Dunia Purnama Yang Kelam

Dunia Purnama Yang Kelam

1. Bima Sakti

Di sebuah aula yang sangat luas terdapat beberapa orang memakai jas berwarna hitam. Mereka tampak gagah dan juga sangar. Di tengah-tengah dari mereka tampak seorang pria sedang duduk di sebuah kursi. Dia adalah seorang pemimpin sebuah organisasi dan juga CEO dari sebuah perusahaan ternama. Wajahnya tampak sangar namun banyak yang bilang ia begitu tampan dan berkharisma.

Bruk!

Seorang gadis belia yang sangat cantik, di lemparkan kearahnya. Gadis itu sampai terlungkup dilantai. Sakti, pria yang duduk itu menatap tajam kearah Marcell yang telah melemparkan gadis itu dihadapannya.

"Siapa dia Marcell? Aku tidak menginginkan anak kecil. Kau tau itu kan?", ucap Sakti memperingatkan Marcell.

“Maaf, Tuan Sakti. Tapi, aku yakin dialah yang kau inginkan. Aku membawanya kemari. Karena aku tidak sanggup menjaganya lagi”, tutur Marcell meyakinkan Sakti.

Ama menggenggam erat tangannya. Ia sangat marah mendengar perkataan Marcell. Padahal dari awal pun dia tidak sudi tinggal di bersamanya. Ama pun berdiri serta mengibas-ngibas bajunya yang kotor dengan tangannya.

"Saya mohon tuan, terimalah saya. Saya siap membantu tuan", ucap Ama penuh harap.

Marcel tersenyum dengan perkataan Ama. Setidaknya ia tidak perlu susah payah membujuk Ama.

Ama melirik Marcell, pamannya. Sambil melirik Ama melanjutkan permohonannya pada Sakti.

"Saya mohon percayalah kepada saya Tuan. Saya akan setia kepada Tuan. Lagi pula, saya ingin terlepas dari kehidupan yang suram bersamanya. Lebih baik saya hidup bebas dari pada harus terbelenggu bersama orang jahat yang telah membunuh kedua orang tua saya".

Marcell terus memperhatikan Ama yang sedang berbicara di hadapan mereka. Entah sejak kapan Ama bisa bicara seperti itu kepada orang lain. Sedangkan setahunya Ama itu pendiam dan tidak banyak bicara setelah kepergian kedua orang tuanya.

“Pembunuh!”, tekan Ama melihat Marcell dengan tatapan tidak sukanya.

“Ama berhenti mengatakan itu padaku. Aku ini pamanmu. Jaga ucapanmu!”, tegas Marcell yang terluka mendengar ucapan Ama.

Kemarahan Ama meluap karena Marcell menyebut dirinya sebagai paman, "Paman katamu? Kamu bukan pamanku! Orang yang sudah membunuh orang tuaku dan menghancurkan kehidupanku tidak pantas di sebut sebagai paman. Aku tidak sudi!"

Sakti sangat jengah melihat mereka bertengkar. Terlebih mereka bertengkar dihadapannya dan di markas miliknya. Sakti merasa dia tidak dihargai sama sekali. Sakti marah dan berteriak menyuruh mereka berhenti bertengkar. Lalu, mereka langsung berhenti bertengkar takut dengan kemarahan Sakti. Tapi raut wajah Ama masih terlihat kesal.

Sakti kembali melihat Ama dengan seksama. Ia melihat satu persatu bagian tubuh Ama. Mata, hidung, bibir, Sakti memperhatikannya. Tiba-tiba hal itu membuat Ama merasa takut. Mungkinkah ia salah menilai orang yang ada di depannya? Ama mundur selangkah karena merasa risih di perhatikan oleh Sakti.

“Baiklah Marcell, aku percaya padamu. Mulai hari ini gadis ini milikku”, ucap Sakti sambil tersenyum.

Marcell tersenyum gembira bahwa Ama diterima oleh Sakti. Marcell menyebutkan uang senilai seratus juta rupiah serta ia ingin semua hutang-hutangnya pada Sakti semuanya lunas.

Sakti menyunggingkan senyumnya. Dia bertanya sekali lagi pada Marcell apakah ia yakin menjual gadis kecil itu dengan harga demikian? Marcell mengangguk menandakan semua itu cukup dengan harga Ama.

Sakti menyuruh Dikky untuk mengambil sebuah cek. Lalu, Sakti menuliskan nominalnya di cek tersebut dan memberikannya pada Marcell dan menyuruhnya cepat-cepat pergi keluar dari markasnya.

Marcel begitu senang dengan cek ditangannya. Ia tersenyum pada Ama yang masih berdiri. Ia merasa tidak sia-sia menahan Ama selama ini. 

Marcel langsung pergi dari tempat itu tanpa mengucapkan apa-apa kepada Ama. Dia sama sekali tidak perduli dengan Ama. Mau diapakan Sakti juga Marcell tidak perduli. Ya, seperti itulah kesannya yang ditangkap Ama.

