4. Tempat Tinggal Baru

...🍁Menikahi Duda Beranak Tiga🍁...

.......

.......

Ternyata Jasmine membawa Raka dan Rata ke sebuah panti asuhan yang didirikan oleh ibu angkat Jasmine. Ibu angkat Jasmine bernama Bu Lia, Beliau mengizinkan Raka dan Rara untuk tinggal bersama mereka di panti asuhan ini.

"Nah, sekarang kakak akan tunjukan dimana kamar kalian, ya." Begitu mengatakan hal tersebut, Jasmine segera membawa keduanya untuk menempati kamar yang ada.

"Raka nanti tidur disini, ya. Dito, Micho dan Babas ini adalah teman sekamar kamu mulai hari ini." Ketiga sang pemilik nama langsung menoleh begitu mendengar nama mereka di panggil oleh kakak mereka.

"Ini, Raka dan Rara. Mereka akan tinggal disini bersama kita. Dan nanti Raka tidurnya bareng kalian, ya." Ketiganya mengangguk. "Iya, kak Jasmine."

"Kalian bisa kan jadi teman yang baik untuk Raka dan Rara?" Pertanyaan itu jasmine lontarkan kepada ketiga adik - adiknya itu.

"Tentu saja, kak. Kami nggak mungkin bersikap tidak baik kepada orang lain, benarkan Dito, Micho." Keduanya mengangguk setuju dengan ucapan Babas tadi.

Jasmine tersenyum lembut. "Kalau begitu kalian ajak Raka istirahat, ya. Kakak mau nganter Rara ke kamar yang lain." Begitu selesai mengatakan hal itu, Jasmine mengajak Rata untuk mengikutinya. Sedangkan Raka sudah diajak masuk oleh Dito, Micho dan Babas.

Jasmine mengusap pelan kepada Rara membuat gadis kecil itu mendongak menatap wajah Jasmine. "Nanti disini Rara pasti punya banyak teman. Jadi Rara sama kak Raka tidak akan kesepian lagi."

Rara tersenyum mendengar ucapan yang dikatakan oleh Jasmine itu. "Benarkah, Kak? Rara seneng bisa punya banyak teman." ucapnya dengan pancaran kebahagiaan yang jelas tergambar diwajah kecilnya itu.

Jasmine mengangguk sambil tersenyum melihat rona kebahagiaan diwajah mungil gadis kecil di depannya itu. Akhirnya kini keduanya telah sampai di sebuah pintu kamar yang tertutup.

Diketuknya pelan pintu kamar itu yang membuat orang yang ada di dalam kamar langsung membuka pintu tersebut. "Kak Jasmine." Sapa orang itu begitu melihat kehadiran kakaknya itu.

Tapi perhatiannya teralih begitu melihat sosok yang berdiri di samping kak Jasmine yang ia perkirakan lebih muda beberapa tahun darinya itu.

"Hai, Ayu. Kakak boleh masuk?" Ayu mengangguk cepat, kemudian mempersilahkan sang kakak untuk masuk kedalam.

"Hai adik - adik kakak yang cantik - cantik." Sapaan itu datang dari Jasmine. Ketiga gadis yang tadi asyik menggambar itupun menoleh kearah sumber suara.

"Kak Jasmine." Sapa balik ketiganya sambil mendekati Jasmine. Setelahnya keempatnya langsung memeluk tubuh Jasmine.

"Kalian lagi gambar apa?" Salah satu dari keempat gadis kecil itu termasuk Ayu, langsung memperlihatkan hasil gambar yang mereka buat itu.

"Kak, lihat deh Chaca buat gambar pemandangan. Bagus nggak, kak?" tanyanya meminta pendapat.

Jasmine mengangguk. "Bagus banget. Chaca pinter gambar, ya. Kalian juga pinter ngegambarnya." ucap Jasmine sambil memperhatikan gambar - gambar yang telah dibuat adik - adiknya itu.

Seakan teringat sesuatu, Jasmine langsung memanggil Rara untuk mendekat ke arahnya. Sebab tadi begitu masuk, Jasmine langsung di tarik tangannya oleh ketiga adiknya itu. Sedangkan Rara masih ada di ambang pintu.

"Rara sini sebentar. Kak Jasmine mau ngenalin Rara ke adik - adik kakak. Sini." Rara mulai berjalan mendekat kearah Jasmine dengan perasaan gugup.

