Saat ini Xiao Ziya sedang duduk termenung di luasnya hamparan rumput, dia masih berada di bukit belakang paviliunnya. Entah apa yang sedang ia fikirkan hingga tampak jelas kerutan di keningnya.
"Aku tak suka semua urusan pribadiku dicampuri seperti ini. Aku juga ingin ruang untuk privasiku sendiri." ya saat ini Ziya masih merasa kesal atas apa yang terjadi di aula pertemuan tadi. Bagaimana bisa seseorang menentukan dengan siapa dia akan berdampingan kelak.
Xiao Ziya sudah memiliki keputusan yang bulat, dia akan menetap di bukit ini untuk berlatih menjadi lebih kuat. Dan bila ia sudah berusia 8 tahun dia akan pergi dari klan ini.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Saat ini Xiao Ziya tepat berusia delapan tahun. Dia turun dari bukit dan kembali ke paviliunnya. Disana sudah ada Yuan Ana sang pelayan setianya. Selama Ziya menetap di bukit Ana selalu mengantarkan makanan dan pakaian bersih untuknya.
"Nona akhirnya kau turun juga, tidakkah nona tau bahwa ayah, dan kedua kakak nona sanggat menghawatirkanmu." ucap Ana sambil menatap nonanya sendu.
"Aku baik baik saja Ana, bukankah setiap hari kau mengabarkan keadaanku pada mereka?" walaupun Xiao Ziya sedang tak ada di dalam klan, bukan berarti dia tak mengetahui apapun yang terjadi. Karna Aron selalu melaporkan peristiwa peristiwa penting baik dari dalam Klan Xiao ataupun perkembangan dari wilayah sekitar kerajaan.
Saat ini Xiao Ziya sedang mengemasi barang barangnya, Ana hendak bertanya namun mengurungkan niatnya. Dia hanya memberi tahu Xiao Ziya untuk datang ke pertemuan Klan.
Dengan cepat Ziya mengemas barang barangnya, lalu pergi ke aula pertemuan, barang barang yang ia bawa, ia masukkan ke dalam cincin semesta.
Saat sampai di aula pertemuan, seperti biasa Xiao Ziya menjadi pusat perhatian. Karna beredar kabar ia mengalami kelumpuhan kualivitasi sehingga enggan untuk keluar dari paviliun. Sungguh sebuah kabar burung yg mengejutkan.
"Rupanya kau berani datang kesini, kudengar kualivitasimu telah lumpuh." ucap salah seorang tetua klan di sana. Xiao Ziya hanya diam dan tak peduli dengan ucapan sampah tersebut. Dengan acuh Ziya duduk di kursi yang kosong.
"Beraninya kau mengabaikanku, tak pernahkah kau diajari sopan santun." ucap Xiao Yuza dengan geram. Entah mengapa orang ini tak pernah bosan mencari masalah dengan Xiao Ziya.
"Diamlah kau sangat berisik." ucap Xiao Ziya dengan singkat dan sangat menusuk hati. Kata kata yang singkat namun sangat tajam.
Pemimpin klan menengahi perdebatan mereka berdua, dan mulai menjelaskan maksut dari dia mengumpulkan anggota klan hari ini.
"Aku telah memutuskan, mau tidak mau Xiao Ziya harus menerima perjodohannya dengan anak pemimpin Sekte Elang Putih. Jika ada yang membantah silahkan keluar dari Klan. Karna perjodohan ini menyangkut masa depan klan kita." ucap pemimpin klan.
Mendengar hal tersebut Xiao Ziya tetap pada pendiriannya, untuk menolak perjodohan. Diapun berdiri dengan tatapan mata yang tajam. Dia melangkah maju ke tengah aula.
"Aku Xiao Ziya akan menolak, dan akan terus menolak perjodohan ini. Hidup, mati, rezeki, dan jodohku itu urusan sang pencipta. Jika aku bilang tak suka maka akan selalu tak suka. Bila pemimpin klan tak terima dengan keputusanku itu hak anda. Lagipula mengapa harus saya dan bukan cucu anda saja?" ucap Xiao Ziya sambil mendongakkan kepalanya.
"Lancang sekali kau bocah ingusan menyuruhku untuk menjodohkan cucu kesayanganku dengan pria ******** seperti dia !!." ucap pemimpin klan dengan lantang. Mendengar jawaban dari pemimpin Klan Xiao Ziya tersenyum penuh arti.
"Pantaskah orang seperti anda menjadi pemimpin? mengorbankan orang lain demi kepentingan anda sendiri? anda kira saya tak tahu pria seperti apa yang hendak anda jodohkan dengan saya? saya memang gadis kecil yang lemah, namun saya bukan gadis bodoh." ucap Xiao Ziya dengan tak terima. Mendengar hal tersebut membuat aula pertemuan menjadi ricuh.
"Apa kau mencoba memfitnahku!!!." triak pimpin klan yang sedang berusaha menutupi kesalahannya.
"Orang buta pun tau siapa yang tak tahu malu disini." ucapan Xiao Ziya memang selalu pedas dan penuh makna.
"Kau!!!!! beraninya kau!!! keluar dari Klan Xiao sekarang juga!!!." triak pemimpin klan dan para tetua yang tak terima.
"Baiklah aku akan pergi dari sini, membawa nama baik leluhur Klan Xiao, agar leluhur tak merasa malu berada di antara para manusia menjijikkan seperti kalian. Ingat ini baik baik suatu hari aku akan kembali kesini untuk mengambil alih Klan Xiao tercintaku, dan memusnahkan ular ular yang ada di sini. Saat waktunya tiba dewapun tak akan bisa menyelamatkan kalian." ucap Xiao Ziya dengan tegas dan penuh dengan keyakinan.
Kemudian ia menghampiri ayahnya, dan bertekuk lutut di depan ayahnya.
"Ayah aku putrimu meminta restu darimu untuk pergi meninggalkan klan, walau ragaku tak ada di sini namun aku akan selalu melindungi ayah dan saudara saudaraku. Ijinkan putri kecilmu ini untuk berkelana di dunia luar." ucap Xiao Ziya penuh rasa hormat.
Mendengar penuturan putri kecilnya, badan Xiao Cunyu bergetar. Dia merasa ini saatnya melepas putri kesayangannya itu.
"Baiklah putriku ayah akan merestui kepergianmu, tetapi penuhi janjimu itu. Kembalilah kesini dan ambil apa yg menjadi hak mu." ucap Xiao Cunyu kemudian memeluk putrinya dengan sayang. Kemudian dengan satu kedipan mata Xiao Ziya menghilang.
***Hai para pembaca setia, maaf ya authore baru bisa up sekarang, jangan bosen bosen baca cerita.
Jangan lupa vote untuk dukung karya ini, komen, like, dan rate
Stay at home
oke***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 665 Episodes
Comments
rexa
saran dari ku cuman 1 thor lain kali kalo bikin cerita jangan umur 7 tahun..secerdas apapun ank tetap dia seorang ank..kalo umur 15/16 thun mungkin iya masuk akl klo umur 7 tahun aku kurang menjiwai dalam membaca krakter pemeran utama🙏klo gak suka komen saya skip aja👍
2023-02-02
2
🍊𝐂𝕦𝕞𝕚
di luar ekspektasi 😱😱😱 ternyata dunia halu selalu penuh dengan kejutan 😱😱😱😱
2022-06-24
0
Trisna Tris
memang..... keren abis kau ziya... aku salut sama kamu... semangat
2022-06-22
1