Tepi Sungai Hutan Barat .

Pada siang harinya Yuan Lin dan Tang Shiang Yin berjalan bersama dengan hati yang riang gembira karena mereka berdua kini bersama -sama melewati berbagai macam rintangan dan tantangan kehidupan mereka sebagai suami dan istri yang damai.

Dan di suatu ketika mereka berdua melewati tepi sungai hutan barat, mereka berdua melihat ada tujuh orang yang berwajah aneh sedang bertarung melawan sejumlah besar orang berpakaian ala pendeta dari Tibet yang menggunakan ilmu pedang yang sangat hebat sekali sehingga tujuh orang itu terdesak hebat oleh ilmu pedang para pendeta Tibet itu.

Wuttttt !!

Trangggggg !!

Trangggggg !!

Trangggggg !!

Trangggggg !!

Trangggggg !!

Trangggggg !!

Trangggggg !!

"Tujuh Pendekar dari Kun Lun Pai sedang bertarung melawan para pendeta palsu ", Kata Tang Shiang Yin mengenali kedua kelompok tersebut.

" Lalu kelompok manakah yang memiliki hati bersih ?", Tanya Yuan Lin santai saja menyaksikan pertarungan tersebut di atas batu karang di tepi sungai barat.

" Tentu saja kelompok kun lun yang berhati bersih ", Jawab Tang Shiang Yin nada heran melihat Yuan Lin sama sekali tidak peduli dengan pertarungan itu.

" Belum tentu kelompok kun lun yang berhati bersih ,bagaimana jika kelompok pendeta palsu yang berhati bersih ?", Tanya Yuan Lin menariknya duduk di atas pangkuan Yuan Lin.

" Eh jangan macam -macam, ya?!",Kata Tang Shiang Yin berusaha untuk turun dari pangkuan Yuan Lin yang mendekapnya.

" Aku melarang mu untuk ikut campur yang bukan urusan kita ", Kata Yuan Lin mempererat pelukannya sehingga Tang Shiang Yin tidak bisa terbebas darinya.

" Kenapa aku tidak boleh ikut campur urusan mereka ?", Tanya Tang Shiang Yin semakin heran dengan sikap masa bodoh dari Yuan Lin terhadap segala hal yang terjadi di hadapan pemuda itu.

" Karena kau sedang hamil bayi ku dan hal itu bisa membahayakan bayi ku ", Jawab Yuan Lin tegas.

" Ya kalau begitu kau saja yang turun tangan untuk membantu para pendekar dari kun lun itu ", Kata Tang Shiang Yin dengan halus meminta Yuan Lin untuk turun tangan untuk membantu tujuh orang itu.

" Aku bilang aku tidak mau ikut campur urusan yang bukan urusan ku dan urusan mu ",Kata Yuan Lin lebih tegas lagi.

" Dasar kau ini sungguh seorang yang tidak punya perasaan peduli terhadap sesama ", Kata Tang Shiang Yin menoleh untuk melihat Yuan Lin yang berada di belakangnya.

" Mereka juga tidak peduli dengan sesama manusia, buktinya mereka saling ribut satu sama lain, jadi untuk apa aku peduli terhadap mereka yang bukan siapa -siapa aku ",Kata Yuan Lin menciumnya.

" Emm. .",

" Apa ??Ahh,ya ya, jangan mengambek ", Jawab Yuan Lin akhirnya mengalah juga kepada Tang Shiang Yin yang terus menerus meminta dirinya untuk membantu para pendekar itu.

Yuan Lin menaruh Tang Shiang Yin di atas batu karang dan meminta istrinya untuk diam di sana dengan menunjuk tegas kepada sang istri tercintanya itu.

" Ya suamiku ", Jawab Tang Shiang Yin tersenyum patuh kepada Yuan Lin.

Lalu Yuan Lin melompat ke arah lima belas pendeta palsu dengan ilmu pukulan naga api untuk memukul mundur para pendeta palsu itu yang mengeluarkan ilmu sakti hitam untuk membunuh tujuh orang pendekar kun lun.

Wuttttt !!

Plakkkkkk !!

Dessssssss !!

