Celine And Her Arrogant Husband

Celine And Her Arrogant Husband

Episode 1-Ayah Mohon Menikahlah Dengannya, Celine!

Celine terpaksa bangkit dari posisi duduknya, ketika pintu kamarnya terdengar tengah diketuk oleh seseorang. Dengan agak malas, ia berjalan dan menjauhi bangku riasnya sekaligus tidak lagi ia pedulikan perihal botol skincare yang sudah terbuka.

Rodian—ayah Celine—tampak berada di balik pintu sesaat setelah Celine berhasil membuka benda yang terbuat dari kayu jati tersebut. Sebelum meluncurkan sebuah pertanyaan, dahi Celine sudah berkerut. Pasalnya, paras dan gerak-gerik sang ayah menampilkan sejumlah kecemasan yang sukar untuk diartikan. Tampaknya ada sesuatu penting yang hendak disampaikan ayahnya itu padanya.

“Ada apa, Ayah?” tanya Celine dengan heran.

Mata Rodian menurun menatap lantai tempatnya berpijak. Dengan masih mengusap-usapkan kedua jari-jemarinya, ia berkata, “Kamu enggak sedang lelah, ‘kan, Nak?”

“Sudah pasti lelah dong, Ayah!” Celine menjawab dengan nada suara cukup tinggi, tetapi tidak terlalu tegas. “Ayah kan tahu sendiri, aku habis lembur sampai jam tujuh malam. Kalau saja si Bos Culun enggak masuk, mungkin aku tadi bisa pulang cepat. Pas mau pulang malah disuruh mendata ini itu, rasanya sebal sekali kalau diingat-ingat. Tahu begitu, tadi aku kabur saja. Ah, kalau saja tidak ada rencana untuk keliling dunia mungkin aku bakalan resign sekalian,” keluhnya setelah itu.

“Hus! Kamu ini lho sama atasan sendiri kok menggerutu begitu. Bersyukur, Anakku, kamu kan hanya lulusan SMA. Bersyukur masih ada perusahaan akuntan yang mau menerima kamu!” Kegelisahan yang mendera diri Rodian sekejap hilang, karena ia merasa tidak setuju dengan semua keluh-kesah putrinya.

Celine berdecap sebal lalu mengerucutkan bibirnya. “Iya, iya, Ayah. Ya sudah jangan diperpanjang lagi omelannya, terus apa maksud Ayah menganggu saya malam-malam begini?”

“Astaga anak ini! Ganggu, yah, anggap saja Ayah memang sangat menganggu!”

Celine tersenyum kecil melihat sikap Rodian yang terlihat murung karena kelakarnya barusan. Tak lama kemudian, ia mengikuti langkah Rodian, di mana ayahnya itu mengajaknya untuk menuju ke ruang tamu.

Celine memang wanita muda super tengil dan blak-blakan. Ia tidak terlalu feminim, tetapi tidak juga dapat dikatakan sebagai gadis tomboi. Usianya masih sangat muda yakni 24 tahun. Ia memiliki rencana hendak menghabiskan masa mudanya, setidaknya sampai di usia 30 tahun untuk berpetualang ke negara-negara impiannya. Ia tipikal wanita yang tangguh dan pemberani, tetapi berhati lembut serta tidak tegaan.

Setelah sampai di ruang tamu yang tidak terlalu mewah, malah cenderung sederhana dan biasa saja, Celine mendapati Deswita—ibunya—dan Kenny—adik laki-lakinya. Mereka tampak menunggu kedatangannya serta Rodian yang baru saja menjemputnya di kamar. Kecurigaan Celine mengenai ada sesuatu yang sangat penting tampaknya sebentar lagi akan menjadi sebuah fakta.

“Ada apa sih? Kok macam meeting orang-orang penting saja? Sampai Kenny yang biasanya mbelayang sampai jam empat malam mendadak diam di sini?” celetuk Celine sesaat setelah ia duduk di salah satu kursi kosong dekat dengan Kenny.

Kenny memutar bola matanya dengan sinis. “Memangnya ada jam empat malam? Ada pun sore kalau enggak ya pagi! Dasar si Tengil bodoh!” tukasnya.

“Yeee ngawur! Kalau pagi itu sudah terang benderang, kalau jam empat ya masih gelap, kecuali kalau sore! Dasar idi—“ Celine hendak membalas perkataan Kenny, tetapi Rodian memotong ucapannya.

