Bab 19

.

.

.

Perusahaan Bimantara....

Hari ini tuan Darma kembali ke perusahaan untuk menggantikan Darren memimpin rapat sekaligus menemui wanita yang sudah membuat putranya berani menentangnya.

Hatinya benar-benar tidak bisa tenang saat orang suruhannya mengatakan jika wanita itu adalah salah satu cleaning servis yang bekerja di perusahaannya.

Tuan Darma berpikir Azkia pasti sudah menjebak Darren seperti yang di lakukan nyonya Hera padanya tiga puluh satu tahun yang lalu, dan tidak akan ia biarkan putranya terjebak dengan perempuan seperti itu.

"Suruh wanita itu ke ruanganku!!". perintah tuan Darma pada asistennya yang bernama Robi.

"Baik tuan!!". ucap Robi patuh, lalu berjalan keluar melaksanakan perintah tuannya.

"Aku masih tidak percaya kalau Darren meninggalkan rumah hanya demi seorang wanita kelas rendahan! atau mungkin wanita itu lebih cantik dariku om??". tanya Feronica yang duduk di sofa.

"Entahlah, kita lihat saja nanti". sahut tuan Darma yang duduk di sofa yang bersebelahan dengan Feronica.

Tak berselang lama Robi sudah kembali bersama Azkia yang berjalan di belakangnya.

"Silahkan nona ". ucap Robi mempersilahkan Azkia masuk kedalam.

Dengan langkah pelan dan juga perasaan takut Azkia terpaksa masuk ke dalam, memberanikan diri untuk menemui tuan besar Bimantara yang merupakan kakek dari putranya secara langsung.

"Selamat siang pak..!!". sapa Azkia sopan saat sudah berdiri di hadapan tuan Darma, butuh keberanian bagi Azkia walaupun hanya mengucap kata itu.

Hening..Tidak ada jawaban dari dua orang yang kini sedang menatapnya dengan raut wajah yang sulit untuk Azkia jelaskan.

"Kamu tahu apa posisi putraku di perusahaan ini?". ucap tuan Darma dengan nada dingin menatap ke arah Azkia yang masih berdiri.

"Ta..tahu tuan". jawab Azkia terbata.

"Dan saya yakin kamu juga tahu apa posisimu di perusahaan ini!!". ucap tuan Darma lagi dengan tatapan yang sama.

Azkia bukan orang bodoh yang tidak mengerti apa maksud ucapan tuan Darma, Kia tahu jika tuan Darma sedang membandingkan dirinya yang bukan siapa-siapa di hadapan keluarga terpandang Bimantara .

"kita sudah di tunggu di ruang rapat tuan". ujar Robi yang baru saja masuk.

"Om ada rapat, kalau kamu mau pergi tidak apa-apa, om akan pastikan pertunanganmu dengan Darren minggu depan tetap berjalan sesuai rencana". ucap tuan Darma pada Feronica yang masih duduk di sofa.

"Terima kasih om". Feronica menatap kepergian tuan Darma sampai dua orang itu menghilang di balik pintu.

"Kalau begitu saya permisi nona". ucap Azkia yang merasa tidak memiliki urusan dengan wanita di hadapannya.

"Mau kemana kamu? urusan kita masih belum selesai!!". teriak Feronica yang sifatnya berubah seratus delapan puluh derajat.

"Urusan apa?". Azkia merasa tidak mempunyai urusan dengan wanita yang akan menjadi tunangan Darren ini.

"Kamu pikir kamu siapa bisa merebut Darren dariku? dasar wanita kampungan".

"Saya tidak pernah merebut siapapun dari siapapun nona". tekan Azkia lalu berjalan keluar dari ruangan itu, terserah kalau setelah ini ia akan dipecat karena tidak menghormati calon istri Ceo.

"Hei..mau kemana kamu? saya belum selesai bicara". teriak Feronica yang berusaha mengejar Azkia keluar.

Berdebat dengan wanita seperti itu tidak akan ada gunanya,lebih baik ia yang mengalah. Azkia terus berjalan dengan langkah cepat tanpa menghiraukan teriakan Feronica yang terus mengumpatnya dari belakang.

"Dasar wanita tidak tahu diri". pekik Feronica dengan mendorong tubuh Azkia dari belakang hingga Azkia kehilangan keseimbangan dan tersungkur kelantai.