"Aghhhhh !!Lancang siapakah kau berani sekali mengganggu urusan kami ?!", Para pendeta palsu itu terkejut sekali karena mereka melihat adanya seorang pemuda remaja tanggung yang tahu -tahu berada di depan mereka dan bersikap merendahkan mereka.

" Aku Pendekar Besar Pedang Naga Giok Langit ", Jawab Yuan Lin angkuh sekali.

" Ah ?Kami belum pernah mendengar tentang adanya tokoh dunia persilatan yang berjuluk Pendekar Pedang Naga Giok Langit ?", Tanya para pendeta palsu itu juga bersikap meremehkan pemuda itu.

"Mulai hari ini dunia persilatan Tionggoan akan mendengar aku sebagai Pendekar Besar Pedang Naga Giok Langit dengan aku membunuh kalian semua tanpa perlu menggunakan pedang ku sendiri ", Jawab Yuan Lin tanpa basa basi lagi langsung menyerang lima belas pendeta palsu itu dengan ilmu pukulan Bu Tong Pai yang di sertai ilmu ginkang naga giok langit menghantam hancur para pendeta palsu itu yang tidak sempat untuk memberikan perlawanan terhadap serangannya itu.

Wuttttt !!

Brrrrrrrrrrrrr !!

Plakkkkkk !!

Dessssssss !!

"Aghhhhhh !!", Pekik kematian lima belas orang pendeta palsu itu oleh Yuan Lin.

Tujuh Pendekar Kun Lun Pai terkejut sekali melihat kelihaian pemuda yang sudah menolong mereka semua dari para anggota pendeta palsu yang berjuluk lima belas Setan Burung Puyuh.

" Orang muda kami mengucapkan terima kasih atas pertolongan mu kepada kami ", Kata salah seorang dari tujuh Pendekar Kun Lun Pai menjura hormat kepada Yuan Lin yang tidak mempedulikan mereka lagi.

Yuan Lin menemui Tang Shiang Yin di tepi sungai barat, lalu ia mengajak istrinya pergi dari tempat itu dengan satu kali berkelebatan saja, ia dan istrinya sudah lenyap dari pandangan sepasang mata tujuh orang pendekar Kun Lun Pai yang berdecak kagum dengan kehebatan Yuan Lin.

" Astaga sekarang ini dunia ini sudah ada satu orang pendekar muda sangat hebat sekali seperti pemuda itu",Kata salah seorang dari tujuh Pendekar Kun Lun Pai memuji Yuan Lin.

Di sebuah dermaga, Yuan Lin membantu Tang Shiang Yin naik ke perahu untuk mereka berdua segera mengarungi sungai barat untuk meninggalkan wilayah Xi .

" Suamiku terima kasih karena kau sudah mau memberikan pertolongan kepada tujuh orang pendekar kun lun atas permintaan ku ",Kata Tang Shiang Yin halus meletakkan tangan di pipi kanan Yuan Lin yang mencium jemarinya dengan lembut.

" Ya sama-sama ", Jawab Yuan Lin meraih nya dan menciumnya lembut.

Perjalanan melalui jalur sungai lebih mudah dan cepat untuk mereka berdua bisa segera tiba di lokasi berikutnya sebagai petualang mereka berdua ,dan di malam hari itu juga mereka tiba di desa kecil yang bernama 'Desa Alang -Alang'.

" Aneh sekali nama desa kecil ini ",Kata Tang Shiang Yin berjalan bersama Yuan Lin yang selalu menggandeng tangannya,

"Ya begitulah, tapi marilah kita lihat dan kunjungi bersama -sama ", Kata Yuan Lin membimbingnya berjalan masuk ke desa kecil itu.

" Ahh pegal sekali ", Kata Tang Shiang Yin mengeluh kedua kakinya pegal.

" Mari aku gendong kau supaya kau tak merasa lelah lagi ", Kata Yuan Lin lembut menggendongnya.

" Terimakasih, suamiku ",Ucap Tang Shiang Yin mencium pipi Yuan Lin lembut.

Yuan Lin begitu perhatian dan ramah sekali serta menyayangi istrinya dengan ia rela melakukan perjalanan sambil menggendong sang istri sampai Tang Shiang Yin tersentuh oleh cinta Yuan Lin terhadap dirinya sudah mulai semakin besar dan ia pun jatuh cinta kepada Yuan Lin suaminya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***