ARLINO
Drrrtttt....Drrrttt
(Pesan masuk)
Raka :
Gue udah didepan rumah luh
Ana pun membaca pesan tersebut dan segera menuju kebawah untuk berangkat sekolah bersama Raka.
"Ana sini makan dulu" ucap papah dan mamah bersamaan.
"Enggak ah mah,pah! Ana berangkat sekolah dulu ya soalnya Raka udah nunggu dide-" ucap Ana namun terpotong karena ada yang mengetuk pintu.
Tok...tok..tok
Ana pun segera membuka pintunya.
"Pagi tante, om" ucap Raka dengan senyum manisnya.
"Pagi juga" ucap Ana.
"Bukan ke luh" kata Raka sambil mengacak-acak rambut Ana.
"Yaudah ayo berangkat" kata Ana.
"Ana kamu belum sarapan loh, lebih baik sarapan dulu" ucap mamah.
"Luh belum sarapan?" tanya Raka.
"Belum, nanti aja disekolah"
"Nih bawa, buat ganjel perut" ucap mamah sambil memberikan sebungkus roti untuk Ana.
"Nanti aja mah di sekolah makannya" ucap Ana.
"Udah pokoknya bawa rotinya, nanti kamu masuk angin karena belum makan apa-apa" ucap mamah.
"Ya udah deh, kalau gitu aku berangkat dulu ya" pamit Ana sambil mengambil roti yang dikasih mamahnya.
"Om, tante, kita berangkat sekolah dulu ya" ucap Raka.
...****...
* Sekolah
Setelah sampai di sekolah, Ana pun turun dari motornya Raka.
"Gue anterin luh ke kelas ya" kata Raka.
"Ya udah boleh"
Kita pun berjalan menuju kelas Ana.
"Gue ke kelas duluan ya" ucap Ana.
"Iya"
* Kelas
"Good morning guys!!!" teriak Ana ketika masuk kelas.
"Berisik anjir!!!" ucap Lino dan Bagas yang sedang tiduran dimeja.
"Ih sensi amat" ucap Ana.
"Luh kayaknya lagi bahagia ya?" tanya felisa kepada Ana.
"Ya iyalah dianter pacarnya" ucap Lia.
"Raka bukan pacar gue" sahut Ana.
"Kalau bukan pacar kok tiap hari diantar jemput" ucap Naya.
"Dia sahabat gue dari kecil" ucap Ana.
"Heh luh semua! lebih baik kalau mau ngerumpi di Rumpi no secret deh sama kak rose. Jangan dikelas, ganggu aja gue kan mau tidur" sahut Bagas.
"Iya, luh semua ganggu aja" kesal Lino.
"Hellow!!! tidur tuh di kamar, bukan di kelas" teriak Clara.
"Kan kelas tuh kamar gue" ucap Bagas.
"Nay, kakak luh emang gak punya kamar ya?" ucap Ana kepada Naya.
"Punya, tapi dia suka nginep di rumah Lino. Karena mereka suka ikutan balap-" ucapan Naya terhenti ketika ada tangan yang membekap mulutnya.
"Luh ngapain ngebekap mulut Naya" heran Ana.
"Nay, mereka suka ikutan balap apa? Balap motor?" tanya Lia.
Bagas pun menatap Naya dengan tajam.
"Itu loh, mereka suka ikut balapan ngejar maling" ucap Naya.
"Balapan ngejar maling?" heran Ana, Clara, Felisa dan Lia bersamaan.
"Maksud Naya itu kita ngeronda malem" ucap Lino.
"Oh kirain, luh berdua ikutan balapan liar" ucap Lia.
"Awas aja kalau luh berdua ikutan balap motor, gue bakal laporin ke kepala sekolah" ucap Ana.
Guru pun masuk ke kelas.
"Pagi anak-anak!" seru bu Sarah.
"Pagi bu" ucap semuanya.
"Bagas, tolong ambilkan buku paket di perpustakaan" ucap bu Sarah.
"Mager Bu" singkat Bagas.
"Ya ampun kok punya Abang gitu banget ya" batin Naya.
"Biar saya aja Bu yang ambil" ucap Ana dan Lino bersamaan.
Sontak Ana dan Lino pun saling bertatapan satu sama lain karena mereka berbicara bersamaan.
"Ya udah tolong ambilkan ya!" perintah Bu Sarah.
Ana dan Lino pun segera menuju ke perpustakaan untuk mengambil buku paket.
"Tumben luh mau ngambil buku di perpustakaan" kata Ana.
"Emangnya kenapa?" tanya Lino.
"Enggak, aneh aja gitu luh mau disuruh sama guru" ucap Ana.
"Luh sendiri kenapa mau ngambil buku?" tanya Lino balik.
