#19

"Fay...apa kau merasa ada sesuatu yang terjadi dalam tubuhmu?", tanya Heidi hati hati.

Fay tampak berfikir dan mencerna ucapan Heidi.

"Aku tidak mengerti maksud bibi", jawab Fay.

"Sayang ...begini....apakah kau berhubungan dengan seorang pria akhir akhir ini?", tanya Heidi pelan.

Fay mulai mengerti arah pembicaraan Heidi. Fay menutup mulutnya. Dia merasa apa yang terjadi pada tubuhnya akhir akhir ini karena dia sedang hamil.

"Periksalah ke dokter Fay..kau akan mengetahui lebih jelas", lanjut Heidi yang melihat Fay masih tertegun.

"Bagaimana jika aku benar benar hamil bi?apa yang harus kulakukan?aku tidak akan bisa merawat bayi ini sendirian", Fay memegang kepalanya dan terduduk lemas di kursi.

"Beri tahu pria itu..dia pasti akan bertanggung jawab Fay jika dia memang mencintaimu", Heidi menggenggam tangan Fay.

Fay menggeleng seakan itu sesuatu yang tidak mungkin dan mustahil.

"Dia membenciku bi..aku menghianatinya", Fay mulai menangis.

"Kau tidak boleh menggugurkan bayi ini Fay..itu suatu dosa yang besar..ada nyawa seorang bayi didalam rahimmu..itu darah dagingmu..seputus asa apapun dirimu jangan mengorbankan bayimu", Heidi memeluk Fay.

"Tapi aku tidak akan bisa bi..", Fay putus asa.

"Ada aku disini..jangan khawatir..aku akan menjagamu dan bayimu", kata Heidi menenangkan.

Heidi merasa kasihan pada Fay karena Fay adalah yatim piatu sama seperti dirinya. Dia tahu bagaimana rasanya sendirian di dunia ini tanpa ada yang menemaninya. Apalagi Fay dalam keadaan hamil. Heidi masih beruntung karena memiliki suami yang sangat mencintainya dan selalu menemaninya meskipun dirinya tak mempunyai anak karena anaknya meninggal ketika masih berusia 12 tahun.

Keesokan harinya Fay pergi ke dokter ditemani oleh Heidi.

"Ini bayi anda..anda melihatnya kan?usianya jalan 2 bulan...kandungan anda sangat sehat..nanti aku akan memberikan vitamin", kata Dokter yang sedang memeriksa perut Fay menggunakan usg.

Heidi memegang tangan Fay untuk menguatkannya. Meskipun baru mengenal Fay, tetapi Heidi sangat menyayangi Fay seperti putrinya sendiri.

Fay dan James selalu melakukan hubungan *** dengan aman. James bahkan menggunakan pelindung. Tetapi bagaimana ini bisa terjadi. Meskipun terkadang tidak memakai pelindung, tapi James selalu mengeluarkannya diluar.

Fay berpikir mungkin ini sudah takdir dari Tuhan. Entah ini anugerah atau justru hukuman untuknya.

Fay berusaha menjalani ini semua.

🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎

James tampak mengunjungi club dan bersenang senang bersama beberapa wanita.

Nik memperhatikan James. Meskipun dikelilingi wanita cantik, tapi dirinya tahu bahwa James masih sangat kecewa pada Fay.

"Jangan mengasihaniku Nik..i'm fine", ucap James yang tahu isi pikiran Nik.

"Aku sangat mengenalmu James..kurasa tidak semudah itu melupakannya", Nik meminum winenya.

James tersenyum smirk.

"Aku masih mencarinya Nik..dia tidak akan lolos dariku".

"Jika bertemu dengannya apa yang akan kau lakukan James?menyiksanya?".

"Mungkin..kau tahu kan bagaimana aku menangani musuhku sekalipun dia seorang wanita".

Nik sangat tahu jika James murka, James akan melakukan apapun untuk membuat musuhnya tersiksa dan menderita sampai ke akarnya.

"Kau akan berhadapan dengan Sera", kata Nik.

"Dia tidak akan tahu hal ini", jawab James.

"Fay tidak lebih dari seorang wanita murahan Nik..dia bahkan menjual tubuhnya padaku untuk melancarkan rencananya..menjijikkan", kesal James.

"Jika dia menginginkan uang, seharusnya dia tinggal memintanya padaku..aku bahkan akan memberikan semuanya jika dia memintanya", James beranjak dari kursinya dan merangkul wanita bookingannya malam ini.

"Aku pergi dulu", pamit James pada Nik.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***