“Sudah cukup bertengkarnya. Cuma masalah jam empat saja kok dibikin panjang, apa enggak malu sama kucing?!” omel Deswita.

Detik berikutnya, ketika kedua anaknya sudah tenang dan tak lagi banyak bicara Rodian berkata, “Anakku, Celine. Sebenarnya ... ada yang hendak Ayah sampaikan dan pinta darimu. Mungkin ini keterlaluan, tapi Ayah tidak punya pilihan lain. Ayah pernah berhutang nyawa padanya, jadi sebagai balas budi Ayah harus menerima permintaan ini.”

“Apa sih? Ayah ini kok mendadak melankolis? Memangnya ada apa sampai Ayah harus menerima permintaan dari orang itu? Dan kenapa juga permintaan itu jadi permintaan juga buat Celine? Ah! Belibet banget deh!” Jujur saja, meski suaranya terdengar acuh tak acuh, sebenarnya hati Celine dirundung rasa waswas dan gelisah.

Deswita mengusap-usap kedua telapak tangannya dan menghela napas cukup dalam, sampai mampu didengar oleh ketiga orang lainnya. Dalam masalah yang hendak disampaikan oleh Rodian, ia memilih untuk menutup mulut saja. Ia yang biasanya bawel mendadak menjadi pendiam, mengingat masalah yang hendak melibatkan putrinya bisa dikatakan sebagai sebuah pemaksaan.

Rodian yang melihat sang istri begitu gelisah, semakin tidak memiliki pilihan lain. Ia harus mengatakan permintaan itu pada Celine melalui mulutnya sendiri. Mungkin akan ada petaka yang berasal dari bibir seribu kata milik putrinya. Namun apa boleh buat, ia pun sudah menyetujui kesepakatannya dengan Wirya—sahabatnya sejak SMA yang sangat berjasa dalam menyelematkannya dari jurang kematian.

“Kamu tahu, ‘kan, Pak Wirya, teman ayah sejak SMA, yang saat ini sudah menjadi konglomerat besar?” tanya Rodian sembari menatap Celine dalam-dalam.

Celine mengangguk. “Tahulah, Ayah, om ganteng yang punya anak perjaka tua itu, ‘kan? Yang katanya enggak suka sama wanita? Reksa, si CEO dari Golden Rose berumur 35 tahun itu, ‘kan?”

“Hus!” Secara kompak tanpa disengaja, Rodian, Deswita, dan Kenny mengucapkan kata tersebut sembari menatap Celine dengan nanar.

Mata Celine mengerjap. “Ma-maaf.”

“Julid banget sih?!” Kenny memberikan sindiran.

“Enggak boleh begitu, Celine,” kata Rodian lembut. “Kamu juga harus tahu bahwa anak om ganteng yang kamu maksud adalah ca-calon ... ca-calon suami kamu. Ka-kalian akan me-menikah dalam waktu cepat ini.” Dengan suara dan lidah gemetar, Rodian yang memiliki hati selembut sutera akhirnya berhasil mengatakan permintaannya pada Celine.

“Apa?! Menikah? Dengan cowok tua yang usianya sudah hampir masuk kepala empat? Yang benar saja, Ayah!” Celine bangkit dari duduknya sembari berkata dengan suara menggema. “Oh ... jadi pertemuan yang seperti meeting super penting ini ternyata adalah ajang perjodohan? Ini sudah bukan zaman baheula, Ayah! Dan lagi, Celine ini masih sangat ranum, gadis super energik yang masih bermimpi hendak menjelajahi dunia. Mana bisa Celine mendadak jadi istri pria itu?! Aaarrrggh! Yang benar saja deh! Ayah ini jangan kuno-kuno banget, please ....”

Rodian bangkit secara tiba-tiba, yang langsung membuat ketiga anggota keluarganya menjadi cemas. Deswita dan Kenny, bahkan Celine sendiri khawatir jika Rodian hendak melakukan kekerasan. Terlebih, suara Celine barusan terdengar keras dan cenderung kurang ajar.

Meskipun memiliki karakter super bawel, bahkan sekali mengomel bisa sampai satu hari satu malam, Deswita tidak akan membiarkan ada kekerasan di dalam keluarganya. Demi mencegah aksi brutal Rodian, ia langsung bangkit. Ia berjalan menyusul Rodian yang mendekati posisi Celine sekarang.