Setelah Marcell keluar dari markas, Sakti menanyakan kembali alasan Ama yang sangat berminat untuk menerimanya. Dengan penuh percaya diri Ama mengatakan dirinya ingin sekali menjadi bagian dari kelompok Bima Sakti. Bahkan ia mengusul agar dirinya di jadikan mata-mata untuk kelompok tersebut. 

Sakti tertawa geli dengan permintaan Ama. Sakti melihat Ama dari atas sampai kebawah dan keatas lagi. Sakti benar-benar tidak percaya dengan Ama melihat tubuh ama yang mungil dan memakai baju yang tertutup serta memakai hijab. Sakti bertanya mungkinkah Ama berbicara seperti itu hanya untuk belajar berkelahi dan strategi agar bisa balas dendam dengan Marcell.

Ama terus meyakinkan Sakti. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak ingin mengotori tangannya dengan najis dari kulit Marcell. Ama benar-benar jijik dengannya. Ama bersungguh-sungguh mengabdi pada Sakti karena telah membantunya keluar dari penyekapan Marcell. Sakti tidak memotong pembicaraan Ama, ia terus mendengarkan gadis itu karena penasaran dengan rencananya.

Ama mengungkapkan statementnya dengan mengatakan bahwa sudah pasti Sakti punya banyak sekali musuh yang ingin menjatuhkannya. Dan sudah pasti sering sekali mereka berkelahi untuk mendapatkan kemenangan. Dalam perkelahian itu pasti ada orang-orang yang terluka parah dan dilarikan ke rumah sakit. Jika menjadi dokter ia sekalian bisa menolong dan juga bisa menguping pembicaraan apabila pasiennya adalah musuhnya. Jadi yang diinginkan Ama adalah Sakti mau menyekolahkannya sampai ia menjadi dokter tanpa semua orang tau bahwa dirinya adalah anak buah Sakti. 

Sebenarnya Sakti sangat geli mendengar ucapan Ama. Tapi, ia tidak mau mematahkan semangatnya. Padahal konsep mata-mata tidak seperti itu. Ama masih terlalu polos pikirnya. Sakti masih mendengarkan Ama.

Ama masih mengungkapkan keinginannya bahwa nanti pada saat dia menjadi mata-mata, bahwa ia punya usul agar dirinya diberi jam tangan canggih yang spesial khusus untuk berkomunikasi dengannya. Jadi, tidak membuat orang lain terutama musuhnya curiga bahwa dia adalah anak buah Sakti.

Sakti sangat keheranan dengan perkataan Ama. Dia memikirkannya sejauh itu. Sejak kapan dia merencanakan itu semua. Kemudian salah satu anggota sakti tidak bisa menahan tawanya lagi. Tapi, malah di ikuti dengan anggotanya yang lain. Markas pun jadi ricuh dengan tertawa mereka.

Sakti sangat jengkel melihat mereka tertawa padahal Sakti tidak ada tertawa sama sekali. Mereka sama sekali tidak menghargai dirinya, pikir Sakti. Sakti pun berteriak menyuruh semuanya berhenti tertawa. Dalam sekejap markas kembali hening.

Sakti tidak ada pilihan lain. Ia sudah terlanjur menerima Ama. Ia mengatakan akan memberikan Ama kesempatan karena melihat kesungguhan Ama menjadi anak buahnya. Dan Sakti juga mengatakan tentang konsekuensinya jika Ama gagal dalam misi yang diberikan padanya. Apalagi jika Ama berniat untuk mengkhianati dirinya maka, Sakti tidak akan segan menghukumnya walaupun dia seorang gadis kecil.

Ama paham dengan apa yang di jelaskan oleh Sakti. Ama berjanji akan berusaha menjadi anak buah yang mampu menyelesaikan misinya dengan baik. Dan  Sakti bisa memegang janjinya bahwa Ama akan setia sampai mati menjadi anak buah Sakti.

Sakti mengangguk dengan janji-janji yang diberikan oleh Ama. Sakti mengatakan bahwa ia ingin bukti bukan hanya janji. Dan sekali lagi Ama bisa memastikan dirinya tidak akan berkhianat. 

Sakti meminta jasnya pada Dikky. Sambil memakai jas ia mengatakan untuk hari ini Ama bisa tinggal disini. Anak buahnya yang lain harus bisa menjaga mata-mata kecilnya ini. Tidak ada satu orang pun yang boleh menyentuh Ama. Semua anak buah Sakti mengangguk paham pada perintah Sakti. Dan setelah itu Sakti pun pergi keluar dari markasnya.

