Bab 14

.

.

.

"Hadeeeh...! rasanya pengen gue sikat tuh mulutnya si bebek ducky pakek sikat wc,masak cuman gara-gara telat sepuluh menit kita dikasih tugas segini banyak? awas aja kalau sampai gue naik jabatan yang lebih tinggi dari dia,bakal gue bales sepuluh kali lipat dari ini". gerutu Maya dengan nada yang dramatis.

Hari ini Azkia dan juga Maya bangun kesiangan karena lelah setelah seharian berlibur,dan itu membuat mereka terlambat sampai di kantor tempatnya bekerja.

"Emangnya cleaning servis yang cuma lulusan sma bisa naik jabatan gitu?" sahut Azkia dengan tawa meledek.

"Ya ampun Kia..! di aminin aja kenapa sih,masa depan orang kan nggak ada yang tahu,kali aja suatu saat si panda kutub itu khilaf jadiin gue istrinya,kan lumayan bisa buat modal balas dendam sama si bebek ducky". kelakar Maya tersenyum lebar sembari menaik turunkan alisnya.

"Dasar otak kriminal,pikirannya cuma balas dendam doang". ucap Azkia dengan kedua tangan yang masih sibuk menggosok lantai kamar mandi.

"Biarin! udah terlanjur kesel sampek ketulang-tulang gue sama tuh HRD resek, dasar bebek ducky ". Maya semakin mempercepat gerakan tangannya yang sedang menggosok pinggiran kloset sebagai pelampiasan rasa kesalnya.

"Eh,lo berdua di suruh keruangan pak Ceo tuh!!". ucap Della yang berhasil membuat keduanya terkejut.

"Astaga...Della...! ngagetin aja sih lo,nggak ada angin nggak ada hujan tiba-tiba nongol kayak jelangkung,bikin tensi gue tambah naik aja lo".

Kesal Maya dengan nada tinggi.

"Ya maaf ". Della hanya nyegir kuda menatap Maya dan Azkia bergantian.

"Ya sudah,sebentar lagi kita kesana". jawab Azkia dengan sedikit heran.

Entah ada urusan apalagi sehingga Ceo berwajah datar itu memanggilnya untuk keruangannya.

Di ruangan Ceo.

"Bram..! apa kau benar-benar sudah memanggilnya? kenapa sampai sekarang dia belum datang kesini?". ucap Darren menatap tajam pada sang asisten yang berdiri di depannya, ia sangat gelisah karena sang pujaan hati tak kunjung datang.

"Mungkin sebentar lagi tuan". jawab Bram dengan jengah,ini sudah yang kesekian kalinya tuan muda itu menanyakan hal yang sama, bahkan terlihat mondar-mandir dan berpindah-pindah tempat duduk sejak tadi.

tok..tok..tok..

"Mungkin itu nona Azkia tuan!". Bram berjalan kearah pintu dengan perasaan sedikit lega.

"Silahkan masuk nona,tuan sudah menunggu anda sejak tadi!!". Bram mempersilahkan dua perempuan itu untuk masuk.

"Selamat pagi pak,apa bapak memanggil kami ?". ucap Azkia dengan sopan layaknya atasan dan bawahan,sementara Maya berdiri di sampingnya.

Darren menatap penampilan Azkia dari atas sampai bawah dengan rahang mengeras, seragam cs warna biru tua yang Azkia pakai itu terlihat basah di beberapa bagian,bahkan rambutnya terlihat lepek karena keringat yang sudah sedikit mengering.

"Duduklah ". perintah Darren dengan wajah datarnya.

"Siapa yang menyuruhmu untuk ikut duduk ". seru Darren saat melihat Maya yang juga ikut duduk bersama Azkia.

"Ma..maaf pak". ucap Maya dengan gugup, pantat yang belum sepenuhnya mendarat di sofa mewah itu terpakasa harus ia angkat lagi dengan segera.

"Bram.! bawa dia ke ruanganmu". titah Darren dengan suara tegasnya.

"Baik tuan, ikut denganku ". perintahnya yang di tunjukkan pada Maya.

Bram berjalan keluar diikuti Maya yang berjalan di belakangnya.

"Bersihkan dirimu di kamar mandi dan ganti pakaianmu, kita akan pergi menjemput Davin di sekolah ". ujar Darren dengan nada sedikit lembut setelah dua orang itu berlalu keluar.

"Tapi ini masih jam kerja, dan tugasku juga belum selesai ". jawab Azkia sedikit ketus.

"Apa kamu lupa jika aku adalah pemilik perusahaaan ini?". tukas Darren dengan gaya sombongnya.