Deswita mencengkeram lengan Rodian. “Ayah, Ayah, jangan—“

“Celine, anakku!” Tiba-tiba saja, Rodian menurunkan badannya. Ia lantas bersimpuh di hadapan Celine seolah tengah menyembah seorang dewi pengabul permohonan. “Tolonglah, Nak, bantu ayah tuamu ini membalas budi. Celine, putri Ayah tercinta yang sangat baik hati. Celine, si cantik jelita yang selalu Ayah gendong ke mana-mana, bahkan Mbah Surip saja kalah sama kekuatan gendongan Ayah. Ayah mohon, Putriku, terima ya? Ayah pernah nyaris mati kalau Pak Wirya yang katamu sangat ganteng itu tidak datang membantu. Kalau Ayah dulu mati, mungkin sekarang kamu dan Ken-ken sudah menjadi anak yatim. Lalu, ibumu digoda sama berondong manis yang lebih tampan.”

Deswita menepuk jidat dan sangat malu ketika mendengar ucapan permohonan Rodian pada putrinya. Bahkan, meski ucapannya kedengaran cukup konyol, Rodian tetap menderaikan air matanya.

Detik di mana Rodian bersujud, Deswita, Celine, dan Kenny mendadak terenyuh. Ternyata kekhawatiran hati mereka salah kaprah. Rodian tidak berencana memukul Celine yang sangat tengil dan blak-blakan. Lihat saja, pria itu justru memohon-mohon agar permintaannya dikabulkan oleh putrinya sendiri. Ia layaknya seorang pengemis yang hendak meminta uang seribuan untuk beli makanan, karena sudah tiga minggu menahan lapar.

“Ah, yang benar saja deh ....” Celine mengusap tengkuknya. “Kenapa juga si om itu dulu datang, ya. Tahu begitu, Celine kan punya ayah berondong manis.”

“Heiii! Anak ini, kalau ngomong kok kurang ajar ya!” tukas Deswita sembari menarik bibir Celine yang sangat kurang ajar.

Kenny menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak habis pikir. “Kalau tengil ya tengil saja, tapi ya jangan durhaka!”

“Iya, iya, maaf!” Celine menurunkan arah pandangnya. Ia menatap Rodian yang masih bersimpuh dan tidak marah pada perkataannya barusan.

Karena tidak tega dan mulai sadar diri, akhirnya Celine meluruhkan badannya. Ia membantu Rodian untuk bangkit. Setelah itu, ia dudukkan ayahnya itu di kursi bekas tempat duduknya tadi.

Celine menatap wajah Rodian yang masih kebas oleh air mata. Mata Rodian menunjukkan sebuah pengharapan besar untuk Celine. Kalau diingat-ingat. Wirya Utama memang sangat berjasa pada hidup Rodian dan keluarganya. Jika bukan karena Wirya, mungkin Rodian sudah tiada. Sebuah kecelakaan nyaris merenggut hidup Rodian, saat sebuah truk mendadak datang dan menghancurkan kedai kecil miliknya, di mana pada saat itu Rodian masih bekerja di dalam dan Wirya mampir untuk menyantap makan siang.

Wirya selamat karena kebetulan ia hendak kembali ke kantor dan berhasil menghindari kedatangan truk tersebut. Namun Rodian terkena dampaknya. Rodian mengalami koma dalam waktu nyaris dua bulan. Pengobatan terus dilakukan membuat keuangan Deswita menipis, kedai kecil sumber penghasilannya dan Rodian pun sudah hancur lebur. Deswita juga masih harus merawat Celine dan Kenny yang masih balita.

Pada saat itu, Wirya yang merupakan sahabat Rodian sekaligus saksi mata kecelakaan menawarkan bantuan. Ia memang berasal dari keluarga berada, tetapi belum bisa disebut konglomerat. Apalagi pada saat itu ia sedang mengembangkan bisnis di bidang manufaktur dengan produk kosmetik. Modal yang seharusnya digunakan untuk membangun perusahaan, justru diberikan pada Deswita demi kesembuhan Rodian. Beruntungnya, Rodian berhasil sadar dan selamat melewati masa-masa kritis yang cukup lama.

Celine menghela napas setelah mengingat cerita tersebut, kemudian menggenggam kedua jemari ayahnya. “Aku enggak tahu kenapa Om Wirya ingin menjodohkan aku dengan anaknya, tapi aku sangat paham tentang bagaimana perasaan Ayah sekarang. Kalau begitu, ... aku akan menerima perjodohan ini dan membalas budi untuk Ayah.”

