PHSC 20

Sang dokter tak bisa berkata apa-apa lagi,meskipun status Tia masih koas,tapi Tia adalah putri dari salah satu pemilik rumah sakit tempatnya bekerja,apalagi pak Brahma Sakti dan pak Niko Dirgantara sebagai pemilik rumah sakit adalah pemimpin yang tak pandang bulu. Mereka paling tidak suka kalau staf yang bekerja di rumah sakitnya lebih mementingkan administrasi di banding keselamatan pasien yang datang. Makanya di rumah sakit ini,pasien harus di tangani terlebih dahulu baru di minta data diri setelah pasien mendapat penanganan. Dan pasien yang di tangani adalah pasien yang dalam kondisi mendesak/parah,tak peduli pasien ini miskin atau kaya. Dan jika ada pasien yang bisa langsung pulang setelah mendapat penanganan,pasien harus segera di pulangkan dan jangan memeras pasien dengan dalih pasien harus di rawat dua atau tiga hari. Jika ketahuan ada dokter yang mengabaikan pasien darurat dan memasukkan pasien penyakit ringan di kamar rawat padahal si pasien bisa pulang,kecuali pasiennya yang mau,maka dokter itu akan langsung di berikan surat peringatan tiga.

"Maaf,saya sudah salah bicara." Kata dokter itu sambil menundukkan wajahnya.

"Dok,pasiennya jadi di bawa ke kamar rawat?" Tanya perawat hati-hati,menyela perdebatan kecil antara sang dokter dan Tia.

Tia menatap wajah Igo yang memang terlihat sangat pucat dan kelelahan.

"Bawa aja,udah terlanjur kalian siapin kamarnya." Jawab Tia.

Terpaksa Tia memberikan alasan seperti itu,agar perawat dan dokter yang memeriksa Igo tidak tau kalau sebenarnya Tia kasihan melihat kondisi calon suaminya yang seperti ini.

Perawat pun memindahkan Igo dari IGD ke kamar rawat VVIP.

Sesampainya di kamar rawat,Tia langsung menghubungi orangtuanya dan mama Wita untuk memberitahu kalau Igo sedang di rawat di rumah sakit.

Tak lama setelah Tia menghubungi orang tuanya dan orang tua Igo,Igo pun sadar dari pingsannya.

"Eugh..." lenguh Igo sambil mengerjapkan matanya.

"Sssh...aah.." rintih Igo saat merasakan sakit pada tangan kirinya.

Mendengar Igo yang merintih,Tia langsung berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mendekati Igo.

"Kakak udah sadar?"

"Dimana ini?" Igo malah bertanya balik.

"Di rumah sakit kak,kakak pingsan tadi." Jawab Tia.

Mata Igo membulat saat Tia mengatakan kalau dirinya pingsan.

"Jatuh deh harga diri gue pingsan di depan calon bini." Gerutu Igo dalam hati.

"Kata dokter,kakak kecapean sama..."

"Sama apa?"

"Asam lambung kakak naik,tekanan darah kakak juga rendah. Apa kak Igo lagi diet ketat?"

"Untung aja dokternya gak bilang gue pingsan gara-gara kelaperan,kalau gak bukan cuma jatuh harga diri gue,tapi udah terinjak-injak." Kata Igo dalam hati.

"Sebenarnya sih gak diet ketat,cuma diet sehat aja. Tapi karena akhir-akhir ini aku sibuk ngerjain proyek rumah singgah,pola makan aku jadi gak teratur di tambah lagi akhir-akhir ini aku begadang mulu,demi memantau perkembangan pembangunan rumah singgah." Jawab Igo berbohong. Padahal kenyataannya tadi siang dirinya sengaja tidak makan hanya karena ingin makan siang berdua dengan Tia kemudian menunjukkan pada Tia kalau rumah singgah sudah jadi dan siap di huni. Tentang begadang pun Igo berbohong,kenyataannya Igo begadang karena asyik main game online.

"Oh. Jadi sekarang kakak mau makan apa? Biar aku beliin."

"Apa aja. Apapun yang kamu beli,aku pasti makan kok. Tapi kalau bisa kamu beliin aku nasi padang."

"Katanya apa aja,ujung-ujungnya ngerequest." Kata Tia sambil memutar bola matanya malas.

"Ya udah,aku keluar dulu yah beliin nasi padang nya." Pamit Tia kemudian ia memutar tubuhnya.

"Ti..." panggil Igo.

Tia pun kembali memutar tubuhnya.

"Kenapa?"

"Beli nya jangan di Padang yah Ti,udah laper soalnya. Kamu belinya di depan rumah sakit aja,kayaknya aku pernah liat ada rumah makan padang di depan rumah sakit."

"Cih..iya bawel.!!" Cebik Tia.

Tia pun kembali memutar tubuhnya dan berjalan keluar dari kamar rawat Igo.

"Enak juga yah kalau sakit,di perhatiin sama calon bini." Gumam Igo sambil senyum-senyum sendiri.

