Kini Igo sudah sampai di rumah utama keluarga Mandala.
Ceklek. Mama Wita membuka pintu kamar Igo. Sengaja mama Wita masuk ke kamar anak bungsunya itu karena ingin kepo dengan hasil first date anak kesayangannya dengan calon menantu idamannya itu.
"Astaga mama!!! Bisa gak sih kalau mau masuk ketuk pintu dulu!! Kalau Igo lagi b•gil gimana?!"
"Heleh...!!! Mama udah biasa kok lihat kamu b•gil waktu kecil,paling juga ukuran sekarang sama ukuran waktu kamu kecil sama aja!!" Balas mama Wita.
"Enak aja!!! Waktu kecil si Dragon masih seukuran jari kelingking,kalau sekarang mah udah kayak singkong jumbo mah.!!" Protes Igo yang tak terima sang mama menyepelekan ukuran sahabatnya dari orok.
"Oh iya...masa sih? Sini coba mama liat?" Seloroh mama Wita.
"Enak aja!!! Gak!!! Yang bisa ngeliat penampakan si Dragon cuma istri Igo seorang!!" Tolak Igo. Padahal sebelum istrinya kelak melihat dan merasakan,sudah banyak wanita yang melihat dan merasakan penampakan si Dragon.
Mendengar respon Igo yang langsung panik dengan selorohannya,mama Wita terbahak-bahak.
"Mama mau ngapain sih ke kamar Igo?"
"Gimana acara ngedate kamu?" Tanya mama Wita to the point.
"Yah gak gimana-gimana,ya begitu lah." Jawab Igo dengan raut wajah kesal karena teringat lagi akan kegagalannya berduaan dengan Tia.
Padahal ia sudah merencanakan akan mencuri-curi kecupan singkat di bibir Tia saat mereka di bioskop. Tapi nyatanya nasib baik tak berpihak padanya,semua rencana yang ia susun untuk meluluh lantakkan hati Tia gagal total.
"Kenapa,kok muka kamu cemberut gitu? Jangan bilang first date kamu hari ini gagal?"
Igo menganggukkan kepalanya lemah.
"Duh kasihan anak mama. Udah gak usah sedih,mau kamu gagal di first date kamu,Tia tetap akan jadi milik mu. Tapi kamu juga jangan bosen-bosen ngambil hatinya,biar nanti pas kalian nikah mama bisa cepet-cepet nimang cucu dari kamu." Kata-kata mama Wita seperti penambah daya pada baterai tubuhnya yang sudah lemah. Apalagi pada kalimat 'nimang cucu',akh pikiran Igo langsung berwisata ke langit ke tujuh dengan Tia.
"Mama bener,mau first date Igo gagal hari ini,Tia akan tetap jadi milik Igo. Dan Igo gak akan bosen-bosen untuk ngambil hati Tia,biar pas malam pengantin si Dragon bisa memulai kembali pengeboran minyak bumi." Kata Igo semangat.
"Memulai kembali? Emang si Dragon pernah ngebor?" Tanya mama Wita yang salah fokus dengan kalimat 'memulai kembali'.
"Eh...maksud Igo memulai aja gak pake kembali." Kata Igo meralat kalimatnya.
"Oh..." mama Wita menganggukkan kepalanya sambil ber O ria.
"Hampir aja!!!" Kata Igo dalam hati sambil bernafas lega.
"Ya udah kamu istirahat,besok kan tenaga kamu terkuras banyak untuk pembangunan rumah singgah."
"Astaga!!!! Kok gue sampe lupa yah sama rumah singgah!!! Mampus gue,desain untuk taman,kolam renang sama bioskop mini belum gue buat lagi!!!" Lirih Igo pelan. Untungnya mama Wita tidak terlalu jelas mendengar.
"Apa kamu bilang? Desain apa?" Tanya mama Wita.
Igo menggelengkan kepalanya.
"Bukan apa-apa kok mah. Udah mama tidur aja,gak baik nenek-nenek kayak mama tidur lewat dari jam sembilan." kata Igo sambil menggiring mama Wita untuk keluar dari kamarnya.
"Selamat malam mama. Muah."
"Eh...tunggu..." mama Wita menghalangi pintu yang akan ditutup Igo dengan tangannya.
"Apalagi sih mah? Kan udah Igo cium."
"Kamu mau begadang?"
Igo menggelengkan kepalanya berbohong. Karena kalau sampai ia mengangguk,pasti sang mama akan menyediakan banyak cemilan untuk dirinya,dan Igo tak mau memakan cemilan di malam hari karena dirinya sedang menjalani pola hidup sehat agar saat ia menikah,si Dragon bisa tahan lama mengebor lahan pertambangan minyak bumi.
"Bener?" Tanya mama Wita sekali lagi dengan tatapan menyelidik.
"Beneran mah. Igo mau langsung tidur,biar muka Igo yang baby face ini gak berkeriput sebelum waktunya."