“Huu! Begitu dong dari tadi! Lagian mereka kan kaya, kamu bisa minta uang untuk keliling dunia. Plinplan banget! Semua orang pasti bisa tahu kenapa Om Wirya mau menjodohkan anaknya sama wanita sebodoh kamu, ya karena anaknya perjaka tua, demi apa? Demi menyingkirkan rumor! Dan lagi, selain plinplan, kamu enggak cantik-cantik banget, Celine! Kok mau sok jual mahal sih?!” ucap Kenny panjang-lebar dan kurang ajar.

“Woeee!” Celine berteriak, kesal.

Suasana yang haru mendadak heboh, saat Celine tiba-tiba bangkit dan mengejar Kenny sampai ke halaman rumah. Rodian dan Deswita hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. Terutama Deswita yang tidak habis pikir dengan hidupnya, selain memiliki suami cengeng, kedua anaknya pun super tengil dan kurang ajar.

***

Terpopuler

Comments

Griselda Nirbita

Griselda Nirbita

aku mampir thor.. yg pastinya like dan favourite

2023-10-09

0

🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘

🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘

sedih tapi lucu jg y ...

2022-08-26

0

Ryta Maya

Ryta Maya

masih ketawa tipis🙈🙉🙊🙈🙉🙊

2022-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1-Ayah Mohon Menikahlah Dengannya, Celine!
2 Episode 2-Dasar Perjaka Tua!
3 Episode 3-Rencana Celine Untuk Reksa
4 Episode 4-Pernikahan dan Honeymoon
5 Episode 5-Reksa yang Super Menyebalkan!
6 Episode 6-Celine, Si Trouble Maker
7 Episode 7-Celine yang Kabur
8 Episode 8-Tolong Selamatkan Celine, Danu!
9 Episode 9-Reksa Merenggut Kesucianku
10 Episode 10-Kalau Kamu Kenapa-napa, Bagaimana?
11 Episode 11-Perhatian Reksa
12 Episode 12-Jalan-jalan
13 Episode 13-Kecanggungan Reksa
14 Episode 14-Kebimbangan Danu
15 Episode 15-Kamu Keren, Cel!
16 Episode 16-Reksa Cemburu?
17 Episode 17-Reksa yang Tak Tahan
18 Episode 18-Celine Tidak Konsisten
19 Episode 19-Dia Bilang 'Suami Kamu'
20 Episode 20-Celine Marah Besar, Kejujuran Reksa
21 Episode 21-Dia Cinta atau Tidak?
22 Episode 22-Ketidakjelasan Celine
23 Episode 23-Reksa Salah Duga
24 Episode 24-Kemarahan Keira
25 Episode 25-Kekejaman Reksa
26 Episode 26-Pertemuan Reksa Dengan Danu
27 Episode 27-Reksa Kiyowo
28 Episode 28-Boleh Aku Jual Lagi?
29 Episode 29-Baru Sadar
30 Episode 30-Giliran Celine yang Cemburu
31 Episode 31-Celine Bersama Danu
32 Episode 32-Ada yang Berbeda
33 Episode 33-Aku Ada Rencana Lain
34 Episode 34-Pulang Saja Sana!
35 Episode 35-Celine Kurang Peka Terhadap Keinginan Reksa
36 Episode 36-Reksa Tak Mau Lepas
37 Episode 37-Kehadiran Ailen
38 Episode 38-Ancaman Ailen
39 Episode 39-Alasan Reksa Sebenarnya
40 Episode 40-Kemarahan Celine Pada Danu
41 Episode 41-Kenny, Adik Terbaik
42 Episode 42-Aku Kecewa, Ra
43 Episode 43-Reksa dan Celine yang Berbeda
44 Episode 44-Reksa Bertemu Keira
45 Episode 45-Aku Enggak Kasihan Sama Kamu, Cel!
46 Episode 46-Kedatangan Reksa
47 Episode 47-Danu Salah Langkah, Reksa Tersipu
48 Episode 48-Nomor Tak Dikenal?
49 Episode 49-Provokasi Ailen
50 Episode 50-Berharga
51 Episode 51-Rahasia Kenny
52 Episode 52-Keingintahuan