Sebenarnya Rara itu tipe anak yang mudah bergaul. Tapi bila belum kenal, dia pasti akan merasa malu seperti sekarang ini. "Nah, ini Rara. Dia dan kakaknya mulai hari ini akan tinggal disini bersama kita."

Rara pikir dirinya tidak akan diterima dengan mudah disini, tapi yang terjadi malah kebalikannya. "Horee, Ayu dapat teman baru. Hai, Rara. Nama aku Ayu. " sapa Ayu kepada Rara sambil mengulurkan tangan.

Walaupun sempat ragu, akhirnya Rara mulai membalas uluran itu. "Hai, kak. Nama aku Rara." Sapa Rara dengan suara lirih.

Bukan hanya Ayu saja yang memperkenalkan diri, tapi Chaca, Mila dan Kinan juga melakukan hal yang sama. Kembali senyum lembut terulas di bibir Jasmine begitu melihat adik - adiknya mulai menerima kehadiran Raka dan Rara di rumah ini.

Ya, dengan begitu kehidupan Rara dan Raka tidak lagi luntang lantung di jalanan. Belum lagi kalau keduanya kelaparan, Raka pasti akan kembali mencuri untuk bisa menghidupi dirinya dan sang adik itu.

Dengan keberadaan mereka disini, keduanya bisa merasakan sebuah arti keluarga. Terlalu dini bagi keduanya bila harus menghadapi kejamnya kehidupan dijalanan.

...❄❕❄❕☀❕❄❕❄...

Disebuah ruang rawat VVIP, terdapat seseorang yang baru saja terbangun dari tidurnya itu. Seseorang itu lantas menoleh ke kanan dan ke kiri seolah mencari keberadaan orang lain, namun sayangnya hanya ada dirinya seorang di dalam ruangan ini.

Tapi tak begitu lama, pintu ruang rawat itu terbuka menampilkan perawakan tubuh tinggi dengan wajah rupawan. Mata orang itu berbinar senang begitu melihat seseorang yang terbaring di bangkar itu sudah membuka matanya.

"Daddy," panggilnya sambil mendekat kearah ayahnya itu. Seseorang yang di panggil 'Daddy' itupun menoleh kearah pintu masuk.

Dan di depannya kini ada seorang laki - laki yang memiliki garis wajah hampir menyerupainya itu. Dimana yang tak lain itu adalah anak sulungnya.

"Jakson." Panggil sang ayah kepada putranya itu. Sang putra langsung berjalan mendekati sang ayah. "Ada yang sakit, Dad?" Tanya Jackson kepada ayahnya itu.

Sang ayah menggeleng pelan. "Adik - adikmu mana?" Jackson yang ditanyai begitu langsung menjawab pertanyaan dari ayahnya. "Mereka sedang ada di sekolah, Dad."

"Nanti kalau mereka sudah pulang, suruh kemari, ya. Ada yang mau daddy bicara dengan mereka." Jackson hanya menganggukan kepalanya.

Kemudian dia mulai menyuapi daddynya makan, karena setelah ini sang daddy harus minum obat untuk memulihkan kesehatannya pasca kecelakaan waktu itu.

...☀...

"Ada yang ingin daddy bicarakan kepada kalian." ujar Stevenson pada ketiga anaknya itu. Ketiganya menatap bingung kearah sang daddy yang kini juga balas menatap kearah mereka.

"Jadi, apa yang ingin daddy sampaikan kepada kami?" tanya Aurora kepada Stevenson.

"Ini tentang perempuan yang kemarin datang kesini. Bukankah itu adalah kekasih daddy. Tapi kenapa kau mengusirnya, Aura?" Perkataan itu tentu saja membuat ketiganya kaget, termasuk Aurora yang kini menampilkan raut senang wajahnya itu.

Dia itu paling tidak suka dengan topik pembahasan seperti ini. Perlu digaris bawahi, kalau dia sangat - sangat tidak suka kalau daddynya membahas wanita lain.

"Dia itu hanya orang asing, Dad. Bahkan daddy tidak kenal dengan dia." Ucapan itu menjadi tanda tanya bagi Stevenson.

"Apa maksudmu? Bukannya dia itu calon istrinya, daddy?" Aurora menggeleng keras, seolah ucapan yang barusan di ucapkan oleh daddynya itu adalah sesuatu yang tidak ingin dia dengar.

"Dia hanya orang asing yang hanya salah masuk ke ruangan Daddy." Perkataan itu sarat akan penekanan dari mulut Aurora.