"Ya udah. Tidur yang nyenyak yah sayang,mimpi yang indah tapi jangan mimpiin Tia nanti jadi mimpi basah. Muah."
Igo tersenyum penuh paksaan mendengar larangan sang mama yang melarang dirinya memimpikan pujaan hatinya.
"Si mama tau aja lagi,kalau gue mimpiin neng Tia langsung mimpi basah." Kata Igo dalam hatinya.
Mama Wita pun pergi dari depan kamar Igo. Setelah sang mama pergi,Igo langsung menutup pintu kamarnya dan tak lupa menguncinya,takut-takut sang mama tiba-tiba masuk disaat dirinya sedang asyik bekerja.
Cepat-cepat Igo mengambil ponselnya dan melakukan panggilan pada sang mahagurunya,siapa lagi kalau bukan Yordan.
Tuuut Tuuut Tuuut.
Tak lama Yordan mengangkat panggilan dari Igo,namun tak mengeluarkan suara.
"Halo Dan...Dan.." panggi Igo karena melihat panggilan telponnya sudah diangkat.
"Sshhh...akh...Ca..cepetin Ca!!" Terdengar ******* dari seberang telpon Igo. Yordan pikir ia sudah menggeser tombol merah,ternyata ia salah menggeser tombol. Maklum,efek mata yang sedang merem melek.
"Njiiir!!!! Kampret emang nih si Yordan!!!" Umpat Igo sambil mengakhiri panggilan telponnya.
"Tega banget sih bule kampret sama gue!!! Di sensor kek itu suara ghoib,bikin gue merinding aja!!!" Umpat Igo lagi.
Igo kembali mengutak-atik ponselnya dan mencari nama Irlan dan melakukan panggilan ke nomor sahabatnya yang agak normal sedikit itu.
Tuuut Tuuut Tuuut.
"Halo.." jawab Irlan.
"Loe gak lagi ritual kan?" Tanya Igo,takut-takut ia mendengar backsound suara ghoib lagi.
"Ritual ngepet!!! Ada apa loe nelpon gue jam segini? Jangan bilang loe ngajak ke club?!"
"Ya gak lah!!! Gue mau minta tolong nih."
"Minta tolong apa?"
Igo pun menceritakan tentang proyek pembangunan rumah singgah dengan segala fasilitas yang Tia minta dalam waktu kurang dalam tiga bulan,tapi Igo tak mengatakan kalau fasilitas itu permintaan Tia.
"Loe mau bikin rumah singgah atau mau bikin hotel?!"
"Gue mau bikin rumah singgah yang senyaman hotel. Itung-itung buat nyenengin anak-anak yang mengidap kanker lah Lan." Kata Igo beralasan.
"Ooo. Oke lah gue bantu bikin desain kolam renang lah kalau gitu. Kalau taman,suruh Yordan aja!!"
"Besok lah gue ngomong sama dia. Dia lagi ngajak si Jeki balapan."
"Tau darimana loe?"
"Ya tau lah,orang tadi gue nelpon si bule kampret duluan baru loe. Eh...gue malah di kasih suara ghoib,njiiir banget gak tuh anak!!! Udah tau gue jomblo,untung iman gue kuat kalau gak,salah jalan lagi gue!!"
Irlan tertawa terbahak-bahak mendengar curhatan hati Igo.
"Makanya cepetan merit,biar si Dragon bisa ngebor secara legal,kan enak kalau udah ada surat izin,mau kapan pun, dimana pun, mau pagi,siang,sore,malam bisa langsung ngebor,coba kalau masih ilegal,nunggu orang pada tidur dulu baru bisa ngebor!!"
"Iya..iya..bentar lagi gue juga merit!!!" Jawab Igo keceplosan.
"Hah...serius loe mau merit? Sama siapa? Jangan bilang sama salah satu partner ranjang loe?"
"Enak aja loe!!!"
"Terus sama siapa?"
"Adalah. Nanti gue kasih tau,tapi ini rahasia,loe jangan kasih tau siapa pun termasuk bini loe dan orangtua loe,paham gak loe?!"
"Kok gue jadi curiga yah."
"Udah gak usah di pikirin,mending sekarang loe kerjain deh tuh desain kolam renang."
"Cih..udah minta tolong,maksa lagi!! Njiir loe emang!!"
Igo tak membalas perkataan Irlan,ia langsung mengakhiri panggilannya dan meletakkan ponselnya di atas nakas. Igo pun mulai memikirkan desain untuk bioskop mini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
EndRu
klo caranya gitu. 3 bulan mah kelar tu proyek. haha.. langsung merit deh Igo 🤣🤣🤣
2022-06-04
0
gia gigin
kasihan Igo 😂😂🤣🤣🤣
2022-02-03
0
Fad Fathoni
denger istilah2 di novel ini jadi ngakak euyy 😂
2021-12-29
0