***

Terpopuler

Comments

rika yudesni

rika yudesni

baru mampir

2022-10-16

1

Fira Ummu Arfi

Fira Ummu Arfi

folback kak, sdh ku follow yaa 💃💃

2022-08-18

0

Narubi

Narubi

Butuh dialognya, seru ceritanya. Tapi butuh dialog, semangat kakak.
aku dah mampir ya

2022-08-03

3

lihat semua
Episodes
1 1. Bima Sakti
2 2. Mulut Sampah
3 3. Berteman dengan Nisa
4 4. Kembali Sekolah
5 5. Nisa Dikerjai Raja
6 6. Latihan
7 7. Ustadz Ridwan
8 8. Nilam Diculik
9 9. Jimmy Menyerang Lagi
10 10. Raja Datang Menolong
11 11. Misi Andara
12 12. Penyelamatan Nilam
13 13. Penyamaran Andara
14 14. Villa Sakti
15 15. Tersengat Lebah
16 16. Hana dan Bahar
17 17. Om Si Pelanggan Tetap
18 18. Sebuah Jam Tangan
19 19. Pertemuan Andara dan Sakti
20 20. Purnamaku
21 21. Tawaran Sakti
22 22. Khawatir
23 Andara Bertemu dengan Nilam
24 Superman-Ku
25 Pernikahan Sakti dan Nilam
26 Raja Patah Hati
27 Pengawal Baru Nilam
28 Awal Jimmy Berubah
29 Ama di Keroyok
30 Sakti Cemburu
31 Nisa Si Drama Queen
32 Adik Kandung Sakti
33 Ama Tinggal di Rumah Sakti
34 Rencana Jahat Burhan
35 Kedatangan Hana
36 Pertikaian Ama dan Nisa
37 Salah Sasaran
38 Penyiksaan Oleh Sakti
39 Nisa Melarikan Diri
40 Cinta tapi Musuh
41 Salah Sasaran 2
42 Pertikaian Ama dan Nisa 2
43 Raja Masih Perduli
44 Sakti dan Saka
45 Misi Pembebasan
46 Guntur si Dalang
47 Balas Dendam Jimmy pada Saka
48 Terungkapnya Kematian Brama
49 Hana di Sandera
50 Pengkhianatan Guntur Pada Saka
51 Matilah Kau (Ama)
52 Nilam VS Dua Anak Buah Guntur
53 Sakti vs Doni
54 Andara VS anak buah Guntur
55 Penderitaan Hana
56 Gagal Untuk Bertahan
57 Ama Dalam Bahaya Lagi
58 Saka vs Doni
59 Tetap Bertahan
60 Kesedihan Ama
61 Sedih yang Belum Berakhir
62 Kepergian Orang Terkasih (End)
Episodes

Updated 62 Episodes

1
1. Bima Sakti
2
2. Mulut Sampah
3
3. Berteman dengan Nisa
4
4. Kembali Sekolah
5
5. Nisa Dikerjai Raja
6
6. Latihan
7
7. Ustadz Ridwan
8
8. Nilam Diculik
9
9. Jimmy Menyerang Lagi
10
10. Raja Datang Menolong
11
11. Misi Andara
12
12. Penyelamatan Nilam
13
13. Penyamaran Andara
14
14. Villa Sakti
15
15. Tersengat Lebah
16
16. Hana dan Bahar
17
17. Om Si Pelanggan Tetap
18
18. Sebuah Jam Tangan
19
19. Pertemuan Andara dan Sakti
20
20. Purnamaku
21
21. Tawaran Sakti
22
22. Khawatir
23
Andara Bertemu dengan Nilam
24
Superman-Ku
25
Pernikahan Sakti dan Nilam
26
Raja Patah Hati
27
Pengawal Baru Nilam
28
Awal Jimmy Berubah
29
Ama di Keroyok
30
Sakti Cemburu
31
Nisa Si Drama Queen
32
Adik Kandung Sakti
33
Ama Tinggal di Rumah Sakti
34
Rencana Jahat Burhan
35
Kedatangan Hana
36
Pertikaian Ama dan Nisa
37
Salah Sasaran
38
Penyiksaan Oleh Sakti
39
Nisa Melarikan Diri
40
Cinta tapi Musuh
41
Salah Sasaran 2
42
Pertikaian Ama dan Nisa 2
43
Raja Masih Perduli
44
Sakti dan Saka
45
Misi Pembebasan
46
Guntur si Dalang
47
Balas Dendam Jimmy pada Saka
48
Terungkapnya Kematian Brama
49
Hana di Sandera
50
Pengkhianatan Guntur Pada Saka
51
Matilah Kau (Ama)
52
Nilam VS Dua Anak Buah Guntur
53
Sakti vs Doni
54
Andara VS anak buah Guntur
55
Penderitaan Hana
56
Gagal Untuk Bertahan
57
Ama Dalam Bahaya Lagi
58
Saka vs Doni
59
Tetap Bertahan
60
Kesedihan Ama
61
Sedih yang Belum Berakhir
62
Kepergian Orang Terkasih (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!