Mungkin memang takdir

Idris berjalan keluar ruangan, sesampai nya di luar, di lihatnnya Za tertunduk dengan Isak yang halus, lalu matannya tertuju pada sosok yang duduk tak jauh dari Za, Sam. Sam ia menatap Za dengan tatapan yang ... entah, ia tak mampu menjabarkannya.

" Ehem. " Idris berdehem, sontak membuat Sam dan Za terlonjat kaget.

Sam buru-buru mengalihkan pandangannya pada Idris.

Za bangkit ia menanyai keadaan Nenek nya pada Idris.

" Gimana keadaan Nenek saya, dok?"

" Nenek kamu sudah membaik, saya di suruh Nene panggil kamu!"

Idris dan Za masuk, meninggalkan Sam di luar ruangan.

Za menghambur ke pelukkan sang Nenek, dan terisak. nenek mengusap bahu Za dengan sayang.

" Nenek, jangan bikin Za hawatir lagi?" ucapnnya seraya melepas pelukan nya pada sang Nenek, lantas berdiri tegak di samping nenek. Nek Sumi hanya tersenyum menanggapinya.

" Ada yang mau Nene bicarakkan Za?, dan Nenek harap kamu mau menuruti permintaan Nenek!" nek Sumi berucap dengan raut muka yang serius.

" Yah, Za, pasti mau, apapun itu asal nenek bisa sembuh." ucapnnya sambil menyeka bulir-bulir bening yang tak henti-hentinya meluncur.

Dokter Idris yang tak jauh dari mereka, sekilas menatap pada Za, batinnya berucap.

'apa pernikahan ini benar-benar akan terjadi?'

" Menikahlah!, Za!" ucap nek Sumi.

Za terdiam, fikiran nya kembali berkelana pada permintaan Bi Arum. Mungkin kah nenek juga ingin menikahkannya dengan Surya?. Tapi ....

" Menikahlah! dengan dokter Idris Za!" sambung nenek, yang membuat bola mata Za membulat.

" Nek!"

" Dokter Idris sudah setuju " Nenek menatap dokter Idris, lalu menatapnya lagi.

" Nenek dan dokter Idris sudah bicara sebelumnya, dan tinggal menunggu persetujuan kamu Za. Za, nenek harap kamu juga setuju"

" Tapi, Nek, kami kan ...."

" Nenek takut tidak bisa menjagamu lagi, jika nenek pergi, nenek akan pergi dengan tenang apabila sudah menitipkanmu pada orang yang tepat. Dan menurut Nenek, dokter Idrislah orang yang tepat itu" potong nenek panjang lebar.

" Nenek gak boleh ngomong gituh, nenek pasti sembuh "

" Za! nenek mohon!. " Za terdiam.

Merasa tak pantas. tentu itu yang ada di fikiran Za, gadis yatim piatu yang hannya lulusan SMA bisa menikah dengan seorang dokter. Yang benar saja!, ini bukan kisah dalam novel. Za, melirik pada dokter Idris, di saat bersamaan dokter Idris pun melakukan hal yang sama. Dokter Idris tersenyum dan mengedipkan matannya, memberi isyarat jika ia juga menyetujui nya.

Za, kembali menatap pada sang Nenek. menggenggam jari-jemarinnya, memantapkan hati pada takdir yang telah menyapanya.

' bismillah' Za, berucap dalam hati, sebelum ia menjawab permintaan sang nenek.

" Yah, Za, mau Nek!" jawab Za, yang kemudian di iringi ucapan syukur sang nenek.

" Alhamdulillah!" senyum mengembang sempurna pada bibir sang nenek. yang membuat Za dan Idris ikut tersenyum.

☘️☘️☘️☘️☘️

Di balkon apartemennya Idris termenung. Ia tidak menyangka jika hari ini kemungkinan adalah hari terakhir nya menyandang status bujang. Karena besok ia akan menikah dengan Za. Ia mengusap kasar wajahnnya, tak menyangka jika ia sceroboh itu dalam mengambil keputusa, yang mana keputusannya tidak hanya akan berdampak pada dirinya, namun juga pada nasib Khanza.

" Dris!. Semua sudah siap, dan besok malam, tinggal nikah!" ucap Sam mengejutkan Idris.

Kebiasaan anak itu!, selalu masuk tanpa mengetuk pintu apa lagi berucap salam.

Idris menghampiri Sam. setelah dari ruangan nenek tadi Idris menceritakan semuanya pada Sam, nenek yang ingin pernikannya di gelar besok malam membuat Idris meminta bantuan pada Sam. Secara Sam tipe orang yang supel hingga ia memiliki banyak kenalan.

Dan benar saja tak butuh waktu lama baginanya mengurus hal ini.

" Ok!. Thank, bro." ucap Idris pada Sam.

" Cie, yang besok sold out" goda Sam.

" Iri bilang bro!" Idris menatap Sam dan mereka terbahak setelahnya.

" Gak nyangka yah, baru aja gue nyuruh loh move-on, eh, malah move-on beneran , secep ini lagi "

" Yah, mungkin itulah yang dinamakan jodoh Sam!. kita tidak tahu dengan siapa dan kapannya kita di pertemukan dengan jodoh kita. satu hal yang harus ku yakinkan dalam diriku. Jika di dunia ini tidak ada yang namannya kebetulan semua sudah terencana kan oleh zat yang maha segalanya." ucap Idris memantap kan diri akan keputusannya.

Sam manggut-manggut mendengarkan ucapan Idris. Tak biasannya anak ini mendengarkan dengan seksama tanpa berkomentar yang aneh-aneh. Setelah di perhatikan dengan seksama Sam ternyata ... Ketiduran.

" Cik, dasar, sahabat gak ada ahlak!."

bersambung....

Terpopuler

Comments

Bainah Rahmida

Bainah Rahmida

seru 😄😄

2021-10-21

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!