Stevenson atau yang biasa dipanggil Venson itupun hanya bisa menghela nafas. Dia tahu kalau putrinya ini tidak menyukai bila dirinya berhubungan dengan wanita lain.

Bahkan seingatnya beberapa wanita yang dia kenalkan pada Aurora, langsung di tolak mentah - mentah oleh sang putri. Ketika ditanya alasanya, jawaban yang Aurora berikan hanya karena dia tidak ingin posisi ibunya digantikan oleh wanita manapun di hati sang daddy.

"Baiklah, tapi daddy minta ke kalian bertiga. Besok tolong bawa gadis itu kemari untuk menemui daddy."

Kembali perkataan itu menyentak pikiran ketiga anak remaja itu. Dan salah satu dari mereka mulai mengepalkan kedua telapak tangannya.

Venson hanya merasa kalau gadis yang kemarin kesini itu adalah calon istrinya. Entah kenapa dia sangat yakin akan hal itu. Walaupun tampaknya ketiga anaknya tidak berpikiran yang sama dengannya.

"Kenapa Daddy kekeh banget ingin gadis itu datang kemari?" Pertanyaan dari satu - satunya anak gadisnya itu, membuat Venson menatap ke arahnya.

"Doddy hanya ingin kalian membawa gadis itu kemari, karena ada sesuatu yang ingin Daddy ditanyakan kepadanya." Baru saja Aurora ingin kembali melayangkan protes, tapi tangannya langsung di pegang oleh sang kakak.

Aurora menatap kearah kakaknya sengit. 'Kenapa kau menghentikanku, Kak?' Mungkin seperti itulah arti dari tatapan Aurora kepada kakaknya itu.

Seolah memiliki ikatan batin seperti anak kembar, Jackson menggeleng pelan menegaskan kalau Aurora untuk diam.

"Baiklah, besok Jack akan membawa gadis itu kemari. Daddy tak perlu khawatir. Sebaiknya Daddy istirahat saja." Mendengar jawaban yang diberikan oleh putra sulungnya itu membuat senyum tipis terlukis di bibir Venson.

Namun lain halnya dengan Aurora yang menatap kesal kearah kakaknya itu Aurora yang sudah sejak tadi memendam rasa kesalnya itu, memilih keluar dari ruangan ayahnya.

Dia hanya tidak ingin meledakkan amarahnya di depan sang ayah yang bahkan masih dalam tahap pemulihan. Nanti yang ada, bukannya membaik malah memperburuk kondisi sang ayah.

Venson menatap kepergian putrinya dengan helaan napas. Jackson juga ikut menghela napas, "Daddy jangan memikirkan tindakan Aurora barusan. Biar Jack yang menyusulnya."

Setelah mengatakan hal itu, Jack pamit undur diri. Dia ingin mencari adiknya itu yang mungkin saja saat ini tengah marah - marah. Meninggalkan sang daddy dan adik bungsunya itu.

Sedangkan Wilson menatap kepergian kedua kakaknya dengan helaan napas panjang. Sejujurnya Wilson tidak keberatan kalau ayahnya itu ingin menikah. Tapi sepertinya kakaknya itu tidak suka kalau daddy mereka menikah.

Venson menatap kearah Wilson yang sejak tadi diam. "Kau tidak apa - apa, Wil?" Pertanyaan itu membuat Wilson menatap sang ayah.

Gelengan diberikan oleh Wilson atas perkataan dari ayahnya tadi. "Kau yakin?" Sebenarnya Venson kurang yakin atas jawab anqk bungsunya itu. Apa lagi dia melihat sedikit keraguan di balik mata cerah putranya itu.

"Kalau ada masalah, ceritakan saja pada daddy ataupun kakak - kakakmu." Kembali Wilson hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.

...----------------...

...💥🔸💥...

...❤Terimakasih❤...

...💖...

