Selingkuh

"Kakak?. Apa yang kakak lakukan di sini?. Di mana kak Anne, bukannya kakak keluar bersama kak Anne" tanya Zeline. Mereka kebetulan saja di pertemukan di mall yang mereka datangi. Jovi terkejut melihat kedatangan adiknya.

Zeline Zakeisha adik Jovi. ia masih duduk bangku sekolah SMA, hanya sebuah kebetulan berjalan searah dengan adiknya sendiri. Zeline sangat terkejut siapa wanita yang bersama dengan Jovi sekarang ini, apa kakaknya sedang berselingkuh dengan wanita lain.

"Siapa dia kak?. Aku belum pernah melihat wanita lain bersama kakak selain kak Anne. Jawab yang jujur kak Jovi, siapa wanita ini?". tanyanya semakin penasaran dengan sosok wanita yang berada di samping Jovi.

"Sedang apa kamu di sini?. Pulang ke rumah, jangan banyak jalan kamu Zel. Apa tugas sekolah sudah kamu kerjakan?". Bukan menjawab malah bertanya balik pada adiknya Zeline.

"Jangan alihkan pembicaraan aku kak. Siapa wanita ini, oh atau jangan-jangan dia adalah selingkuhan kak Jovi. Wah keren sekali, ingat kak!!! Kak Jovi tidak menjadi posisi yang sekarang ini dari bantuan Kak Anne. Jangan sampai kakak seperti kacang yang lupa dengan kulit" ucap ancaman pada Jovi membuat keadaan semakin rumit.

"Lebih baik kamu diam!, itu bukan urusan kamu Zel. Pulang sana, jangan menganggu ketenangan kakak" kata Jovi dengan sedikit tenang. Suara teriakan Zeline membuat orang melihat padanya, tanpa basa basi ia meninggalkan Zeline lalu menarik tangan Clarinta.

Mereka akhirnya pergi meninggalkan Zeline bersama teman yang lain. Kakaknya sudah berubah, tidak seperti dulu lagi selalu setia dengan cintanya Anne. Dengan cepat berlalu pergi meninggalkan tempat yang mereka kunjung.

"Sayang, kita cari tempat lain saja. Kita akan makan di sana, di sini banyak orang yang mengenali kita. Kita pergi sekarang ya" ajaknya Jovi untuk segera meninggalkan mall tersebut. Clarinta hanya mengangguk saja dan ikut apa kemauan Jovi.

Aleysia terus mencari keberadaan Anne, ia tidak mendapati juga Anne di dalam rumah. Bertanya pada suami kemana pergi anaknya itu?. Apa hari ini dia sibuk kerja di luar juga, tanpa ada rasa ragu ia datang menemui suaminya dan berkata.

"Kemana Anne?. Bukannya dia sedang sakit, di kamar juga tidak ada dia?" tanya Aleysia penasaran tiba isi kamar tidak melihat keberadaan Anne.

"Dia sudah keluar dan di jemput oleh bahawan tuannya. Aku sangat jika terjadi sesuatu dengan dia, apa kamu tahu dia lakukan apa sampai di panggil oleh tuannya." Danial masih memikirkan keadaan anaknya di luar sana. Selama di luar kota, ia tidak tahu apa saja yang di alami oleh anaknya sendiri.

"Memangnya ada urusan apa ya sampai harus di panggil. Apa Anne melakukan kesalahan di tempat kerjanya?".

"Aku juga tidak tahu. Doa saja anak kita selalu baik disana" kata Danial berusaha untuk tidak khawatir. Menikahi lagi bukan untuk kepentingan sendiri melainkan untuk memberikan kasih sayanb seorang ibu untuk Anne.

Kau berharap anakmu baik saja di sana. Aku tidak peduli apapun tentang keadaan anak kamu, mau dia dapat hukuman dari tempat kerjanya atau mungkin ada berurusan dengan yang lain. Aku sama sekali tidak peduli...

Visual Aleysia Calesthane

Begitulah nasib anaknya selama ini. mendapatkan didikan yang tidak baik dari Aleysia, menyuruh anaknya bekerja bukan melanjutkan S2 di luar negeri. Anne ingin sekali melanjutkan kuliahnya namun ibu tirinya tidak memberikan izin melainkan menyuruh dia bekerja.

