Dua bulan kemudian.
Proyek pembangunan rumah singgah sudah selesai,tinggal tersisa dua minggu lagi dari waktu yang Tia dan mama Wita tentukan. Igo sangat puas dengan kecepatan para pekerja proyek. Bagaimana tidak cepat,jika Igo membayar upah mereka tiga kali dari upah awal dengan merogoh kocek pribadinya. Igo rela rugi bandar di awal agar bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar di akhir.
Siang ini sebelum jam makan siang,Igo mendatangi Tia yang sedang koas di rumah sakit. Niat hati ingin mengajak Tia makan siang kemudian mengajak Tia untuk melihat rumah singgah yang sudah rampung dan masih bau cat itu. Tapi setibanya di rumah sakit ternyata Tia sedang berada di ruang operasi. Dengan setianya Igo menunggu Tia yang Igo pikir hanya satu atau dua jam.
Dua jam berlalu tak ada tanda-tanda Tia keluar dari ruang operasi.
Kriiiuuk...kriiiuuuk. Cacing dalam perut Igo pun mulai tak bisa di ajak kompromi.
"Masih lama gak sih. Laper banget lagi." Gerutu Igo.
Meski menggerutu dan cacing dalam perut semakin memberontak,Igo tetap setia menunggu Tia. Sangking bosannya menunggu,Igo sampai tertidur dengan posisi terduduk.
Waktu sudah menunjukkan pukul setengah empat sore. Akhirnya setelah menemani dokter melakukan ceasar pada dua orang ibu hamil dan satu orang operasi pengangkatan rahim,Tia pun keluar juga dari dalam ruang operasi.
Sambil memijat tengkuknya yang terasa pegal,Tia berjalan keluar dari ruang operasi.
"Krooook..fyiuuuuuh..kroook...fyiuuuuuh.."
Tia menoleh ke arah suara orang mengorok yang sangat besar itu. Mata Tia membelalak saat melihat sosok Igo yang sedang tertidur dalam posisi duduk di tambah lagi suara ngorok yang sangat besar. Bahkan perawat yang baru keluar dari dalam ruang operasi sampai menutup mulut mereka manahan tawa mendengar suara ngorok Igo yang tidak aesthetic itu. Karena malu,Tia pura-pura berjalan meninggalkan Igo dan bersembunyi agar para perawat tidak tahu kalau dirinya mengenal Igo dan disaat perawat sudah pergi baru lah Tia berjalan mendekati Igo lagi.
"Kak..kak Igo!!" Panggil Tia.
"Kroook...fyiuuuuh...krooook...fyiuuuuh.." suara ngorok Igo malah semakin besar.
"Ish..!!! Bikin malu aja!!" Geram Tia sambil meninju udara.
"Kak...kak Igo,bangun!!!" Kali ini Tia membangunkan Igo sambil menepuk pundaknya. Tapi usahanya sia-sia,Igo malah tetap terbuai di alam mimpi.
Tia makin mendekatkan dirinya dengan Igo,dengan tujuan ingin memencet hidung Igo.
Tia pun memencet hidung Igo.
Dengan mata yang masih tertutup,refleks Igo menarik tangan Tia sampai Tia terjatuh dalam pangkuan Igo.
"Aaakh..lepasin!!!" Teriak Tia sambil memukul tangan Igo.
Mata Igo terbuka ketika mendengar teriakan dan merasakan pukulan dari Tia. Tak lama matanya melotot karena melihat sosok Tia ada dalam pangkuannya.
"Ini mimpi apa nyata sih? Kok kayak nyata yah?" Lirih Igo pelan namun masih bisa di dengar oleh Tia.
"Ini nyata kak!!! Lepasin!!!" Teriak Tia lagi.
Igo mengedip-ngedipkan matanya seperti orang cacingan kemudian ia menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Masa sih nyata? Coba gue cium dulu." Kata Igo masih tidak mempercayai apa yang ada di hadapannya.
Dengan gerakan cepat Igo menarik tengkuk Tia dan mendaratkan bibirnya di bibir Tia. Sangking cepatnya,Tia sampai terkaget-kaget mendapat serangan dadakan dari Igo.
