Ama turun dari taksi, di hadapannya adalah sebuah super mall. Ia berniat membeli buku-buku pelajarannya. Dua hari lagi dirinya akan masuk ke sekolah yang baru. Saat ini yang membuatnya khawatir adalah belum menemukan tempat yang cocok untuk dia tinggali.
Ama berjalan masuk ke dalam mall tersebut. Ia memakai kemeja, rok panjang, hijab, dan tas serba marun, namun sepatu pansus berwarna hitam. Ia tidak begitu suka warna sepatu yang mencolok.
Banyak pria yang melirik dan terpesona melihatnya. Itu karena wajahnya yang cantik serta kulitnya yang putih. Tapi Ama tidak terlalu perduli dengan orang-orang disekelilingnya.
Tiba-tiba seseorang menarik tangan kanannya dari belakang. Membuat dirinya memutar balik badannya. Mata Ama terbelalak melihat orang yang menarik tangannya yang tak lain adalah Jimmy.
Jimmy tersenyum sinis, ia memanggil Ama dengan sebutan adik kecil. Ia pun berpura-pura menanyakan kabar Ama. Ama sangat tidak suka dengan tingkah sepupunya itu. Ia melihat Jimmy seperti melihat Marcel. Ama menghempaskan tangannya membuat Jimmy melepaskan genggamannya.
Jimmy datang dengan dua orang temannya. Dan salah satunya menanyakan siapa gadis yang ada di hadapan mereka ini kepada Jimmy. Rando mengatakan bahwa gadis yang ada di hadapannya itu sangat cantik.
Namun, Jimmy menatap Ama sinis. Ia mengatakan bahwa Ama bukanlah siapa-siapa dan hanya seorang anak kecil yang selalu membuat onar dirumahnya. Beni menanyakan keseriusan Jimmy menjawab pertanyaan Rando. Karena ia mendengarnya tadi bahwa Jimmy menyebutnya dengan adik kecil.
Jimmy tersenyum kecil dan mengatakan jika Ama adalah keluarga yang telah dibuang. Dia telah dijual pada seorang pria sudah pasti Ama sekarang sudah menjadi seorang pelacur menurut Jimmy. Jimmy sengaja meninggikan suaranya agar orang-orang mendengarnya dan membuat Ama malu.
Dan benar saja, semua yang berada di sekitar mereka terkejut mendengar kata yang di ucapkan Jimmy. Mereka menjadi memandang sinis ke arah Ama. Tapi, Ama bisa menahan emosinya. Ia tidak mau gegabah dalam mengambil tindakan.
Ama hanya menatap tajam ke arah Jimmy. Lalu ia berbalik badan untuk menghindar dari Jimmy. Tapi tidak di sangka Jimmy malah menarik jilbab Ama dari belakang dan membuat Ama terduduk di lantai.
Ama melihat ada pergerakan dari beberapa anggota bosnya tapi, ia memberikan kode agar mereka tetap diam. Dalam hati Ama ingin membuktikan dirinya kuat. Bukan gadis kecil yang selalu di tolong.
"Hei Ama, kau tidak pantas memakai jilbab ini pelacur! hahaha", Jimmy tertawa geli sambil menarik jilbab dari belakang Ama serta membuat kedua teman Jimmy ikut tertawa.
"Siapa kau menilai ku pantas atau tidak memakai jilbab! Kau ini hanya manusia bermulut sampah!" balas Ama dengan senyuman kecilnya
"Kau!" Jimmy merasa terhina ia semakin kuat menarik jilbab Ama, membuat ama sedikit sulit bernapas.
Tidak lama dua sekuriti datang meleraikan pertengkaran meraka. Ama dan Jimmy kembali berdiri sambil merapikan pakaian mereka. Setelah itu Jimmy malah memerintah sekuriti itu untuk mengusir Ama karena ia tidak pantas berada di tempat itu dan semua kekacauan ini berawal dari dirinya.
"Sudah diam! Bukan hak kalian menilai orang layak di sini atau tidak. Memangnya kalian yang punya tempat ini?" ucap sekuriti satunya lagi.
Ama tersenyum geli. Sedangkan Jimmy lagi-lagi merasa terhina karena kata-kata sekuriti itu yang hampir sama dengan perkataan Ama sebelumnya. Ama pun berterima kasih kepada mereka karena telah membatunya. Ama pergi meninggalkan Jimmy yang masih berdiri di tempatnya melihat ke arah Ama dengan tatap benci. Tapi, Ama tidak memperdulikannya.