Masih di tempat yang sama Brian menunggu jawaban dari Anne. Ia mau bertanggung jawab atas perbuatan yang di lakukan semalam, memberikan tanggung jawab bukaj berarti saling mencintai. Brian yang masih terluka dengan perasaan dia sendiri melihat kekasih yang selingkuh dengan pria lain.

"Tapi bagaimana dengan kekasih saya?. Apa sebaiknya aku memberitahukan tentang perawan aku ini, aku tahu, dia pasti masih menerima aku dengan keadaan yang sekarang ini". kata Anne dengan percaya diri. Ia tidak tahu, bahwa Jovi adalah sahabat tuan Brian. Dia masih merasa, kalau Jovi sangat tulus mencintainya.

"Oke. Kita lihat saja, apa benar yang kamu ucapkan atau saya yang benar" dengan nada sombong Brian berkata seperti itu. Sangat di sayangkan di saat masalah seperti itu Jovi tidak mengangkat telepon dari Anne.

"Bagaimana?. Apa dia tidak mengangkat telepon dari kamu, kalau boleh tau. Siapa namq kekasih kamu?" tanya Brian ingin tahu sosok kekasih yang terlalu di cintai oleh Anne.

Anne memberikan sebuah foto kekasihnya yaitu Jovi, Brian melihat foto langsung terkejut. Sosok yang ada di foto itu adalah sahabat sendiri yang berselingkuh dengan kekasihnya.

Jovi adalah kekasih wanita ini?. Jadi dia sudah memiliki kekasih?. Kenapa aku tidak tahu, apa jangan-jangan selama ini mereka memang sudsh menjalin hubungan di belakang aku. Aku harus cari tahu sebenarnya apa yang terjadi?.

"Apa kamu masih tulus mencintainya?. Apa kamu tidak merasa curiga kemana ia pergi dengan siapa ia pergi. Kenapa kamu bisa polos seperti ini, gampang sekali seorang pria bisa bermain dengan hatimu". masih dengan nada sombong.

"Aku yakin dia tidak akan pernah mempermainkan perasaan aku. Tidak peduli apa kata orang, Kekasih aku tidak akan bermain dengan wanita lain di luar sana". ujarnya masih meyakinkan diri percaya dengan kekasihnya.

"Sebelum selesai dalam satu minggu ini. Cepat berikan jawabannya, saya tidak suka orang yang terlambat dengan keputusan yang saya buat. Semoga kamu mengerti" jawabnya Brian. Ingin sekali melampiaskan rasa sakit pada Anne, namun sekarang belum waktunya. Ia harus menjaga imagenya dulu dan setelah menikah nanti semua rasa sakit akan di keluarkan.

Brian sudah selesai dengan urusannya, tanpa basa basi lagi ia meninggalkan Anne sendirian di taman. Dia memanggil Oden untuk menjalankan rencana selanjutnya, tidak butuh waktu lama Oden sudah membuat rencana yang bisa membuat hati Anne lebih sakit. Sebuah kesalahan Clarinta akan di hempaskan pada wanita lain, ia tidak peduli sama sekali atas apa yang di perbuat.

Kyra datang mengunjungi ke rumah Anne. Memastikan keadaan Anne sekarang, rumah Anne kosong, hanya ada pelayan di rumah Anne. Kyra bertanya kepada pelayan kemana orang rumah pada pergi?.

"Maaf non, anda cari siapa?" tanya pelayan sembari membuka pintu depan rumah.

"Annenya ada?. Saya temannya Anne" jawab Kyra.

"Oh mereka sudah keluar semua. Maaf ya non". Pelayan itu menutup pintu karena majikannya sedang tidak berada di dalam rumah.

Kemana dia pergi. Dia tidak memberikan kabar sama sekali pun, apa dia sakit parah atau terjadi sesuatu dengan dia. Aku harus cari Anne, semoga dia tidak kenapa-kenapa.

Kyra masih khawatir dengan keadaan Anne. sudah seharian ia tidak mendapat kabar dari Anne, setelah berkunjung ke rumah Anne langsung pulang ke rumah.

