Di keramaian terlihat Alika sedang menyantap makanannya bersama dokter Hana dengan nikmatnya, makanan menu utama sangat berkelas, pondokan, cemilan dan minum semua sangat enak-enak. Semua karyawan serasa lapar dalam menikmati hidangan yang tersaji didepan mereka.
"Ish..ahh!" Alika mengerang ketika ada salah satu dari mereka yang sedang berjalan tidak sengaja menyentuh sikutnya yang sudah diperban itu.
"Maaf..maaf Mba, saya tidak sengaja," Ucap Lani yang tidak sengaja menyentuh sikut Alika itu.
"Iya, nggak apa-apa!"
Percakapan itu terdengar lekat didaun telinga Bilmar, yang sedang berkeliling-liling melihati para karyawan yang sedang menikmati hidangan.
Ia melihat ada perban menempel di sikut Alika, ia terdiam lama sambil melihatinya. Seperti ada suatu langkah yang ia bekukan untuk tidak beranjak menemui Alika, tetapi karena dirinya merasa iba, ia pun berjalan mendekatinya.
"Dok Hana, kesini Dok ," salah satu karyawan melambaikan tangan kepada dokter Hana, ia pun pamit dari pandangan Alika. Meninggalkan Alika sendiri sambil menikmati somay yang masih dalam genggamannya.
"Assalammualaikum, " ucapan pemberian salam dari seorang lelaki yang tidak asing lagi di telinganya. Ia pun langsung menoleh ke sumber suara tersebut.
Diliatnya Bilmar yang sedang berdiri memakai stelan jas rapih sedang melihati dirinya.
"Assalammualaikum.." Bilmar mengulanginya untuk kedua kali.
Alika tidak menjawab, ia hanya diam terus menikmati somay yang sedang ia lahap.
Bilmar tetap memberi senyum menahan ego untuk sementara, Mungkin ia rindu Alika.
Alika pun berbalik seraya ingin membawa dirinya meninggalkan Bilmar, piring somay nya pun ditinggali di meja.
"Menjawab salam adalah wajib. Itu adalah perintah Rasullullah yang harus kita jalani dalam kehidupan sehari-hari," ucap Bilmar menghentikan langkah Alika seketika.
"Waalaikumsallam wr wb." Alika menjawab salam dengan cepat dan memulai kembali langkahnya.
"Sebegitu menjijikannya kah aku? untuk melihat wajahku saja, kamu tidak ingin?" Bilmar berucap lagi lebih dalam.
Alika menelan salivanya dalam-dalam, ia mengumpulkan segudang energi untuk menoleh dan menatap Bilmar lebih pasti.
"Maaf Bapak Presiden Direktur yang terhormat apabila sikap saya kurang bekenan. Tapi sepertinya saya harus kembali bertugas. Saya sudah cukup lama berada diaula ini. Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada bapak dalam menjalani kepemimpinan ini, semoga bapak bisa menjaga Amanah yang diberikan oleh kami semua," Nada Alika lembut tetapi kata-katanya sangat bermakna dalam. Ia menelan semua kenangan-kenangan menyakitkan untuk dirubah menjadi sumber kekuatan diri.
Bilmar terkejut dengan apa yang di keluar dari bibir cantik Alika itu, ia seperti tersindir akan suatu kalimat "AMANAH".
"Panggil saja Bilmar, seperti dulu. Jangan panggil bapak," Bilmar merendah.
"Saat ini Bapak, adalah pemimpin saya dan pemilik ECO GROUP jadi saya harus menghormati bapak seperti yang lain. Jika sudah tidak ada lagi hal berkaitan dengan ekerjaan saya undur diri untuk pamit."
Alika memberi senyum selamat tinggal dan memutar tubuhnya berjalan keluar Aula.
Bilmar tetap melihati sosok Alika sampai menghilang dari pandangannya. Ia menghela nafas panjang untuk menemani langkah Alika yang semakin menjauh.
Bilmar pun kembali memutar langkahnya menuju Papa dan Putrinya yang masih berada duduk di atas panggung podium dilihat di sisi kirinya ada Bapak Adit salah satu orang kepercayaan di ECO GROUP.
Bilmar pun melambaikan tangan kepada Adit yang masih menikmati makanannya. Dengan cepat ia mendekati Bilmar untuk menanyakan ada hal apa gerangan dirinya dipanggil.
"Setelah acara ini selesai, tolong nanti Pak Adit datang ke ruang kerja saya ya, ada yang ingin saya bahas mengenai perusahaan,"
"Oh, ya siap Pak, saya akan segera keruangan Pak Bilmar nanti," ucap Adit patuh dalam perintah itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 259 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ
sakit pasti di cuekin ya bil
2023-09-28
3
Imam Sutoto Suro
seruuuu deh lanjut thor
2022-11-27
0
fajrina😎
Yuhuu bakalan ad yg clbk nii🤭🤭🤭
2022-06-30
0