Hukuman

"Bapak ngapain ke rumah saya? " tanya Devia dengan nada suara tidak suka.

"Saya mau jemput kamu " jawab Skala.

"Saya gak mau! " tolak Devia. Padahal hari ini dia mau bolos tapi malah pak Skala mau jemput dia.

"Kamu harus ikut saya bareng pergi ke kampus " ujar Skala.

"Eh, ada nak Skala pasti mau jemput Devia ya" ujar Devan yang tiba-tiba muncul,Skala meraih tangan Devan dan mencium .

"Iya pah, sekalian lewat sini" ujar Skala sopan.

Devia hanya mendengus pelan kalau ada papanya makin sulit lagi di menolak Skala yang mengajak dia pergi ke kampus bareng.

"Masuk dulu Skala biar bisa sarapan bareng" ujar Devan.

"gak usah repot-repot pah, saya sudah sarapan di rumah " ujar Skala menolak secara halus.

"Devia ayo ambil tas kamu , kasian Skala nungguin " ujar Devan. Devia mengambil tasnya di dalam dan kembali lagi.

"Pah Devia berangkat dulu ya" ujar Devia mencium tangan papa nya dan mencium pipi Devan.

"Iya , hati-hati di jalan " ujar Devan. Devia menatap kearah belakang memastikan papanya sudah masuk kedalam rumah dan Devan sudah masuk kedalam rumah.

"Pak kita naik apa? " tanya Devia.

"Naik motor " jawab Skala memasang helm nya, Devia menganga tak percaya dosen seperti Skala cuma naik motor sedangkan dosen yang lain lebih memilih naik mobil atau bapak Skala memang gak punya mobil ? Tapi gak mungkin gaji dosen pasti tinggi, pikir Devia. Tapi yang membuat tercengang motor yang di pakai Skala sepeda motor Honda biasa, lebih bagus sepeda motornya Scoopy.

"Pasang helm nya" ujar Skala memberikan helm pada Devia, tapi gadis itu tidak mengambilnya.

"Saya gak mau! Saya mau naik mobil kalau naik sepeda motor kepanasan terus berangin nanti rambut saya berantakan nanti badan saya bau keringat. Masa wanita secantik saya naik sepeda motor " ujar Devia. Padahal dia setiap harinya naik sepeda motor.

"Semoga bapak Skala ilfeel sama aku terus batalin pernikahannya, karna sifat matre aku tentunya" batin Devia, bersorak.

Agar lebih meyakinkan lagi Devia memalingkan wajahnya dengan tampang wajah marah agar Skala percaya. Pria itu hanya menghela napasnya pelan, dia harus sabar menghadapi Devia.

"Kalau begitu nilai kamu saya kurangi" ujar Skala dengan santai, Sontak Devia langsung menatap kearah dosennya itu.

"Bapak kok ngancemnya pakai kurangin nilai sih" ujar Devia memajukan bibirnya.

"Kalau kamu tidak mau ikut saya tidak masalah tapi di pastikan nilai kamu saya kurangin dan kamu juga saya jadikan siswi abadi di kampus " ancam Skala. Devia langsung melototkan matanya ,tidak bisa di biarkan dia tidak mau jadi siswa abadi.

"Iya saya ikut bapak " ujar Devia dengan tidak ikhlas, gadis itu mengambil dan memakai helm yang Skala berikan padanya,Dia menaiki motor tersebut.

"Pegangan nanti kamu jatuh saya tidak tanggung jawab " ujar Skala.

"Saya gak mau " tolak Devia. Skala menjalankan sepeda motornya, di perjalanan tidak ada percakapan , Devia menatap ke arah jalan dan saat lampu merah Skala merem mendadak reflek Devia memeluk Skala.

"Bapak kalau remnya jangan mendadak kaya gitu , kalau saya kenapa -napa gimana? Bapak mau tanggung jawab! " ketus Devia.

"Saya sudah bilang tadi pegangan tapi kamu tidak mau jadi kalau kamu kenapa -napa bukan salah saya " ujar Skala.

Plakk

Devia memukul pundak Skala cukup kencang membuat pria itu meringis merasakan pukulan siswinya tersebut.

"Bapak pasti sengajakan remnya mendadak? Pasti ini modus bapakkan ngaku? Ingat umur pak sudah tua juga " ujar Devia dengan kata-kata pedasnya.