Di sisi lain, Anne masih memikirkan perkataan Brian tadi, dia merasa bahwa kekasihnya tidak seperti yang dulu ia lihat. Waktu yang senggang tidak ada sama sekali untuk Anne, dengan begitu Anne merasa curiga. Apa benar, Jovi selama ini bermain dengan wanita lain?.

Anne membuka ponsel, melihat jam menunjuk pukul 12 siang. Ia mencari restoran karena sudah lapar belum makan dari pagi tadi. Saat di restoran Anne melihat Jovi sedang bersama dengan wanita lain, yang anehnya wanita tersebut senior sekolahnya dulu.

Ia langsung menghampiri Jovi yang ada di sana, lalu memanggilnya...

"Sayang?. Sedang apa di sini?. Cla, kamu Cla kan?" tanya Anne yang tiba-tiba datang kebetulan berjumpa dengan mereka.

Tentu saja Jovi terkejut dengan kedatangan Anne yang sudah berdiri di depannya. Anne bingung kenapa mereka bisa barengan bersama?. Ia tidak curiga apapun terhadap Jovi yang sedang berduaan dengan Clarinta. Walaupun Jovi memakai masker, Anne masih tetap bisa mengenali wajah Jovi.

"Kenapa kamu bisa ada di sini?. Ayo ikut aku, maaf ya Cla. Aku harus pulang dulu, mas ini saya bayar." Jovi mereasa tidak enak dengan Clarinta tapi terpaksa meninggalkannya sebelum Anne curiga padanya.

"Jawab pertanyaan aku?. Kenapa Clarinta bisa bersama kamu sayang, atau jangan-jangan..." belum sempat selesai bicara sudsh di potong oleh Jovi.

"Jangan menuduh aku seperti itu. Kita hanya kebetulan saja bertemu jadi kami mampir di restoran dan makan siang bersama. Jangan pernah berpikir yang bukan-bukan Anne". ucap Jovi.

Anne?. Tidak biasanya dia menyebut nama 'ku, dari sikapnya seperti dia sudah berubah dari yang dulu. Apa benar Jovi bermain dengan wanita lain, dan apa benar yang di katakan Tuan Brian itu adalah kenyataan?.

Mereka pun pulang ke rumah masing-masing. Tidak ada rasa curiga di antara mereka, Anne yang hendak ingin bertanya tentang Clarinta langsung di cegah oleh Jovi untuk tidak bertanya tentang Clarinta.

Di rumah

Brian mengambil sebuah ponsel, mengirim sebuah foto pada Clarinta dan mengancam ia akan membunuh Jovi secepatnya. Pesan tersebut cepat di ketahui oleh Clarinta,, buru-buru ia menelpon Jovi untuk segera berhati-hati keluar dari rumah.

Clarinta sangat terkejut dengan ancaman Brian, dia tidak pernah lihat Brian sekejam ini. Apa karena hati yang sakit karena ulah darinya sendiri atau kejadian yang waktu itu. Brian sedang bersama wanita malam di sisinya, ia tidak peduli apa komentar ayahnya malahan lebih besar yang sekarang amarah dendam pada ayahnya sendiri.

"Aku menyuruh kamu menikah!, bukan bermain dengan banyak wanita seperti ini. Cari wanita yang harus kamu nikahi, ayah tidak mau tahu itu" ucap dengan nada emosi melihat tingkah laku anaknya tersebut.

"Papa tenang saja. Aku akan mencari istri untuk papa, dan satu lagi. Jangan pernah mendapatkan maaf dariku atas kematian ibu"

Dommm.... bagaikan kilat yang menghantam tanah bumi. Selama ini sikap Brian dan juga kebaikan yang di lakukan semua hanyalah drama bukan benar apa adanya. Pradana terkejut apa maksud semua ini.

"Baiklah. Waktu hanya tinggal enam hari lagi. kalau tidak bisa, jangan salahkan papa".

Hanya karena kematian ibunya, menjadi seorang pria yang kejam dan menaruh dendam pada ayah sendiri. Tidak peduli apapun dia orang tua atau tidak, jika sudah melukai hati dan perasaan semua akan mati di tangannya.

Bersambung

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***