Hari itu setelah Igo salah sasaran memberi obat perangsang yang seharusnya untuk Tia,malah jadi Ica yang minum dan berujung pada pernikahan Ica dan Yordan. Seminggu setelah Yordan dan Ica menikah,Igo langsung pergi ke kota L dan tinggal selama tiga bulan disana untuk bersembunyi dari endusan mommy Sarah yang masih penasaran dengan pelaku pemberian obat perangsang di minuman Ica dan sekaligus untuk menenangkan diri dari rasa patah hatinya karena terus mendapatkan penolakan dari Tia sehingga membuatnya khilaf menggunakan cara instan untuk mendapatkan Tia. Pada saat itu Igo memutuskan untuk menyerah mengejar Tia. Ibarat peribahasa 'anget-anget taik ayam',begitu juga keputusan Igo untuk menyerah dan melupakan Tia,karena baru seminggu ia berada di kota L,hatinya sudah sangat merindukan Tia. Membuat Igo setiap weekend pulang ke kota besar,dan diam-diam menjadi intel dadakan untuk membuntuti Tia.
Setelah tiga bulan bersembunyi dari endusan mommy Sarah,Igo pun keluar dari persembunyiannya,setelah merasa mommy Sarah sudah tidak penasaran dengan pelaku pemberian obat perangsang di minuman Ica yang sekarang menjadi menantunya.
Begitu sampai di kota besar,sudah ada supir keluarga Mandala menjemput di bandara. Sang supir pun langsung membawa Igo pulang kerumah utama,dimana papa Oscar dan mama Wita sudah berada di rumah setelah hampir tiga bulan jalan-jalan di Brasil dan Argentina.
Kini mobil yang Igo naikki sudah sampai di rumah utama keluarga Mandala.
Mendengar mobil yang membawa sang putra bungsu pulang,mama Wita langsung berlari dari dalam kamarnya menuju teras depan untuk menyambut anak kesayangannya.
"Uuuh..sayangnya mama,akhirnya pulang juga." Teriak mama Wita sambil membentangkan tangan saat Igo turun dari dalam mobil dan melangkahkan kakinya menuju sang mama.
"Astaga mama..harusnya Igo yang ngomong gitu." Protes Igo sambil menyambut pelukan mamanya.
"Tapi kan mama yang nyampe rumah lebih dulu daripada kamu." Jawab mama Wita tak mau mengalah.
Igo menghela nafasnya kasar mendengar jawaban sang mama yang tak mau kalah.
"Ma..Igo laper. Gorengin telor ceplok dong." Kata Igo sambil melepaskan pelukan sang mama.
"Kamu jauh-jauh dari kota L,pulang-pulang minta di gorengin telor ceplok,gimana sih?!"
"Igo bosen mah,makan daging-dagingan,ikan-ikanan,ayam-ayaman. Igo kangen telor ceplok buatan mama. Masakin yah mah." Rengek Igo.
"Kamu tuh yah,paling bisa ngerayu mama." Kata mama Wita sambil mencubit gemas hidung putra bungsunya itu.
"Ya udah ayo kita ke dapur,biar mama bikinin kamu telor ceplok spesial untuk kamu." Kata mama Wita lagi sambil menarik tangan Igo masuk ke dalam rumah. Dan mereka pun berjalan bersama ke arah dapur.
Setelah telor ceplok spesial buatan mama Wita selesai digoreng,mama Wita pun langsung menghidangkannya di meja makan,dimana Igo sudah menunggu. Dengan nasi hangat dan kecap manis,Igo menyantap makanan kesukaannya dari kecil itu dengan sangat lahap.
"Papa mana mah?" Tanya Igo yang sedari tadi belum melihat sang papa.
"Papa pergi ketemuan sama pak Sakti,katanya mereka mau membicarakan soal pembangunan rumah singgah untuk anak-anak penderita kanker." Jawab mama Wita.
"Pak Sakti?" Lirih Igo pelan,tapi masih bisa di dengar oleh mama Wita.
"Iya pak Sakti. Pak Sakti yang punya saham di rumah sakit Dirgantara."
