Ulah Devia

"Ayo cepat naik" ujar Skala. Devia naik ke sepeda motor suaminya.Skala mulai menjalankan sepeda motor Hondanya

"Bapak lama banget sih saya sudah mau pingsan nungguin di luar gerbang kampus " ujar Devia merengut.

"Salah kamu milih nunggu di gerbang, saya sudah bilang di parkiran tadi langsung naik motor, tapi kamu tidak mau dan memilih naik motor di luar gerbang, saya tadi bicara sama dosen Ardi maka nya lama"ujar Skala .

" Bicarain apa sih pak? Sampai lupa kalau saya nungguin bapak di gerbang ! "ketus Devia.

" Kepo, kaya Dora "sahut Skala.

" Itu kan logat bicara aku kenapa di ikutin sih, pak. Bapak suka plagiat kata-kata aku "ujar Devia.

" Sudah jangan bicara lagi , kamu mau makan di luar atau di rumah? "tanya Skala.

" Tumben mau traktir saya"ujar Devia.

"Saya kan suami kamu, jadi wajar memenuhi kebutuhan kamu termasuk makan " ujar Skala.yang masih fokus mengendara.

"Yang bilang bapak Dakocan siapa? " ejek Devia. Skala langsung merem mendadak sepeda motornya.

Dug

Helm yang Devia pakai membentur helm Skala membuat dia sedikit meringis kesakitan bukan masalah sakitnya tapi kagetnya.

"Bapak kenapa sih suka banget rem mendadak, punya masalah apa sih, pak . Coba cerita sama saya ,kali aja masalah bapak makin bertambah hahaha.. " Devia tertawa keras mengejek suaminya. Skala menoleh ke arah Devia yang masih tertawa.

"Puas ketawain suami " ujar Skala.

"Puas banget pak, muka bapak kalau marah kaya nahan berak hahaha... ya ampun pak sakit perut saya " ujar Devia memukul-mukul bahu Skala sampai air matanya keluar.

"Awww, bapak sakit " jerit Devia ketika Skala mencubit pinggangnya.

"Ampun gak " ujar Skala.

"Ampun pak , sakit lepasin" ujar Devia,Skala melepaskan cubitannya di pinggang istrinya.

"Dosa ngejek suami, mau masuk neraka kamu gara-gara durhaka sama saya " ujar Skala.

"Kan cuma bercanda pak, saya juga gak mau masuk neraka tau " ujar Devia.

"Pegangan, takutnya saya rem mendadak lagi" ujar Skala.

"Gak mau ah, pasti itu cuma modus bapak aja supaya bisa merasakan dada empuk saya " celetuk Devia dengan kata frontal nya.

"Astaghfirullah, kamu kenapa tuduh saya kaya gitu, kalau pun saya modus sama kamu , itu tidak pa-pa karna kamu sudah sah jadi istri saya dan halal bagi kamu untuk memeluk dan pegangan sama saya ,kecuali kamu menolak memeluk atau pegangan dengan laki-laki lain baru itu betul " ujar Skala menasehati.

Devia berpegangan pada Skala dengan wajah cemberut. Dia selalu kalah berdebat dengan suaminya bila sudah menyangkut masalah agama.

Mereka berdua sudah sampai di tempat penjual bakso di pinggir jalan dan ini merupakan bakso langganan Skala .Devia turun dari sepeda motor Skala dan melepaskan helmnya.

"Bapak yakin mau makan disini? " tanya Devia pada Skala yang memarkirkan motornya.

"Kamu gak mau makan di sini " ujar Skala.

"Mau kok pak " ujar Devia, Pria itu meraih tangan Devia mengenggamnya lembut.

"Assalamu'alaikum, pak Ujang" ujar Skala.

"Walaikumsalam eh, ada mas Skala bawa siapa ini" ujar pak Ujang penjual bakso.

"Ini istri saya pak, baru kemarin nikahnya " ujar Skala.

"Cantik istrinya pas sama mas Skala yang ganteng " puji pak Ujang.Skala hanya membalas dengan senyuman.

"Mas Skala mau pesan bakso kah? " tanya pak Ujang.

"Iya pak, dua mangkok kaya biasa" ujar Skala.

"Kalau begitu silahkan duduk, saya buatkan dulu " ujar pak Ujang.

Skala menggiring Devia menuju meja yang kosong dan duduk di sana. Skala menyingkirkan rambut yang menutupi wajah istrinya karna tertiup angin.

"Bapak apaan sih " ujar Devia menepis tangan Skala.

"Saya cuma rapikan rambut yang nutupin wajah kamu " ujar Skala.

