Membeli tespack

Setelah 2 hari di rumah saja karena weekend dan libur kuliah, hari ini Aleera harus berangkat ke kampus seperti biasa. Tidak apa-apa, hari ini hanya ada 2 kelas, setelah itu Aleera bisa langsung pulang dan kembali melanjutkan tidurnya.

Tapi sebelum berangkat ke kampus terlebih dahulu Laras mampir ke apotek untuk membeli sebuah barang yang akan menentukan masa depannya kelak. Aleera memang sengaja berangkat lebih awal.

Aleera dengan percaya diri masuk ke apotek. Padahal sebenarnya hatinya berdebar karena takut. Tapi Aleera tidak boleh menunjukkannya, dia tidak mau membuat orang-orang curiga. Bahkan saat ini Aleera berdandan agar dia sedikit terlihat seperti orang dewasa.

“Mbak tespack yang kualitasnya paling baik dan hasilnya akurat yang merek apa ya?” Tanya Aleera kepada pegawai apotek.

“Oo yang ini Kak…” Ujar wanita itu seraya menunjukkan tespack kepada Aleera.

“Kalau gitu saya ambil 3.” Ujar Aleera.

“Baik Kak…”

Tiba-tiba seorang ibu-ibu bertanya kepada Aleera.

“Kehamilan yang ke berapa Mbak?” Tanya Ibu-ibu itu.

Aleera tersenyum untuk menutupi rasa gugupnya.

“Pertama Bu, tapi saya belum tau ini beneran hamil apa enggak.” Jawab Aleera.

Ibu itu membalas senyuman Aleera.

“Waahh, anak pertama ya. Semoga beneran hamil ya Mbak. Anak itu anugrah dalam kehidpuan rumah tangga. Bisa mempererat hubungan antara suami dan istri. Dan karena ini kehamilan Mbak yang pertama, dijaga baik-baik ya Mbak soalnya biasanya rawan apalagi kalau usia janinnya masih muda.” Ujar ibu itu memberikan nasehat kepada Aleera.

“Aamiin, terima kasih atas doanya Bu.” Jawab Aleera seraya tersenyum kecut. Jujur di dalam hatinya Aleera berharap dia tidak benar-benar hamil.

“Ngomong-ngomong sudah nikah berapa lama?” Ujar Ibu itu masih bertanya.

“Hampir 6 bulan Bu.” Jawab Aleera. Lagi-lagi dia harus berbohong, biar bagaimana pun tidak mungkin Aleera mengatakan kalau dia belum menikah tapi justru membeli tespact untuk mengetahui kehamilan pertamanya.

“Ini Kak tepacknya, di belakang ada petunjuk cara pemakaiannya. Tapi hasil akan lebih akurat kalau di lakukan saat Ibu baru bangun tidur di pagi hari.” Ujar pegawai itu memberikan penjelasan kepada Aleera.

Aleera menganggukan kepalanya.

“Baik Mbak.”

Setelah mendapatkan apa yang di belinya dan menyelesaikan pembayaran Aleera langsung memasukan tespack itu ke dalam tas bagian terdalam.

“Kalau gitu saya duluan ya Bu.” Ujar Aleera berpamitan kepada ibu itu.

“Iya Mbak, hati-hati di jalan.” Jawab Ibu itu dengan ramah.

Aleera menjalankan motornya untuk ke kampus. Perasaannya saat ini benar-benar campur aduk. Sedih? Sudah pasti, masa depannya saat ini benar-benar sedang terancam. Tapi meski begitu Aleera juga merasa senang kalau dia benar-benar hamil. Itu berarti sebentar lagi dia akan memiliki anak dan tidak lagi sendirian di dunia ini. Akan ada anaknya yang selalu menemani.

Bagitu Aleera sampai di kampus dan memarkirkan sepeda motornya, Aleera melihat mobil Kendra datang. Buru-buru Aleera pergi dari sana, dia benar-benar tidak ingin bertemu dengan Kendra saat ini.

Namun karena parkiran cukup luas, belum sampai Aleera benar-benar pergi dari sana terdengar suara sahabatnya itu memanggil.