    

Terpopuler

Comments

Cika🎀

Cika🎀

brpa usia dadynya

2022-01-02

1

salsabila_v

salsabila_v

blm faham jalan ceritanya

2021-08-18

5

salsabila_v

salsabila_v

blm faham jalan ceritanya🧐

2021-08-18

1

lihat semua
Episodes
1 1. Adik Kecil
2 2. Kondisi Sang Ayah
3 3. Kondisi yang Sama
4 4. Tempat Tinggal Baru
5 5. Adegan Penculikan
6 6. Sebuah Ancamam
7 7. Menjenguk
8 8. Anak Laki - Laki
9 9. Perkataan Itu
10 10. Kantor Bertingkat
11 11. Rencana Pernikahan?
12 12. Kedatangan Tamu
13 13. Lamaran Diterima
14 14. Penolakan Si Tripel
15 15. Pasutri Baru
16 16. Awal Baru
17 17. Ke Sekolah Aurora
18 18. Hak
19 19. Sang Sahabat
20 20. Accident
21 21. Kepulangan Venson
22 22. Liburan
23 23. Berkunjung
24 24. Kejadian
25 25. Tepat Waktu
26 26. Kesalahpahaman
27 27. Kekesalan Aurora
28 28. Masalah Baru
29 29. Masakan Buatan Mama Baru
30 30. Kelakuan Pak Steve
31 Titip Rindu buat Kamu!
32 31. Amarah Aurora
33 32. Pertemuan Kedua
34 33. Kecelakaan
35 34. Ruang ICU
36 Ruang Rawat
37 Perhatian yang Terabaikan
38 Perjanjian Itu
39 Kian Memanas
40 Menemui Aura
41 Rasa Trauma
42 Penenang
43 Rasa Sakit
44 'Terpisah Sementara'
45 Tuduhan
46 Bukti Foto
47 Suasana Berubah
48 Mencari Tahu
49 Fakta yang ada
50 Obrolan di Bui
51 Rumah Sakit
52 [Flashback]
53 Pengumuman.
54 Adik dan Kakak
55 Nasihat Mama
56 Pertemuan di Mall
57 Pertengkaran Antar Cewek
58 Kemarahan yang Terpendam
59 Pertemuan
60 Kembali Bersatu
61 Pesta Ulangtahun
62 Menerima Hadiah
63 Perihal Hutang
64 Kesempatan
65 Kilas Balik
66 Back to Home
67 Moment
68 Datang Bertemu
69 Anggota Baru (Jeevana Asmira Klein)
70 Extra Part (1)
71 Extra Part (2)
72 Ekstra Part (3)
73 Extra Part (4)
74 Ektra End
Episodes

Updated 74 Episodes

1
1. Adik Kecil
2
2. Kondisi Sang Ayah
3
3. Kondisi yang Sama
4
4. Tempat Tinggal Baru
5
5. Adegan Penculikan
6
6. Sebuah Ancamam
7
7. Menjenguk
8
8. Anak Laki - Laki
9
9. Perkataan Itu
10
10. Kantor Bertingkat
11
11. Rencana Pernikahan?
12
12. Kedatangan Tamu
13
13. Lamaran Diterima
14
14. Penolakan Si Tripel
15
15. Pasutri Baru
16
16. Awal Baru
17
17. Ke Sekolah Aurora
18
18. Hak
19
19. Sang Sahabat
20
20. Accident
21
21. Kepulangan Venson
22
22. Liburan
23
23. Berkunjung
24
24. Kejadian
25
25. Tepat Waktu
26
26. Kesalahpahaman
27
27. Kekesalan Aurora
28
28. Masalah Baru
29
29. Masakan Buatan Mama Baru
30
30. Kelakuan Pak Steve
31
Titip Rindu buat Kamu!
32
31. Amarah Aurora
33
32. Pertemuan Kedua
34
33. Kecelakaan
35
34. Ruang ICU
36
Ruang Rawat
37
Perhatian yang Terabaikan
38
Perjanjian Itu
39
Kian Memanas
40
Menemui Aura
41
Rasa Trauma
42
Penenang
43
Rasa Sakit
44
'Terpisah Sementara'
45
Tuduhan
46
Bukti Foto
47
Suasana Berubah
48
Mencari Tahu
49
Fakta yang ada
50
Obrolan di Bui
51
Rumah Sakit
52
[Flashback]
53
Pengumuman.
54
Adik dan Kakak
55
Nasihat Mama
56
Pertemuan di Mall
57
Pertengkaran Antar Cewek
58
Kemarahan yang Terpendam
59
Pertemuan
60
Kembali Bersatu
61
Pesta Ulangtahun
62
Menerima Hadiah
63
Perihal Hutang
64
Kesempatan
65
Kilas Balik
66
Back to Home
67
Moment
68
Datang Bertemu
69
Anggota Baru (Jeevana Asmira Klein)
70
Extra Part (1)
71
Extra Part (2)
72
Ekstra Part (3)
73
Extra Part (4)
74
Ektra End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!