Mata Igo membulat,saat mengingat sosok pak Sakti yang di maksud mama Wita. Karena pak Sakti yang di maksud mama Wita adalah papi nya Tia.
"Oh...dokter Sakti."
Mama Wita hanya menjawab dengan anggukan.
"Kamu kenal kan sama pak Sakti?" Tanya mama Wita.
"Kenal,tapi gak terlalu kenal." Jawab mulut Igo.
"Tapi kalau sama anaknya,Igo kenal banget mah." Jawab Igo dalam hatinya.
Igo tak melanjutkan lagi pembahasan tentang pak Sakti,dan melanjutkan makannya. Saat sedang menikmati makanan kesukaannya,tiba-tiba saja ponsel Igo berdering,menandakan ada panggilan masuk di ponselnya. Igo merogoh saku celananya untuk mengambil ponselnya.
"Bang Vier." Gumam Igo saat melihat nama abangnya tertera di layar ponselnya.
Igo menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan abangnya itu.
"Halo bang."
"Dimana kamu? Udah pulang ke kota besar belum?"
"Udah bang,ini udah di rumah kok." Jawab Igo sambil meloudspeakerkan ponselnya,agar mama Wita juga mendengar percakapan dirinya dengan bang Vier.
"Ya udah,sekarang kamu ke kantor abang. Pelajarin berkas-berkas buat meeting besok." Perintah bang Vier.
Mendengar anak bungsunya di perintah oleh anak keduanya,padahal anak bungsunya baru saja tiba. Mama Wita langsung naik darah tinggi dan langsung merebut ponsel yang ada di genggaman tangan Igo.
"Enak aja kamu perintah-perintah adik kamu.!! Udah tau adik kamu baru sampe,udah kamu suruh melototin berkas-berkas!!! Perusahan konstruksi itu tanggung jawab kamu,kenapa kamu malah nyuruh adik kamu yang pelajari berkas-berkas?! Kamu mau mama laporin sama papa,biar Igo aja yang jadi Presdir perusahaan konstruksi dan kamu yang jadi Direkturnya!! Mau kamu?!" Omel mama Wita.
Mendengar sang mama membela dirinya dari intimidasi abangnya,hati Igo senang bukan main. Karena hanya saat sang mama ada dirumah saja lah,Igo bisa merasakan kebebasan. Kalau sang mama sudah pergi lagi menemani papa Oscar berkeliling dunia,otomatis kak Shea dan bang Vier kembali memberikan pekerjaan yang menumpuk untuknya. Maklum,derita anak bungsu,disayang mama-papa dan di tindas kakak-kakaknya.
"Eh..mama. Sori mah,bukan maksud Vier perintah-perintah Igo. Vier cuma mau minta tolong aja sama Igo,buat gantiin Vier meeting besok. Karena Vier juga ada meeting di tempat lain." Kata bang Vier berbohong.
Igo memutar bola matanya malas mendengar alasan abangnya.
"Kalau jadwalnya bentrok,yah suruh dong sekretaris kamu atau asisten kamu reschedule.!! Ngapain juga kamu tumbalin Igo.!" Balas mama Wita.
"Iya mah." Jawab bang Vier dengan nada lemas.
"Ya udah. Inget yah,kalau sampe mama tau kamu atau Shea nyuruh-nyuruh Igo untuk ngurus perusahaan yang udah papa amanahkan sama kalian,mama akan nyuruh papa langsung turunin pangkat kalian jadi Direktur. Biar Igo aja sekalian yang jadi Presdir!!!" Ancam mama Wita.
"Iya mah. Nanti Vier kasih tau kak Shea." Jawab bang Vier lemas karena kena omel mama Wita.
Mama Wita langsung mengakhiri panggilan telepon bang Vier dan menyerahkan ponsel pada Igo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Innara Maulida
emng ia telor ceplok anget plus nasi anget dan kecap tak mengenal kasta,,,itu menu favorit ank kost kaya aku jamn nya kost😂😂😂
2022-11-08
3
gia gigin
Igo anak mama😄
2022-02-02
0
Lyn
anak Bungsu emng jdi anak kesayangan mama-papa, tpi jdi anak tertindas oleh kakak-kakaknya wkwk.
2022-02-01
0