PHSC 17

Dua bulan kemudian.

Proyek pembangunan rumah singgah sudah selesai,tinggal tersisa dua minggu lagi dari waktu yang Tia dan mama Wita tentukan. Igo sangat puas dengan kecepatan para pekerja proyek. Bagaimana tidak cepat,jika Igo membayar upah mereka tiga kali dari upah awal dengan merogoh kocek pribadinya. Igo rela rugi bandar di awal agar bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar di akhir.

Siang ini sebelum jam makan siang,Igo mendatangi Tia yang sedang koas di rumah sakit. Niat hati ingin mengajak Tia makan siang kemudian mengajak Tia untuk melihat rumah singgah yang sudah rampung dan masih bau cat itu. Tapi setibanya di rumah sakit ternyata Tia sedang berada di ruang operasi. Dengan setianya Igo menunggu Tia yang Igo pikir hanya satu atau dua jam.

Dua jam berlalu tak ada tanda-tanda Tia keluar dari ruang operasi.

Kriiiuuk...kriiiuuuk. Cacing dalam perut Igo pun mulai tak bisa di ajak kompromi.

"Masih lama gak sih. Laper banget lagi." Gerutu Igo.

Meski menggerutu dan cacing dalam perut semakin memberontak,Igo tetap setia menunggu Tia. Sangking bosannya menunggu,Igo sampai tertidur dengan posisi terduduk.

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah empat sore. Akhirnya setelah menemani dokter melakukan ceasar pada dua orang ibu hamil dan satu orang operasi pengangkatan rahim,Tia pun keluar juga dari dalam ruang operasi.

Sambil memijat tengkuknya yang terasa pegal,Tia berjalan keluar dari ruang operasi.

"Krooook..fyiuuuuuh..kroook...fyiuuuuuh.."

Tia menoleh ke arah suara orang mengorok yang sangat besar itu. Mata Tia membelalak saat melihat sosok Igo yang sedang tertidur dalam posisi duduk di tambah lagi suara ngorok yang sangat besar. Bahkan perawat yang baru keluar dari dalam ruang operasi sampai menutup mulut mereka manahan tawa mendengar suara ngorok Igo yang tidak aesthetic itu. Karena malu,Tia pura-pura berjalan meninggalkan Igo dan bersembunyi agar para perawat tidak tahu kalau dirinya mengenal Igo dan disaat perawat sudah pergi baru lah Tia berjalan mendekati Igo lagi.

"Kak..kak Igo!!" Panggil Tia.

"Kroook...fyiuuuuh...krooook...fyiuuuuh.." suara ngorok Igo malah semakin besar.

"Ish..!!! Bikin malu aja!!" Geram Tia sambil meninju udara.

"Kak...kak Igo,bangun!!!" Kali ini Tia membangunkan Igo sambil menepuk pundaknya. Tapi usahanya sia-sia,Igo malah tetap terbuai di alam mimpi.

Tia makin mendekatkan dirinya dengan Igo,dengan tujuan ingin memencet hidung Igo.

Tia pun memencet hidung Igo.

Dengan mata yang masih tertutup,refleks Igo menarik tangan Tia sampai Tia terjatuh dalam pangkuan Igo.

"Aaakh..lepasin!!!" Teriak Tia sambil memukul tangan Igo.

Mata Igo terbuka ketika mendengar teriakan dan merasakan pukulan dari Tia. Tak lama matanya melotot karena melihat sosok Tia ada dalam pangkuannya.

"Ini mimpi apa nyata sih? Kok kayak nyata yah?" Lirih Igo pelan namun masih bisa di dengar oleh Tia.

"Ini nyata kak!!! Lepasin!!!" Teriak Tia lagi.

Igo mengedip-ngedipkan matanya seperti orang cacingan kemudian ia menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Masa sih nyata? Coba gue cium dulu." Kata Igo masih tidak mempercayai apa yang ada di hadapannya.

Dengan gerakan cepat Igo menarik tengkuk Tia dan mendaratkan bibirnya di bibir Tia. Sangking cepatnya,Tia sampai terkaget-kaget mendapat serangan dadakan dari Igo.

Mata Tia membelalak saat bibir Igo menempel di bibirnya dan mulai mengunyah bibir bawahnya tipis-tipis. Dengan sekeras tenaga,Tia langsung mencubit kacang tanah yang tumbuh di ujung dada Igo.

Sontak Igo langsung melepaskan ciumannya dan berteriak sekeras-kerasnya karena merasakan sakit yang luar biasa.

Begitu Igo mulai mengendurkan kunciannya pada Tia,cepat-cepat Tia berdiri dari atas pangkuan Igo.

"Sakit Tia!!!" Pekik Igo sambil mengelus dada yang di tumbuhi kacang tanah yang baru Tia cubit tadi.