"Tapi tinggal bilang gak usah pegang -pegang " ujar Devia. Skala cuma bisa menghembuskan napas pelan, Devia tidak bisa di ajak romantisan.

"Ini baksonya silahkan di makan" ujar pak Ujang meletakkan bakso di meja Skala.

"Terima kasih pak Ujang " ujar Skala.

"Iya , sama-sama mas Skala" ujar Pak Ujang.

"Devia makan dulu " ujar Skala. Gadis itu mengaduk-aduk baksonya, dia memasukkan tomat dan kecap ke baksonya. Devia mulai memakan baksonya.

"Baksonya enak pak " ujar Devia, semakin lahap memakan nya.

"Syukur kalau kamu suka " ujar Skala, mengusap kepala istrinya lembut.

Devia menatap sinis pada dua orang wanita yang tidak jauh dari meja mereka yang memperhatikan Skala, gadis itu semakin marah ketika salah satu wanita tersebut memfoto suaminya yang tengah makan.

Brak

Devia menggebrak meja membuat orang-orang yang berada di sana kaget termasuk Skala yang hampir tersedak saat makan.

"MBAK JANGAN KE GANJENAN JADI PEREMPUAN YA!! DARI TADI NGELIATIN SUAMI AKU TERUS SAMPAI MEMFOTO SUAMI AKU !!! MAU AKU LEMPAR PAKAI MANGKOK HAH!!! HAPUS FOTO SUAMI AKU YANG MBAK FOTO ,HAPUS SETAN!!" TERIAK DEVIA.

Semua orang menatap kearah dua wanita yang menutupi wajahnya karna malu.

"Sudah saya hapus " ujar salah satu wanita tadi. Mereka berdua langsung pergi karna malu.

"Kenapa harus teriak-teriak, malu di lihat orang " ujar Skala mengusap punggung istrinya lembut.

"Perempuan itu ke ganjenan banget, pakai acara foto-foto bapak , kan saya kesal jadinya " ujar Devia. Skala yang mendengar tersenyum senang berarti Devia mulai mencintainya.

"Kamu cemburu? " tanya Skala.

"Idih, siapa yang cemburu, saya cuma gak suka perempuan tadi ngeliatin bapak bukan cemburu " bantah Devia, dia kembali memakan baksonya agar Skala tidak bertanya lagi.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Bunda satria

Bunda satria

kalau gak suka gak usah baca repot amat ' jangan menghujat

2022-06-04

1

kang baca😎

kang baca😎

ada masalah apasih lu, bisa² nya ngejelakin karya org, itu bahasa nya ga bisa di jada ga sopan banget