Tak lama Tia pun datang dengan membawa dua bungkus nasi padang untuk dirinya dan Igo.

"Ini." Tia menyodorkan bungkusan nasi padang untuk Igo.

"Bukain." Kata Igo manja.

"Buka sendiri dong,jangan manja!!" Geram Tia.

"Gimana mau buka Ti,ini tangan aku di infus." Jawab Igo sambil menunjukkan tangannya.

Tia menghela nafasnya,untuk menurunkan emosi yang hampir sampai di ubun-ubun.

"Yang waras ngalah...yang waras ngalah...yang waras ngalah." Kata Tia dalam hatinya. Begitulah cara Tia menenangkan emosinya.

Tia pun membuka nasi bungkus itu dan menyerahkannya pada Igo.

"Ini."

"Suapin." Kata Igo lagi dengan manjanya.

Mata Tia langsung membulat. Tapi tak lama ia menghela nafasnya karena Igo kembali mengingatkan kalau dirinya sedang di infus.

Tia pun mengambil sendok yang sudah tersedia di atas nakas.

"Kalau makan nasi padang,gak enak kalau pakai sendok Ti,paling enak makan peke tangan."

"Ya udah makan aja sendiri." Jawab Tia ketus.

"Tangan aku kan di infus,gak bisa makan."

"Makan kan pake tangan kanan,berarti bisa dong nyuap nasi sendiri.!!"

Igo menggeleng.

"Aku kidal Ti." Jawab Igo berbohong.

Lagi dan lagi Tia menghela nafasnya untuk mengirup stok kesabaran yang terkandung di dalam oksigen.

Mau tak mau Tia menyuapi Igo dengan tangannya.

Baru saja Tia menyuap Igo,tiba-tiba pintu kamar rawat Igo terbuka dengan kasar.

BRAAAK.

"Igooo....!!" Teriak mama Wita histeris sambil berlari ke arah ranjang Igo.

"Kamu kenapa sayang? Kok sampe di rawat gini hah? Kamu gak ketiban batu bata kan atau ketiban besi waktu di proyek?" Tanya mama Wita sambil menangis sesunggukkan dalam pelukan anaknya.

"Mama apa-apaan sih,jangan bikin harga diri Igo jatuh deh di depan Tia." Bisik Igo.

Mama Wita pun melepaskan pelukannya dari Igo dan melihat wajah Igo dengan seksama.

"Igo gak pa-pa mah,cuma kecapean doang." Kata Igo karena tau apa yang sedang di khawatirkan sang mama.

"Kok bisa kecapean sih? Pasti gara-gara proyek rumah singgah deh. Kan udah mama bilang,kamu jangan terlalu memforsir tenaga kamu Go. Kamu tuh belum punya istri yang ngurus kamu,untung aja mama ada di negara ini kalau gak siapa yang akan ngurus kamu disaat-saat seperti ini."

"Igo di sana cuma ngawas mah,bukan jadi kuli." Kak Shea yang di minta mama Wita untuk menemaninya ke rumah sakit langsung buka suara saat sang mama terlalu lebay mengkhawatirkan adik bungsunya itu.

"Diem kamu. Emangnya ngawas gak pake tenaga?!"

"Cih...kalau baru ngawas proyek aja Igo udah pingsan,gimana nanti kalau dia udah nikah,jangan-jangan baru satu ronde udah langsung menghadap ilahi lagi." Balas kak Shea dengan nada mengejek.

Mama Wita langsung memberi tatapan tajam pada kak Shea agar kak Shea tak lagi banyak bicara dan mengejek anak kesayangannya.

"Cih..." decih kak Shea saat di berikan tatapan tajam oleh mama Wita.