“Aleera… Tungguin.” Ya, seperti biasa jika Kendra ada jadwal mengajar pasti Sandra akan berangkat bersama abangnya itu.

Mendengar suara Sandra mau tidak mau Aleera menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya.

Terlihat Sandra berlari kecil mengejar Aleera dan Kendra berjalan santai di belakangnya.

“Jangan lari-lari dek.” Terdengar suara lembut Kendra yang mengingatkan adiknya itu.

Mau tidak mau Sandra menghentikan kakinya berlari dan kembali berjalan.

“Kamu kok buru-buru banget sih sampai jalannya cepet gitu? Kenapa? Apa kita ada tugas hari ini? Tapi setau aku kelas pertama nggak ada deh Ly, lagian kan ini kelasnya Bang Kendra.” Sandra memberondong Aleera dengan berbagai pertanyaan.

Aleera tergagap.

“Enggak kok, aku nggak buru-buru. Cuma jalannya agak cepet aja soalnya mulai panas.” Jawab Aleera beralasan. Tidak sepenuhnya bohong karena jam 9 seperti ini panas matahari memang  sudah terasa menyengat.

“Ooo, btw udah sarapan belum? Ini aku bawain kamu sarapan.” Ujar Sandra kepada Aleera.

“Udah kok, tadi aku beli bubur ayam keliling yang berenti di depan rumah.” Jawab Aleera. Kali ini dia tidak berbohong, memang benar dia sudah sarapan.

“Ya udah ini buat siang aja, toh cuma sandwich. Kalau dimakan siang masih enak.” Ujar Sandra seraya memberikan kotak bekalnya kepada Aleera.

Aleera menerimanya, tanpa sengajak matanya bertemu dengan mata Kendra yang ternyata sedari tadi sedang menatapnya dalam. Entahlah, Aleera tidak tau apa yang ada di pikiran Kendra saat ini. Toh Aleera juga tidak peduli.

“Kalau gitu abang langsung ke ruangan Abang ya dek, inget jangan telat masuk kelasnya.” Ujar Kendra kepada Sandra. Setelah mencium puncak kepala adiknya itu dia benar-benar pergi dari sana. Mengabaikan Aleera, meskipun sebenarnya ada sesuatu yang ingin Kendra tanyakan kepada gadis itu.

Aleera dan Sandra bersisian berjalan ke kelas mereka, seperti kata Kendra mereka tidak boleh telat masuk.

Jujur saja Sandra merasa ada yang aneh antara Aleera dan Kendra. Jika biasanya Aleera akan menyapa Kendra dengan ramah saat bertemu kakaknya itu, maka sudah beberapa minggu ini Aleera tidak pernah melakukannya. Jangankan menyapa, menatap Kendra saja Aleera seperti menghindarinya.

Dan Kendra, meskipun tetap diam seperti biasanya tapi beberapa hari ini Sandra merasa ada yang berubah dari sikap Kendra kepada Aleera. Beberapa kali Sandra melihat Kendra memasukan sekotak susu kedalam kotak bekal yang biasanya akan dia bawakan untuk Aleera. Dan saat Aleera kemarin sakit pun Kendra beberapa kali menelfon dirinya untuk menanyakan keadaan gadis itu. Aneh bukan? Karena selama ini Kendra tidak pernah melakukan itu.

Jangan lupakan kalau Sandra memliki tingkat kepekaan yang tinggi sama seperti Bunda Sya.

Tapi meski begitu Sandra memilih untuk diam. Dia tau kalau tidak semua hal harus Aleera ataupun Kendra ceritakan kepadanya. Mereka pasti memiliki privasi sendiri di hidupnya.

Aleera dan Sandra duduk bersebelahan di kelas. Sudah banyak mahasiswa yang datang, mereka tentu tidak ingin mendapat hukuman dari Kendra kalau sampai telat masuk. Tidak hanya dilarang mengikuti kelas, terkadang Kendra akan memberikan hukuman dengan menambahkan tugas bagi mahasiswa yang telat masuk ke kelasnya. Sandra pernah mendapatkan hukuman itu? Tentu saja pernah.

Karena itulah meskipun Kendra mengajar kelas adiknya sendiri tidak ada yang pernah meragukan sikap profesionalnya. Sikap Kendra kepada Sandra dan mahasiswa lainnya sama.