"Kamu jangan selalu mengatakan saya tua terus, umur saya masih muda dan jaga sikap kamu , ingat saya dosen kamu " ujar Skala yang mulai kesal dengan Devia.

Tiiiiit tiiiiit

Suara klakson membuat dua orang tersebut terhenti adu mulutnya.

"Mas cepat jalan kami mau lewat! Kalau mau bertengkar masalah rumah tangga di rumah sana " ujar pengendara yang berada di belakang sepeda motor Skala. Pria itu menatap lampu yang sudah hijau, gara-gara bertengkar dengan Devia orang mengira dia bertengkar masalah rumah tangga.

Skala menjalankan sepeda motornya dan saat sudah dekat dengan gerbang kampus gadis itu menepuk belakangnya untuk berhenti.

"Bapak Stop! Saya turun di sini aja " ujar Devia , gadis itu celingak -celinguk melihat situasi keadaan sekitar bisa gawat kalau ketahuan siswi kampus yang lain.

"Kenapa turun di sini? " tanya Skala.

"Nanti orang-orang mikir macam -macam kalau saya ketahuan boncengan sama bapak , nanti di pikir kita punya hubungan khusus " ujar Devia.

"Kita memang punya hubungan khususkan, sebentar lagi kita akan menikah " ujar Skala.

"Tapi saya gak mau ketahuan orang kampus kalau saya nikah sama bapak, apa di kata orang ,masa seorang siswi nikah sama dosennya sendiri " ujar Skala.

"Kenapa kamu lebih takut sama ucapan orang lain , yang menjalani kita dan jangan jadikan ucapan orang lain tolak ukur baik atau tidaknya kita " ujar Skala , menyalakan sepeda motornya dan menjalankannya meninggalkan Devia yang menatap ke pergian Skala .

