* Pagi hari
"ACHA AWAS!!!" teriak Lino.
Lino pun terbangun mimpi buruknya, dan ia pun mengatur nafasnya yang tidak beraturan.
"Cha, aku kangen sama kamu" lirih Lino sambil memandangi foto kekasihnya itu di ponsel miliknya.
...****...
"Selamat pagi mamah, papah" ucap Ana.
"Pagi juga sayang" ucap mamah dan papah.
Ana pun duduk dan segera memakan makanan yang ada di meja.
Tok...tok...tok
( Suara pintu )
"Biar mamah yang bukain" ucap mamah.
Mamah pun segera membukakan pintu.
"Sini masuk, Ka" ucap mamah Ana.
"Iya, tante"
"Kamu udah makan?" tanya mamah Ana.
"Belum tan"
"Ya udah ayo sekalian makan bareng"
"Iya, tan"
Raka pun segera duduk di samping Ana dan segera memakan makanan yang ada dimeja.
"Tumben pagi-pagi" ucap Ana.
"Iya nih, gak tahu kenapa. Kayaknya gue pingin cepet-cepet ketemu luh deh" ucap Raka.
"Bisa aja luh" ucap Ana.
"Raka udah punya pacar belum?" tanya papah Ana tiba-tiba.
"Belum, om" ucap Raka.
"Loh kenapa? padahal Raka kan ganteng masa belum punya pacar" ucap papah Ana.
"Papah apaan sih nanya pacar-pacaran segala" ucap Ana.
"Emang papah gak boleh nanya gitu?" ucap papah.
"Ana, kalau kamu udah punya pacar belum?" ucap mamah.
"Ana belum minat pacaran" ucap Ana
"Gak minat atau gak laku" sahut papah.
"Ih papah" kesal Ana.
Skip
* Sekolah
Setelah sampai di sekolah, Ana pun segera turun dari motor milik Raka.
"Raka, gue ke kelas dulu ya" ucap Ana.
"Iya" ucap Raka.
* Kelas
Ana pun segera masuk ke kelas dan langsung menatap Aldi dengan tatapan benci.
"Kenapa luh? Masih marah sama gue?" tanya Aldi.
"Gue kan udah minta maaf" ucap Aldi lagi.
Ana pun tidak menanggapi pembicaraan Aldi.
"Kenapa luh?" tanya Lia.
"Gue kesel sama cowok-cowok dikelas ini" sindir Ana.
"Idih emang gue gak kesel apa sama luh" ucap Bagas.
"Tuh kan mereka gitu, orang ngambek bukan nya dibujuk, ini malah bikin gue makin emosi" ucap Ana
"Udah...udah mereka tuh cuma bercanda kok" ucap Felisa.
"Gue jadi pingin pindah kelas deh" ucap Ana dengan nada kesal.
"Pindah aja sana, kita gak rugi ini" sahut Aldi.
Disisi lain.
"Luh kenapa, No? Kok ngelamun terus" ucap Gilang.
"Gue ke inget acha lagi, Lang" ucap Lino.
"Udah lah, No! ikhlasin aja, acha udah tenang disana" kata Gilang.
"Awas aja kalau gue ketemu tuh orang yang nabrak acha, gue bakal habisin dia" ucap Lino.
"Mau ngabisin siapa?" tanya Ana yang tiba-tiba nimbrung.
"Sejak kapan luh ada disini?" ucap Gilang dengan kaget.
"Luh ngapain sih kepo mulu kerjaannya" ucap Lino.
"Ih gue gak kepo cuma telinga gue aja yang peka sama omongan orang" ucap Ana.
"Lebih baik luh kesana dah, ini urusan kita berdua. Jadi luh jangan ikut campur" ucap Gilang.
"Gak mau, wleee!" ucap Ana sambil menjulurkan lidah.
"Pergi atau gue sebarin video kita?" ancam Lino.
"Luh belum hapus videonya?" tanya Ana ke Gilang.
"Yah belum lah" ucap Gilang.
"Hapus gak!" ucap Ana.
"Gak mau!"
"Siniin hp luh" ucap Ana.
"Nih buka aja kalau bisa, hp gue mah pake password jadi luh gak bakal tahu" ucap Gilang.
Ana pun mengambil ponsel Gilang dan segera berlari ke dekat meja guru.
"Guys! ulang tahun Gilang tanggal berapa?" teriak Ana.