"Sebenernya gue tuh pingin makan roti ini, gue tadi gak sempet makan. Jadi gue mau ngambil buku di perpustakaan tuh supaya ada alesan biar gue makan ini roti" jelas Ana.
"Oh gitu"
"Luh aja ya yang ambil bukunya, gue mau makan ini dulu soalnya gue belum sarapan tadi pagi" ucap Ana sambil nyengir.
"Iya..iya" ucap Lino sambil tersenyum karena lucu melihat muka Ana yang sedang kelaparan.
Setelah mengambil buku, Lino pun menghampiri Ana.
"Udah makannya?" tanya Lino.
"Udah kok"
"Ana, luh tunggu dulu disini ya! Oh iya gue nitip dulu bukunya ya nanti gue balik lagi kesini" ucap Lino.
"Mau kemana?" tanya Ana.
"Mau beli sesuatu diluar sekolah"
"Gerbangnya kan udah ditutup, No"
"Nanti gue izin ke satpam nya" ucap Lino berbohong
"Oh ya udah, cepet ya jangan lama. Nanti bu Sarah marah gara-gara kita kelamaan bawa bukunya"
Lino pun segera keluar dengan melompati tembok disamping perpustakaan.
10 menit kemudian...
"Mana sih si Lino" gumam Ana.
"Eh itu dia" gumam Ana lagi.
"Maaf ya, luh jadi lama nunggu gue" ucap Lino yang tiba-tiba datang.
"Yaudah ayo ke kelas" ajak Lino sambil membawa buku paket.
"Mau dibantuin gak bawa bukunya" ucap Ana.
"Gak usah, nanti luh keberatan" ucap Lino.
"Oh ya udah kalau gitu"
Kita pun masuk kedalam kelas dan membagikan buku paket tersebut kepada teman-teman.
"Luh berdua dari mana? Lama banget padahal cuma ngambil buku aja" ucap Aldi.
"Tadi kita di suruh sama bu Dewi buat beli HVS" ucap lino berbohong.
"Pinter banget nih si Lino bohongnya" batin Ana.
Ana dan Lino pun duduk ditempat masing-masing.
"Nah, sekarang buka halaman 57. Lalu kerjakan essay nya" ucap bu Sarah.
"Baik bu" ucap semua murid.
"No, luh beli kan?" bisik Gilang ke Lino
"Hmm" ucap Lino sambil menganggukan kepala.
Skip
Krininggg...krininggg
( Bel istirahat )
Ana pun pergi ke kantin bersama Lia, Naya, Clara dan Felisa untuk makan siang.
* Kantin
"Kalian mau pesan apa? Biar gue yang pesenin" ucap Naya.
"Gue nasi goreng sama air mineral" ucap Ana.
"Gue samain aja kayak Ana" ucap Clara dan Felisa.
"Gue mie goreng sama es teh manis" ucap Lia.
"Ok, tunggu ya" ucap Naya sambil bergegas memesan makanan.
"Ana, luh mirip banget deh sama.." ucap Clara.
"Sama siapa?" tanya Ana.
"Sama sahabat gue, dia tuh orang nya ceria sama kayak luh. Dan kalau pesan minuman sama makanan pasti pesen nya air mineral sama nasi goreng" ucap Clara dengan raut muka sedih.
"Eh, kalian tahu gak? kemarin ada gosip baru loh" ucap Lia.
"Gosip apaan?" tanya Ana penasaran.
"Itu loh kemarin si Nabila nyatain cinta ke si Bagas" ucap Lia.
"Serius?" tanya Clara dan Felisa bersamaan.
"Iya serius"
"Ya bagus dong, dari pada dipendam lebih baik di ungkapin" ucap Ana.
"Tapi masa perempuan yang nembak duluan, Na" kata Felisa.
"Ngomong-ngomong dia diterima gak sama si Bagas nya" tanya Clara.
"Kaga lah, luh kan tahu sendiri selera si bagas yang kek gimana" ucap Lia.
"Emang selera dia yang kayak gimana?" tanya Ana.
"Ya kayak si Aldi lah" ucap Lia sambil tertawa.
"Anjir! emang si bagas suka sama laki apa" ucap Ana.
"Yaelah gue bercanda, lagian mereka berdua barengan mulu sih" ucap Lia sambil tertawa.
"Luh berempat ngomongin gue" ucap Bagas yang tiba-tiba datang.
"Idih pede banget luh" ucap Lia.
"Gue denger kali, dari paragraf awal sampai akhir" ucap Bagas lalu dia pun pergi.
"Paragraf? emang dikira cerpen" ucap Ana sambil tertawa.
"Dia kayaknya marah deh" ucap Lia dengan merasa bersalah.