Azkia beranjak dari duduknya dengan berdecak kesal, lagi-lagi ia harus kalah dan menuruti kemauan pria yang kini berstatus ayah kandung putranya itu.

"Mau pergi kemana ?". ujar Darren yang melihat Azkia hendak berjalan keluar.

"Tentu saja ke ruangan karyawan pak, bukankah anda bilang saya harus mengganti baju ". ucap Azkia dengan nada sedikit geram.

"Aku sudah menyiapkan pakaian gantimu di ruang istirahatku, jadi pergilah kesana dan ganti bajumu dengan segera".

"Tapi..!!". Azkia tidak menyelesaikan kalimatnya saat Darren tiba-tiba sudah menarik tangannya dan menuntunnya menuju ruangan yang dimaksud.

"Cepatlah bersiap,aku akan menunggu di meja kerjaku". ucap Darren sebelum menutup pintu ruang istirahatnya.

Azkia berdecak kagum dengan ruangan istirahat yang menyerupai hotel berbintang milik Darren,pemilihan warna serta perabot yang tertata rapi membuat ruangan ini sangat nyaman sebagai tempat istirahat.

"Astaga...aku sampai lupa jika harus segera bersiap, sebentar lagi jam pulang sekolah Davin ".

Dengan segera Azkia mengambil paperbag yang berada di atas ranjang dan membawanya kekamar mandi.

Dua puluh menit kemudian...

Pintu ruangan istirahat itu terbuka perlahan, Darren yang sejak tadi menatap ponselnya kini beralih menatap sosok wanita cantik yang baru saja keluar dengan penampilan yang berbeda.

Darren tak berkedip menatap Azkia yang terlihat sangat cantik dengan dres selutut berwarna navy dipadu dengan hels rendah dengan warna senada,ditambah riasan natural di wajahnya yang semakin membuat Azkia terlihat lebih segar.

Tatapan Darren tertuju pada bibir Azkia yang semerah cery,bahkan bibir itu terlihat sangat menggoda walau hanya dipoles dengan lipteen.

"Apa kita berangkat sekarang pak". ucap Azkia yang membuyarkan pikiran absurd sang Ceo.

"Aku pastikan akan membungkam bibirmu jika sekali lagi mendengar kamu memanggilku dengan sebutan itu". ujar Darren dengan nada dingin dan mengancam.

Azkia mengerutkan dahi,tidak mengerti dengan panggilan apa yang Darren maksud.

"Kita berangkat sekarang". ucap Darren dengan menggandeng tangan Azkia keluar ruangan, berjalan menuju lift khusus petinggi perusahaan.

" Bagaimana kalau nanti ada yang melihat kita pergi bersama? pasti akan timbul gosip-gosip yang tidak enak". ujar Azkia setelah mereka berada di dalam lift.

Dia sangat tahu bagaimana para karyawan itu bergosip walaupun tidak tahu tentang kebenaran yang sebenarnya, dan dia tidak mau jika menjadi bahan gosip yang menyebabkan semua orang menjadi salah paham tentangnya.

"Apa yang kamu takutkan?". tanya Darren dengan menghadap ke arah Azkia yang terlihat cemas.

"Bapak Darren yang terhormat, anda adalah seorang Ceo sedangkan saya hanya seorang pegawai cleaning servis,apa yang akan mereka pikirkan jika melihat kita pergi bersama apalagi dengan pakaian mahal yang saya pakai sekarang?". ucap Azkia menjelaskan panjang lebar tentang kecemasannya.

Cup...

Darren sudah tidak bisa lagi menahan dirinya untuk tidak mencecap bibir Azkia yang sangat menggoda,sejak tadi ia sudah berusaha bertahan,tapi melihat bibir itu terus bergerak ia sudah tidak bisa mengendalikan dirinya lagi,.

Azkia yang terkejut spontan memukul dada bidang Darren berulang kali agar tautan bibir itu terlepas,tapi nihil,alih-alih terlepas Darren justru semakin memperdalam ciumannya.

.

💖Bersambung...

.

.

👉Jangan lupa kasih like,vote dan komen buat author ya💙💙💙 authornya masih tahap belajar nulis jadi harap di maklumi ya Riders...

.

💗Makachiii...😙😙😙😙

.

Terpopuler

Comments

Ahmad Sodik aziz

Ahmad Sodik aziz

Amin maya

2023-03-19

0

Rizky prasetyor862@gmail.com

Rizky prasetyor862@gmail.com

udah mulai kenak virus bucin

2021-12-19

0

Umi Ningsih Mujung

Umi Ningsih Mujung

😘

2021-10-11

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!