"Mana gue tahu, gue bukan emak bapaknya" ucap Aldi.
"11 Agustus 1999" ucap Felisa.
"Luh tau dari mana?" tanya Ana.
"Gue kan ngapalin tanggal lahir semua murid yang ada dikelas ini" ucap Felisa.
Ana pun segera memasukan kata sandi pada ponsel Gilang.
"Yeayy bisa!" ucap Ana sambil menghapus video antara dirinya dan Lino.
"Nih hp luh" ucap Ana pada Gilang.
"Seneng amat luh" ucap Gilang.
"Ya iyalah seneng, kan video aib gue udah dihapus" ucap Ana.
"Jangan seneng dulu, video nya masih ada di hp gue" ucap Lino sambil menyeringai.
"Bohong kan luh" ucap Ana.
"Bohong apanya, nih lihat" ucap Lino sambil memperlihatkan video nya kepada Ana.
"Ih! gue kan gak bilang ke guru BK tentang kejadian yang di rooftop" kesal Ana.
"Luh bertiga pada ngomongin video apa sih?" tanya Naya.
"Bukan apa-apa kok, Nay" ucap Ana lalu ia pun pergi.
Ana pun memilih untuk tiduran dimeja karena pak Jason tidak masuk.
20 menit kemudian...
"Na" panggil seseorang yang membangunkan Ana.
"Hmm" ucap Ana sambil mengucek matanya.
"Ada Raka tuh nyariin" ucap Clara.
Ana pun segera keluar kelas.
"Ada apa?" tanya Ana.
"Ke kantin bareng yu" ajak Raka.
"Ayo, tapi gue bilang ke temen-temen gue dulu ya"
Ana pun masuk ke kelas lagi.
"Fel, Nay, Lia, Clara, gue ke kantin bareng Raka ya" ucap Ana.
"Oh iya" ucap mereka semua.
Akhirnya Ana pun ke kantin bersama Raka.
...****...
* Kantin
"Loh! itu kan si Ana sama si Raka" ucap Gilang.
"Mereka pacaran bukan sih?" ucap Gilang lagi.
"Gue gak tahu dan gak mau tahu" ucap Lino.
Di sisi lain.
"Ana, luh baru bangun tidur ya" ucap Raka.
"Kok tahu" ucap Ana.
"Kelihatan aja dari muka nya" ucap Raka.
"Ka, gue mau curhat dong" ucap Ana.
"Curhat tentang apa?" ucap Raka.
"Gue lagi kesel sama cowok dikelas" ucap Ana.
"Emang luh kesel kenapa?" tanya Raka.
"Yang pertama si Bagas, dia tuh suka sensian kalau gue lagi ngomong. Yang kedua si Aldi, dia tuh kalau ngeledekin orang gak mikir pake otak" ucap Ana.
"Oh luh masih marah sama si Aldi gara-gara kemarin" ucap Raka.
"Iya lah gue masih marah, siapa coba yang gak marah kalo dibilang mirip monyet Zimbabwe" ucap Ana.
"Terus ya gue tuh kesel sama Gilang dan Lino" ucap Ana.
"Emang mereka kenapa?" tanya Raka.
"Kan waktu gue ke rooftop nyari si Lino sama si Gilang, gue ngelihat Lino sama gilang lagi ngerokok. Terus gue pergi karena pingin ngebilangin ke guru eh si Lino narik gue terus nyium gue, terus si gilang ngerekam video gue sama si Lino" ucap Ana dengan nada pelan.
"Kurang ajar tuh si Lino" batin Raka.
"Ka, bantuin gue dong buat hapus video gue sama Lino. Gue takut mereka nyebarin video nya" ucap Ana.
"Ok, gue bantuin" ucap Raka dan ia pun segera menghampiri Lino dan Gilang.
"No" panggil Raka.
"Apa" ucap Lino dingin.
"Ada apa nih, tumben luh nyamperin kita" ucap Gilang.
"Pinjem hp luh" ucap Raka.
"Mau apa?" tanya Lino.
"Pinjem dulu"
"Gak mau"
"Hapus gak video luh sama Ana" tegas Raka.
"Siapa luh ngatur-ngatur gue" ucap Lino.
Bughhh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments
Dase S
Mantap ceritanya
2021-12-22
0
Lusi Anah
seru
2021-10-28
0