Pagi menjelang,
Marissa baru saja bangun dari tidurnya. Ia bergegas mencuci muka kemudian berlari keluar dari kamarnya.
Disaat Marissa berlari tanpa sengaja ia bertabrakan dengan Marcello yang ingin menuju ruang makan. Ia ingin sarapan dan setelah itu berangkat ke kantor.
Brughkk ...
Tubuh Marissa terpental kebelakang. Marissa mengelus bokongnya yang sakit sambil mendongak. Marcello terkekeh pelan seraya mengulurkan tangannya kepada Marissa.
"Sini, biar Daddy bantu."
Marissa menyambut uluran tangan Marcello sambil menekuk wajahnya.
"Kenapa pagi-pagi begini sudah berlarian, Cha? Dan kamu itu sepertinya senang, ya ditabrak sama Daddy," ucap Marcello sambil terkekeh.
"Aku ingin menemui Pelayan yang kemarin mencuci pakaianku," ucap Marissa sambil membuang muka karena Marcello terus menatapnya dengan tatapan tajam.
"Sebaiknya ikut Daddy ke ruang makan, kita sarapan dulu," ajak Marcello.
Bolehkah aku bertanya sesuatu padamu, Dad? Ini tentang Mamah," ucap Marissa sembari mengikuti langkah kaki Marcello.
"Baiklah, tanyakan saja. Tetapi sambil sarapan, ya. Soalnya Daddy sudah terlambat," sahut Marcello.
Setibanya di ruang makan, para Pelayan sudah bersiap untuk melayani mereka. Marcello duduk di kursi kesayangannya sedangkan Marissa duduk disamping Marcello. Kursi itu sengaja ia pilih agar jaraknya dengan lelaki itu tidak terlalu jauh.
Setelah para Pelayan selesai menghidangkan makanan keatas piring, para Pelayan itupun segera menjauh kemudian membiarkan Marcello dan Marissa menikmati sarapan paginya.
Marcello sudah memulai sarapannya sedangkan Marissa masih memainkan garpu dan sendok yang ada di tangannya tanpa berkeinginan menyuap makanan itu.
"Dad," Marissa meletakkan kembali garpu dan sendoknya keatas piring kemudian menatap Marcello yang masih fokus dengan sarapannya.
"Hmmm," gumam Marcello tanpa melihat kearah Marissa.
"Sebenarnya Daddy itu cinta gak sih sama Mamah?" tanya Marissa.
Marcello menghentikan sarapannya kemudian menatap lekat kearah Marissa. "Ya, Daddy sangat mencintai Mamamu, Marissa," jawabnya.
"Lalu kenapa Daddy mengkhianati Mamah? Daddy bahkan tidak pernah mempedulikan bagaimana perasaan Mamah saat itu dan lebih memilih berselingkuh dengan sahabat Mamah sendiri! Apakah itu yang dinamakan cinta?!" Raut wajah Marissa berubah. Ia marah, tetapi masih bisa mengontrol perasaannya.
Marcello menghembuskan napas berat. "Cha, apakah tidak terlalu pagi untuk membahas hal itu?"
Marissa menggelengkan kepalanya, "Tidak," ketus Marissa.
"Sebenarnya masalah ini adalah masalah pribadiku bersama Melinda dan rasanya sangat sulit untuk menceritakannya kepada orang lain," lirih Marcello sambil menatap kosong kearah lain.
"Tetapi aku bukanlah orang lain, aku adalah anak kalian! Apakah aku juga tidak boleh tahu?!"
Marcello menoleh kepada Marissa dan terdiam sejenak sambil memperhatikan Gadis itu dengan seksama. "Maafkan aku, Cha. Aku tidak bisa!"
Marcello bangkit dari tempat duduknya kemudian melangkah meninggalkan Marissa. Marissa tidak tinggal diam, Gadis itu turut bangkit dan melangkah mengejar Marcello. Marissa meraih tangan Marcello dan membuat lelaki itu menghentikan langkahnya.
"Aku bilang katakan, katakan!!!" teriak Marissa dengan mata berkaca-kaca sembari menatap Marcello.