"Makanya jangan kurang ajar!!! Enak aja main cium-cium!!!" Jawab Tia dengan nada yang meninggi dan nafas yang memburu karena emosi yang sudah di ubun-ubun.

"Aku kirain tadi cuma mimpi tadi Ti." Kata Igo beralasan.

"Ekhem.." suara bariton terdengar di tengah-tengah perdebatan mereka.

Sontak Igo dan Tia menoleh ke arah sumber suara.

"Pa...papi.." lirih Tia dengan raut wajah kaget.

"Pak Sakti.." lirih Igo,tapi tidak sekaget wajah Tia.

"Kenapa kamu kasar sekali sama calon suami mu? Apa papi ngajarin kamu berperilaku kasar seperti itu?!" Kata pak Sakti dengan nada tegas.

"Tapi pi...tadi kak Igo..."

"Sudah,papi gak mau tau,mulai sekarang kamu harus rubah sikap mu itu sama calon suami mu,bersikap lah lemah lembut layaknya seorang wanita berpendidikan." Kata pak Sakti lagi memotong kata-kata Tia yang ingin menjelaskan kronologi sebenarnya.

Tia tak dapat berkata apa-apa lagi,dia menundukkan wajahnya.

"Kalau boleh tau,nak Igo ada keperluan apa datang ke rumah sakit ini? Apa ada kerabat nak Igo yang sedang di rawat di rumah sakit ini?" Tanya pak Sakti.

Igo menggeleng.

"Saya kesini khusus ingin menemui Tia pak."

"Oh." Pak Sakti ber O ria.

"Tuh denger Tia,nak Igo datang kesini khusus untuk kamu padahal pekerjaan calon suami kamu banyak sekali,tapi kamu malah kasar begitu sama calon suami kamu." Papi Sakti kembali mengomeli Tia.

Tia memutar bola matanya malas.

"Sekarang kamu ajak nak Igo ke kantin,pasti nak Igo kehausan menghadapi sikap kasar kamu." Kata papi Sakti lagi.

"Bukan cuma haus kali,gue juga udah laper!!" Teriak Igo dalam hatinya.

"Iya pi." Jawab Tia malas. Tapi mau tidak mau Tia akhirnya mengajak Igo pergi dari depan ruang operasi menuju kantin rumah sakit.

"Ayo kak." Ajak Tia.

Igo menganggukkan kepalanya kemudian berdiri dari tempat duduknya dan mendekati Tia. Mumpung masih ada pak Sakti,Igo langsung menggandeng tangan Tia,pasti Tia tidak akan berontak.

Sedangkan Tia tak henti-hentinya mengumpat Igo karena berani mengambil kesempatan dalam kesempitan.

"Saya permisi dulu pak." Pamit Igo.

"Jangan manggil pak,kamu kan calon menantu saya,panggil saya papi sama seperti Tia memanggil saya." Jawab pak Sakti.

"Ah..iya pi. Kalau begitu saya dan Tia permisi ke kantin dulu pi." Pamit Igo sekali lagi.

Pak Sakti menganggukkan kepalanya.

Dengan tangan yang masih bergandengan,Igo dan Tia pun berlalu dari hadapan pak Sakti.

Terpopuler

Comments

GOD BLESS

GOD BLESS

ganteng2 ngorok jg bobokny🤭

2023-10-27

1

Meliana Siregar

Meliana Siregar

Ganteng siih ganteng tp ngoroknya kog kyk di film kartun...gak elegan bgt Igo...hadeeehh 😍😁😁😁

2023-08-29

0

Koyib Koyib

Koyib Koyib

bikin senyum senyum sendiri deh bca cerita ni sumpah bikin otak jdingeres aja pikiranya