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Yeni Maryani

Yeni Maryani

Devia. cerminan anak jaman sekarang

2021-12-20

0

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Semangat thor 💪💪💪

2021-12-05

0

Yurike Sandra

Yurike Sandra

pedes bnget devia

2021-12-02

0

lihat semua
Episodes
1 Hukuman
2 Dosen menyebalkan
3 Penolakan Dinda
4 Menerima(Revisi)
5 Perjodohan
6 Ketertarikan
7 Hukuman
8 Kepergok
9 Strategi Devia
10 Kemarahan Dafa
11 Sah!
12 Suami Idaman
13 Tugas
14 Cemburu
15 Kejailan Devia
16 Ulah Devia
17 Godaan
18 Senjata makan tuan
19 Selalu berulah
20 ikhlas menyerahkan
21 Pil KB
22 Ketagihan
23 Skala Lovers
24 Salah paham
25 Kebenaran
26 Larangan Keras
27 Menang banyak
28 Azka Pramana
29 Bertengkar
30 Nonton film horor
31 Pengganggu
32 Masalah
33 Hamil
34 Dokter abal-abal
35 Over protective
36 VISUAL PARA TOKOH
37 Suami siaga
38 Video
39 Kemurkaan Skala
40 Romantis
41 Ibu hamil bar-bar
42 Bahagia
43 Jail
44 Kecelakaan
45 Kemarahan Skala
46 Pura-pura amnesia
47 Harmoni
48 Lalisa
49 Pulang
50 Pantai
51 Sholat malam
52 Mie
53 Tom and Jerry
54 Kembali Kuliah
55 Ulangan
56 Modus
57 Mie setan
58 Ngambek
59 Kontraksi
60 Tak di anggap
61 Bersikap dewasa
62 Tetangga menyebalkan
63 Kesempatan
64 Maaf
65 Bandar gosip
66 Lagi eror
67 Tahu sumedang
68 Tahu sumedang
69 Jaga
70 Was-was
71 Nikah lagi?
72 Alergi
73 Kaki bengkak
74 Kedatangan mertua
75 Kerapuhan Dafa
76 Marah
77 Lapar
78 Dafa
79 Fira
80 Berjuang tanpa suami
81 Hinaan
82 Melahirkan
83 Pertemuan
84 Kemarahan Fira
85 Irfan
86 Alvian dan Albian
87 Azka tukang gosip
88 Fitnah
89 Terungkap
90 Kostum Beruang
91 Penolakan
92 Memilih menyerah
93 Penyesalan mendalam
94 Suami?
95 Dafa vs Irfan
96 Adu mulut
97 Balas dendam
98 Tak tergantikan
99 Perjodohan
100 Kehancuran Irfan
101 Ulang tahun
102 Rencana
103 Pernikahan Dan kehancuran
104 Terpengaruh
105 Malam pengantin
106 Makan malam
107 Ciuman
108 Berkumpul
109 Perpisahan
110 Gelang couple
111 Season 2
112 Cincin
113 Makan Malam
114 PENGUMUMAN
115 Melakukan Kewajiban
116 Tangis
117 Ke supermarket
118 Obat spesial
119 Perhatian
120 Ngambek
121 Diskusi
122 Sedih
123 Baikan
124 Nevia
125 Tidak hamil
126 Selamat jalan suamiku, End
127 KEBAHAGIAAN SKALA DAN DEVIA, TAMAT
128 COOMING SOON
129 Bonus
130 Bonus
131 Pengumuman
132 Promosi karya baru
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Hukuman
2
Dosen menyebalkan
3
Penolakan Dinda
4
Menerima(Revisi)
5
Perjodohan
6
Ketertarikan
7
Hukuman
8
Kepergok
9
Strategi Devia
10
Kemarahan Dafa
11
Sah!
12
Suami Idaman
13
Tugas
14
Cemburu
15
Kejailan Devia
16
Ulah Devia
17
Godaan
18
Senjata makan tuan
19
Selalu berulah
20
ikhlas menyerahkan
21
Pil KB
22
Ketagihan
23
Skala Lovers
24
Salah paham
25
Kebenaran
26
Larangan Keras
27
Menang banyak
28
Azka Pramana
29
Bertengkar
30
Nonton film horor
31
Pengganggu
32
Masalah
33
Hamil
34
Dokter abal-abal
35
Over protective
36
VISUAL PARA TOKOH
37
Suami siaga
38
Video
39
Kemurkaan Skala
40
Romantis
41
Ibu hamil bar-bar
42
Bahagia
43
Jail
44
Kecelakaan
45
Kemarahan Skala
46
Pura-pura amnesia
47
Harmoni
48
Lalisa
49
Pulang
50
Pantai
51
Sholat malam
52
Mie
53
Tom and Jerry
54
Kembali Kuliah
55
Ulangan
56
Modus
57
Mie setan
58
Ngambek
59
Kontraksi
60
Tak di anggap
61
Bersikap dewasa
62
Tetangga menyebalkan
63
Kesempatan
64
Maaf
65
Bandar gosip
66
Lagi eror
67
Tahu sumedang
68
Tahu sumedang
69
Jaga
70
Was-was
71
Nikah lagi?
72
Alergi
73
Kaki bengkak
74
Kedatangan mertua
75
Kerapuhan Dafa
76
Marah
77
Lapar
78
Dafa
79
Fira
80
Berjuang tanpa suami
81
Hinaan
82
Melahirkan
83
Pertemuan
84
Kemarahan Fira
85
Irfan
86
Alvian dan Albian
87
Azka tukang gosip
88
Fitnah
89
Terungkap
90
Kostum Beruang
91
Penolakan
92
Memilih menyerah
93
Penyesalan mendalam
94
Suami?
95
Dafa vs Irfan
96
Adu mulut
97
Balas dendam
98
Tak tergantikan
99
Perjodohan
100
Kehancuran Irfan
101
Ulang tahun
102
Rencana
103
Pernikahan Dan kehancuran
104
Terpengaruh
105
Malam pengantin
106
Makan malam
107
Ciuman
108
Berkumpul
109
Perpisahan
110
Gelang couple
111
Season 2
112
Cincin
113
Makan Malam
114
PENGUMUMAN
115
Melakukan Kewajiban
116
Tangis
117
Ke supermarket
118
Obat spesial
119
Perhatian
120
Ngambek
121
Diskusi
122
Sedih
123
Baikan
124
Nevia
125
Tidak hamil
126
Selamat jalan suamiku, End
127
KEBAHAGIAAN SKALA DAN DEVIA, TAMAT
128
COOMING SOON
129
Bonus
130
Bonus
131
Pengumuman
132
Promosi karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!