"Lepaskan!" nada bicara Marcello pelan tetapi tegas.
"Tidak akan, sebelum Daddy menceritakan semuanya!" sahut Marissa.
Marcello menarik tangannya dengan kasar kemudian menatap tajam kepada Marissa. "Karena Melinda tidak bisa memberikan hak ku sebagai seorang suami! Sekarang kamu puas!!!"
Mata Marissa membulat sempurna ketika ia mengetahui alasan Marcello melakukan perselingkuhan.
Dengan wajah memerah, Marcello kembali melangkahkan kakinya meninggalkan Marissa. Namun, baru beberapa langkah, Gadis itu kembali berucap dengan setengah berteriak kepadanya.
"Tetapi tidak seharusnya kamu memilih Bella sebagai selingkuhanmu, bukankah kamu tahu bahwa Bella adalah Sahabat Mamah, bahkan sudah dianggap seperti Adik sendiri olehnya!"
Marcello kembali berbalik dan menatap Marissa yang akhirnya menangis karena marah. "Itulah kesalahan terbesarku, Cha. Aku tidak bisa menahan hasratku sebagai seorang laki-laki. Bella datang dan menawarkan kenikmatan kepadaku, tentu saja aku menerimanya karena aku tidak bisa mendapatkan kenikmatan itu dari Istri ku sendiri,"
Marcello kembali menghampiri Marissa dan meraih tubuh Gadis itu kedalam pelukannya. Marissa berontak, tetapi semakin Marissa mencoba melepaskan pelukan itu, semakin erat Marcello memeluk tubuhnya.
"Maafkan Daddy, Cha! Daddy memang salah. Tetapi percayalah, setelah kejadian itu baik Daddy maupun Bella memutuskan untuk tidak lagi berhubungan satu sama lain. Daddy memilih fokus kepada Perusahaan milik Ayahnya Daddy, sedangkan Bella, Daddy tidak tahu lagi bagaimana keadaan setelah hari itu," tutur Marcello sembari menenangkan Marissa yang masih dikuasai oleh amarahnya.
"Lepaskan aku!" ucap Marissa seraya menyeka air matanya.
"Baiklah."
Perlahan Marcello melepaskan tubuh Marissa. Marissa menarik napas dalam kemudian mengeluarkannya secara perlahan. "Aku akan pulang hari ini," ucap Marissa.
Marcello mengerutkan kedua alisnya. "Untuk apa? Bukankah disini juga rumahmu?" tanya Marcello.
"Ini bukan rumahku! Rumahku disana, sederhana tetapi nyaman. Lagipula, aku ingin mengurus Butik Mamahku," sahut Marissa dengan wajah datar.
"Daddy tidak mengizinkan kamu pulang. Daddy ingin kamu tetap disini dan melanjutkan pendidikanmu! Joe sudah mengurus semuanya dan satu lagi, jangan khawatirkan masalah Butikmu, Daddy sudah memerintahkan seseorang untuk mengurusnya. Bahkan Butikmu akan menjadi salah satu Butik terbesar disana," jawab Marcello sambil tersenyum hangat kepada Marissa.
"Tapi,"
"Daddy tidak menerima kata 'Tapi'," ucap Marcello seraya melanjutkan langkahnya. Namun, baru beberapa langkah, lelaki itu kembali berhenti kemudian berbalik menghadap Marissa.
"Oh ya, hampir saja Daddy lupa. Bersiaplah, salah satu anak buah Daddy akan mengajakmu kesalah satu Butik langgananku. Kamu bisa sepuasnya berbelanja disana," sambung Marcello.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 310 Episodes
Comments
Meriana Erna
emng dasar ,kucing garong,hobi ny menebar benih😂😂
2023-08-10
1
Amalia Gati Subagio
bokap anak 11 12 sama bengkok, bedanya pro amatiran j, sesuai jam terbang. moga nyak dilapangkan kuburnya, nyak SD akhir setia dgn mukanya. mendadak pengen mutasi, jauh dr panas azab duo neraka 😢
2023-07-01
0
Ulfa Syabani
rupanya melisa bukn putri el ya tapi anak angkat
2023-04-07
0