2022-10-05

0

lihat semua
Episodes
1 PHSC 1
2 PHSC 2
3 PHSC 3
4 PHSC 4
5 PHSC 5
6 PHSC 6
7 PHSC 7
8 PHSC 8
9 PHSC 9
10 PHSC 10
11 PHSC 11
12 PHSC 12
13 PHSC 13
14 PHSC 14
15 PHSC 15
16 PHSC 16
17 PHSC 17
18 PHSC 18
19 PHSC 19
20 PHSC 20
21 PHSC 21
22 PHSC 22
23 PHSC 23
24 PHSC 24
25 PHSC 25
26 PHSC 26
27 PHSC 27
28 PHSC 28
29 PHSC 29
30 PHSC 30
31 PHSC 31
32 PHSC 32
33 PHSC 33
34 PHSC 34
35 PHSC 35
36 PHSC 36
37 PHSC 37
38 PHSC 38
39 PHSC 39
40 PHSC 40
41 PHSC 41
42 PHSC 42
43 PHSC 43
44 PHSC 44
45 PHSC 45
46 PHSC 46
47 PHSC 47
48 PHSC 48
49 PHSC 49
50 PHSC 50
51 PHSC 51
52 PHSC 52
53 PHSC 53
54 PHSC 54
55 PHSC 55
56 PHSC 56
57 PHSC 57
58 PHSC 58
59 PHSC 59
60 PHSC 60
61 PHSC 61
62 PHSC 62
63 PHSC 63
64 PHSC 64
65 PHSC 65
66 PHSC 66
67 PHSC 67
68 PHSC 68
69 PHSC 69
70 PHSC 70
71 PHSC 71
72 PHSC 72
73 PHSC 73
74 PHSC 74
75 PHSC 75
76 PHSC 76
77 PHSC 77
78 PHSC 78
79 PHSC 79
80 PHSC 80
81 PHSC 81
82 PHSC 82
83 PHSC 83
84 PHSC 84
85 PHSC 85
86 PHSC 86
87 PHSC 87
88 PHSC 88
89 PHSC 89
90 PHSC 90
91 PHSC 91
92 PHSC 92
93 PHSC 93
94 PHSC 94
95 PHSC 95
96 PHSC 96
97 PHSC 97
98 PHSC 98
99 PHSC 99
100 PHSC 100
101 PHSC 101
102 PHSC 102
103 PHSC 103
104 PHSC 104
105 PHSC 105
106 PHSC 106
107 PHSC 107
108 PHSC 108
109 PHSC 109
110 PHSC 110
111 PHSC 111
112 PHSC 112
113 PHSC 113
114 PHSC 114
115 PHSC 115
116 SINGGAH YUK.
117 Ketika Aku Sudah Glow Up
118 GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI.
119 NOVEL BARU : Dicerai Suami, Dibuang Keluarga, Disayang Suami Orang
120 Novel Baru : Kenapa Harus Sepupuku, Mas?
Episodes

Updated 120 Episodes

1
PHSC 1
2
PHSC 2
3
PHSC 3
4
PHSC 4
5
PHSC 5
6
PHSC 6
7
PHSC 7
8
PHSC 8
9
PHSC 9
10
PHSC 10
11
PHSC 11
12
PHSC 12
13
PHSC 13
14
PHSC 14
15
PHSC 15
16
PHSC 16
17
PHSC 17
18
PHSC 18
19
PHSC 19
20
PHSC 20
21
PHSC 21
22
PHSC 22
23
PHSC 23
24
PHSC 24
25
PHSC 25
26
PHSC 26
27
PHSC 27
28
PHSC 28
29
PHSC 29
30
PHSC 30
31
PHSC 31
32
PHSC 32
33
PHSC 33
34
PHSC 34
35
PHSC 35
36
PHSC 36
37
PHSC 37
38
PHSC 38
39
PHSC 39
40
PHSC 40
41
PHSC 41
42
PHSC 42
43
PHSC 43
44
PHSC 44
45
PHSC 45
46
PHSC 46
47
PHSC 47
48
PHSC 48
49
PHSC 49
50
PHSC 50
51
PHSC 51
52
PHSC 52
53
PHSC 53
54
PHSC 54
55
PHSC 55
56
PHSC 56
57
PHSC 57
58
PHSC 58
59
PHSC 59
60
PHSC 60
61
PHSC 61
62
PHSC 62
63
PHSC 63
64
PHSC 64
65
PHSC 65
66
PHSC 66
67
PHSC 67
68
PHSC 68
69
PHSC 69
70
PHSC 70
71
PHSC 71
72
PHSC 72
73
PHSC 73
74
PHSC 74
75
PHSC 75
76
PHSC 76
77
PHSC 77
78
PHSC 78
79
PHSC 79
80
PHSC 80
81
PHSC 81
82
PHSC 82
83
PHSC 83
84
PHSC 84
85
PHSC 85
86
PHSC 86
87
PHSC 87
88
PHSC 88
89
PHSC 89
90
PHSC 90
91
PHSC 91
92
PHSC 92
93
PHSC 93
94
PHSC 94
95
PHSC 95
96
PHSC 96
97
PHSC 97
98
PHSC 98
99
PHSC 99
100
PHSC 100
101
PHSC 101
102
PHSC 102
103
PHSC 103
104
PHSC 104
105
PHSC 105
106
PHSC 106
107
PHSC 107
108
PHSC 108
109
PHSC 109
110
PHSC 110
111
PHSC 111
112
PHSC 112
113
PHSC 113
114
PHSC 114
115
PHSC 115
116
SINGGAH YUK.
117
Ketika Aku Sudah Glow Up
118
GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI.
119
NOVEL BARU : Dicerai Suami, Dibuang Keluarga, Disayang Suami Orang
120
Novel Baru : Kenapa Harus Sepupuku, Mas?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!