2022-01-03

0

Yati Rosmiyati

Yati Rosmiyati

cemburu niyeh

2021-12-31

1

lihat semua
Episodes
1 Hukuman
2 Dosen menyebalkan
3 Penolakan Dinda
4 Menerima(Revisi)
5 Perjodohan
6 Ketertarikan
7 Hukuman
8 Kepergok
9 Strategi Devia
10 Kemarahan Dafa
11 Sah!
12 Suami Idaman
13 Tugas
14 Cemburu
15 Kejailan Devia
16 Ulah Devia
17 Godaan
18 Senjata makan tuan
19 Selalu berulah
20 ikhlas menyerahkan
21 Pil KB
22 Ketagihan
23 Skala Lovers
24 Salah paham
25 Kebenaran
26 Larangan Keras
27 Menang banyak
28 Azka Pramana
29 Bertengkar
30 Nonton film horor
31 Pengganggu
32 Masalah
33 Hamil
34 Dokter abal-abal
35 Over protective
36 VISUAL PARA TOKOH
37 Suami siaga
38 Video
39 Kemurkaan Skala
40 Romantis
41 Ibu hamil bar-bar
42 Bahagia
43 Jail
44 Kecelakaan
45 Kemarahan Skala
46 Pura-pura amnesia
47 Harmoni
48 Lalisa
49 Pulang
50 Pantai
51 Sholat malam
52 Mie
53 Tom and Jerry
54 Kembali Kuliah
55 Ulangan
56 Modus
57 Mie setan
58 Ngambek
59 Kontraksi
60 Tak di anggap
61 Bersikap dewasa
62 Tetangga menyebalkan
63 Kesempatan
64 Maaf
65 Bandar gosip
66 Lagi eror
67 Tahu sumedang
68 Tahu sumedang
69 Jaga
70 Was-was
71 Nikah lagi?
72 Alergi
73 Kaki bengkak
74 Kedatangan mertua
75 Kerapuhan Dafa
76 Marah
77 Lapar
78 Dafa
79 Fira
80 Berjuang tanpa suami
81 Hinaan
82 Melahirkan
83 Pertemuan
84 Kemarahan Fira
85 Irfan
86 Alvian dan Albian
87 Azka tukang gosip
88 Fitnah
89 Terungkap
90 Kostum Beruang
91 Penolakan
92 Memilih menyerah
93 Penyesalan mendalam
94 Suami?
95 Dafa vs Irfan
96 Adu mulut
97 Balas dendam
98 Tak tergantikan
99 Perjodohan
100 Kehancuran Irfan
101 Ulang tahun
102 Rencana
103 Pernikahan Dan kehancuran
104 Terpengaruh
105 Malam pengantin
106 Makan malam
107 Ciuman
108 Berkumpul
109 Perpisahan
110 Gelang couple
111 Season 2
112 Cincin
113 Makan Malam
114 PENGUMUMAN
115 Melakukan Kewajiban
116 Tangis
117 Ke supermarket
118 Obat spesial
119 Perhatian
120 Ngambek
121 Diskusi
122 Sedih
123 Baikan
124 Nevia
125 Tidak hamil
126 Selamat jalan suamiku, End
127 KEBAHAGIAAN SKALA DAN DEVIA, TAMAT
128 COOMING SOON
129 Bonus
130 Bonus
131 Pengumuman
132 Promosi karya baru
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Hukuman
2
Dosen menyebalkan
3
Penolakan Dinda
4
Menerima(Revisi)
5
Perjodohan
6
Ketertarikan
7
Hukuman
8
Kepergok
9
Strategi Devia
10
Kemarahan Dafa
11
Sah!
12
Suami Idaman
13
Tugas
14
Cemburu
15
Kejailan Devia
16
Ulah Devia
17
Godaan
18
Senjata makan tuan
19
Selalu berulah
20
ikhlas menyerahkan
21
Pil KB
22
Ketagihan
23
Skala Lovers
24
Salah paham
25
Kebenaran
26
Larangan Keras
27
Menang banyak
28
Azka Pramana
29
Bertengkar
30
Nonton film horor
31
Pengganggu
32
Masalah
33
Hamil
34
Dokter abal-abal
35
Over protective
36
VISUAL PARA TOKOH
37
Suami siaga
38
Video
39
Kemurkaan Skala
40
Romantis
41
Ibu hamil bar-bar
42
Bahagia
43
Jail
44
Kecelakaan
45
Kemarahan Skala
46
Pura-pura amnesia
47
Harmoni
48
Lalisa
49
Pulang
50
Pantai
51
Sholat malam
52
Mie
53
Tom and Jerry
54
Kembali Kuliah
55
Ulangan
56
Modus
57
Mie setan
58
Ngambek
59
Kontraksi
60
Tak di anggap
61
Bersikap dewasa
62
Tetangga menyebalkan
63
Kesempatan
64
Maaf
65
Bandar gosip
66
Lagi eror
67
Tahu sumedang
68
Tahu sumedang
69
Jaga
70
Was-was
71
Nikah lagi?
72
Alergi
73
Kaki bengkak
74
Kedatangan mertua
75
Kerapuhan Dafa
76
Marah
77
Lapar
78
Dafa
79
Fira
80
Berjuang tanpa suami
81
Hinaan
82
Melahirkan
83
Pertemuan
84
Kemarahan Fira
85
Irfan
86
Alvian dan Albian
87
Azka tukang gosip
88
Fitnah
89
Terungkap
90
Kostum Beruang
91
Penolakan
92
Memilih menyerah
93
Penyesalan mendalam
94
Suami?
95
Dafa vs Irfan
96
Adu mulut
97
Balas dendam
98
Tak tergantikan
99
Perjodohan
100
Kehancuran Irfan
101
Ulang tahun
102
Rencana
103
Pernikahan Dan kehancuran
104
Terpengaruh
105
Malam pengantin
106
Makan malam
107
Ciuman
108
Berkumpul
109
Perpisahan
110
Gelang couple
111
Season 2
112
Cincin
113
Makan Malam
114
PENGUMUMAN
115
Melakukan Kewajiban
116
Tangis
117
Ke supermarket
118
Obat spesial
119
Perhatian
120
Ngambek
121
Diskusi
122
Sedih
123
Baikan
124
Nevia
125
Tidak hamil
126
Selamat jalan suamiku, End
127
KEBAHAGIAAN SKALA DAN DEVIA, TAMAT
128
COOMING SOON
129
Bonus
130
Bonus
131
Pengumuman
132
Promosi karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!