Tidak beberapa lama kemudian laki-laki bertubuh tegas dan berwajah tampan itu masuk dengan membawa laptop, buku dan sebuah kacamata yang bertengger manis di matanya.

“Selamat pagi.” Ujar Kendra membuka pembelajaran.

“Selamat pagi Pak.” Jawab para mahasiswa serentak.

Aleera mencuri-curi pandang kepada Kendra yang terlihat sangat berwibawa itu.

“Baik kita absen dulu.” Ujar Kendra seraya mengambil buku absensi.

Terpopuler

Comments

Nunik Wahyuni

Nunik Wahyuni

thorrr bikin aja tuch baby ngidam pengin dkt dkt ma papanya....bikin aleera bucin akut ke Kendra ....biar Kendra gampang nikahin nya 😂😂😂🙈🙈🙈

2024-02-26

0

Deni Marviana💜

Deni Marviana💜

cieee, calon baby maunya liat daddynya lagi ngajar.. awas ntar ada yg cemburu looh, siapa lagi klo bukan aleera wkwkwk

2022-12-18

0

hìķàwäþî

hìķàwäþî

keppo lo bu..

2022-08-11

0

lihat semua
Episodes
1 Keluarga Santoso
2 Takut Kendra
3 Panggil Abang Kendra
4 Malam kelam Aleera
5 Ingatan malam
6 Penolakan Aleera
7 Harus bagaimana?
8 Semua akan berlalu
9 Mencoba mendekat
10 Diamnya Aleera dan Kendra
11 Aleera sakit
12 Memberanikan diri
13 Ayah dan Bunda tau
14 Benarkah hamil?
15 Membeli tespack
16 Inikah ngidam pertama?
17 Secepatnya kita harus tau
18 Positif Hamil
19 Kunjungan Kendra
20 Kamu hamil anak saya!
21 Kita Periksa
22 Memberitahu Kendra
23 Calon Baby
24 Sandra mengetahuinya
25 Onty San
26 Rumah ini!
27 Kendra dan Aleera SAH
28 Status suami istri
29 Rumah pilihan
30 Sate lontong
31 Menuruti keinginan bumil
32 Ganti Soto Ayam
33 Kita pisah ranjang?
34 Aleera ngidam
35 Nasi Kucing pertama
36 Membaiknya hubungan
37 Suapan ke 2
38 Ide jail Sandra
39 Sedikit mencair
40 Keinginan Baby
41 Satu ranjang lagi
42 Bukan rahasia
43 Kampus hari pertama
44 Selamat dari orang-orang
45 Hunting novel
46 Pasti bisa Ly...
47 Sedikit luluh
48 Perlahan tapi pasti
49 Bawaan Baby
50 Perdebatan soal harga
51 Rujak buatan Papa
52 Papa the best
53 Makan bersama
54 Saling mengenal
55 Bersama
56 Gagal ular tangga
57 Hukuman Ludo
58 Berpihak kepada Abang
59 Mulai menerima
60 Aleera dan Sandra
61 Tertangkap
62 Benarkah ini hukuman?
63 Permintaan aneh Sandra
64 Menunjukkan perasaan
65 Berkunjung ke kantor
66 Kita pacaran?
67 Kencan ala remaja
68 Masih kencan ala remaja
69 Menikmati pasar malam
70 Kangen ngidam Aleera
71 Kejadian yang ke dua
72 Pemilik Bunda Sya
73 Calon Ponakan Tercinta
74 Aunty San kesayangan
75 Girls Time
76 Menggoda
77 Mencoba lagi
78 Penantian Manis
79 Mengsalting:)
80 Bahagia Kendra
81 Check kondisi baby
82 Kendra yang polos
83 Perdebatan jenis kelamin
84 Saling bahagia
85 Mau lagi
86 Ketemu mantan
87 Aleera cemburu
88 Rasa yang sama
89 Bukti Cinta
90 Rendra menolak?
91 Ngidam terpenuhi
92 Penasaran
93 Random
94 Sakit membuat manja
95 Drama Ibu Hamil
96 Maunya Aleera
97 Jatah Lancar
98 Princess
99 Maaf untuk baby
100 Gelisah
101 Musibah
102 Kesedihan
103 Aleera sadar
104 Luapan kesedihan
105 Salah tangkap
106 Berkunjung ke Rumah Chyara
107 Kegalauan Kendra
108 Kegalauan Aleera
109 Ratu-ku
110 Clear!!!
111 Tanggung jawab Aleera