Mata Tia membelalak saat bibir Igo menempel di bibirnya dan mulai mengunyah bibir bawahnya tipis-tipis. Dengan sekeras tenaga,Tia langsung mencubit kacang tanah yang tumbuh di ujung dada Igo.
Sontak Igo langsung melepaskan ciumannya dan berteriak sekeras-kerasnya karena merasakan sakit yang luar biasa.
Begitu Igo mulai mengendurkan kunciannya pada Tia,cepat-cepat Tia berdiri dari atas pangkuan Igo.
"Sakit Tia!!!" Pekik Igo sambil mengelus dada yang di tumbuhi kacang tanah yang baru Tia cubit tadi.
"Makanya jangan kurang ajar!!! Enak aja main cium-cium!!!" Jawab Tia dengan nada yang meninggi dan nafas yang memburu karena emosi yang sudah di ubun-ubun.
"Aku kirain tadi cuma mimpi tadi Ti." Kata Igo beralasan.
"Ekhem.." suara bariton terdengar di tengah-tengah perdebatan mereka.
Sontak Igo dan Tia menoleh ke arah sumber suara.
"Pa...papi.." lirih Tia dengan raut wajah kaget.
"Pak Sakti.." lirih Igo,tapi tidak sekaget wajah Tia.
"Kenapa kamu kasar sekali sama calon suami mu? Apa papi ngajarin kamu berperilaku kasar seperti itu?!" Kata pak Sakti dengan nada tegas.
"Tapi pi...tadi kak Igo..."
"Sudah,papi gak mau tau,mulai sekarang kamu harus rubah sikap mu itu sama calon suami mu,bersikap lah lemah lembut layaknya seorang wanita berpendidikan." Kata pak Sakti lagi memotong kata-kata Tia yang ingin menjelaskan kronologi sebenarnya.
Tia tak dapat berkata apa-apa lagi,dia menundukkan wajahnya.
"Kalau boleh tau,nak Igo ada keperluan apa datang ke rumah sakit ini? Apa ada kerabat nak Igo yang sedang di rawat di rumah sakit ini?" Tanya pak Sakti.
Igo menggeleng.
"Saya kesini khusus ingin menemui Tia pak."
"Oh." Pak Sakti ber O ria.
"Tuh denger Tia,nak Igo datang kesini khusus untuk kamu padahal pekerjaan calon suami kamu banyak sekali,tapi kamu malah kasar begitu sama calon suami kamu." Papi Sakti kembali mengomeli Tia.
Tia memutar bola matanya malas.
"Sekarang kamu ajak nak Igo ke kantin,pasti nak Igo kehausan menghadapi sikap kasar kamu." Kata papi Sakti lagi.
"Bukan cuma haus kali,gue juga udah laper!!" Teriak Igo dalam hatinya.
"Iya pi." Jawab Tia malas. Tapi mau tidak mau Tia akhirnya mengajak Igo pergi dari depan ruang operasi menuju kantin rumah sakit.
"Ayo kak." Ajak Tia.
Igo menganggukkan kepalanya kemudian berdiri dari tempat duduknya dan mendekati Tia. Mumpung masih ada pak Sakti,Igo langsung menggandeng tangan Tia,pasti Tia tidak akan berontak.
Sedangkan Tia tak henti-hentinya mengumpat Igo karena berani mengambil kesempatan dalam kesempitan.
"Saya permisi dulu pak." Pamit Igo.
"Jangan manggil pak,kamu kan calon menantu saya,panggil saya papi sama seperti Tia memanggil saya." Jawab pak Sakti.
"Ah..iya pi. Kalau begitu saya dan Tia permisi ke kantin dulu pi." Pamit Igo sekali lagi.
Pak Sakti menganggukkan kepalanya.
Dengan tangan yang masih bergandengan,Igo dan Tia pun berlalu dari hadapan pak Sakti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
GOD BLESS
ganteng2 ngorok jg bobokny🤭
2023-10-27
1
Meliana Siregar
Ganteng siih ganteng tp ngoroknya kog kyk di film kartun...gak elegan bgt Igo...hadeeehh 😍😁😁😁
2023-08-29
0
Koyib Koyib
bikin senyum senyum sendiri deh bca cerita ni sumpah bikin otak jdingeres aja pikiranya
2022-10-05
0