Clare yang sebenarnya terdengar klasik langsung menolak alasan Clare karena tidak enak dengan yang lain apalagi dengan saudara nya, Lenora. "Eh?, gapapa Clare, gak usah segitu nya juga kali". Namun karena memang pada dasar nya Clare adalah anak yang keras kepala, apa yang dia kehendaki tidak boleh ditolak sampai terbukti kalau dia salah mengambil keputusan.

"Nanti kalau sakit mu kambuh pas lagi ngerjain gimana, rumah sakit jauh loh, udah mending kamu diam aja, kalau bisa tidur aja biar gak kelelahan banget, nanti bagian mu biar Leno yang ngerjain" ucap Clare dan Lenora yang dari tadi hanya membaca buku yang dia bawa untuk mencari refrensi tiba-tiba di sebut nama nya oleh Clare jadi terkejut dan mendongakkan kepala.

"Aku?, kenapa?" tanya Lenora yang nama nya sebut sama Clare.

"Kamu kerjain bagian nya Ainee, kasihan dia nanti kalau sakit jantung nya kambuh pas lagi ngerjain kan enggak lucu" jawab Clare dengan kedua tangan yang di taruh di pinggangnya berlagak layak nya bos. Clare memang bisa disebut anak yang terlalu mengatur semua nya, dan faktanya Andy sering merasa kesal dengan Clare yang terlalu mengambil semua keputusan sendiri tanpa berdiskusi.

Ainee yang merasa gak enak dengan Lenora menatap Lenora dengan tatapan tidak tega, dan entah kenapa hari ini dia tidak bisa melawan titah nya Clare, seperti ada rasa baru yang muncul di hatinya.

Andy yang tidak tau harus berbuat apa hanya diam saja dan dari pada Andy marah terus mengusir semua teman nya dia langsung kedapur untuk minum, di satu sisi Clare ada benarnya juga soal ketakutan nya akan penyakit Ainee yang sewaktu-waktu bisa kambuh lagi, namun di sisi lain Clare juga salah karena melimpahkan bagian Ainee ke Lenora semua, dan dia sempat terbesit untuk mengatakan 'Kalau kasihan, kenapa enggak kamu saja yang mengambil bagian Ainee.' Sedangkan Stevan yang hari ini mood nya sedang turun hanya menjadi penonton bayaran saja, tidak peduli apa yang akan di lakukan Clare dan lain nya, yang ada dipikiran nya hanya lah tidur.

1 jam 59 menit 60 detik kemudian

"Wahhhh kelar juga tugas nya" ucap Stevan langsung terkapar mencari posisi yang enak untuk melanjutkan tidur nya yang dari awal sudah diganggung dua cecunguk yang sangat pengen Stevan tendang.

"Halah sok capek ngerjain lu, dari tadi aja cuma ngetik 5 lembar juga abis itu tiduran, sisa nya jadi gw yang ngerjain" ucap Andy sambil membereskan buku dan laptop nya sedangkan Stevan cuma nyengir tanpa rasa bersalah, teman yang halal untuk di buang.

Ainee yang tidak ikut mengerjakan tugas kelompok karena di larang Clare hanya bisa tersenyum, tidak bisa merasakan penderitaan mengerjakan tugas kelompok tuh bikin hati enggak nyaman, tapi mau gimana lagi "Gaes, ini gapapa nih aku gak ikut ngerjain?" tanya Ainee dengan tatapan kayak orang gak enakan gitu sambil masukin hp nya kedalam tas. Semua langsung menoleh dengan tatapan seakan-akan berkata 'Menurut lu?"

"Gapapa, lagian udah selesai kita ngerjain nya" jawab Clare yang selesai peregangan lalu tersenyum ke arah Ainee sambil mengelus pundak nya.

Andy yang sudah sangat gedek dengan sikap Clare yang terlalu berlebihan terhadap Ainee langsung berkata"Ya gapapa sih, lagian lu juga kagak ikut ngerjain bagian nya Ainee, semua lu kasih ke Lenora dengan alasan klasik kalau mereka berdua saudara kembar, cuma bisa nyuruh doang, besar omongan doang gw juga bisa kali"

Clare wajah nya langsung memerah dan hampir saja wajah Andy disiram dengan sirup kalau tangan Stevan tidak sigap untuk menghentikan Clare yang ingin menyiram Andy. "Udah, enggak usah di bales, ini juga salah lu, penyakin sesak nafas tuh enggak akan kambuh cuma gara-gara dibuat mengerjakan tugas kelompok, kalau itu terjadi dari dulu Ainee setiap mengerjakan tugas ujian langsung sesak nafas, nyata nya juga enggak". Clare yang mendengar nasihat Stevan langsung terdiam dan raut wajah nya berubah.

Entah angin apa yang melintas diantara mereka, tiba-tiba Lenora teriak meminta tolong, "GAESSS, TOLONGGGG"

Terpopuler

Comments

𝒮🍷⃞⃟Ive•Сɛƨℓιɛα•ଓε🐬♀♛ƐꝈƑ⃝🧚

𝒮🍷⃞⃟Ive•Сɛƨℓιɛα•ଓε🐬♀♛ƐꝈƑ⃝🧚

..

2024-02-07

0

Mawar_Jingga

Mawar_Jingga

halo kak salam kenal, aku mampir nih🤭
mampir dan ikuti kembali "sepotong sayap patah " yaa
mari saling mendukung🤗

2023-09-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!