53 Episode 53-Semakin Manis
54 Episode 54-Sensitif
55 Episode 55-Keluhan-keluhan Reksa, Obsessive Love Disorder
56 Episode 56-Firasat dan Penuturan Keira
57 Episode 57-Pernyataan Keira
58 Episode 58-Penolakan Celine
59 Episode 59-Pilihan Keira
60 Episode 60-Suara Ailen
61 Episode 61-Definisi Cinta
62 Episode 62-Apa Aku Pulang Saja?
63 Episode 63-Pembatalan
64 Episode 64-Celine Super Duper Cemburu
65 Episode 65-Jambakan Maut
66 Episode 66-Celine Ada Sama Kamu, 'kan?
67 Episode 67-Celine yang Halu
68 Episode 68-Permintaan Tak Masuk Akal
69 Episode 69-Ngambek
70 Episode 70-Sebuah Pengakuan
71 Episode 71-Kenny dan Keira
72 Episode 72-Suasana yang Berbeda
73 Episode 73-Kesendirian Danu
74 Episode 74-Kegalauan Kenny
75 Episode 75-Fakta Baru Dari Kenny
76 Episode 76-Pengakuan
77 Episode 77-Gundah Gulana
78 Episode 78-Kejengahan Celine
79 Episode 79-Hati Tak Tega
80 Episode 80-Rencana Celine
81 Episode 81-Kemarahan Celine
82 Episode 82-Gertakan Celine
83 Episode 83-Keingintahuan
84 Episode 84-Pemecatan
85 Episode 85-Celine yang Sadar Diri
86 Episode 86-Mau Temani Aku Makan?
87 Episode 87-Langkah yang Salah
88 Episode 88-Ayo Kita Punya Anak
89 Episode 89-Manisnya
90 Episode 90-Tawaran Pekerjaan
91 Episode 91-Setiap Keputusan Ada Resikonya
92 Episode 92-Pandangan Pernikahan
93 Episode 93-Sebuah Kekecewaan
94 Episode 94-Keira Galau
95 Episode 95-Perbincangan Seru
96 Episode 96-Ada apa-apa nih!
97 Episode 97-Penyebab Kerenggangan Itu
98 Episode 98-Kekecewaan
99 Episode 99-Interogasi Sang Suami
100 Episode 100-Bodo Amat!
101 Episode 101-Aku Menyukai Danu
102 Episode 102-Kalau yang Lebih Muda
103 Episode 103-Nyicil Keliling Dunia
104 Episode 104-Tugas Untuk Keira
105 Episode 105-Lho Kok?
106 Episode 106-Kesempatan Untuk Kenny
107 Episode 107-Kepergok
108 Episode 108-Iya, Bantu Aku
109 Episode 109-Aku Ada Kencan
110 Episode 110-Tolong Jauhi Aku
111 Episode 111-Celine Kayaknya Hamil
112 Episode 112-Kabar Bahagia
113 Final-Keira dan Kenny
114 Pembalasan Istri Yang Dibunuh Suaminya
115 Suami Bejat Yang Menolak Diceraikan
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Episode 1-Ayah Mohon Menikahlah Dengannya, Celine!
2
Episode 2-Dasar Perjaka Tua!
3
Episode 3-Rencana Celine Untuk Reksa
4
Episode 4-Pernikahan dan Honeymoon
5
Episode 5-Reksa yang Super Menyebalkan!
6
Episode 6-Celine, Si Trouble Maker
7
Episode 7-Celine yang Kabur
8
Episode 8-Tolong Selamatkan Celine, Danu!
9
Episode 9-Reksa Merenggut Kesucianku
10
Episode 10-Kalau Kamu Kenapa-napa, Bagaimana?
11
Episode 11-Perhatian Reksa
12
Episode 12-Jalan-jalan
13
Episode 13-Kecanggungan Reksa
14
Episode 14-Kebimbangan Danu
15
Episode 15-Kamu Keren, Cel!
16
Episode 16-Reksa Cemburu?
17
Episode 17-Reksa yang Tak Tahan
18
Episode 18-Celine Tidak Konsisten
19
Episode 19-Dia Bilang 'Suami Kamu'
20
Episode 20-Celine Marah Besar, Kejujuran Reksa
21
Episode 21-Dia Cinta atau Tidak?
22
Episode 22-Ketidakjelasan Celine
23
Episode 23-Reksa Salah Duga
24
Episode 24-Kemarahan Keira
25
Episode 25-Kekejaman Reksa
26
Episode 26-Pertemuan Reksa Dengan Danu