***
Ama sudah selesai membeli buku-buku yang ia perlukan. Tidak lupa juga buku resep masakan karena ia sangat suka memasak apalagi bakal tinggal sendiri.Ia berjalan keluar mall dan mulai memesan taksi online.
Dari kejauhan ternyata Jimmy melihat Ama lagi. Ia meneriaki Ama dengan sebutan pelacur. Jimmy belum puas menyiksa dan mempermalukan Ama. Jimmy dan ke dua temannya langsung berlari mengejar Ama.
Ama berlari sekuat tenaganya agar terhindar dari kejaran Jimmy dan kedua temannya. Ia asal lari saja tidak tahu tujuannya. Sesekali ia melihat kebelakang.
Bruk! Ama menabrak pedagang gulali. Ama cepat-cepat meminta maaf pada abang penjual gulali. Ia masih panik dan mencoba lari lagi karena Jimmy dan temannya masih terlihat mengejarnya.
Bruk! Lagi-lagi Ama menabrak. Kali ini ia menabrak orang yang sedang berjalan. Ama segera meminta maaf lagi pada wanita yang ditabraknya.
"Hati-hati dong mbak. Sakit tau!", teriak mbak yang di tabrak Ama. "Tadi hati aku yang sakit eh malah sekarang lengan aku yang sakit. Hiks.."
Ama melihat kebelakang lagi. Tapi, Jimmy belum nampak. Ama berfikir Jimmy masih jauh. Ama terus berlari sampai Jimmy benar-benar tidak mengikutinya lagi.
Nisa anak pemilik warung mie ayam sedang asik meracik mie ayam. Lalu ia melihat seorang gadis sedang berlari dan menabrak orang. Gadis itu mulai dekat dengan steling mie ayamnya. Ia berinisiatif menghadang gadis itu dengan berdiri di samping steling dan merentangkan kedua tangannya.
Bruk! Benar saja gadis itu hampir menabrak steling mie ayamnya kalau saja Nisa tidak menghadangnya.
"Maaf mbak saya tidak sengaja. Saya buru-buru", ucap Ama dan mau lagi lagi.
Nisa langsung menarik tangan Ama, " Kamu ini kenapa? Kok kayak ketakutan gitu?"
Ama melihat kebelakang lagi, wajahnya sangat terlihat cemas.
"Kamu lagi di kejar-kejar orang ya?"
Ama menganggukkan kepalanya.
"Sini deh, aku punya ide".
Nisa menarik Ama masuk kedalam warungnya. Ia menghampiri seorang pria yang memakai seragam karyawan mie ayam.
" Sstt.. bang Tono", panggil Nisa.
"Apaan?" jawab Tono.
"Pinjam almamater bg!"
"Almamater? Kau kira di kampus?"
"Cepetan buka! urgent nih! Sekalian topinya, " Paksa nisa sambil melototi Tono.
"Iya ah, bawel banget!" ucap Tono sambil melepaskan kancing bajunya satu persatu. "Nih!" Tono memberikan seragamnya sekaligus topinya.
Tono pun pergi naik tangga dengan memakai kaos putih.
"Nih pake", Nisa memberikan seragam pada Ama.
Ama langsung mengerti apa yang di maksud gadis yang baru ia kenal itu. Ama memakai seragam itu tanpa mengganti bajunya.
" Nih pakai sendalku dan tasmu biar aku simpan", ucap gadis itu lagi.
Tanpa membantah Ama menuruti perintah gadis itu.
"Nih, kain lap. Kamu pura-pura ngelap meja yang di ujung sana ya."
Ama menuruti saja. Ia bergegas mengelap meja yang di maksud. Sedangkan Nisa menyimpan sepatu dan tas milik Ama di laci bawah stelingnya. Dan mengambil sendal yang lainnya di laci yang sama untuk di pakainya.
"Untung aku selalu bawa dua sendal", gumam Nisa.
Tiba-tiba tiga orang pria berhenti di depan warung mie ayamnya. Mereka terlihat terengah-engah sambil melihat ke sekeliling.
"Pasti itu mereka", gumam Nisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Fira Ummu Arfi
💪💪
2022-08-18
0
Fira Ummu Arfi
lanjuttttt
2022-08-18
0
Narubi
Lanjutkan
2022-08-03
0