Mata Tia membelalak saat melihat sosok Igo yang berdiri di depan pintu.
"Itu dia jeng Saskia,anak bungsu saya." Kata mama Wita pada mami Saskia dan terdengar juga di telinga Tia.
Makin membulat saja mata Tia saat mendengar perkataan mama Wita.
"Apa?! Kak Igo anak bungsunya pak Mandala? Huh..kalau tau gitu gue gak ikut ke acara ini. Mending deh semua fasilitas gue di tarik,daripada satu meja makan sama buaya empang!!" Gerutu Tia dalam hati.
Dengan langkah cool Igo berjalan mendekati meja makan.
"Kenalin tante,Igo." Igo menjulurkan tangannya untuk berkenalan dengan mami Saskia.
"Gantengnya kamu nak." Kata mami Saskia sambil menyambut uluran tangan Igo.
"Ayo duduk Go,kita pesan makan dulu. Baru nanti kita ngobrol-ngobrol lagi." Kata papa Oscar menyela anaknya yang sedang tebar pesona dengan calon mami mertuanya.
Igo pun melepaskan jabatan tangannya dengan mami Saskia dan duduk disebelah mama Wita dan berhadapan dengan Tia.
Setelah Igo mendaratkan bokongnya,dengan genitnya Igo mengerlingkan matanya ke hadapan Tia yang sedari tadi menatap tajam dirinya.
"Cih." Tia berdecih sambil memutar bola matanya malas mendapat kerlingan mata genit dari Igo.
🎀 🎀 🎀
Kini keluarga pak Mandala dan keluarga pak Sakti telah selesai mengisi perut mereka.
"Baiklah,karena kita semua sudah kenyang,sepertinya kita sudah bisa membahas masalah tanggal pernikahan anak-anak kita,Tia dan Igo." Ceplos mama Wita.
Sontak papa Oscar,Igo dan Tia menoleh ke arah mama Wita.
"Mama ngomong apa sih? Tanggal pernikahan,maksudnya?" Tanya papa Oscar yang memang tidak di briefing terlebih dahulu oleh mama Wita sebelum ke restoran.
"Jadi gini loh pah,mama dan jeng Saskia beserta suami sepakat untuk menikahkan Tia dan Igo."
"Memangnya mereka berdua punya hubungan sebelumnya?"
Mama Wita menggeleng.
"Kan lebih bagus langsung nikah. Anak muda sekarang kan suka pada gak sabaran!! Nanti kalau kita biarin mereka pacaran,takutnya mereka kebablasan,kan kita juga yang malu. Bener gak pak Sakti,jeng Saskia?"
"Ma..maaf tante. Tapi mami sama papi gak pernah membicarakan hal ini dengan Tia. Bisa gak kalau kita bahas yang lain aja,Tia belum siap untuk menikah."
Sedangkan Igo hanya bisa ngedumel dalam hati,ngedumel karena sang mama tidak memberitahu kalau pertemuan malam ini langsung membicarakan tanggal pernikahan. Padahal mau nya Igo,pertemuan malam ini,hanya mengatakan pada Tia kalau orangtua Tia dan Igo ingin menjodohkan Tia dan Igo.
"Kalau nunggu siap,tante yakin kamu gak akan pernah siap. Apalagi dari yang tante dengar,kamu tuh terlalu fokus sama karir kamu. Tante juga dulu begitu kok waktu nikah dengan papanya Igo. Waktu papanya Igo ngajak tante nikah,tante belum siap,tapi setelah tante pikir-pikir menikah itu bukanlah faktor penghambat buat kita perempuan untuk berkarir. Malah bisa aja dengan kita menikah,karir kita semakin bagus,apa yang kita mau jadi cepat tercapai." Kata mama Wita dengan bijaknya.
"Ta..tapi tante..." Tia tidak melanjutkan kata-katanya karena tidak enak mengatakan kalau dirinya tidak menyukai Igo di hadapan orangtua Igo.
"Gak ada tapi-tapian. Nak Igo ini orang baik Ti,dia juga pekerja keras dan kelihatannya nak Igo juga laki-laki yang bertanggung jawab dan penyayang. Jadi papi dan mami memutuskan untuk langsung menikahkan mu dengan nak Igo."
"Tapi pi..." Ingin sekali rasanya Tia berteriak mengatakan kalau Igo adalah seorang casanova tapi lidahnya terasa kelu dan nyalinya pun menciut.
"Kamu tenang aja sayang,gak mungkin mami sama papi menikahkan kamu dengan laki-laki yang gak jelas bibit bebet bobotnya. Nak Igo ini kan udah jelas anaknya pak Mandala,salah satu orang terpandang di negara kita. Sudah pasti nanti karir mu juga akan mulus kalau menikah dengan nak Igo.
