Hari sudah mulai pagi, namun tak ada sedikitpun cahaya matahari yang dapat menembus kabut hitam yang menyelimuti desa cahaya. Para pendudukpun menutup rapat jendela dan pintu rumah mereka. Tak ada aktivitas yang dilakukan, desa ini tampak seperti desa mati.
Xiao Ziya sedang melihat sekitar dari cendela kamarnya, dia merasa ada yang aneh dengan kabut kabut hitam yang menyelimuti desa ini.
"Mengapa aku merasa aura dari kabut ini sangat familiar? sebenarnya ini ulah siapa." ucap Xiao Ziya sambil berfikir keras.
Tak lama kemudian dia mendengar jeritan dari salah satu rumah warga. Dengan sigap Xiao Ziya melompat dari atap ke atap menggunakan ilmu meringankan tubuh.
Brak
Suara pintu yang didobrak paksa. Xiao Ziya melihat seorang ibu sedang melindungi anak laki lakinya yang hendak di bawa oleh sebuah sosok yang tak begitu jelas rupanya.
"Nona kecil, pergilah dari sini. Aku tak bisa melindungimu." ucap ibu ibu tersebut.
Namun Xiao Ziya menghiraukan peringatan tersebut, dia malah mendelati sosok hitam yang kini tengah menatapnya. Dari dekat Ziya akhirnya sadar bahwa sosok itu adalah seorang iblis.
"Kau, mengapa melakukan hal menjijikkan seperti ini ha !!!." triak Xiao Ziya dengan geram.
"Hei anak kecil, siapa kau berani beraninya menghalangiku untuk menculik bocah laki laki itu. Apakah kau sudah bosan hidup." ucap iblis tersebut dengan suara yang seram.
Tanpa basa basi Xiao Ziya merapalkan sebuah mantra sihir. Kemudian muncul rantai emas yang melilit tubuh sang iblis.
Iblis tersebut berusaha untuk melepaskan dirinya.
"Bibi sebaiknya kau dan anakmu pergi terlebih dahulu, aku takut kalian akan terluka. Biar makhluk ini aku yang urus." ucap Xiao Ziya yang langsung dipatuhi. Sekarang tak akan ada yg bisa memecah konsentrasi Ziya.
"Lepaskan aku, manusia hina sepertimu tak pantas memperlakukanku seperti ini." ucap sang iblis dengan sangat marah. Kemudian dia memanggil anak buahnya yang berjumlah 100 prajurit iblis.
"Jadi kau ini seorang jendral iblis? apakah Raja Artur yang menyuruhmu menculik anak di desa ini lalu dijadikan persembahan." ucap Xiao Ziya yang membuat jendral iblis terkejut.
"Bagaimana kau bisa mengenal Yang Mulia Raja Artur? siapa kau sebenarnya." tubuh jenderal iblis menjadi bergetar, lalu dia menyuruh pasukannya untuk menyerang Xiao Ziya.
"Naga Yang kuarlah."
Lalu keluarlah seekor naga yang gagah berwarna hitam pekat disambut gemuruh dari langit. Naga itu mengaum dengan keras dan membuat separuh pasukan iblis tumbang.
Sang jendral iblis semakin tak mengerti dengan situasi yang terjadi. Bagaimana bisa anak manusia menaklukkan Naga Yang, hewan iblis terkuat si neraka???
"Siapa kau sebenarnya mengapa kau bisa menjadi tuan dari Naga Yang." tanya jendral iblis.
Xiao Ziyapun tersenyum, sebuah senyuman yang sangat menakutkan. Tiba tiba saja mata coklat indah milik Xiao Ziya menjadi berwarna merah darah. Aura penguasa yang sangat kuat pun keluar, Jenderal dan para prajuritnyapun bertekuk lutut di depan Xiao Ziya. Mereka sangat mengenal aura itu.
"Maafkan kelancangan saya, mohon junjungan menghukum kami semua." ucap sang jenderal.
"Akhirnya kalian mengenaliku, ku maafkan kesalahanmu jenderal. Lantas mengapa kau meneror warga di sini, dan menculik anak anak mereka?." tanya Xiao Ziya yang penasaran.
"Hamba di utus oleh manusia yang mengaku ngaku penerus Raja Artur untuk mengumpulkan anak sebanyak banyaknya, dan mereka akan dijadikan tumbal untuk memperkuat kekuatannya. Tepatnya 2 tahun lagi saat purnama merah." jelas sang jendral
"Kalian jadilah pengikutku jika tak ingin aku binasahkan disini." ucap Xiao Ziya.
Para iblispun menurut dan menjadi pengikut Xiao Ziya, Para iblis dan Naga Yang masuk ke dalam cincin semesta milik Xiao Ziya.
Setelah urusannya dengan para iblis selesai, dia keluar dari rumah bibi tadi. Desa ini masih diselimuti kabut hitam yang pekat.
"100 segel penghisap."
Kemudian muncul 100 lingkaran dilangit, dengan tulisan dan gambar rumit yang terukir di tengah lingkaran.
Setelah merasa segel lingkarannya telah sempurna "Hisap dan musnahkan." ucap Ziya yang melanjutkan jurusnya.
Dengan seketika lingkaran lingkaran segel tersebut menghisap seluruh kabut yang menutupi desa. Perlahan lahan cahaya mulai masuk ke desa, melihat hal itu para penduduk desa keluar dari rumah mereka.
10 menit telah berlalu sekarang kabut hitam sudah sepenuhnya hilang, disambut dengan sinar matahari dan langit biru yang indah. Para warga menghampiri Xiao Ziya.
"Trimakasih pendekar muda telah menolong kami semua, tanpa bantuan pendekar desa ini tak akan pernah di sinari matahari lagi." Ucap salah seorang penduduk.
"Paman tak perlu bertrimakasih, sudah selayaknya aku membantu." ucap Xiao Ziya yang mencoba merendah.
Karna merasa lelah Xiao Ziya pamit untuk kembali kepenginapan. Saat sampai di kamar dia mulai memulihkan tenaga dalamnya.
**Hy para pembaca setiaku, maaf ya baru bisa up sekarang author lagi ga enak badan.Jangan bosen bosen ya.
Jangan lupa rate, vote, tip, komen, like, dan share ya.
love you all**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 665 Episodes
Comments
Vivi
Semangat Semangat semangat
2023-02-14
0
Yoni Hartati
kpn up thor,udah lama tdk up 😭😭
2023-01-20
0
Nurawalia
Semangat thorr
2022-12-20
0