27
Episode 27-Reksa Kiyowo
28
Episode 28-Boleh Aku Jual Lagi?
29
Episode 29-Baru Sadar
30
Episode 30-Giliran Celine yang Cemburu
31
Episode 31-Celine Bersama Danu
32
Episode 32-Ada yang Berbeda
33
Episode 33-Aku Ada Rencana Lain
34
Episode 34-Pulang Saja Sana!
35
Episode 35-Celine Kurang Peka Terhadap Keinginan Reksa
36
Episode 36-Reksa Tak Mau Lepas
37
Episode 37-Kehadiran Ailen
38
Episode 38-Ancaman Ailen
39
Episode 39-Alasan Reksa Sebenarnya
40
Episode 40-Kemarahan Celine Pada Danu
41
Episode 41-Kenny, Adik Terbaik
42
Episode 42-Aku Kecewa, Ra
43
Episode 43-Reksa dan Celine yang Berbeda
44
Episode 44-Reksa Bertemu Keira
45
Episode 45-Aku Enggak Kasihan Sama Kamu, Cel!
46
Episode 46-Kedatangan Reksa
47
Episode 47-Danu Salah Langkah, Reksa Tersipu
48
Episode 48-Nomor Tak Dikenal?
49
Episode 49-Provokasi Ailen
50
Episode 50-Berharga
51
Episode 51-Rahasia Kenny
52
Episode 52-Keingintahuan
53
Episode 53-Semakin Manis
54
Episode 54-Sensitif
55
Episode 55-Keluhan-keluhan Reksa, Obsessive Love Disorder
56
Episode 56-Firasat dan Penuturan Keira
57
Episode 57-Pernyataan Keira
58
Episode 58-Penolakan Celine
59
Episode 59-Pilihan Keira
60
Episode 60-Suara Ailen
61
Episode 61-Definisi Cinta
62
Episode 62-Apa Aku Pulang Saja?
63
Episode 63-Pembatalan
64
Episode 64-Celine Super Duper Cemburu
65
Episode 65-Jambakan Maut
66
Episode 66-Celine Ada Sama Kamu, 'kan?
67
Episode 67-Celine yang Halu
68
Episode 68-Permintaan Tak Masuk Akal
69
Episode 69-Ngambek
70
Episode 70-Sebuah Pengakuan
71
Episode 71-Kenny dan Keira
72
Episode 72-Suasana yang Berbeda
73
Episode 73-Kesendirian Danu
74
Episode 74-Kegalauan Kenny
75
Episode 75-Fakta Baru Dari Kenny
76
Episode 76-Pengakuan
77
Episode 77-Gundah Gulana
78
Episode 78-Kejengahan Celine
79
Episode 79-Hati Tak Tega
80
Episode 80-Rencana Celine
81
Episode 81-Kemarahan Celine
82
Episode 82-Gertakan Celine
83
Episode 83-Keingintahuan
84
Episode 84-Pemecatan
85
Episode 85-Celine yang Sadar Diri
86
Episode 86-Mau Temani Aku Makan?
87
Episode 87-Langkah yang Salah
88
Episode 88-Ayo Kita Punya Anak
89
Episode 89-Manisnya
90
Episode 90-Tawaran Pekerjaan
91
Episode 91-Setiap Keputusan Ada Resikonya
92
Episode 92-Pandangan Pernikahan
93
Episode 93-Sebuah Kekecewaan
94
Episode 94-Keira Galau
95
Episode 95-Perbincangan Seru
96
Episode 96-Ada apa-apa nih!
97
Episode 97-Penyebab Kerenggangan Itu
98
Episode 98-Kekecewaan
99
Episode 99-Interogasi Sang Suami
100
Episode 100-Bodo Amat!
101
Episode 101-Aku Menyukai Danu
102
Episode 102-Kalau yang Lebih Muda
103
Episode 103-Nyicil Keliling Dunia
104
Episode 104-Tugas Untuk Keira
105
Episode 105-Lho Kok?
106
Episode 106-Kesempatan Untuk Kenny
107
Episode 107-Kepergok
108
Episode 108-Iya, Bantu Aku
109
Episode 109-Aku Ada Kencan
110
Episode 110-Tolong Jauhi Aku
111
Episode 111-Celine Kayaknya Hamil
112
Episode 112-Kabar Bahagia
113
Final-Keira dan Kenny
114
Pembalasan Istri Yang Dibunuh Suaminya
115
Suami Bejat Yang Menolak Diceraikan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!