112 I Love You, Bang!
113 Rencana Honeymoon
114 Lupa!
115 Selalu berhasil
116 Ajakan Sandra
117 Curahan hati Kendra
118 Kedatangan Bulan
119 Konseling Pertama
120 Aleera terperangkap
121 Agenda
122 Lupa...
123 Takut kamu pergi
124 Packing
125 Berbalik Marah
126 Aleera tetap kalah!
127 Bayaran Kendra
128 Jomblo dari lahir!
129 Hari pertama di Bali
130 Sawah Terasering Tegalalang
131 Terpukau
132 Pantai kenangan
133 Ingkar janji !
134 Pengen ikut !
135 Hello Seoul!!!
136 Memandang Salju
137 Kuliner Pertama
138 Keindahan Menara Namsan
139 Projek anak kembar
140 Drama pagi hari
141 Berhasil jalan-jalan
142 Usaha terakhir di Korea
143 Kendra manja
144 Telat datang!
145 Kendra aneh!
146 Detik-detik
147 Aleera hamil lagi
148 Kebahagian Kendra dan Aleera
149 Sesuai Request "TWINS"
150 Kunjungan ke makam
151 Menuju Surprise
152 Surprise + posesif
153 Sahabat Terbaik
154 Perhatian
155 Sambal goreng kentang Mas Rendra
156 Trauma menginap:)
157 Mengingat kenangan
158 Ingin Macaron
159 Meminta bantuan Bunda Sya
160 Keinginan yang terwujud
161 Kondisi 4 bulan
162 Sandra kena lagi!
163 Karena jenis kelamin
164 Sesuai Prediksi
165 Perselisihan kecil
166 Chekout semua!
167 Sebentar lagi
168 Welcome si kembar
169 Bibit unggul
170 Aidan dan Ariel
171 Orang tua baru
172 Saling mendukung
173 Pengganggu!!!
174 Ibu mertua terbaik
175 Akhir penantian
176 Sudah waktunya punya adek!
177 Waktunya kembali ke kampus?
178 Mama Papa
179 Suami Terbaik
180 Sakit?
181 Tipes!
182 Pengakuan
183 Pompa ASI
184 Abang Ai tukang cemburu
185 Progam yang ditunda
186 No.. Ban.. No...
187 Baby Ariel sakit
188 Rencana Pesta
189 Happy Birthday
190 Playground
191 Bahu-membahu
192 Happy Graduation Onty San
193 Pindahan
194 Tawaran kerja
195 Ajaran Onty San
196 Sudah Abang diskon!
197 Ada apa sebenarnya?
198 Abang selingkuh?
199 Penjelasan
200 Sudah dipersiapkan
201 Rencana apa?
202 Pesta Aniversary 3 tahun
203 Ungkapan terdalam
204 Satu Kesempatan
205 Rencana Sandra
206 Kencan Malam
207 Rencana yang harus dilakukan
208 Wisuda dan hadiah
209 Pengisi waktu luang
210 Masalah Sandra
211 Sekolah hari pertama
212 Takut dan khawatir
213 Kebahagiaan utama
214 Rencana bulan madu
215 Fiks Prancis!!!
216 Paris, Prancis
217 Masih di Paris
218 Si pintar Aidan
219 Aleera hamil lagi!!!
220 Hormon kehamilan
221 Mood yang berubah-ubah
222 Tugas orang tua
223 Akhirnya ngidam
224 Panas Membara
225 Aleera marah
226 Kumpul keluarga
227 Double date di Pantai
228 Memikirkan rencana baru
229 Rencana baru
230 Curahan hati Sandra
231 Berhitung
232 7 bulanan adek
233 Si tukang mesum
234 Adek 5 dan adek 10
235 Caesar atau Normal?
236 Gagal Normal
237 Pembahasan Cuti
238 Tendangan baby
239 Welcome baby boy
240 Adek Arzan
241 Kapan, Yang?
242 Mau bobok sini!
243 Bersyukur bersamamu
244 MPASI baby Arzan
245 Masalah Sandra lagi
246 Alasan Sandra belum hamil
247 Prestasi si kembar
248 Momen Manis
249 Telat 2 minggu
250 Birthday & Hamil (END)
251 Mengejar Cinta Duda Baru & UNWANTED WEDDING
252 Extra part 1
253 Extra part 2
254 Karya baru...
255 Extra part 3
Episodes