Senyum sinis tersungging di bibir merah Feronica saat melihat Azkia tersungkur di lantai.

"Hei..kalian semua cepat berkumpul disini". teriak Feronica dengan suara keras yang membuat beberapa orang karyawan yang ada di sekitar sana mendekat.

"Kalian dengar ini baik-baik, aku adalah Feronica Sandreas, calon istri Darren Cedric Bimantara yang tidak lain adalah Ceo perusahaan ini, dan perempuan rendahan ini mencoba merayu tunanganku agar dia bisa merasakan kehidupan mewah di keluarga Bimantara! dasar wanita murahan, tidak tahu malu". teriak Feronica dengan emosi.

Terdengar bisikan-bisikan mencemooh dari para karyawan yang menganggap Azkia sebagai wanita perusak hubungan orang.

Feronica tersenyum puas ke arah Azkia yang masih tersungkur di lantai, ia sudah merasa menang karena sudah mempermalukan Azkia di depan banyak orang.

Sementara Azkia memejamkan matanya dengan tangan mengepal kuat, sudah cukup ia mendengarkan ocehan perempuan bar-bar ini, sekarang akan ia tunjukkan sisi dirinya yang lebih bar-bar.

Azkia bangkit dengan penuh semangat untuk membungkam mulut besar wanita yang sudah membuat nama baiknya buruk di depan para karyawan kantor.

"Aku rasa kamu terlalu percaya diri jika Darren mau bertunangan denganmu!!". ucap Azkia menatap Feronica yang tampak terkejut. Mungkin wanita dengan pakaian ketat itu tidak menyangka jika Azkia akan melawannya.

"Beraninya kamu bicara seperti itu! aku adalah calon istrinya dan minggu depan kami akan melangsungkan pertunangan dengan sangat mewah". ucap Feronica dengan nada tinggi.

"Oh ya! waw...selamat kalau begitu, tapi apa kamu sudah tahu jika Darren sudah meninggalkan Bimantara karena menolak di jodohkan denganmu!!". Azkia kembali menatap Feronica yang terlihat gugup.

"Dan untuk kalian semua, bukankah pak Darren sudah memperkenalkan calon istrinya didepan kalian beberapa hari yang lalu, apa wanita yang bersama pak Darren waktu itu memiliki postur tubuh seperti nona ini?". ucap Azkia dengan menunjuk kearah Feronica.

Terdengar beberapa karyawan saling berbisik dan membenarkan ucapan Azkia. Mulai dari postur tubuh, tinggi badan hingga warna kulit pun sudah jelas berbeda dengan wanita yang dikenalkan sang Ceo pada hari itu, dan ciri-ciri itu justru sama persis seperti cleaning servis yang sekarang ada di hadapan mereka.

"Kalau sudah tidak ada yang perlu di bahas lagi saya permisi". Azkia bergegas pergi dari kerumunan itu dengan nafas lega. Sedangkan Feronica terlihat sangat geram karena merasa dirinya sudah dipermalukan.

**

"Astaga..Kiaaa...! sumpah lo keren banget, lo lihat nggak tadi wajahnya yang kayak porselen itu berubah jadi kepiting rebus, ah...rasanya hati gue jadi plong banget setelah melihat sahabat gue ini jadi wonder women dadakan kayak tadi". cerocos Maya yang heboh sendiri.

"Eh tapi...! yang tadi itu cuma ngaku-ngaku tunangannya pak Darren kan ya?". tanya Maya yang terlihat sedang berpikir.

"Emangnya kalau benar tunangannya kenapa? kamu takut?". tanya Azkia dengan penasaran.

"Bukan masalah takutnya, tapi ini menyangkut karir kita di dunia per cleaning servisan, bisa amsyong karir kita di perusahaan ini kalau tuh nenek gayung beneran tunangannya pak Darren ". gerutu Maya dengan bibir mengerucut.

"Aku memang sudah berencana mau keluar dari pekerjaan ini, makanya tadi aku berani melawan perempuan itu". ucap Azkia dengan nada santai.

.

.

💖Bersambung....

.

.

💗 Jangan lupa kasih like yang buaaaanyak....

.

.

💞Makachiii.....😙😙😙😙😙

.

Terpopuler

Comments

ダンティ 妹

ダンティ 妹

wonder women azkia

2021-10-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!