"Baiklah pak Arifin, bedrest dulu disini sampai sakit di kepalanya hilang ya, barusan saya sudah menyuntikan anti nyeri," ucapan dokter Hana tersebut seperti membangunkan Bilmar dalam lamunannya.
Lalu Alika berjalan meninggalkan Bilmar dari ruangan tindakan menuju ruang dekontaminasi untuk menaruh alat-alat bedah yang baru ia gunakan.
Ia sama sekali tidak mau melihat wajah Bilmar sedikit pun, masih memunculkan aura ketidak sukaanya pada Bilmar, pria itu pun peka akan sikap itu. Ia hanya tersenyum menghadapinya dengan biasa.
"Lain kali hati-hati ya Pak, biasakan bekerja dengan aman dan gunakanlah APD yang sudah disediakan, EG adalah kawasan yang diciptakan dengan K3 terbaik." Bilmar menasihati Arifin dengan sangat bijak.
"Terima kasih banyak Pak atas nasihatnya, lain kali saya berjanji akan lebih hati-hati," Jawab Arifin dengan lemah.
"Baiklah cepat pulih ya, ikuti dulu apa kata dokter dan perawat diklinik, saya ijin kembali melanjutkan monitoring," ucapnya dengan sangat rendah hati.
"Baik banget yah pak Presdir EG, sangat perhatian kepada karyawan, gosipnya dia galak, galak dari mana nya sih? Orang baik gitu kaya malaikat," Sofia berbicara pelan kepada Bella di meja perawat.
"Aku senang banget liatin dia, udah ganteng, berkarisma, sukses, kaya dan sangat baik hati, sayang yah sof, sudah menikah dan punya anak, beruntung sekali istrinya," Bella membalas ucapan itu.
Pembicaraan mereka terdengar sampai ke telinga Alika, yang sedang mencuci alat dibalik dinding meja perawat.
"Beruntung sekali istrinya..." Alika terngiang-ngiang kalimat yang barusan ia dengar dari ucapan Bella.
Muncul raut wajah benci dan seraya mengutuki Bilmar, atas ketidak relaannya yang masih menghantui dirinya di masa lalu.
"Mana janjimu dulu..bahkan kamu sudah dulu menikah dan mempunyai anak..brengsek !!" Alika mengerangkan rahangnya menahan rasa sesak yang sekarang bergemuruh turun di dada nya, Ia terdiam dalam kebenciannya.
Tidak lama kemudian, Bilmar keluar dari ruang tindakan yang diikuti oleh pak Adit, ia pun menoleh ke meja perawat yang sudah diisi oleh wajah Sofia dan Bella, Bilmar seolah mencari seseorang dibalik mereka yaitu Alika yang dulu pergi menghindarinya dengan cepat.
Bilmar hanya memberikan senyum dan gerakan kepala kepada Sofia dan Bella untuk memberi isyarat pamit dari Klinik, Sofia dan Bella pun mengangguk hormat dengan senyuman terindah yang mereka miliki.
Dirasanya keadaan klinik sudah sepi, Alika pun keluar dari balik ruangan dekontaminasi, ia berjalan menuju sofa dan menjatuhkan dirinya duduk disana.
"Kejadian menyakitkan antara kami sudah berlalu 12 tahun lamanya, mengapa seperti masih ada rasa sakit berkepanjangan sampai saat ini, apa karena aku hanya malu dengan nasibku yang seperti ini jauh dari kata bahagia seperti yang kini ia rasakan,"
Batin Alika melemah tidak terasa air matanya mulai menggenangi dan turun perlahan ke pipi putih mulusnya.
"Aku dulu sangat bodoh, memberikan semua cinta dan fikiranku hanya untuk menunggumu menepati janji, sampai saat ini pun kamu tidak memberiku satu alasan apapun,"
Alika makin menyeruak dalam pemikiran-pemikiran yang pernah ia fikirkan di tahun-tahun sebelumnya yang pada akhirnya ia berhasil melupakan dan mau menerima Aziz.
Dilema itu kembali datang menyayat kembali hatinya dengan luka lama, luka yang selalu ingin ia obati dengan rintihan doa kepada sang Maha Kuasa.
Dimana masa-masa penuh ketidakwarasan yang membuat hati dan jiwanya hancur karena trauma menutup rapat-rapat siapapun lelaki yang mau masuk kedalam hatinya.
Ia sudah tidak percaya lagi dengan namanya cinta pada saat itu. Dimatanya Bilmar lah yang bersalah dan dimata Bilmar..Alika lah yang bersalah dan harus mempertanggung jawabkan ketidak bahagianya selama menjalani pernikahan dengan Kannya selama di London.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 259 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ
salah paham deh
2023-09-28
2
Imam Sutoto Suro
top deh lanjut thor
2022-11-27
0
Link_Link
novel di bab ini seperti kisah nyata diri sendiri...😔😔
2022-08-20
0