Satu minggu sudah berlalu,proyek rumah singgah pun sudah mulai di kerjakan. Pak Sakti dan Igo pun sudah berkali-kali bertemu untuk meninjau pembangunan rumah singgah.
"Pah..besok kan malam minggu,gimana kalau kita undang pak Sakti dan keluarganya makan malam bersama." Kata mama Wita di tengah makan malam mereka.
Papa Oscar nampak berpikir memikirkan ide istrinya itu. Tak lama papa Oscar menganggukkan kepalanya.
"Boleh juga ide kamu itu. Udah lama papa sama pak Sakti berteman,tapi belum pernah kita sekeluarga makan bareng dengan kelurga pak Sakti. Kalau gitu,papa akan suruh asisten papa hubungi pak Sakti supaya dateng besok kesini."
Mama Wita tersenyum sambil melirik Igo yang juga sedang tersenyum karena papa nya menyetujui ide sang mama.
Setelah acara makan malam,dan berkumpul sejenak di ruang keluarga,Igo pun kembali ke dalam kamarnya.
Di dalam kamar,ia mengambil ponselnya dan membuka album foto yang ada di ponselnya itu. Igo tersenyum bahagia sambil memandang foto Tia yang ia ambil diam-diam.
"Bentar lagi loe akan jadi milik gue Ti. Gue bener-bener gak sabar nunggu hari dimana kita akan duduk di pelaminan bersama." Gumam Igo sambil mengelus foto Tia.
Ceklek. Tiba-tiba saja pintu kamar Igo terbuka.
Sontak Igo pun menoleh ke arah pintu.
"Mama.." lirih Igo saat melihat sang mama yang ternyata membuka pintu kamarnya tanpa mengetuknya lebih dulu. Cepat-cepat Igo menyimpan ponselnya di atas nakas.
"Besok kamu siap-siap. Cukur-cukur tuh semua bulu-bulu kamu,bulu atas,bulu bawah,bulu tengah,kalau perlu kamu pergi ke salon. Biar anaknya pak Sakti klepek-klepek sama kamu."
"Beres mah. Besok seharian Igo akan berendam di bath up dengan taburan bunga kembang tujuh rupa."
"Go,kamu serius mau dengan rencana kamu ini?"
"Serius lah mah,kenapa? Mama gak mau bantu Igo?"
"Bukannya gak mau bantu. Tapi mama takut kalau sampai kalian menikah pun anaknya pak Sakti tetap gak punya perasaan apa-apa sama kamu. Apa gak lebih baik kamu menikah dengan perempuan yang juga mencintai kamu?"
"Mama percaya aja sama Igo,kalau pernikahan Igo nanti akan baik-baik aja. Dan Igo akan buat Tia jatuh cinta sama Igo."
Mama Wita menghela nafasnya. Laki-laki kalau sudah jatuh cinta dengan seorang wanita,mau securam apa jurang yang harus ia lewati,atau sedalam apa lautan yang harus ia sebrangi,pasti tetap akan di hadapi.
"Terserah kamu aja lah kalau gitu. Tapi satu pesan mama,kalau kalian sudah masuk dalam pernikahan,jangan sampai ada kata-kata perceraian. Mama gak mau dengar itu. Baik-buruk pasangan kamu,sekeras apapun hati pasangan kamu,udah terlambat buat kamu menyerah dan menyesal. Di keluarga kita tidak pernah ada yang bercerai,jadi kamu jangan buat rekor baru. Paham kamu.!"
"Paham mah. Igo juga gak kepikiran untuk nyerah kok kalau Igo udah berhasil jadiin Tia istri Igo. Oh iya mah,kalau Igo udah nikah sama Tia,mama mau punya cucu berapa dari Igo?"
"Cih..cucu!!! Dapetin dulu hatinya,baru kamu ngomongin cucu sama mama. Jangan-jangan nanti pas malam pengantin kalian,kamu di suruh tidur di luar lagi." Ejek mama Wita.
Igo memutar bola matanya malas mendengar ejekan sang mama.
"Ya udah,sekarang kamu istirahat. Jangan begadang main game atau nabung-nabung tuyul di closet. Biar besok kamu kelihatan fresh. Dan besok kamu gak usah kerja,kamu perawatan aja di rumah,biar besok mama panggil orang salon kerumah untuk perawatan kamu seluruh badan."
Mata Igo membelalak.
"Astaga mama!!! Igo laki-laki,gak usah pake perawatan kayak gitu juga kali. Lagian ini kan cuma acara makan malam mah,bukan mau lamaran atau nikahan,mama gimana sih?! Lebay nya kebangetan deh." Protes Igo.
"Kita lihat aja besok,apa besok malam cuma sekedar acara makan malam,atau langsung lamaran." Jawab mama Wita tersenyum licik.
Igo mengernyitkan keningnya mencerna kata-kata sang mama.
Baru saja Igo ingin menanyakan apa maksud dari perkataan sang mama,ternyata mama Wita sudah keluar dari kamarnya.
"Maksud mama apaan sih? Kok gue kayak lagi kena zonk yah?!" Gumam Igo.
Setelah dari kamar Igo,mama Wita kembali ke dalam kamarnya.
"Kamu kenapa senyam-senyum sendiri?" Tanya papa Oscar saat melihat sang istri masuk ke dalam kamar dengan senyum yang tak pernah pudar dari wajahnya.
"Gak pa-pa. Mama cuma lagi seneng aja." Jawab mama Wita sambil berjalan menuju meja rias nya untuk memakai rangkaian krim perawatan wajah.
Sampai di depan cermin senyum mama Wita tak kunjung memudar. Mama Wita teringat dengan pertemuannya dengan salah satu teman arisannya yang tak lain dan tak bukan adalah mami nya Tia.
Flashback On
Waktu Igo mengatakan menyukai seorang gadis dan ternyata gadis yang Igo sukai adalah anak gadisnya pak Sakti,mama Wita langsung mengecek ponselnya setelah mama Wita keluar dari kamar Igo. Karena ternyata istri pak Sakti juga ada dalam grup chat teman-teman arisannya yang ia mintai foto anak gadis mereka.
Mama Wita menscroll kebawah pesan-pesan yang masuk dan mencari nama Saskia Putri,atau nama maminya Tia.
Mata mama Wita membelalak saat melihat foto yang maminya Tia kirim. Foto Tia yang sangat cantik dan terlihat sangat polos. Hanya melihat dari foto saja mama Wita sudah jatuh cinta pada Tia.
"Pantes Igo tergila-gila sama anaknya pak Sakti,wong anak gadisnya pak Sakti bening banget,elegan lagi." Gumam mama Wita.
Kemudian mama Wita membalas pesan yang berbentuk foto Tia itu ke maminya Tia dan meminta untuk bertemu keesokan harinya di sebuah kafe dekat rumah sakit tempat mami Saskia bekerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
kakaika
wuidih the power of emak"
2022-05-19
2
kakaika
nabung tuyul di closet 😆😆😆
2022-05-19
0
kakaika
buli bawah ni yang mana mah? 🤔
2022-05-19
0