"Alah biarin aja, lagian dia gak bakal baperan kok" ucap Ana.
"PESANAN DATANG!!!" teriak Naya.
"Makasih naya" ucap semuanya.
Kita pun memakan makanan yang telah dipesankan oleh Naya.
Setelah makan, Ana, Lia dan Clara pun ke kelas untuk menghampiri Bagas sedangkan Naya mengantar felisa pergi ke toilet.
* Kelas
"Bagas" ucap Ana, Lia dan Clara bersamaan namun bagas masih saja tertidur.
"Gas, maafin kita" ucap Lia sambil mengguncangkan badan Bagas agar terbangun.
"Hmm apaan" ucap Bagas sambil mengucek-ngucek matanya.
"Maafin kita, luh budek ya" ucap Ana.
"Hmm" ucap Bagas sambil menganggukan kepalanya.
"Luh gak marah kan?" ucap Clara.
"Gak, ngapain juga marah" kata Bagas.
"Gas, boleh nanya gak?" tanya Ana.
"Nanya apaan?" kata Bagas.
"Luh kenapa nolak Nabila?" kata Ana.
"Gue gak suka" singkat Bagas.
"Gak suka atau luh nya aja yang udah punya pacar?" tanya Ana.
"Kepo luh" ucap Bagas dengan datar.
"Luh udah punya pacar ya?" tanya Clara.
"Kepo banget sih luh bertiga"
"Pada ngomongin apa nih" ucap Naya yang baru datang bersama Felisa.
"Ini loh Nay, gue nanya bagas udah punya pacar atau belum"
"Oh kirain apa"
"Dia udah punya pacar, Nay?" tanya Lia.
"Gue gak tahu, soalnya dia jarang bawa cewek ke rumah. Lagian dia jarang di rumah juga jadi gue juga gak tau dia punya pacar atau enggak" kata Naya.
"Luh tuh gimana sih, Gas! punya rumah tapi jarang pulang" ucap Ana.
"Terserah gue dong"
"Luh ada masalah di rumah?" tanya Lia.
"Bukan urusan luh" bentak Bagas.
Naya pun melihat kakaknya dan dia langsung terdiam.
"Biasa aja kali, Gas! Lia kan cuma nanya" ucap Clara.
"Eh si Lino kemana, Gas?" ucap Ana asal karena biar suasana tidak canggung.
"Ngapain luh nanyain dia, suka luh sama dia" ucap Bagas.
"Enggak, cuma nanya aja kan bentar lagi mau bel masuk" kata Ana.
Krininggg....krininggg
( Bel masuk )
Semua anak-anak kelas XI MIPA 4 pun duduk di bangkunya masing-masing.
"Selamat siang anak-anak!" seru pak Sandy.
"Siang, pak" ucap semuanya.
"Siapa yang tidak masuk hari ini?" tanya pak Sandy.
"Hadir semua, pak" ucap semuanya.
"Terus itu bangku di belakang kenapa dua-duanya kosong" ucap pak Sandy.
"Kayaknya Lino sama Gilang masih di kantin, pak" ucap Aldi.
"Ana" panggil pak Sandy.
"Hadir, pak" kata Ana.
"Tolong panggilin mereka berdua" kata pak Sandy.
"Baik, pak" ucap Ana.
"Gini nih resiko jadi absen yang pertama, pasti disuruh nyari siswa atau siswi yang belum masuk kelas" batin Ana.
Ana pun mencari mereka ke kantin namun mereka tidak ada, lalu dia mencari ke perpustakaan, namun alhasil mereka tidak ada juga.
"Tuh anak curut kemana sih" bingung Ana.
"Cari siapa, Na?" tanya Raka.
"Eh, Raka. Ini aku tuh disuruh sama pak Sandy nyari si Lino sama si Gilang" ucap Ana.
"Mereka berdua bolos?" tanya Raka.
"Bisa jadi" ucap Ana.
"Biasanya mereka tuh suka nongkrong di rooftop" ucap Raka.
"Kok luh bisa tahu" heran Ana.
"Kan biasanya orang yang bolos tuh suka nongkrong di rooftop"
"Oh gitu ya, yaudah gue kesana dulu ya. Bye!" ucap Ana sambil melambaikan tangan ke Raka.
Ana pun berjalan menuju rooftop, setelah sampai dia pun membuka pintu untuk menuju ke rooftop tersebut. Ana pun kaget melihat mereka berdua dan sebaliknya mereka berdua pun kaget dengan kehadiran Ana.
"LINO GILANG!!!" teriak Ana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments
Dase S
Ikutin dulu
2021-12-22
0
Lusi Anah
nyimak dulu,suka kalau anak sekolah
2021-10-28
0
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
Semangat thor 💪💪💪
2021-10-19
1