Updated 255 Episodes

1
Keluarga Santoso
2
Takut Kendra
3
Panggil Abang Kendra
4
Malam kelam Aleera
5
Ingatan malam
6
Penolakan Aleera
7
Harus bagaimana?
8
Semua akan berlalu
9
Mencoba mendekat
10
Diamnya Aleera dan Kendra
11
Aleera sakit
12
Memberanikan diri
13
Ayah dan Bunda tau
14
Benarkah hamil?
15
Membeli tespack
16
Inikah ngidam pertama?
17
Secepatnya kita harus tau
18
Positif Hamil
19
Kunjungan Kendra
20
Kamu hamil anak saya!
21
Kita Periksa
22
Memberitahu Kendra
23
Calon Baby
24
Sandra mengetahuinya
25
Onty San
26
Rumah ini!
27
Kendra dan Aleera SAH
28
Status suami istri
29
Rumah pilihan
30
Sate lontong
31
Menuruti keinginan bumil
32
Ganti Soto Ayam
33
Kita pisah ranjang?
34
Aleera ngidam
35
Nasi Kucing pertama
36
Membaiknya hubungan
37
Suapan ke 2
38
Ide jail Sandra
39
Sedikit mencair
40
Keinginan Baby
41
Satu ranjang lagi
42
Bukan rahasia
43
Kampus hari pertama
44
Selamat dari orang-orang
45
Hunting novel
46
Pasti bisa Ly...
47
Sedikit luluh
48
Perlahan tapi pasti
49
Bawaan Baby
50
Perdebatan soal harga
51
Rujak buatan Papa
52
Papa the best
53
Makan bersama
54
Saling mengenal
55
Bersama
56
Gagal ular tangga
57
Hukuman Ludo
58
Berpihak kepada Abang
59
Mulai menerima
60
Aleera dan Sandra
61
Tertangkap
62
Benarkah ini hukuman?
63
Permintaan aneh Sandra
64
Menunjukkan perasaan
65
Berkunjung ke kantor
66
Kita pacaran?
67
Kencan ala remaja
68
Masih kencan ala remaja
69
Menikmati pasar malam
70
Kangen ngidam Aleera
71
Kejadian yang ke dua
72
Pemilik Bunda Sya
73
Calon Ponakan Tercinta
74
Aunty San kesayangan
75
Girls Time
76
Menggoda
77
Mencoba lagi
78
Penantian Manis
79
Mengsalting:)
80
Bahagia Kendra
81
Check kondisi baby
82
Kendra yang polos
83
Perdebatan jenis kelamin
84
Saling bahagia
85
Mau lagi
86
Ketemu mantan
87
Aleera cemburu
88
Rasa yang sama
89
Bukti Cinta
90
Rendra menolak?
91
Ngidam terpenuhi
92
Penasaran
93
Random
94
Sakit membuat manja
95
Drama Ibu Hamil
96
Maunya Aleera
97
Jatah Lancar
98
Princess
99
Maaf untuk baby
100
Gelisah
101
Musibah
102
Kesedihan
103
Aleera sadar
104
Luapan kesedihan
105
Salah tangkap
106
Berkunjung ke Rumah Chyara
107
Kegalauan Kendra
108
Kegalauan Aleera
109
Ratu-ku
110
Clear!!!
111
Tanggung jawab Aleera
112
I Love You, Bang!
113
Rencana Honeymoon
114
Lupa!
115
Selalu berhasil
116
Ajakan Sandra
117
Curahan hati Kendra
118
Kedatangan Bulan
119
Konseling Pertama
120
Aleera terperangkap
121
Agenda
122
Lupa...
123
Takut kamu pergi
124
Packing
125
Berbalik Marah
126
Aleera tetap kalah!
127
Bayaran Kendra
128
Jomblo dari lahir!
129
Hari pertama di Bali
130
Sawah Terasering Tegalalang
131
Terpukau
132
Pantai kenangan
133
Ingkar janji !
134
Pengen ikut !
