Selamat membaca!
Setelah berhasil menegosiasikan masalah perubahan jadwal dengan pihak Brand, kini Olivia sudah terlihat rapi dan bersiap untuk memanggil Alena. Ya, saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 10.00, yang artinya jadwal pemotretan akan di mulai dalam satu jam ke depan.
"Ini adalah pekerjaan terakhirku, setelah ini tidak akan ada lagi Adams atau Alena dalam hidupku," ungkap Olivia yang masih berkaca di depan sebuah cermin setelah memakai lipstik yang berwarna merah muda pada bibirnya.
Setelah merasa sudah siap dengan penampilannya, kini Olivia mulai melangkahkan kakinya untuk keluar dari kamar. Namun, setelah pintu kamarnya terbuka ia tampak dikejutkan dengan kedatangan Adams yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar dan langsung menutup pintu kamarnya kembali.
"Adams! Untuk apa kamu ke sini?" tanya Olivia tampak geram dengan sikap Adams yang semaunya datang.
"Aku rindu untuk menikmati tubuhmu, Oliv. Lagipula kamu adalah wanita penghangat ranjangku jadi kapanpun aku mau, ya aku bisa setiap waktu mendatangimu!" Adams langsung meraih tubuh Olivia dan memutar posisi mereka hingga membuat wanita itu kini bersandar pada badan pintu.
Olivia coba memberi perlawanan agar dapat terlepas dari dekapan Adams yang terus saja menyudutkannya. "Lepaskan aku Adams! Apa kamu mau aku teriak dan Alena akan tahu nanti jika kamu ada di sini!" ancam Olivia yang berusaha melepaskan diri dari Adams. Namun, karena tenaga pria itu lebih kuat darinya, usaha Olivia pun berakhir sia-sia.
"Silahkan jika kamu mau berteriak! Nanti aku tinggal katakan kepada Alena jika kamu yang menggodaku dan sekalian aku akan bongkar tentang kebohonganmu selama ini padanya!" Merasa sangat puas karena berada dalam posisi yang menguntungkan, pria itu pun terkekeh dengan senyuman lebar yang mengembang dari kedua sudut bibirnya.
"Ya Tuhan, lagi dan lagi aku kalah," batin Olivia merasa tak punya pilihan lain selain membiarkan Adams menikmati tubuhnya saat ini.
Adams langsung menciumi leher Olivia sampai membuka pakaiannya dan mulai mencecapi kedua bukit indah milik Olivia. Adams begitu buas mengulum puncak dada wanita itu hingga membuat Olivia merasakan sesuatu mulai membuat aliran darahnya berdesir hebat.
"Aku harus mencari alasan, agar apa yang dilakukan Adams kali ini tidak berakhir di atas ranjang, tapi apa ya kira-kira?" batin Olivia terus memutar otaknya.
Setelah berpikir keras, akhirnya Olivia berhasil menemukan sebuah cara untuk mengakhiri semua permainan Adams yang saat ini semakin liar menikmati bukit indahnya. Permainan yang semakin menuntun hasrat dalam diri Olivia kian merangkak naik hingga wanita itu pun mulai mengeluarkan suara ******* yang dengan sekuat tenaga ditahan olehnya.
"Aku tidak boleh ikut terbuai dalam permainan yang Adams lakukan. Ingat Olivia! Alena itu sudah sangat baik terhadapmu," batin Olivia yang mulai menahan wajah Adams untuk menjauhi bukit indahnya.
"Kenapa Oliv?" tanya Adams dengan wajah yang memerah dan menghentikan sejenak aktivitasnya yang sejak tadi sibuk menikmati keindahan bukit kembar Olivia.
"Adams, mungkin kamu tidak tahu, tapi Alena pasti akan datang ke kamarku karena jam pemotretan dimajukan jadi jam 11 siang. Sebaiknya kita tunda saja, bagaimana jika nanti malam setelah Alena tidur" Olivia coba mencari alasan agar dapat lolos dari ***** birahi Adams yang saat ini tengah membuncah.
Adams pun akhirnya memutuskan dengan cepat karena ia tak ingin perilaku bejatnya diketahui oleh Alena. Ya, karena mau bagaimanapun Adams masih sangat membutuhkan wanita itu untuk tetap mendompleng popularitasnya sebagai seorang publik figur. Terlebih saat ini karir Alena jauh lebih mentereng dibanding Adams yang notabenya adalah artis pendatang baru dalam dunia entertainment.
"Berarti Alena mandinya tidak akan lama dong. Kenapa kamu baru katakan itu sekarang?" Adam menjadi geram karena ternyata prediksinya salah. Ia masih belum tahu perubahan jadwal itu, makanya ia mengira, jika Alena akan menghabiskan waktu sekitar dua lamanya di dalam bathroom, seperti yang biasa dilakukan oleh wanita itu.
Tanpa berapa lama kemudian, suara Alena mulai memecahkan keheningan yang terjadi kala itu, hingga membuat Adams terlihat gelagapan saat suara sang kekasih sudah terdengar dari depan pintu kamar. "Olivia, kita jalan yuk! Apa kamu sudah siap?" tanya Alena yang sudah berada di depan kamar Olivia.
"Alena." Keduanya secara bersamaan mengucapkan nama itu dengan penuh keterkejutan.
Kini baik Adams dan Olivia sama-sama kebingungan dan dihantui dengan rasa gugup. Namun, Adams akhirnya memutuskan untuk sembunyi dan membiarkan Olivia keluar dari kamar.
"Keluar dan jangan katakan aku ada di sini! Ingat! Jika Alena sampai tahu, aku tidak akan segan-segan mengatakan rahasia besarmu kepada Alena!" bisik Adams penuh ancaman.
Olivia sebenarnya ingin Alena tahu, jika kekasihnya itu tidaklah pantas untuk dicintai dan diagung-agungkan. Namun, saat ini Olivia tidak punya pilihan lain karena ia tak mungkin membongkar semua kebejatan Adams dengan posisi pria itu sedang ada di dalam kamarnya. Olivia takut, nantinya Alena akan salah paham kepadanya dan malah membenci dirinya.
"Maafkan aku Alena, tapi semua ini akan berakhir setelah kepergianku dan nanti saat aku pergi, aku yakin Adams akan melakukan hal yang sama seperti ini dengan wanita lain dan saat itulah aku akan memberitahumu bahwa Adams bukanlah pria yang baik untukmu," batin Olivia memutuskan apa yang akan dilakukan ke depannya.
Wanita itu melihat ke arah Adams yang saat ini sudah bersembunyi di dalam bathroom. Ia lalu menghela napasnya sejenak sebelum mulai membuka pintu kamar dan menyambut kedatangan Alena.
...🌺🌺🌺...
Bersambung ✍️
Berikan komentar positif kalian ya!
Terima kasih banyak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
♡⃝ 𝕬𝖋🦄rahmalia❁︎⃞⃟ʂ ⨀⃝⃟⃞☯ 🎸
Amupun s adam kalu dah bosen ma pacarmu ya wes tinggalin aja jan malah selingkuh apalagi maksa olive tak diodet
2022-10-31
0
🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅
Ha ha ha.. jadi ngakak klo lihat Adams, berani ngacam Olivia seolah² dirinya paling benar tapi takut kepergok sama Alena 🤣
2022-10-31
1
♣Ayick➿Junlioᵉᶜ✿☕✅
knp nggk ketahuan aja sih
2022-10-31
0