Saat ini Xiao Ziya sedang membaca beberapa buku kitab yang ada di perpustakaan Klan Xiao. Walau hari sudah malam dia enggan untuk pergi. Walau badannya sangat lelah setelah pertarungan panjang di turnamen tadi.
Dengan sangat mendadak Aron sang mata mata, muncul dihadapan Xiao Ziya.
"Untung saja aku tak mati karna serangan jantung, mengapa Aron gege sangat suka mengagetkanku." ucap Xiao Ziya sambil menatap Aron malas.
"Maaf nona hamba mengagetkanmu, hamba datang kesini untuk melaporkan suatu hal yang penting." ucap Aron dengan wajah serius. Sepertinya memang ada sesuatu yang sangat penting yang harus disampaikan.
"Bicaralah aku akan mendengarkan." ucap Xiao Ziya yang mulai serius.
"Saya tadi tidak sengaja mendengar pembicaraan pemimpin klan dengan salah seorang peminpin sekte, mereka membicarakan tentang perjodohan nona." ucap Aron.
"Siapa yang akan menjadi pendampingku kelak tentunya aku yang memilih, sekuat apapun mereka ingin menjodohkanku, bila aku tak tertarik maka akan ku tolak." ucap Xiao Ziya penuh dengan keteguhan.
Setelah menyampaikan apa yang perlu ia sampaikan Aronpun kembali menghilang dari pandangan Xiao Ziya. Seketika mood membaca Ziya menghilang dan dia memutuskan untuk kembali ke paviliun dan beristirahat.
Matahari mulai muncul dari ufuk timur, cahaya keemasan mulai muncul. Dengan segera Xiao Ziya mandi dan mempersiapkan diri untuk pertemuan hari ini.
"Hah.. mengapa mereka sangat senang mengatur hidupku, orang tuaku saja bukan." ucap Xiao Ziya sambil terus melangkah menuju ke aula pertemuan.
Seperti biasa aula pertemuan sudah sangat ramai, bahkan lebih ramai daripada biasanya. Karna beberapa tamu penting hadir.
"Baiklah karna yang ditunggu tunggu sudah datang, maka kita mulai saja." ucap pemimpin Klan Xiao.
"Xiao Ziya, majulah kedepan nak ada yang ingin aku sampaikan padamu." ucap pemimpin klan sambil tersenyum ramah pada Xiao Ziya.
Dengan patuh Ziya berdiri ditengah aula pertemuan, setelah itu dia membungkuk hormat pada pemimpin dan para petinggi Klan Xiao.
"Karna kau telah memenangkan kompetisi klan tahunan kemarin, maka kau bebas memilih sekte atau akademi mana yang ingin kamu jadikan tempat menuntut ilmu, Selain itu aku juga ingin mengumumkan tentang perjodohanmu dengan anak pemimpin Sekte Elang Putih." ucap pemimpin klan yang membuat beberapa orang terkejut dengan rencana perjodohan Xiao Ziya yang masih sangat kecil.
"Aku memutuskan untuk masuk ke Akademi Kerajaan, saat umurku genap 10 tahun aku akan datang sendiri kesana. Dan maaf pemimpin klan aku menolak perjodohan ini." ucap Ziya dengan tegas dan penuh dengan keyakinan.
"Apa yang kau katakan!! beraninya kau menolak perjodohan ini." ucap pemimpin klan dengan wajah merah padam menahan amarah. Karna baginya perjodohan ini akan sangat menguntungkan Klan Xiao.
"Siapapun yang akan bersanding denganku kelak, haruslah pilihanku sendiri. Walau sang dewa memaksaku aku juga akan menolaknya jika aku tak suka." ucap Xiao Ziya dengan sangat berani.
"Kau berani menentangku!!!" ucap pemimpin klan yang sudah tak bisa menahan amarah. Dia mulai mengeluarkan aura emas, aura yang hanya bisa dimiliki oleh seorang pemimpin.
Xiao Ziya merasakan tekanan yang hebat yang memaksanya untuk menunduk, namun dengan sekuat tenaga dia tetap menegakkan kepalanya.
"Aku akan tetap pada pendirianku, kau bukan Sang Pencipta Alam Semesta yang dapat menentukan takdirku." ucap Ziya yang merasa tak terima.
Dengan sangat marah sang pemimpin klan mengarahkan sebuah pedang ke arah Xiao Ziya. Gerakan yang sangat cepat sulit untuk ditangkap mata telanjang.
Xiao Ziya hanya berdoa semoga saja Sang Penguasa Alam Semesta menolongnya. Karna bagaimanapun juga dia masih sangat lemah bila harus berhadapan dengan pemimpin Klan.
Namun dengan ajaib sebuah pagoda berukuran sedang berwarna hitam pekat muncul dihadapan Xiao Ziya. Pagoda itu menahan serangan dari pemimpin klan.
"Trimakasih Kau masih mendengar doaku." Ziya merasa sangat bahagia.
Tiba tiba dari pagoda tersebut muncul sesosok pria yang sangat dikenali oleh Xiao Ziya.
"Beraninya kau mengancam nyawa penerusku." aura hitam pekat keluar dari tubuh pria tersebut. Tatapan matanya sangat tajam dengan warna merah darah. Orang yang hadir di sana menggigil ketakutan.
"Siapa kau dan apa maumu?" tanya pemimpin klan.
"Aku Raja Artur, dan aku akan selalu melindungi Xiao Ziya. Ingat ini baik baik jangan pernah mengancamnya atau ku luluh lantahkan seluruh wilayah Klan kecilmu itu."
Setelah mengucapkan hal tersebut Raja Artur menghilang, dan pagoda itu mengecil dan masuk ke dalam tubuh Xiao Ziya.
Pemimpin klan merasa tak percaya atas apa yang dilihat, ternyata Xiao Ziya tak sesederhana yang ia fikirkan.
Setelah ini pertemuanpun dibubarkan, dengan kesal Xiao Ziya pergi ke bukit belakang paviliunnya.
***Hai guys makasih udah mau baca ceritaku, jangan lupa vote, komen, rate, like, and share.
stay at home
sayangi diri sendiri sebelum orang lain***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 665 Episodes
Comments
Oi Min
ceritanya bagus sech. tp kok terkesan buru2
2023-02-19
0
Vivi
Semangat Semangat Semangat semangat
2023-02-14
0
🍊𝐂𝕦𝕞𝕚
di buat bungkam semuanya 😘😘
2022-06-24
0