135
Hello Seoul!!!
136
Memandang Salju
137
Kuliner Pertama
138
Keindahan Menara Namsan
139
Projek anak kembar
140
Drama pagi hari
141
Berhasil jalan-jalan
142
Usaha terakhir di Korea
143
Kendra manja
144
Telat datang!
145
Kendra aneh!
146
Detik-detik
147
Aleera hamil lagi
148
Kebahagian Kendra dan Aleera
149
Sesuai Request "TWINS"
150
Kunjungan ke makam
151
Menuju Surprise
152
Surprise + posesif
153
Sahabat Terbaik
154
Perhatian
155
Sambal goreng kentang Mas Rendra
156
Trauma menginap:)
157
Mengingat kenangan
158
Ingin Macaron
159
Meminta bantuan Bunda Sya
160
Keinginan yang terwujud
161
Kondisi 4 bulan
162
Sandra kena lagi!
163
Karena jenis kelamin
164
Sesuai Prediksi
165
Perselisihan kecil
166
Chekout semua!
167
Sebentar lagi
168
Welcome si kembar
169
Bibit unggul
170
Aidan dan Ariel
171
Orang tua baru
172
Saling mendukung
173
Pengganggu!!!
174
Ibu mertua terbaik
175
Akhir penantian
176
Sudah waktunya punya adek!
177
Waktunya kembali ke kampus?
178
Mama Papa
179
Suami Terbaik
180
Sakit?
181
Tipes!
182
Pengakuan
183
Pompa ASI
184
Abang Ai tukang cemburu
185
Progam yang ditunda
186
No.. Ban.. No...
187
Baby Ariel sakit
188
Rencana Pesta
189
Happy Birthday
190
Playground
191
Bahu-membahu
192
Happy Graduation Onty San
193
Pindahan
194
Tawaran kerja
195
Ajaran Onty San
196
Sudah Abang diskon!
197
Ada apa sebenarnya?
198
Abang selingkuh?
199
Penjelasan
200
Sudah dipersiapkan
201
Rencana apa?
202
Pesta Aniversary 3 tahun
203
Ungkapan terdalam
204
Satu Kesempatan
205
Rencana Sandra
206
Kencan Malam
207
Rencana yang harus dilakukan
208
Wisuda dan hadiah
209
Pengisi waktu luang
210
Masalah Sandra
211
Sekolah hari pertama
212
Takut dan khawatir
213
Kebahagiaan utama
214
Rencana bulan madu
215
Fiks Prancis!!!
216
Paris, Prancis
217
Masih di Paris
218
Si pintar Aidan
219
Aleera hamil lagi!!!
220
Hormon kehamilan
221
Mood yang berubah-ubah
222
Tugas orang tua
223
Akhirnya ngidam
224
Panas Membara
225
Aleera marah
226
Kumpul keluarga
227
Double date di Pantai
228
Memikirkan rencana baru
229
Rencana baru
230
Curahan hati Sandra
231
Berhitung
232
7 bulanan adek
233
Si tukang mesum
234
Adek 5 dan adek 10
235
Caesar atau Normal?
236
Gagal Normal
237
Pembahasan Cuti
238
Tendangan baby
239
Welcome baby boy
240
Adek Arzan
241
Kapan, Yang?
242
Mau bobok sini!
243
Bersyukur bersamamu
244
MPASI baby Arzan
245
Masalah Sandra lagi
246
Alasan Sandra belum hamil
247
Prestasi si kembar
248
Momen Manis
249
Telat 2 minggu
250
Birthday & Hamil (END)
251
Mengejar Cinta Duda Baru & UNWANTED WEDDING
252
Extra part 1
253
Extra part 2
254
Karya baru...
255
Extra part 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!