Terpopuler

Comments

sakura71

sakura71

ngakakk thorrt..kerenn

2023-01-11

0

Ike Susilawati

Ike Susilawati

dasar tia sok kecatikan jadi orang,udh tau yang enak aja nanti malah bucin

2022-03-07

0

gia gigin

gia gigin

lanjut Thor

2022-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 PHSC 1
2 PHSC 2
3 PHSC 3
4 PHSC 4
5 PHSC 5
6 PHSC 6
7 PHSC 7
8 PHSC 8
9 PHSC 9
10 PHSC 10
11 PHSC 11
12 PHSC 12
13 PHSC 13
14 PHSC 14
15 PHSC 15
16 PHSC 16
17 PHSC 17
18 PHSC 18
19 PHSC 19
20 PHSC 20
21 PHSC 21
22 PHSC 22
23 PHSC 23
24 PHSC 24
25 PHSC 25
26 PHSC 26
27 PHSC 27
28 PHSC 28
29 PHSC 29
30 PHSC 30
31 PHSC 31
32 PHSC 32
33 PHSC 33
34 PHSC 34
35 PHSC 35
36 PHSC 36
37 PHSC 37
38 PHSC 38
39 PHSC 39
40 PHSC 40
41 PHSC 41
42 PHSC 42
43 PHSC 43
44 PHSC 44
45 PHSC 45
46 PHSC 46
47 PHSC 47
48 PHSC 48
49 PHSC 49
50 PHSC 50
51 PHSC 51
52 PHSC 52
53 PHSC 53
54 PHSC 54
55 PHSC 55
56 PHSC 56
57 PHSC 57
58 PHSC 58
59 PHSC 59
60 PHSC 60
61 PHSC 61
62 PHSC 62
63 PHSC 63
64 PHSC 64
65 PHSC 65
66 PHSC 66
67 PHSC 67
68 PHSC 68
69 PHSC 69
70 PHSC 70
71 PHSC 71
72 PHSC 72
73 PHSC 73
74 PHSC 74
75 PHSC 75
76 PHSC 76
77 PHSC 77
78 PHSC 78
79 PHSC 79
80 PHSC 80
81 PHSC 81
82 PHSC 82
83 PHSC 83
84 PHSC 84
85 PHSC 85
86 PHSC 86
87 PHSC 87
88 PHSC 88
89 PHSC 89
90 PHSC 90
91 PHSC 91
92 PHSC 92
93 PHSC 93
94 PHSC 94
95 PHSC 95
96 PHSC 96
97 PHSC 97
98 PHSC 98
99 PHSC 99
100 PHSC 100
101 PHSC 101
102 PHSC 102
103 PHSC 103
104 PHSC 104
105 PHSC 105
106 PHSC 106
107 PHSC 107
108 PHSC 108
109 PHSC 109
110 PHSC 110
111 PHSC 111
112 PHSC 112
113 PHSC 113
114 PHSC 114
115 PHSC 115
116 SINGGAH YUK.
117 Ketika Aku Sudah Glow Up
118 GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI.
119 NOVEL BARU : Dicerai Suami, Dibuang Keluarga, Disayang Suami Orang
120 Novel Baru : Kenapa Harus Sepupuku, Mas?
Episodes

Updated 120 Episodes

1
PHSC 1
2
PHSC 2
3
PHSC 3
4
PHSC 4
5
PHSC 5
6
PHSC 6
7
PHSC 7
8
PHSC 8
9
PHSC 9
10
PHSC 10
11
PHSC 11
12
PHSC 12
13
PHSC 13
14
PHSC 14
15
PHSC 15
16
PHSC 16
17
PHSC 17
18
PHSC 18
19
PHSC 19
20
PHSC 20
21
PHSC 21
22
PHSC 22
23
PHSC 23
24
PHSC 24
25
PHSC 25
26
PHSC 26
27
PHSC 27
28
PHSC 28
29
PHSC 29
30
PHSC 30
31
PHSC 31
32
PHSC 32
33
PHSC 33
34
PHSC 34
35
PHSC 35
36
PHSC 36
37
PHSC 37
38
PHSC 38
39
PHSC 39
40
PHSC 40
41
PHSC 41
42
PHSC 42
43
PHSC 43
44
PHSC 44
45
PHSC 45
46
PHSC 46
47
PHSC 47
48
PHSC 48
49
PHSC 49
50
PHSC 50
51
PHSC 51
52
PHSC 52
53
PHSC 53
54
PHSC 54
55
PHSC 55
56
PHSC 56
57
PHSC 57
58
PHSC 58
59
PHSC 59
60
PHSC 60
61
PHSC 61
62
PHSC 62
63
PHSC 63
64
PHSC 64
65
PHSC 65
66
PHSC 66
67
PHSC 67
68
PHSC 68
69
PHSC 69
70
PHSC 70
71
PHSC 71
72
PHSC 72
73
PHSC 73
74
PHSC 74
75
PHSC 75
76
PHSC 76
77
PHSC 77
78
PHSC 78
79
PHSC 79
80
PHSC 80
81
PHSC 81
82
PHSC 82
83
PHSC 83
84
PHSC 84
85
PHSC 85
86
PHSC 86
87
PHSC 87
88
PHSC 88
89
PHSC 89
90
PHSC 90
91
PHSC 91
92
PHSC 92
93
PHSC 93
94
PHSC 94
95
PHSC 95
96
PHSC 96
97
PHSC 97
98
PHSC 98
99
PHSC 99
100
PHSC 100
101
PHSC 101
102
PHSC 102
103
PHSC 103
104
PHSC 104
105
PHSC 105
106
PHSC 106
107
PHSC 107
108
PHSC 108
109
PHSC 109
110
PHSC 110
111
PHSC 111
112
PHSC 112
113
PHSC 113
114
PHSC 114
115
PHSC 115
116
SINGGAH YUK.
117
Ketika Aku Sudah Glow Up
118
GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI.
119
NOVEL BARU : Dicerai Suami, Dibuang Keluarga, Disayang Suami Orang
120
Novel Baru : Kenapa Harus Sepupuku, Mas?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!