Tia menghela nafasnya. Kalau sudah mami dan papinya berkehendak,sebagai anak Tia tidak bisa berbuat apa-apa.
"Ini pasti hasutannya kak Igo." Gerutu Tia dalam hati menuduh Igo sambil memberi tatapan tajam pada Igo.
Mama Wita yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Tia,buka suara saat melihat Tia menatap tajam anak bungsu kesayangannya.
"Kamu jangan salahin Igo,Igo gak tau apa-apa soal ini. Ini murni keinginan tante sama kedua orangtua kamu." Kata mama Wita membela Igo.
Tia menghela nafasnya sambil menundukkan wajahnya. Pasrah,hanya itu yang bisa ia lakukan saat ini.
"Jadi pah,kira-kira kapan yah kita menikahkan mereka?" Tanya mama Wita pada papa Oscar.
Papa Oscar bingung harus menjawab apa,disatu sisi ia tidak membenarkan tindakan ilegal istrinya tapi di sisi lain ia juga ingin sekali melihat anak bungsunya menikah.
"Terserah mama aja. Mama yang lebih tau mana yang terbaik buat anak-anak kita."
Mama Wita nampak berpikir.
"Gimana kalau akhir bulan ini?" Tanya mama Wita pada orangtua Tia.
Pak Sakti menggelengkan kepalanya.
"Saya kurang setuju. Kalau menurut saya gimana kalau setelah pembangunan rumah singgah selesai." Usul pak Sakti.
"Setelah pembangunan rumah singgah selesai? Itu kapan yah pastinya?"
Pak Sakti,mami Saskia,Tia,mama Wita dan papa Oscar langsung menatap Igo yang memegang kendali pembangunan rumah singgah.
Igo nampak berpikir memprediksi kapan waktu pastinya selesai pembangunan rumah singgah itu.
"Sekitar tiga sampai empat bulanan lah."
BRAAAK. Mama Wita langsung memukul meja.
"Oke. Kalau gitu tiga bulan lagi kita nikahkan anak-anak kita. Dan kamu Igo sebelum tiga bulan harus sudah menyelesaikan pembangunan rumah singgah."
Mata Igo membulat mendengar perkataan mama Wita.
"Ehh buset,ini mah sama aja di suruh bangun candi dalam waktu satu malam." Gerutu Igo dalam hati.
"Kenapa kamu gak sanggup?" Tanya mama Wita karena melihat Igo yang menganga.
"Sa...sanggup kok mah."
"Bagus." Kata mama Wita sambil mengacungkan jempolnya pada Igo.
"Maaf tante,om. Tapi bisa gak acaranya diadakan tertutup? Cukup keluarga inti saja yang tau." Kata Tia menyela obrolan para orangtua.
"Loh kenapa?" Tanya mama Wita sambil mengernyitkan keningnya.
"Jujur,saya masih syok dengan pembicaraan kita malam ini,tapi saya gak bisa berbuat apa-apa,apalagi orangtua saya sangat menyetujui rencana ini. Saya ngerasa belum siap aja kalau harus menikah dengan kak Igo dalam waktu tiga bulan. Kalau para orangtua mengizinkan saya dan kak Igo saling mengenal terlebih dahulu paling tidak setahun atau dua tahun,tidak jadi masalah kalau para orangtua mengadakan resepsi besar-besaran. Tapi kalau para orangtua tidak mengizinkan,saya mohon tolong pernikahan ini diadakan tertutup." Mohon Tia.
Mama Wita nampak berpikir,sebenarnya dia tidak menyetujui negosiasi yang Tia ajukan,tapi melihat wajah Tia yang sangat tertekan,mama Wita juga tak tega memaksakan kehendaknya yang hanya ingin membahagiakan anak bungsunya itu.
"Baiklah,sepertinya itu bukan ide buruk. Yang penting pernikahan kalian sah secara hukum dan agama. Bukan pernikahan siri atau pernikahan di bawah tangan." Jawab mama Wita.
Mami Saskia,pak Sakti dan papa Oscar menganggukkan kepalanya setuju dengan perkataan mama Wita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
gia gigin
Mama wita dan Mommy Sarah memang sebelas duabelas, sama"bar"😆😆😆
2022-02-02
1
Fad Fathoni
ngakak bacanya 😂😂
2021-12-28
0
💙💞𝙱𝚒𝚛𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊
dasarr igo.. gk beda sma si Yordan. hemm.. mreka kn 1 team. team celup sna sni.. 🤭🤭🤭
tpi Yordan dh insaf kok dh di gentayangin ama 3 bocilnya. giliran kmu kpn insaf Go igoo...
2021-11-22
0