"Eh...Go tunggu.." panggil mama Wita.
Igo pun menghentikan langkahnya dan memutar tubuhnya.
"Apa lagi mah?!"
"Kamu ada uang kan jajanin Tia?" Tanya mama Wita.
"Ya adalah mah,mama pikir Igo pengangguran apa?"
"Ya mama takut aja,uang kamu kurang untuk jajanin Tia."
"Tenang aja mah,uang Igo masih sanggup beli sepuluh lamborgini sama sepuluh apartemen mewah." Jawab Igo songong.
"Oh..bagus lah. Kalau gitu nanti mama tambahin lima ratus juta untuk jajanin calon mantu mama."
"Huft..terserah mama aja lah." Jawab Igo. Ia pun kembali melangkahkan kakinya keluar dari dalam kamarnya.
🎀 🎀 🎀
Kini mobil sport dua pintu yang Igo kendarai telah sampai di halaman rumah pak Sakti.
Sudah hampir satu jam Igo tiba dirumah pak Sakti dan menunggu Tia dan mami Saskia bersiap-siap.
"Sialan,gue bela-belain kagak mandi biar cepet nyampe sini,biar Tia gak lama nunggu gue,eh...malah gue sekarang yang di suruh nunggu." Gerutu Igo dalam hati.
"Mas ganteng mau nambah minumnya lagi gak? Biar mbak Lilis ambilin?" Tanya mbak Lilis,asisten rumah tangga di rumah pak Sakti,yang dari tadi setia menemani Igo di ruang tamu sambil menunggu Tia selesai bersiap-siap.
Igo menggelengkan kepalanya cepat.
"Mau bikin gue beser,minum mulu!!!!" Gerutu Igo dalam hati.
"Haduuh,ngapain sih nih orang ngeliatin gue mulu. Apa jangan-jangan masih ada iler kering di muka gue?" Gumam Igo dalam hati karena mbak Lilis yang tak henti memandangnya. Igo mengambil ponselnya dari dalam saku celananya dan membuka kamera selfie untuk melihat penampakan wajahnya.
"Udah ganteng kok mas ganteng. Gak usah ngaca-ngaca lagi." Celetuk mbak Lilis.
Cepat-cepat Igo meletakkan ponselnya di atas meja karena ketahuan oleh mbak Lilis kalau dirinya sedang bercermin melalui kamera ponsel.
"Terus kenapa mbak ngeliatin saya mulu?"
"Karena mas nya ganteng lah makanya mata saya gak mau lepas ngeliatin mas,itung-itung cuci mata lah mas. Habis di rumah ini gak ada yang ganteng kayak mas nya." Gombal mbak Lilis.
Igo memutar bola matanya malas. Seandainya Tia yang mengucapkan kata-kata itu,pasti lah hati Igo berbunga-bunga dan matanya berlope-lope,tapi ini...malah mbak Lilis yang mengatakan itu.
"Mbak Lilis ngapain disitu?" Tanya Tia yang tiba-tiba muncul di ruang tamu.
Mbak Lilis langsung berdiri dari duduknya diatas karpet.
"Eh non Tia.." kata mbak Lilis sambil menyengir.
"Ini loh non,minumannya mas ganteng ini udah habis,makanya saya nawarin mau di tambah gak minumannya. Itu aja kok non,jangan cemburu yah." Kata mbak Lilis lagi memberi alasan.
"Cih...cemburu. Kamu ambil aja kalau kamu mau mbak. Gak ngaruh sama aku!!!"
"Beneran non?"
Tia menganggukkan kepalanya.
"Palingan juga kamu langsung dapet sp tiga sama uang pesangon dari mami. Dia kan brondong kesayangannya mami."
"Eh...gak jadi lah non. Mending saya sama si Amir aja lah." Jawab mbak Lilis ketakutan.
Tia menggelembungkan pipinya menahan tawa melihat ekspresi mbak Lilis.
"Saya permisi dulu non." Kata mbak Lilis sambil membawa nampan dan berlalu dari hadapan Tia dan Igo.
"Sori,lama yah kak nunggunya."
"Gak kok honey." Jawab Igo sambil tersenyum manis pada Tia. Begitu melihat wajah Tia,rasa kesal dan gondok yang memenuhi benaknya tiba-tiba langsung menghilang begitu saja.
"Yuk berangkat." Ajak Igo sambil berdiri dari tempat duduknya.
"Tunggu kak,mami belum selesai."
"Kok nunggu mami?"
"Ya kan mami mau ikut." Jawab Tia santai sambil mendudukkan bokongnya di sofa.
"Hah??!" Igo menganga mendengar calon mertuanya mau mengintili dirinya dan Tia.
"Kok kamu gak bilang kalau mami mau ikut? Aku bawa sport Ti,gak ada kursi penumpang di belakang." Protes Igo sambil mendudukkan bokongnya kembali.
"Sori,lupa!!!!" Jawab Tia santai sambil memainkan ponselnya.
Igo mengusap wajahnya kasar.
"Terus masalah mobil gimana dong?"
"Ya udah kakak nanti pergi sama mami,biar aku nyetir sendiri. Soalnya mami gak bisa nyetir,supir juga lagi nganter papi ke kota B." Jawab Tia tanpa melihat wajah Igo yang mulai kehabisan stok kesabaran.
Igo langsung memijit keningnya yang tiba-tiba saja terserang migrain.
"Aduh nak Igo,maaf yah tante lama. Habisnya Tia bilang kamu datangnya jam sepuluh,makanya tante santai-santai dari tadi." Kata mami Saskia tiba-tiba.
Igo pun melirik ke arah mami Saskia sambil memberikan senyum tiga jari ke arah calon mami martuanya itu.
"Gak pa-pa kok tante." Jawab Igo sambil menyengir untuk menutupi kegondokkannya yang sudah mendarah daging.
"Ya udah yuk berangkat." Kata mami Saskia bersemangat.
"Ayo mi." Jawab Tia sambil berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mendekati sang mami. Mereka pun jalan terlebih dulu keluar dari dalam rumah menuju halaman tempat Igo memarkirkan mobil.
Begitu juga dengan Igo yang ikut berdiri dan berjalan mengekori sang calon istri dan calon mertua.
"Mi,mami bareng sama kak Igo yah,biar aku bawa mobil sendiri." Kata Tia.
"Loh kok gitu?"
"Itu mobilnya kak Igo gak ada kursi belakangnya mi."
"Ya udah kalau gitu biar kita semua naik mobil kamu aja."
Tia menoleh ke arah Igo yang sudah terkena gejala anemia.
"Gimana kak? Mau gak?" Tanya Tia.
"Terserah gimana baiknya aja lah." Jawab Igo pasrah.
"Ya udah,nih.." Tia menyerahkan kunci mobilnya kepada Igo.
"Ayo mi." Kini Tia menggandeng tangan mami Saskia untuk masuk ke dalam mobil.
Dan dengan tak berakhlaknya Tia dan sang mami duduk di kursi penumpang bagian belakang.
Melihat itu,ingin sekali Igo protes,tapi ia tidak berani karena ada calon mami mertua bersama mereka.
"Berasa jadi supir taksi online nih gue.!!" Gerutu Igo dalam hati sambil menyalakan mesin mobil Tia dan melajukan mobil Tia keluar dari kediaman pak Sakti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
EndRu
harus manut Go. biar ta sia2 . demi cinta Tya
2022-06-04
0
Ririn
Tia dan Ica 11 12 yahh resehh
2022-04-09
0
Yen
uang jajan 500 juta wow banget 🤭
2022-03-15
0